BAB 3

Kegiatan pagi, adalah hal rutinitas yang dikerjakan Shen sebagai mana Ibu rumah tangga pada umumnya. Dulunya, dia sama sekali tidak bisa memasak maupun mengurus rumah. Tapi semenjak menikah, dia berusaha mati-matian untuk menjadi istri yang baik, serta menantu yang baik. Jadilah dia belajar memasak, dan mengurus rumah meski ada pelayan di rumah itu.

" Shen, buatkan jus buah kiwi ya? " Pinta sang Ibu mertua.

" Baik, Ibu. " Sejujurnya Shen agak bingung karena Ibu mertuanya memintanya untuk membuatkan jus kiwi, padahal yang menyukai buah kiwi dirumah itu hanya Shen seorang. Tak mau menghabiskan lebih banyak waktu di dapur, dia segera meminta pelayan untuk membantunya membuatkan jus kiwi, setelah selesai barulah dia keluar dari dapur untuk menuju meja makan.

Deg.....

Sejenak langkah kaki Shen membeku menyaksikan hal tidak biasa pagi ini. Mona, wanita itu ada ditengah-tengah mereka seolah dialah menantu. Sejenak Shen memandangi tubuh tambunnya yang terbungkus daster batik berwarna coklat. Ya Tuhan... rasanya memang sangat jauh kalau dibandingkan dengan dirinya. Merasa kesal, tapi juga malu dengan dirinya sendiri, semua itu tertahankan hingga membuat tangannya bergetar, dan jus kiwi yang tengah pegang tumpah sedikit.

" Ibu? " Panggil Asha yang menyadari sang Ibu hanya terdiam memegangi segelas jus.

Suara Asha benar-benar membuatnya mampu menghilangkan rasa sakit itu, dia mencoba tersenyum setulus mungkin seraya berjalan mendekati Asha yang terlihat tidak nyaman dengan ramainya keluarga yang begitu memperhatikan Mona.

" Asha, makanlah makananmu, setelah ini kita akan pergi jalan-jalan ya? " Shen berucap tanpa menatap suami dan yang lainya. Entah seperti apa mimik wajah mereka, rasa marah yang ia rasakan membuatnya malas untuk memperdulikannya lagi.

" Apa kau lupa sesuatu? " Tanya Arnold yang mengeryit melihat bagaimana Shen tidak seperti biasanya.

" Apa? " Shen menatap manik mata Arnold yang tidak tahu apa maksudnya menatap dengan dahi mengeryit seperti itu.

" Kau tidak melihat piringku masih kosong? "

Shen melihat piring itu, dan iya benar saja masih kosong. Sejenak Shen tersenyum miris, ternyata adanya dia hanyalah untuk melayani di manapun berada. Shen bangkit dari duduknya, dia mengambilkan nasi, dan juga lauk serta sayuran dipiring Arnold. Tak berhenti sampai disitu, dia juga melayani Ibu mertua, serta adik iparnya.

" Apakah Nona Mona juga ingin saya layani? "

Pertanyaan barusan ini benar-benar seperti tamparan keras bagi Arnold. Padahal dia sudah akan menyuapkan nasi ke mulutnya, tapi pertanyaan dari Shen benar-benar membuatnya tak lagi memiliki nafsu untuk makan. Berbeda dengan Arnold, Ibu mertua dan adik iparnya malah terlihat tak perduli.

" Mona adalah tamu, jadi penting juga untuk dilayani. " Ibu mertua berbicara tapi matanya masih saja menatap Mona, dan melanjutkan obrolan mereka.

" Tamu? Begitu ya? " Shen menyendok kan banyak sekali nasi, dua ayam goreng, dan juga setumpuk sayuran hingga makanan itu menggunung di piring Mona.

" Maaf Shen, aku tidak makan sebanyak yang kau makan. " Mona sebenarnya sangat kesal, tapi karena ada Arnold dia jadi harus menahan emosinya itu.

" Oh, begitu ya? Maaf ya Nona Mona? Aku terbiasa banyak bekerja dirumah ini, kalau makan hanya sedikit, aku tidak akan kuat. " Shen memaksakan senyumnya, lalu bergegas duduk disamping sang putri karena tempat duduknya telah diisi oleh Mona. Sementara Mona menggeser piring yang tadi, dan mengganti yang baru, bersamaan dengan porsinya.

" Arnold, kenapa kau tidak makan? " Tanya Mona.

" Kakak, cepat makan, nanti kakak terlambat ke kantor loh. " Anya menimpali.

Sungguh dia tidak lagi lapar, entah kenapa dia jadi tidak bernafsu setelah mendengar pertanyaan Shen tadi, ditambah juga Shen tidak mengambil makanannya padahal dia biasa akan makan dengan porsi yang sangat banyak.

" Ibu, aku sudah kenyang. " Asha menjauhkan piring dan gelas susu yang tinggal setengah di mejanya.

" Asha, minumlah susunya dulu sampai habis ya? " Pinta Shen sembari mendekatkan lagi gelas susunya.

