BAB 17

" Benarkah? Apakah aku harus menyalahkan mu yang begitu mudah menyerahkan tubuhmu dengan laki-laki yang sudah memiliki istri? "

Mona terdiam karena semua rencana untuk melawan kata-kata Digo tercekat di tenggorokannya. Rasanya ingin marah dan membantah semua tuduhan itu, tapi saat Digo menyeringai dia cukup paham bahwa apa yang dikatakan Digo adalah sebuah kebenaran yang amat valid. Menunduk dia tidak rela, menatap dengan berani dia juga tidak sanggup. Mona sejenak menatap Arnold yang terdiam tanpa terlihat kesakitan meski mengeluarkan darah dari pelipis dan sudut bibirnya. Sebenarnya dia ingin meminta pembelaan dari Arnold, tapi melihat bagaimana Arnold tidak perduli, dia kini memilih untuk menahannya sebentar.

" Kenapa kau diam? Merasa tidak sanggup membantah? " Digo tersenyum sinis saat Mona memilih diam tak terpancing. Iya, dia cukup paham jika wanita itu hanya bisa dilawan melalui kata-kata tajam yang cukup menyakiti egonya.

" Sungguh sangat kasihan aku melihat kalian berdua. Satu wanita yang kehilangan harga diri, akal sehat, dan juga kepercayaan dari orang terdekatnya. Satu lagi laki-laki yang begitu angkuh dan membiarkan dirinya menyakiti banyak wanita. Ingat, ada Asha di hidupmu. Bayangkan jika suatu saat nanti Asha besar, lalu dia merasakan bagaimana menjadi Ibunya, diperlakukan dengan begitu tidak baik oleh keluarganya, bahkan suami nya nanti membawa wanita lain. Aku rasa Asha- "

" Digo! "

Bug...

Satu pukulan keras mendarat di wajah Digo. Iya! Arnold paham dia telah melakukan kesalahan, tapi kalau harus membawa-bawa Asha, lalu menyuruhnya untuk menempatkan Asha kedalam posisi Shen, dia menjadi tidak tahan untuk menahan kemarahannya lebih lama.

" Kenapa? Kau takut? " Digo mengusap sudut bibirnya yang langsung berdarah hanya dengan satu pukulan dari Arnold.

" Begitulah yang Ayah dan Ibuku rasakan, begitulah sakitnya untukku, untuk Teo juga. Kami semua merasakan sakit melebihi yang Shen rasakan. Maka dari itu, jangan terlalu dekat dengan Asha agar Asha terhindar dari kesialan dan karma buruk yang kau buat. "

Arnold mengepalkan kedua tangannya menahan rasa yang yang membuncah di hatinya. Takut, sungguh dia takut kalau sampai hal itu sungguh terjadi. Tapi harus bagaimana? Semua sudah terjadi, dan Asha, mana mungkin dia menjauhkan diri dari anak kandungnya sendiri? Tak bisa dipungkiri, saat Shen memeluk dan menciumnya tadi dia cukup berdebar karena itu, dan membuatnya memiliki niat untuk mempertahankan Shen, tapi kalau semua akan mencelakai Asha, tentu dia juga tidak boleh memikirkan egonya.

" Semoga kalau kalian menikah nanti, kalian tidak akan mewariskan sifat bajingan dan tidak tahu diri dari kalian kepada anak kalian. " Digo menatap sinis dengan senyum menghinanya lalu berjalan meninggalkan Arnold dan Mona disana.

" Sayang, kita kerumah sakit dulu ya? " Ajak Mona.

Arnold masih tak menjawab, tapi dia menepis tangan Mona yang memegang erat lengannya, setelah itu dia berjalan cepat menuju dimana anaknya berada karena tidak menyadari adanya darah di wajahnya.

" Asha? " Arnold berniat menghampiri putrinya yang saat ini tengah bercengkrama bersama Ibu, adik, dan juga keluarga Shen.

" Sayang? " Mona tiba-tiba kembali memeluk lengannya, dan saat dia ingin kembali menepis tangan Mona, Shen juga datang lalu melihat mereka. Jadilah Arnold membiarkan saja tangan Mona disana.

" Ada apa dengan wajahmu? " Tanya Shen yang khawatir melihat wajah Arnold.

" Tidak ada, aku hanya kurang hati-hati dan menabrak dinding. " Jawab Arnold.

" Bukan! Kakak mu yang memukulnya. " Sela Mona yang ingin menunjukkan kepada Shen bahwa kakaknya tidak memiliki sopan santun.

Shen menatap dingin Mona yang begitu lengket dengan Arnold. Dengan segera dia menepis kasar kedua tangan Mona, lalu menarik lengan Arnold untuk mendekat padanya. Sementara Mona terjatuh duduk dengan tatapan kaget juga kesal.

" Kalau saja kau tidak menempel dengan Arnold, mana mungkin kakak ku akan memukulnya? "

Mona yang terjatuh itu perlahan ingin bangkit meski dia merasakan sakit di bagian bokongnya. Baru saja ingin bangkit, Shen menendang satu kaki Mona, dan membuat wanita itu kembali terjatuh.

" Ah! " Pekik Mona, Arnold tentu bisa melihat apa yang dilakukan Shen, tapi demi membuat Shen membencinya, dia bereaksi dengan mencoba untuk membantu Mona.

" Hentikan! Atau kau tidak akan bisa menemui Asha lagi. " Ancam Shen lirih.

