BAB 9

Shen mencengkram erat ujung baju yang ia kenakan dengan perasaan marah. Mata yang memerah, nafas yang tidak teratur, dan tatapan tajam penuh hasrat untuk membalas dendam tak mampu lagi ia sembunyikan. Marah, tapi dia tidak bisa melakukan apapun sekarang ini. Memang sudah terbiasa mendengar kata-kata menyakitkan dari mulut Mona yang orang tahunya dia adalah gadis lemah lembut dengan prestasi yang membanggakan. Tapi tidak bisa dipungkiri kalau rasanya benar-benar sakit setiap kali mulut Mona tergerak untuk mengatainya.

" Terimakasih ya gendut, karena kau sakit aku jadi memiliki waktu yang lebih banyak untuk mengambil hati Asha. Asha masih kecil dan belum paham rasa malu, nanti kalau dia dewasa dia akan malu memiliki Ibu sepertimu. Jadi, untuk menjaga itu semua, biarkan saja aku yang jadi Ibunya, lagi pula Asha cocoknya menjadi anakku, iya kan? "

Cengkraman tangan Shen semakin menguat bila mengingat kata-kata itu dari mulut Mona. Entah bagaimana bisa ada orang yang tidak tahu malu seperti Mona, setiap membuka mulut hanyalah untuk menghina fisik orang lain saja.

" Mona, tertawa lah sesukamu, bahagia lah selagi kau memiliki waktu. Karena saat aku kembali nanti, aku tidak akan membiarkan kau memiliki waktu untuk sedikit saja tersenyum bahagia. "

Pagi hari, tepatnya pukul enam pagi. Hari ini adalah hari keberangkatan Shen.

" Nak, aku benar-benar minta tolong untuk bantu kami menjaga putri kami ya? " Pinta Ibu Lean kepada Zera yang akan bersama dengan Shen sampai dia sembuh nanti.

" Bibi, aku janji akan menjaga Shen sebaik mungkin. Bibi, paman, dan kau gadis kecil yang cantik, jangan khawatir. " Zera tersenyum kepada Asha yang kini menangis sesegukan di gendongan Teo.

" Terimakasih ya? " Zera tersenyum dan mengangguk.

" Asha? " Panggil Shen yang tak tega melihat putrinya menahan tangis. Shen merentangkan tangannya agar sang putri memeluknya.

" Ibu! " Seperti yang diharapkan, Asha merosot dari gendongan Teo, dan berlari memeluk Ibunya.

..." Asha nya Ibu adalah gadis yang kuat dan pengertian, tidak ada yang bisa membuat Asha nya Ibu menangis. Iya kan? " Shen tersenyum meski dia ingin sekali menangis se-kencangnya. ...

" Aku tidak akan menangis, Ibu janji harus cepat kembali ya? "

Shen tersenyum lalu mengangguk.

" Iya sayang, tunggu Ibu, dan bertahan ya? Ibu janji akan pulang dengan kekuatan super yang sudah terisi penuh. "

Asha mengusap air matanya, lalu tersenyum semangat.

" Iya! Aku akan membantu Ibu melawan penyihir jahat! "

Shen terkekeh bahagia, sesungguhnya dia tahu benar jika bukan hanya dirinya yang berjuang, tapi Asha juga akan berjuang untuk bertahan tanpa Ibunya yang biasanya selalu ada untuknya.

" Sayang, terimakasih karena telah memberikan Ibu kebahagian dengan memiliki putri sepertimu. "

Dari sisi yang lumayan jauh dengan mereka, Arnold tengah menatap dengan tatapan pilu. Mata yang tertutupi kaca mata hitam membuatnya bisa intens melihat Shen sebelum berangkat ke luar negeri.

" Selamat jalan, dan semoga kau kembali dengan keadaan baik. " Ucap Arnold lirih lalu berbaik badan untuk meninggalkan tempat itu.

" Apa yang kau cari Shen? " Tanya Digo yang merasa aneh melihat Shen tiba-tiba mencari sesuatu dengan menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri.

" Ti tidak ada. " Shen menunduk lesu, entah mengapa dia seperti merasakan kedatangan Arnold, tapi saat dicari dia tidak menemukan sosok yang ia cari.

Apa hanya perasaanku saja?

Setelah beberapa saat, Shen, Digo dan Zera melambaikan tangan karena harus segera berangkat.

" Ibu, aku akan menunggu Ibu dengan patuh! " Ucap Asha berteriak sekuat mungkin.

" Ibu mencintaimu, sayang! " Balas Shen, lalu melambaikan tangan dengan linangan air mata yang sedari tadi ia tahan.

" Ibu.......... " Asha kini menagis sekuat mungkin saat Ibunya sudah tidak terlihat lagi. Tangis yang sedari tadi ia tahan kini tak bisa lagi ditahan lebih lama.

" Asha, Ibu akan kembali nanti. " Ayah Gani meraih tubuh Asha dan menggendongnya serta menepuk pelan punggungnya agar sang cucu lebih tenang.

Satu minggu terlewati, dan hari ini adalah hari dimana Asha kembali ke rumah Arnold sesuai degan perjanjian bahwa setiap satu pekan kedua keluarga akan bergantian menjaga Asha.