" Asha, kalau kau bisa menghabiskan susunya, bibi akan memberikan boneka beruang kesukaanmu, bagiamana? " Mona tak mau kalah, dia mencoba merebut hati Arnold dengan menunjukkan betapa dia juga perduli dengan Asha. Shen tak bereaksi, tapi dia cukup kesal dengan tawaran Mona yang nantinya akan membuat Asha menjadi anak yang manja.

" Asha, habiskan susunya, Ibu janji akan menceritakan dongeng tentang tuan putri nanti malam. "

" Benarkah? " Asha nampak antusias dengan janji sang Ibu. Bukanya tidak menyukai boneka beruang, hanya saja dia tidak kekurangan apapun kalau mengenai barang, maka itu Asha lebih tertarik dengan dongeng pengantar tidur yang selalu diceritakan Ibunya setiap malam.

" Iya, seorang tuan putri yang sangat cantik dan baik hati sedang melawan si penyihir jahat. "

" Baik, Ibu! Penyihir jahat harus dimusnahkan dari muka bumi ini agar para putri tidak ditindas lagi! "

Shen terkekeh seraya mengusap rambut tebal Asha.

" Iya, penyihir jahat memang tidak boleh dibiarkan saja. "

Setelah Asha menghabiskan susunya, Shen langsung membawa sang putri untuk bergegas masuk ke kamar karena Zera sebentar lagi akan menjemputnya.

Perginya Shen dan Asha rupanya membuat suasana berubah menjadi aneh. Arnold masih tak menyentuh makannya, dan hanya menghabiskan segelas jus apel. Mona juga jadi tidak enak kalau harus memakan makanannya, Ibu mertua serta Anya awalnya tidak mau memperdulikan dan fokus untuk makan, tapi karena wajah Arnold yang berubah masam, mereka akhirnya kompak menghentikan sarapannya.

" Ibu, aku suka memakai baju ini. " Girang Asha sembari menunjuk gambar bajunya yang berkarakter beruang putih.

" Iya, kau terlihat sangat cantik. "

Baru saja mereka sampai di teras depan, pemandangan yang menyakitkan hati kini terpaksa ia saksikan. Mona, wanita tidak berperasaan itu begitu mesra mencium bibir Arnold yang akan segera masuk ke dalam mobil, dan yang menyedihkannya lagi Arnold juga tidak nampak keberatan akan hal itu. Sepertinya masih ingin berlanjut karena Mona terlihat ingin memeluk Arnold. Secepat mungkin Shen membalikkan tubuh Asha agar tak melihat apa yang Ayahnya dan wanita lain lakukan.

" Ehem! " Deheman Shen barusan sengaja ia lakukan agar mereka segera berhenti.

" Kalian bisa kan melakukanya di tempat yang tertutup? Tolong jangan rusak kepolosan anakku. " Shen segera membawa Asha pergi dari teras rumah, dan dengan langkah cepat mengimbangi Asha dia meninggalkan pagar tinggi itu. Sakit sekali rasanya, tapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa. Mau marah dan meberontak pun, rasanya dia tidak mungkin bisa mengalahkan wanita itu.

Beberapa saat Asha dan Shen berdiri menunggu Zera, mobil Arnold melintas dan berhenti di depan mereka.

" Mau kemana kalian? " Arnold membuka jendela kacanya, dan di saat itulah Shen melihat Mona yang duduk menyender disebelah Arnold. Lagi, Shen menutup mata Asha karena tidak ingin membuat Ayah kandung dari putrinya mendapat kesan buruk dari putrinya.

" Pergi berjalan-jalan. " Jawab Shen tak berekspresi.

" Naiklah taksi, aku tidak ingin terjadi sesuatu dengan putriku. "

" Asha, tutup mata, dan kuping mu. " Pinta Shen dan langsung dilakukan oleh Asha.

" Aku bisa menjaga putriku, dan tolong juga jaga wanita mu agar tidak terlihat murahan disembarang tempat. "

" Shen! " Protes Mona tapi tertahan karena dia tida mau terlihat galak di hadapan Arnold.

Bersambung......

Terpopuler

Comments

fa _azzahra

fa _azzahra

seru.ayo shen semangat jabgan lemah

2022-09-29

1

Griska Kaluara

Griska Kaluara

l

2022-04-03

1

Sukliang

Sukliang

sakit hati
awas ksluan sepang anjing hila

2022-04-02

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 BAB 3
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97
98 BAB 98
99 BAB 99 ( Baca pas sudah buka puasa ya )
100 BAB 100 (Sabar, dan baca pas sudah buka puasa ya )
101 BAB 101
102 BAB 102
103 BAB 103
104 BAB 104 ( Final Episode )
105 Promo Novel Baru!!!
106 Promo Novel Terbaru!
107 Wajib Di Baca ( Promo Novel Baru)
108 Promo Novel Terbaru
Episodes

Updated 108 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
BAB 3
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97
98
BAB 98
99
BAB 99 ( Baca pas sudah buka puasa ya )
100
BAB 100 (Sabar, dan baca pas sudah buka puasa ya )
101
BAB 101
102
BAB 102
103
BAB 103
104
BAB 104 ( Final Episode )
105
Promo Novel Baru!!!
106
Promo Novel Terbaru!
107
Wajib Di Baca ( Promo Novel Baru)
108
Promo Novel Terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!