Bruk.....
"Aduh...."
Alisha jatuh dari tangga taman rumah sakit.
Tangga itu memang rendah.
Tapi bagi Alisha yang belum sembuh dari sakit.
Jatuhnya terasa sakit.
kaki dan bokong alisha rasanya nyeri.
Tiba tiba, sepasang tangan kokoh nan kuat membantu alisha berdiri.
"Hati hati kalau jalan.
Pasien di larang keluyuran sendiri"
Penolong Alisha, menolong Alisha dengan sigap.
Tapi mulutnya menggerutu.
Alisha menoleh, ingin tahu siapa yang telah menolongnya.
Dan hati alisha sangat bahagia.
Karena penolongnya adalah, dokter yang ia rindukan.
"Dokter Sean?"
Wajah Alisha terlihat sumringah dan bahagia.
Alisha tidak percaya bisa bertemu lagi dengan dokter idamannya.
"Kamu..... Siapa nama mu?"
Sean berusaha mengigat nama Alisha, tapi tetap tidak bisa mengingatnya.
"Saya Alisha.
Saya pasien yang koma karena kecelakaan"
"Yang mana ya?"
Sean kali ini pura pura lupa.
Ia ingin, Alisha mengatakan bahwa dirinya adalah jelmaan amal baiknya.
"Ruangan saya di kamar anggrek nomer dua puluh dua.
Saya waktu itu pernah mengatakan kalau bapak..... Adalah jelmaan amal baik saya.
Bapak ingat?"
Alisha mengatakannya dengan malu malu.
Alisha dulu mengira sean adalah jelmaan dari amal baiknya.
Wajah Alisha merona merah karena menahan malu.
Dan menurut Sean, itu tampak sangat lucu.
"Ya ya..... Saya sudah ingat siapa kamu"
Sean bergaya seolah dia baru mengingat Alisha.
Sean sebenarnya ingat betul siapa Alisha.
Gadis berusia sembilan belas tahun, yang mengalami kecelakaan bersama orang tuanya.
Kedua orang tua Alisha meninggal, dan Alisha menjadi sebatang kara.
"Ngapain kamu di sini?"
Tanya Sean pada alisha penuh selidik.
"Saya mencari udara segar.
rasanya bosan di kamar terus"
Alisha memanyunkan bibirnya.
"Aw......"
Bibir Alisha menjerit pelan karena kesakitan.
Dan Tubuh Alisha oleng ketika sedang melangkahkan kaki nya.
Ia hendak kembali ke kamar nya.
Sean dengan sigap menangkap tubuh alisha yang hendak ambruk lagi.
Hati Alisha berdegup sangat kencang.
Karena kepalanya bersandar di dada Sean yang bidang dan hangat.
Hm.........
Alisha menikmati aroma parfum Sean yang seksi.
Karena tangan Sean melingkar di perut langsing Alisha.
Wajah alisha pun memerah karena malu.
'Sengsara membawa nikmat'
Batin Alisha.
Setelah memastikan Alisha berdiri tegak.
Sean lalu, dengan cepat menarik tangannya dari perut Alisha.
Alisha lalu duduk di tangga taman rumah sakit.
Wajahnya memerah karena menahan sakit yang menggila di kakinya.
"Kamu kenapa Alisha?
Mana yang sakit?"
Sean merasa kasihan melihat alisha meringis menahan sakitnya.
"Kaki saya sakit banget dok...."
Alisha mengelus elus kakinya yang sakit.
berharap dengan mengelus bisa mengurangi rasa sakitnya.
Sean lalu berjongkok di depan Alisha.
"Sini lihat!"
Sean mengamati kaki Alisha.
Sean lalu meraba dan sedikit memijit kaki Alisha.
Mencoba mencari di mana sumber rasa sakitnya.
"Aw......"
Alisha kembali menjerit kesakitan
"Sakit dok......"
Alisha mengeluh, wajahnya kembali memerah karena kesakitan.
"Kaki mu sepertinya keseleo.
Ayo kembali ke kamar mu.
Aku akan menuntun mu"
Alisha lalu mencoba berdiri.
dan kakinya sungguh terasa sakit.
Tapi kali ini, Alisha memilih menahannya. Alisha malu, karena dari tadi dia terus mengeluh.
Sean lalu membantu Alisha berjalan.
Tangan kanan Sean melingkar di pinggang alisha.
Sedangkan tangan kiri alisha melingkar di pinggang sean.
Pinggang Sean gagah dan kokoh.
Alisha senang bisa memeluknya.
Walau Alisha senang bisa mendapat pelukan Sean.
Alisha malu memikirkan posisi mereka yang seperti berpelukan.
Alisha malu karena mereka berada di tempat umum.
Tapi mau bagaimana lagi.
Alisha memang tidak sanggup untuk berdiri sendiri.
Alisha lalu berjalan pelan.
Kakinya tertatih tatih menahan sakit yang luar biasa.
Setiap kali kaki Alisha menapak.
Alisha meringis menahan sakitnya.
Jalan Sean pun menjadi sangat pelan, karena mengimbangi langkah Alisha.
"Berhenti Alisha"
Alisha pun menghentikan langkahnya.
Tidak mengerti maksud Sean.
Kamar Alisha masih jauh, mengapa mereka berhenti di sini?
Sean menarik tangannya dari pingganng Alisha.
Sean kemudian berjongkok di depan Alisha. Tubuh Sean membelakangi Alisha.
"Naik lah"
Sean menyuruh Alisha untuk naik ke punggungnya.
Sean berniat akan menggendong Alisha di punggung nya.
Alisha ragu untuk naik atau tidak.
