BAB 2

Brak!

Zera menggebrak meja karena merasa kesal setelah mendengar bagaimana Shen bercerita tentang suami, Mona, Anya, bahkan juga mertuanya yang sangat cerewet. Dia bahkan sampai membuang sebelah sepatu ke sembarang arah karena tidak tahan hanya bisa menggebrak meja.

" Kau ini bodoh atau apa, huh?! Sudah bertahun-tahun dipermainkan kenapa bisa tidak menyadarinya? Dasar sialan! kalau aku bertemu dengan adik ipar, suami, dan wanita sialan itu aku benar-benar akan memanggangnya, dan menyantap dagingnya di puncak gunung Himalaya. " Kesal Zera sampai nafasnya terangah-engah menahan emosi.

" Cih! Repot sekali harus naik gunung Himalaya segala. "

" Jangan menyela! Kau ini bodoh dan tulalit! Aku benar-benar ingin mengikis lemak di tubuhmu karena kesal! "

Shen menjebik sebal, lumayan juga karena sedihnya sedikit terobati dengan adanya Zera yang baru saja kembali dari Amerika.

" Zera, sepertinya aku harus segera kembali, putriku pasti sudah menangis mencariku. "

Zera mengatur nafasnya untuk berpesan kepada temannya yang naif, dan juga bodoh ini.

" Dengar, kalau kau tidak ingin bercerai dengan suami mu, kau harus mendengar kata-kataku. " Shen menatap Zera dan mengangguk nurut.

" Kau boleh pulang dulu malam ini, tapi ingat pesanku ini. Jangan lupakan semua hal yang menyakitkan, jangan banyak bicara terutama saat bertemu dengan suamimu, kau mengerti? "

" Tapi, kalau suamiku bertanya, dan aku harus mejelaskan bagaimana? "

Zera mendesah sebal.

" Diam, dan jawab seperlunya. Jangan menjelaskan apapun, dan ingat saja itu kalau kau benar-benar ingin mempertahankan rumah tanggamu. Besok pagi kita bertemu lagi, dan akan aku bantu apa yang harus kau lakukan selanjutnya. "

Shen terdiam mencerna setiap pesan yang diberikan Zera. Jujur dia ragu, pasalnya dia selama ini sudah menjadi istri yang penurut dan ramah kepada suaminya, serta perhatian. Kalau harus banyak diam, tentu dia bingung. Tapi karena yang mengatakan Zera, tentu saja dia tidak boleh meragukannya.

" Baiklah. " Ucap Shen setuju, dan pada akhirnya Zera bisa tersenyum bahagia.

Shen, dulu kau adalah satu-satunya orang yang terus bersamaku di saat tersulit ku. Sekarang akan ku balas kebaikanmu, dan tidak akan kubiarkan kau menderita lagi.

Hampir satu jam diperjalanan, akhirnya Shen kini sudah sampai dirumah yamg selama ini ia tinggali bersama keluarganya. Dengan hati-hati dia keluar dari mobil Zera, maklum saja berat tubuhnya membuatnya tak bisa leluasa di tempat yang agak sempit.

" Shen, ingatlah apa yang aku katakan. Besok pagi aku akan menjemputmu dan anakmu. " Ucap Zera.

Shen tersenyum dan mengangguk.

" Ok! Aku akan menghubungimu setelah semua pekerjaan rumah tanggaku selesai. " Ucapan Shen barusan mendapat anggukan dari Zera.

" Sudah selesai bermain badutnya? " Suara laki-laki yang tak lain adalah suara Arnold terdengar jelas dan lantang di telinganya. Laki-laki tampan itu duduk di ruang tengah sebelum menuju ke kamar mereka. Tatapannya yang tajam sungguh sama seperti biasanya, cara bicara yang angkuh dan terkesan menyindir juga adalah hal yang biasa bagi Shen.

" Terimakasih karena sudah bertanya, tapi aku memang sudah lelah bermain badut-badutan. " Shen tidak lagi mau mendengar perkataan Arnold, dia memilih bergegas pergi ke kamarnya, dia mengunci rapat pintu kamar, lalu membuka lebar kedua pintu lemarinya.

" Hah! Kuning, merah, hijau, baju rumbai-rumbai, kenapa aku sebodoh ini? " Shen mengeluarkan semua isi lemarinya, lalu mengumpulkannya di lantai hingga membentuk sebuah gunung kecil di dalam kamarnya. Tas, sepatu, dan juga aksesoris warna warni kini menumpuk di lantai bagaikan sampah.

***

Diruang tengah. Arnold memandangi sebuah amplop coklat yang berisi surat permohonan cerai. Padahal tadi dia sudah sangat bertekad untuk menyerahkan surat itu, dan agar bisa dengan cepat terbebas dari pernikahan tidak masuk akal yang sudah dia jalani selama lima tahun ini. Tapi saat melihat Shenina datang dengan wajah yang tidak biasa, entah mengapa dia jadi ragu-ragu untuk menyerahkan surat cerai itu.

