Osean Medical Company

Alisha turun dari ojek tepat di depan sebuah gedung tinggi.

Satu gedung terdapat beberapa gedung pencakar langit.

Di depan gedung tertulis huruf yang sangat besar menunjukkan betapa hebatnya gedung tersebut.

Os**ean Medical Company**

Osean Medical Company adalah sebuah perusahaan yang bergerak di berbagai bidang kesehatan, seperti membuat peralatan dan perlengkapan medis, bahan kimia, obat obatan, bahkan kosmetik juga ada.

perusahaan ini juga punya beberapa rumah sakit dan universitas.

Setelah membayar ojek, Alisha segera memasuki gedung Osean Medical Company,

"Entah berapa lantaikah gedung ini"

Alisha bergumam sendiri, dia sedikit gugup memasuki gedung tersebut.

'Semoga semua berjalan lancar'

Alisha berdoa di dalam hati.

Alisha lalu menuju resepsionis.

Alisha mengatakan bahwa dia di terima kerja kemarin, dan hari ini adalah hari pertama kali Alisha bekerja.

Resepsionis lalu menyuruh Alisha ke lantai 15, disanalah tempat Alisha bekerja.

Alisha bekerja di bagian disain produk sesuai dengan keahliannya.

Alisha pun menuju lantai 15 dengan lift. Setelah Alisha sampai di ruangan yang bertuliskan Design Produk Room, sesuai dengan yang di tunjukkan sang resepsionis. Alisha lalu masuk ke ruangan itu.

Ketika baru saja membuka pintu ruangan, Alisha di suguhkan pemandangan orang orang yang sudah mulai sibuk bekerja.

Orang orang berlalu lalang melewati Alisha untuk bekerja.

Dan tidak ada yang menyadari kehadiran Alisha.

Alisha celingak celinguk.

Mencari sosok manager, dan alisha pun melihat meja yang bertuliskan manager.

Alisha kemudian berbincang bincang sejenak dengan sang manager yang bernama pak Rudi.

Perawakan pak Rudi kira kira berumur 40 tahun.

Rambutnya tersisir rapi kebelakang, dan sebuah kacamata bertengger di atas hidungnya, dia terlihat bijaksana.

"Perhatian......"

Pak Rudi bertepuk tangan dengan keras sejenak.

PAk Rudi berdiri di tengah ruangan, di sampingnya ada Alisha.

Semua karyawan yang berada di ruangan itu langsung memperhatikan manager mereka.

"Perkenalkan rekan kerja kita yang baru.

namanya Alisha.

Alisha tolong perkenalkan dirimu"

Ujar pak Rudi dengan ramah kepada Alisha.

Alisha merasa sedikit nervous berada di tengah para karyawan, yang belum pernah Alisha kenal.

Alisha menyentuh ujung rambutnya yang menjuntai di depan telinga dan menariknya kebelakang telinga.

"Assalamualaikum..."

Ucap Alisha

"Wa alikum salam........."

Ruangan menjadi riuh karena mereka menjawab salam dari wanita cantik nan seksi.

Ada juga karyawan pria yang bersiul siul riuh.

Mereka senang melihat Alisha yang cantik.

Alisha malu untuk mencari cari siapa saja orang yang bersiul.

"Perkenalkan, nama saya Alisha Rahmania. Umur saya 25 tahun.

Saya akan bekerja dengan rajin.

Jadi mohon bantuanya"

Alisha berkata kata singkat dan membungkukkan sedikit punggungnya.

Alisha lalu sedikit tersenyum.

Senyuman Alisha membuat kantor kembali berdengung.

Banyak karyawan pria yang terhipnotis senyuman cantik milik Alisha.

Sedangkan para karyawan wanita pun mengagumi kecantikan Alisha.

Kecuali Rere.

Rere terlihat mengerucutkan bibirnya, tidak senang melihat Alisha mencuri seluruh perhatian orang yang ada di dalam ruangan.