Bagaimana kalau orang orang yang ada di rumah sakit melihat mereka?
Apa yang harus di katakannya?
karena keseleo?
Tapi tetap saja, Alisha merasa malu.
Berbeda dengan Sean.
Sean merasa jalan mereka sangat lambat, seperti siput.
Jika jalan mereka seperti ini terus.
Kapan mereka akan sampai di kamar Alisha?
Melihat Alisha diam saja di belakangnya.
Sean menjadi tidak sabaran.
"Ayo cepat Alisha.
Naik lah ke punggungku.
Aku akan mengantarmu ke kamar"
Sean gemas sendiri, kenapa Alisha tidak mau di gendong.
"Nggak dok, kita jalan aja ya?"
Sean lalu berdiri.
Sean kemudian dengan cepat meraih tubuh Alisha, dan menggendongnya dengan mudah.
Itu karena Sean sering ke gym.
Jadi dia sudah terbiasa mengangkat beban berat.
"A........"
Alisha menjeri pelan.
Tangannya mengepal dan memukuli dada bidang Sean.
"Turunkan saya dok, saya malu di lihatin orang"
"Diam Alisha.
Kalau kita jalan seperti tadi terus, kapan sampainya?"
Sean menggendong alisha ala bridal style..
Karena malu, Alisha lalu memilih menyembunyikan wajahnya di dada sean yang bidang dan hangat.
Sean berjalan melewati taman, dan melewati lorong lorong rumah sakit.
Tidak peduli dengan tatapan aneh orang orang.
Dalam perjalanan ke kamar Alisha.
Banyak mata yang memperhatikan mereka. Terutama para staff rumah sakit.
Mereka heran dengan yang dilakukan sean. Sean yang sedang menggendong seorang pasien.
Sean yang biasanya selalu menolak berinteraksi dengan perempuan manapun.
Kini malah menyentuh dan membopong tubuh seorang pasien wanita cantik.
Setelah sampai di kamar Alisha.
sean lalu, dengan perlahan meletakkan tubuh Alisha di atas ranjang rumah sakit.
Sean lalu memeriksa kaki alisha yang sakit.
"Tahan sebentar ya Alisha....."
Ucap Sean.
Alisha mengangguk pelan.
Sean lalu perlahan memijit kaki Alisha.
Selesai memijit, Sean secara perlahan menarik ujung kaki alisha.
Setelah itu, dia meluruskan kaki Alisha.
"A aw.........."
Alisha menjerit lagi.
Alisha merasakan sakit saat sean menarik kakinya.
Selesai memijit kaki Alisha.
Sean lalu dengan telaten memperban kaki Alisha yang keseleo.
Sean sadar.
Sejak mereka tiba di kamar.
Alisha selalu memandangi Sean tanpa berkedip.
Dan menurut Sean, Air liur Alisha hampir menetes karena memandangi Sean.
"Berhenti melihat ku seperti itu Alisha.
Jangan pernah berpikir untuk menyukaiku.
Karena aku tidak akan pernah menyukaimu.
Jangan ge er, karena aku telah menolong mu.
Aku melakukan semua ini, karena kau adalah pasien di rumah sakit ini"
Wajah Alisha menjadi merah.
Wajah merah Alisha kali ini bukan karena sakit.
Tapi karena malu.
Alisha kepergok sedang memandangi wajah dokter tampannya.
Alisha merasa sudah di tolak oleh Sean.
Alisha belum mengungkapkan perasaannya.
Tapi dia sudah di tolak mentah mentah oleh sang dokter.
Alisha senang, karena sean berterus terang tentang perasaan nya.
Sehingga Alisha tidak merasa di php in oleh sean.
(php\= pemberi harapan palsu)
"Istirahat lah Alisha.
Besok aku akan memeriksamu"
"Benaran dok?
Besok dokter mau periksa aku lagi?"
Alisha tidak percaya.
Kalau besok Sean akan memeriksanya diri nya lagi.
"Ya, besok aku akan memeriksamu lagi"
Ucap Sean.
Alisha tidak mengerti dengan jalan pikiran Sean.
Bukankah Sean tidak suka dekat dengan perempuan manapun?
Tapi kenapa Sean mau di dekati oleh dirinya?
Bahkan Sean tadi juga, sudah jelas menolak alisha mentah mentah.
jadi nggak mungkin kan Sean menyukai Alisha.
Jadi, apa alasan Sean mau di dekati Alisha?
Dan Alisha tidak peduli Sean telah menolaknya.
Bagi Alisha, yang penting Sean mau ada di dekatnya.
Itu sudah cukup membuat hati alisha jadi senang.
Setidaknya, ini lah yang di rasakan Alisha sekarang.
Entahlah nanti kedepannya.
"Ada yang kau inginkan?"
Ucap Sean pada Alisha, membuyarkan lamunan Alisha.
Dan Alisha tidak percaya, Sean menanyakan hal ini pada Alisha.
"Buku novel romantis"
Alisha dengan cepat, singkat, dan padat menjawab pertanyaan Sean.
Sean meng anggukkan kepalanya.
"Besok akan ku bawakan"
Sean lalu keluar dari kamar Alisha dengan wajah biasa biasa saja.
Bersambung......
Tinggalkan jempol kalian untukku ya......
Gratis, nggak bayar, dan nggak rugi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
berti Alisha kenal Sean dari rumah sakit..
2023-06-22
0
Sridarti Sridarti
ngeri mm msa lalu sean.. msh kepikiran trus...
2022-02-27
0
Indrijati Saptarita
lanjuuuuuut
2021-04-21
0