" Bibi, susu ini tidak hangat, boleh ganti dengan yang hangat? " Pinta Asha kepada Anya yang saat itu tengah sibuk dengan ponselnya.

" Minta saja di dapur, kenapa juga harus bibi yang membuatnya? " Jawab Anya dengan mata yang tak teralihkan dari ponselnya.

Asha terdiam memandangi susunya. Padahal dia sudah payah membawa susu itu agar tidak tumpah, tapi sekarang harus turun ke bawah untuk minta ganti.

Prang!

Anya terperanjak kaget mendengar suara gelas pecah, sontak dia bangkit dan melihat apa yang terjadi.

" Ya ampun, Asha! "

Asha gelagapan karena gelas pecah, ditambah lagi suara Anya yang memekik.

" Ma maaf, bibi. "

" Kau kan bisa memanggil pelayan, kenapa harus repot membawa susunya kesana kemari?! " Anya menarik tubuh Asha sedikit kuat agar menjauh dari pecahan gelas.

" Aw! " Asha memekik saat cengkraman Anya terasa sakit di lengannya. Tak mengindahkan Asha, Anya memanggil pelayan untuk segera membersihkan pecahan gelas dan susu yang sudah mengotori lantai. Setelah itu, Anya kembali berbaring di tempat tidurnya dan membiarkan saja Asha berdiri di sana.

" Nona Asha Ke kamar saja ya? " Pinta pelayan karena takut Asha akan terkena pecahan gelas. Dengan hati-hati dia mengangkat tubuh Asha dan menurunkan tepat di depan pintu kamarnya.

" Nona, apa mau meminum susu? " Tanya pelayan wanita itu dan di angguki Asha.

" Tunggu ya? Setelah pecahan gelasnya di bersihkan, saya akan mengantar susu ke kamar Nona Asha. " Asha mengangguk.

Pelayan itu menatap Asha pilu. Sebenarnya Asha adalah anak yang sangat pengertian sama seperti Ibunya, tapi tinggal disana tanpa Ibunya benar-benar membuat Asha kebingungan, padahal ini adalah rumah Ayah dan juga neneknya.

Setelah beberapa saat, Mona yang baru saja datang melihat seorang pelayan membawa segelas susu ke arah kamar Asha.

" Tunggu! Itu untuk Asha? "

" Iya, Nona. " Jawab pelayan itu.

" Berikan saja padaku, aku akan mengantarnya. "

" Tidak perlu, Mona. Asha hanya suka meminta susu, tapi minumnya hanya seteguk. Jadi tidak usah terlalu memanjakan juga karena itu tidak baik. " Ujar Ibunya Arnold / Resa.

Mona tersenyum mencoba sebaik mungkin untuk tersenyum. Iya, ini adalah saatnya mencari muka di depan Ibunya Arnold.

" Tidak apa-apa, Bibi. Aku akan mencobanya. "

Mona mengambil susu itu, lalu berjalan ke kamar Asha.

" Hai, Asha? "

Asha yang saat itu sedang bermain dengan mainannya menoleh ke arah sumber suara dan merengut karena tidak menyukai Mona.

" Asha, ini susunya, Ayo diminum! " Mona tersenyum seraya menyerahkan susu itu.

" Nanti saja, bibi. Tolong letakkan di sana saja. " Tunjuk Asha.

Sial! Mona benar-benar kesal karena Asha selalu menunjukkan ketidak sukaan nya terhadap dirinya.

" Minum, ini mumpung panas! "

" Bibi, aku bilang nanti saja. "

Mona meraih dagu Asha dengan paksa, lalu menempelkan gelas ke mulutnya.

" Minum! Atau kau mau aku melempar mu keluar lewat jendela? "

Asha ketakutan, dengan terpaksa dia mengikuti perintah Mona.

" A aku, aku sudah kenyang. " Ucap Asha menahan tangis.

" Habiskan! " Ancam Mona dengan mata mendelik tajam.

" Tapi, aku sudah- "

" Habiskan! "

Asha kembali meminum susu dari tangan Mona hingga tersedak dan tersengal beberapa kali setelah segelas susu itu habis.

" Bagus! " Mona tersenyum miring.

" Ibu, aku mau Ibu..... " Rintih Asha saat Mona keluar dari kamarnya.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Ita Mariyanti

Ita Mariyanti

🥺🥺🥺 strong Asha 💪💪💪

2024-04-05

0

rama

rama

kenapa tidak sibawa saja anaknya, dari pada ditinggal dan menderita

2023-04-09

1

Lili Adelia

Lili Adelia

Shen tuh goblok ninggalin anak di rumah mertua

2022-10-26

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99 ( Baca pas sudah buka puasa ya )
100 BAB 100 (Sabar, dan baca pas sudah buka puasa ya )
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104 ( Final Episode )
105 Promo Novel Baru!!!
106 Promo Novel Terbaru!
107 Wajib Di Baca ( Promo Novel Baru)
108 Promo Novel Terbaru
Episodes

Updated 108 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99 ( Baca pas sudah buka puasa ya )
100
BAB 100 (Sabar, dan baca pas sudah buka puasa ya )
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104 ( Final Episode )
105
Promo Novel Baru!!!
106
Promo Novel Terbaru!
107
Wajib Di Baca ( Promo Novel Baru)
108
Promo Novel Terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!