" Sudahlah, besok saja. " Ujar Arnold lalu membawa kembali surat permohonan cerai keruang kerjanya. Cukup lama dia berusaha fokus dengan pekerjaannya yang belum selesai hari ini di kantor, tapi saat dia mengingat betapa dinginnya Shenina beberapa saat lalu, dia menjadi tidak tenang dan mulai menerka-nerka sebab sari berubahnya sikap Shenina.

" Sialan! Ada apa denganku? " Arnold mengusap wajahnya dengan kasar karena Shenina masih saja membuatnya tidak fokus. Merasa percuma berada di ruang kerja, Arnold memutuskan untuk mendatangi kamar sang anak agar bisa membuatnya merasa lebih tenang.

" Asha? " Arnold mengeryit heran mendapati sang putri yang tengah menggambar, padahal ini sudah pukul sepuluh malam. Bergegas Arnold mendekati putrinya untuk bertanya apa yang membuat putrinya belum tidur di jam ini.

" Ayah belum tidur? " Tanya Asha yang tak membuat tangannya terhenti untuk menggambar.

" Justru itu yang ingin Ayah tanyakan, kenapa Asha belum tidur? " Arnold mengusap kepala sang putri, lalu memberikan kecupan di pucuk kepalanya.

" Hari ini adalah hari ulang tahun Ibu, tapi hadiahku belum juga selesai. "

Arnold terdiam karena tersentak, ternyata dia lupa hari ulang tahun Shenina.

" Begitu ya? "

" Ayah, kemarin bibi Mona bilang, katanya bibi Mona akan menjadi Ibuku? Maksudnya aku akan memiliki dua Ibu? "

Arnold mengusap kembali kepala sang putri.

" Apa kau setuju? "

" Tidak! Aku tidak mau memiliki dua Ibu. Aku hanya mau Ibuku saja, tidak mau ibu yang lain. Ayah, bibi Mona itu jahat, dia tidak boleh menjadi Ibuku juga. "

Arnold menghela nafasnya.

" Asha, Ayah sudah bilang kan? Kalau Ibumu mengajari hal yang tidak baik, atau Ibumu mengatai orang lain buruk di hadapanmu, kau tidak boleh berpikir seperti itu juga. "

" Tapi, bibi Mona- "

" Sudahlah, teruskan saja menggambarnya, Ayah ingin mengambil air. " Arnold keluar dari kamar putrinya dan meninggalkan kesedihan di wajah sang putri.

" Ayah, padahal aku tidak berbohong. "

Kini Arnold berjalan cepat menuju kamar Shenina, tentu tujuannya untuk menasehati Shenina agar tidak mendoktrin putrinya dengan membuat image Mona buruk di mata putrinya lagi.

Berkali-kali Arnold mencoba membuka pintu, dan juga mengetuknya tapi masih saja tidak dibuka.

" Shen! Keluarlah, ada yang ingin aku bicarakan! "

" Apa? Kau ingin memberikan aurat cerai, dan memintaku menandatangani nya? Aku tidak mau, aku juga tidak akan mungkin menandatangani nya. Apakah sulit menerimaku sebagai istrimu? Kalaupun harus bercerai, aku tidak mau bercerai karena wanita jahat itu. " Ucap Shen lirih, matanya juga berlinang melihat tumpukan barang-barang yang selama ini membuatnya dianggap sebagai badut.

" Shenina! " Panggil lagi Arnold, tapi tentu saja tidak dibukakan pintu oleh Shen.

" Baik kalau kau tidak mau keluar aku akan bicara disini. Dengar, kau tidak boleh lagi menjelekkan Mona kepada Asha, atau kau akan tahu akibatnya. "

Shenina kini jadi semakin menangis mendengar ucapan Arnold. Padahal dia sama sekali tidak pernah menceritakan hal buruk tentang Mona kepada putrinya, melainkan putrinya sendirilah yang bisa merasakan hal itu.

" Ternyata, kepercayaan mu terhadap wanita itu tidak sebanding dengan putrimu sendiri. "

Bersambung.......

Terpopuler

Comments

Helen Nirawan

Helen Nirawan

napa gk dibuang aj tuh laki , heran , dunia ini gk ada laki lg apa ?

2024-07-01

0

N Wage

N Wage

lanjut...cukup menarik.

2024-04-28

0

Vina Dawolo

Vina Dawolo

ikutin kata tmnnya sheinia

2024-04-05

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99 ( Baca pas sudah buka puasa ya )
100 BAB 100 (Sabar, dan baca pas sudah buka puasa ya )
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104 ( Final Episode )
105 Promo Novel Baru!!!
106 Promo Novel Terbaru!
107 Wajib Di Baca ( Promo Novel Baru)
108 Promo Novel Terbaru
109 promo novel terbaru, seru banget!!!
Episodes

Updated 109 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99 ( Baca pas sudah buka puasa ya )
100
BAB 100 (Sabar, dan baca pas sudah buka puasa ya )
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104 ( Final Episode )
105
Promo Novel Baru!!!
106
Promo Novel Terbaru!
107
Wajib Di Baca ( Promo Novel Baru)
108
Promo Novel Terbaru
109
promo novel terbaru, seru banget!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!