Sontak Arnold mengurungkan niatnya, Asha adalah bagian penting dari hidupnya, jadi jika ancamannya mengunakan Asha, maka urusan yang lain tidak lagi penting baginya.

Arnold yang tadinya ingin mengulurkan tangan, kini kembali menariknya lagi dan berdiri dengan tegap.

Shen tersenyum begitu tatapannya melihat bagiamana Mona kecewa dengan Arnold.

" Arnold, ikut aku dan kita obati lukamu dulu. " Shen menarik lengan Arnold dan membuat si pemilik tubuh menurut saja karena tidak ingin kehilangan waktu bersama dengan Asha.

Shen membawa Arnold ke kamar lamanya, tentu agar bisa memberikan obat untuknya.

" Shhh.... " Desis Arnold yang merasakan perih saat Shen menempelkan obat ke bagian lukanya.

Sementara Shen, jantungnya justru berdebar hebat karena jarak mereka yang sangat dekat. Tak bisa dipungkiri, wajah Arnold memang benar-benar tampan dan membuatnya sulit untuk tidak menatapnya. Tapi dia juga tidak bisa terlalu lama membuang waktu karena luka Arnold harus segera di obati.

" Apa yang kalian bicarakan sampai kakak ku memukulmu? " Tanya Shen demi untuk membuatnya tetap fokus dan tidak terlena oleh wajah Arnold.

Arnold terdiam sesaat, bukan karena bingung untuk menjawab, tapi karena bau minta segar yang keluar dari mulut Shen benar-benar membuatnya tak karuan.

" Tidak ada, hanya kesalah pahaman yang tidak penting. "

" Sebenarnya, kapan kau bisa berbicara dengan jujur padaku? Kapan aku bisa membuatmu nyaman bersamaku? Apakah aku begitu menjijikan sehingga kau sama sekali tidak mau melihatku, dan berusaha untuk menyukaiku walaupun sedikit? "

Arnold mengeraskan rahangnya karena tak kuasa untuk menjawab pertanyaan itu. Sungguh dia akan menjadi tidak tahu malu jika dia mengatakan yang sebenarnya, dan terlebih dia sudah berjanji kepada Digo untuk menyelesaikan pernikahan bersama dengan Shen.

" Apakah kau masih memiliki niat untuk bercerai denganku? "

Lagi, Arnold tidak bisa menjawab pertanyaannya. Tapi dia juga tidak mungkin bertahan dengan hati yang bimbang, terlebih dia juga tidak ingin menyakiti Shen dan Mona berbarengan lagi.

" Aku harus bagaimana untuk membuatmu tetap bersamaku? " Kini tatapan mereka berada di satu garis lurus, tidak bisa dipungkiri, degup jantung mereka begitu cepat dan sulit untuk dikendalikan.

" Shen, apa yang telah terjadi di antara kita ini sudah tidak mungkin untuk tetap bersama. Beberapa tahun belakangan juga sangat berat untukmu, jadi berhentilah untuk mencoba. Kau pantas mendapatkan yang lebih, dan bahagia dengan pria yang pantas. "

" Sungguh aku pantas bahagia? " Tanya Shen yang diangguki setelah beberapa saat Arnold terdiam mencerna pertanyaan Shen.

" Kalau begitu, siapkah kau saat Asha memanggil pria lain dengan Ayah? Siapkah kau saat melihat Asha tertawa bersama pria lain, dan perlahan melupakan mu? "

" Aku- " Arnold tidak bisa lagi berkata-kata, rasanya sakit sekali hanya dengan membayangkan itu.

" Kalau begitu, mundurlah satu langkah, dan balikkan badanmu untuk melihatku, aku tetap berada dibelakangmu sejauh apapun kau berlari. "

Arnold terdiam saat wajah Shen semakin mendekat padanya. Dia ingin menolak, tapi tubuhnya sama sekali tak mengizinkannya sampa Shen membenamkan bibirnya disana. Bahkan diluar kendalinya, Arnold membalas ciuman itu.

Senyum tipis bibir Shen saat kedua bola matanya melihat air mata Mona jatuh berderai dari celah pintu yang tadi sengaja Shen tidak menutupnya dengan rapat.

Hanya permulaan, Mona. Kau akan merasakan yang namanya sekarat, tapi tidak kunjung mati.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Qilla

Qilla

balikan balikan udah laki tingal dan hanya arnold laki yg lain udah jadi arca shen ,

2023-06-25

0

Essy. Uskono

Essy. Uskono

malas baca shen trllu lemah jdi wanita

2023-03-14

0

Rain Vivo

Rain Vivo

Shen wanita bdh

2022-06-18

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99 ( Baca pas sudah buka puasa ya )
100 BAB 100 (Sabar, dan baca pas sudah buka puasa ya )
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104 ( Final Episode )
105 Promo Novel Baru!!!
106 Promo Novel Terbaru!
107 Wajib Di Baca ( Promo Novel Baru)
108 Promo Novel Terbaru
Episodes

Updated 108 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99 ( Baca pas sudah buka puasa ya )
100
BAB 100 (Sabar, dan baca pas sudah buka puasa ya )
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104 ( Final Episode )
105
Promo Novel Baru!!!
106
Promo Novel Terbaru!
107
Wajib Di Baca ( Promo Novel Baru)
108
Promo Novel Terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!