"Ih sok kecantikan banget sih Alisha, cantikan juga aku"

Rere menggerutu kesal sambil menatap iri ke arah Alisha, yang mamang terlihat cantik dan anggun.

Radit secara terang terangan bersiul sambil berdiri, dia mengagumi kecantikan Alisha.

Radit senang melihat gadis secantik Alisha bekerja satu ruangan dengannya.

"Ok teman teman waktu perkenalannya selesai.

Jangan ada yang bergaduh lagi.

Jaga sikap kalian di kantor, dan jangan sampai terkena teguran"

Pak Rudi mengingatkan para stafnya yang sedari tadi bergaduh di dalam ruangan.

Kalau anak buahnya kena teguran otomatis dirinya pun akan kena imbasnya.

Begitulah pikir pak Rudi sang manager.

Alisha yang menyadari dirinya menjadi pusat perhatian, dan menyebabkan ruangan jadi riuh, menjadi merasa tidak enak.

Alisha berjanji pada diri nya sendiri, mulai nanti dia tidak akan menjadi pusat perhatian.

Alisha masih mengingat jelas kejadian di tempat kerjanya dahulu.

Ia di pecat hanya karena dirinya terlalu cantik.

" Alisha kamu duduk disamping Nana dan Lila"

Pak Rudi menunjuk sebuah meja.

Di atasnya terdapat tiga komputer.

Dua komputer sudah ada orang nya, dan satu komputer belum ada orang nya.

Jadi yang kosong itulah milik Alisha.

Nana dan Lila yang di tunjuk pak Rudi tersenyuman ramah pada Alisha.

Alisha pun tersenyum balik membalas senyuman Nana dan Lila.

" Kerjalah yang rajin alisha, dan tanyakan pada Nana dan Lila apa saja yang perlu kamu kerjakan"

Ucap pak Rudi lalu pergi menuju mejanya sendiri.

" Terima kasih...."

Ujar Alisha pada pak Rudi yang sudah meninggalkan Alisha.

Pagi itu Alisha langsung bekerja seperti karyawan yang lain.

Untunglah Nana dan Lila baik, sehingga Alisha mudah menyesuaikan diri dengan pekerjaan barunya.

Hari sudah sore.

Jam menunjukkan pukul 4 sore.

Tanda pekerjaan sudah usai.

Lila berdiri dari kursinya, dan pamit duluan meninggalkan Nana dan Alisha.

" Pulang yuk"

Ajak Nana

"Ok, ayo"

Alisha menjawab singkat, ajakan teman barunya itu.

Setelah merapikan sedikit penampilannya. Alisha dan Nana berjalan beriringan meninggalkan ruangan mereka.

Mereka menuju lift.

Gedung ini mempunyai empat buah lift.

Dua di sisi kanan, dan dua sisi sebelah kiri.

Tiga lift untuk umum, dan yang satu lift bertuliskan khusus eksekutif.

Itu arti nya lift itu di peruntukkan khusus bagi para eksekutif perusahaan.

Tring....

Pintu lift di depan Alisha terbuka, Alisha dan Nana masuk ke dalam lift.

Beberapa karyawan lain, ada di belakang Alisha dan Nana.

Ketika pintu lift akan tertutup secara perlahan.

Brugh.......

Dua mata saling bertubrukan pandang.

Mata itu milik Alisha dan seseorang yang berada di dalam lift seberang khusus bagi para eksekutif perusahaan.

Mereka sama sama membelalakkan mata karena terkejut.

Tapi pandangan mata mereka segera terputus karena lift sudah tertutup.

Di dalam lift Alisha sangat kaget.

Perasaan kaget, takut, syok, terpukul, senang, rindu dan masih banyak lagi yang dirasakan Alisha, bercampur aduk jadi satu.

Semua bercampur aduk di dada Alisha. Hingga Alisha tidak mendengarkan perkataan Nana yang sedari tadi bercerita.

Nana yang menyadari Alisha hanya diam dan melamun, mengibas ibaskan telapak tanganya di depan wajah Alisha.

Alisha lalu tersadar dari lamunannya.

"Ayo keluar"

Nana menggandeng tangan Alisha keluar dari lift yang sudah sampai di lantai dasar.

" Kamu kenapa Sha, kok bengong?"

tanya Nana.

Alisha merasa tidak enak karena dari tadi ia mengabaikan Nana.

"Maaf Nana"

Alisha menggeleng gelengkan kepalanya bingung, antara merasa tidak enak dengan Nana dan merasakan perasaan kaget melihat mata tajam di lift seberang.

"Kamu kenapa sha"

Nana bertanya khawatir, melihat keadaan Alisha.

"Maaf Nana ,aku gak kenapa napa kok.

Kayak nya aku tadi melihat orang yang ku kenal di sini"

Jawab Alisha sambil tersenyum menatap Nana.

Meyakinkan Nana bahwa dirinya baik baik saja.

"Kamu duluan aja Na, lagian ojek pesenan aku belum datang"

Alisha berkata sambil mengecek ojek pesenannya.

"Mungkin aja orang yang kamu lihat itu kenalan mu Sha.

Perusahaan ini sangat besar, jadi karyawan nya juga banyak.

Kalo gitu aku cabut dulu Sha"

Nana berjalan meninggalkan Alisha

yang masih berdiri di tempat yang sama.

"Hati hati di jalan Nana"

Alisha berkata agak keras karena Nana sudah menjauh dari Alisha.

"Ok"

Jawab Nana singkat sambil mengacungkan jempolnya dan tersenyum kearah Alisha, Alisha pun balas tersenyum.

Setelah nana menghilang dari pandangan Alisha.

Alisha tetap membeku di tempat dia berdiri. Mata Alisha terus menatap lift di seberang. Berharap pria bermata tajam yang beradu pandang dengannya di lift tadi, keluar dari lift.

Namun hingga beberapa menit.

Pria bermata tajam tadi tak juga keluar dari lift.

Alisha menggeleng gelengkan kepalanya

'Apa sih yang aku harapkan dari laki laki kayak gitu? lagian itu gak mungkin dia kan?'

Alisha menggumam di hatinya.

Merutuki kebodohannya, karena berharap lelaki tersebut adalah pria dari masa lalunya.

'Gak mungkin itu dia, dia kan dokter di surabaya'

Alisha kembali meyakinkan hatinya yang goyah.

Alisha menatap ponselnya, dan melihat ojek pesanannya sudah sampai di depan gedung.

Alisha lalu bergegas keluar dari gedung.

Ingin rasanya ia cepat sampai di rumah.

Karena putri kecilnya pasti sudah nenunggunya pulang.

Bersambung.....

Jangan lupa kasih jempolnya ya kaka kaka yang baik.....

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

apakah ayah dari anaknya

2023-06-22

0

re

re

Kalo merasa terlalu cantik bisa ngak usah pake make up baju sederhana atau jgn sering perawatan ya cukup wajah sehat aja

2021-05-14

0

Indrijati Saptarita

Indrijati Saptarita

siapa yaa... apa lelaki yg menjadi sebab bela lahir???

2021-04-21

0

lihat semua
Episodes
1 Kesayangan Bunda
2 Osean Medical Company
3 Lengan Kokoh
4 Hati Yang Lemah
5 Ayah Impian
6 Jalan Jalan (Bonus Visual)
7 Pria Bunglon (Bonus Visual)
8 Di Kantor CEO
9 Aku Tidak Akan Menyerah
10 Rahasia Sean
11 Rahasia Sean 2
12 Masa Lalu (Kecelakaan)
13 Masa Lalu 2 ( Mana Ayah dan Ibu? )
14 Masa Lalu 3 ( Keseleo )
15 Masa Lalu 4 ( Reuni )
16 Masa Lalu 5 ( Mengubah Seluruh Hidupku )
17 Rumah Baru
18 Mabuk Kereta
19 Gosip Murahan
20 Bertemu Gadis Kecil Cerewet
21 Minum Jamu
22 Macho
23 Bagaimana Cara Mendekatimu?
24 Nenek, Bukan Tante
25 Masa Bodoh
26 Siapa Ayah Nya?
27 Melihat Rumah Mu
28 Tarik Ulur
29 Jangan Abaikan Aku
30 Ternyata Dia Anak Tante?
31 Aw..... Sakit.....
32 Penasaran
33 Terbongkar Sudah.....
34 Kakek Dan Nenek Baru
35 Tidak..... Ini Terlalu Sexy
36 Lepasin....!
37 Jangan Teruskan
38 Menyapu Untuk Merayu
39 Jalan Jalan Dengan Om
40 Anak Ku!
41 Menemui Anak Ku
42 Sarung Melorot
43 Terima Kasih
44 Butuh Bantuan mu
45 Bella Adalah Anak Ku
46 Liburan di Pantai
47 Dinner Romantis
48 Kapan Kita Menikah?
49 I LOVE YOU
50 Hari Pernikahan
51 Putri Tidur
52 Kamar Mandi
53 Salah Faham
54 Menunggu Mu
55 Istri Nakal Ku
56 Berbuka Setelah Berpuasa
57 Honey Moon yang Lama
58 Bakso
59 Kopi Pertama
60 Bakso Beranak
61 Selesai
62 Bonus ( Babymoon )
63 Bonus 2 ( Babymoon )
64 Bonus 3
65 Bonus 4
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Kesayangan Bunda
2
Osean Medical Company
3
Lengan Kokoh
4
Hati Yang Lemah
5
Ayah Impian
6
Jalan Jalan (Bonus Visual)
7
Pria Bunglon (Bonus Visual)
8
Di Kantor CEO
9
Aku Tidak Akan Menyerah
10
Rahasia Sean
11
Rahasia Sean 2
12
Masa Lalu (Kecelakaan)
13
Masa Lalu 2 ( Mana Ayah dan Ibu? )
14
Masa Lalu 3 ( Keseleo )
15
Masa Lalu 4 ( Reuni )
16
Masa Lalu 5 ( Mengubah Seluruh Hidupku )
17
Rumah Baru
18
Mabuk Kereta
19
Gosip Murahan
20
Bertemu Gadis Kecil Cerewet
21
Minum Jamu
22
Macho
23
Bagaimana Cara Mendekatimu?
24
Nenek, Bukan Tante
25
Masa Bodoh
26
Siapa Ayah Nya?
27
Melihat Rumah Mu
28
Tarik Ulur
29
Jangan Abaikan Aku
30
Ternyata Dia Anak Tante?
31
Aw..... Sakit.....
32
Penasaran
33
Terbongkar Sudah.....
34
Kakek Dan Nenek Baru
35
Tidak..... Ini Terlalu Sexy
36
Lepasin....!
37
Jangan Teruskan
38
Menyapu Untuk Merayu
39
Jalan Jalan Dengan Om
40
Anak Ku!
41
Menemui Anak Ku
42
Sarung Melorot
43
Terima Kasih
44
Butuh Bantuan mu
45
Bella Adalah Anak Ku
46
Liburan di Pantai
47
Dinner Romantis
48
Kapan Kita Menikah?
49
I LOVE YOU
50
Hari Pernikahan
51
Putri Tidur
52
Kamar Mandi
53
Salah Faham
54
Menunggu Mu
55
Istri Nakal Ku
56
Berbuka Setelah Berpuasa
57
Honey Moon yang Lama
58
Bakso
59
Kopi Pertama
60
Bakso Beranak
61
Selesai
62
Bonus ( Babymoon )
63
Bonus 2 ( Babymoon )
64
Bonus 3
65
Bonus 4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!