Alisha kaget, melihat Sean memasuki gerai makanan yang sama dengan dirinya.
Tapi untunglah Sean duduk membelakangi Alisha.
Hati Alisha meronta ketakutan, berharap posisi mereka terus seperti ini.
Keringat Alisha bercucuran deras, karena gugup.
Alisha takut kalau Sean menyadari kehadiran dirinya dan Bella.
Ternyata Nana juga menyadari kehadiran Sean.
"PAk Aldi? Kenapa dia di sini?"
Nana berkata pelan.
Dan Alisha mngerutkan dahinya.
"PAk Aldi? Siapa pak Aldi itu Na?"
Tanya Alisha penasaran.
Nana memandang Sean, tapi aneh, dia menyebut Sean dengan nama pak Aldi.
Alisha mengikuti arah mata Nana memandang.
Ternyata Nana memandang Sean yang duduk berjarak dua meja dari mereka.
"Kamu nggak tau pak Aldi?"
Alisha menggelengkan kepalanya.
Mencoba mengikuti alur penjelasan Nana.
Karena setahu Alisha nama pria itu adalah Sean, dan bukan Aldi.
"PAk Aldi adalah CEO perusahaan kita, tuh... orangnya..."
Nana menunjuk Sean.
Sean duduk sendirian.
Dia sedang memainkan ponselnya, sambil minum secangkir capuccino.
Sesekali melihat arlojinya.
Seperti nya Sean menunggu seseorang.
Kaki Sean begitu panjang, sehingga tidak muat di bawah kolong meja.
Kaki sean pun keluar dari kolong meja.
Kaki kanan Sean menyilang di atas kaki kirinya.
Sedangkan matanya fokus menatap layar ponselnya.
Sean tidak peduli, pandangan para wanita yang ada di gerai makanan.
Banyak wanita yang meneteskan air liur karena melihat Sean.
Dan Sean tidak peduli.
Sean sudah terbiasa, dengan tatapan kagum wanita pada dirinya.
Sedang kan Sean, muak melihat tatapan kelaparan para wanita itu.
Wajah sean memang sangat tampan.
Sean mempunyai bibir yang menawan.
Hidung nya mancung, tanpa operasi plastik. Dan matanya setajam mata elang...
Kemeja putih yang di kenakan Sean, tidak mampu menutupi otot ototnya yang menonjol, di sekitar dada dan tangannya.
Sedang lengan baju Sean yang di lipat di bawah siku, menampakkan otot otot di sekitar lengan nya.
Pemandangan itu semakin menampakkan keseksian tubuh Sean.
Sangat wajar bila cewek cewek ngiler, menatap ke arah Sean.
Kecuali Alisha.
Dia malah membuang muka, menghindari pemandangan indah di seberang sana.
Alisha masih ingat betul, bagaimana Sean dulu menyakitinya.
Rasa cinta dan kagum yang dulu ada di hati Alisha, kini berubah menjadi benci.
Nana yang melihat Alisha tidak tertarik dengan kehadiran Sean.
Malah membuat Nana penasaran.
Hampir semua rekan kerja di kantornya, teman teman Nana, dan semua kenalan cewek Nana, bila melihat Sean, mereka akan langsung ngiler, dan berusaha menarik perhatian Sean.
Tapi berbeda dengan Alisha.
Alisha malah hanya diam membisu, dan terlihat tidak senang dengan kehadiran Sean.
"PAk Aldi menurut mu gimana Sha? ganteng kan?"
Tanya Nana.
"Ya dia memang ganteng, tapi kebanyakan cowok ganteng itu makan ati.
Karena banyak cewek yang melirik dirinya.
Maka dengan mudah, cowok kayak gitu tergoda sama cewek lain"
Nana mendekatkan bibirnya pada telinga Alisha
"PAk Aldi lain Sha.
Dia nggak pernah dekat sama cewek lho. Bahkan, ibunya sampai beberapa kali mencarikan pak Aldi cewek kelas atas, tapi selalu gagal"
"Terserah lah Na, aku nggak tertarik sama cowok kayak dia"
Alisha membelai rambut Bella yang sudah tertidur di gendongnnya.
'Ayah mu di sini nak, kamu nggak bisa merasakannya sayang?'
Alisha hanya bisa berbicara dalam hati.
"Kita pulang aja Sha.
Bella udah kecapekkan"
Ucap Nana, dan Alisha mengangguk.
Mata Alisha tiba tiba tertuju pada cewek yang masuk ke gerai makanan.
Cewek itu cantik.
Jalan nya anggun.
Baju nya yang seksi membalut tubuhnya.
Sekali lewat saja, kecantikannya langsung menyita mata pengunjung.
Cewek itu menghampiri meja Sean, dan tersenyum pada Sean, dengan senyuman yang begitu cantik.
Itu pasti senyuman pemikat hati cowok.
Dan membuat hati Alisha agak berdegup kencang, karena tak senang.
Alisha berharap semoga Sean tak tertarik dengan senyuman maut itu, dan sang pemilik senyuman maut.
Sean berdiri, kemudian menyalami cewek tersebut.
Setelah berbicara sesaat, mereka lalu memutuskan meninggalkan gerai makanan.
Sang cewek yang menyadari Sean menjadi pusat perhatian cewek cewek di situ, ia segera menggelayut manja pada lengan Sean.
Sean langsung memandang cewek tersebut, dengan tatapan dinginnya.
Dan akhirnya, membiarkan cewek cantik tersebut menggelayut manja di lengannya.
Cewek tersebut lalu menyapu pandangan ke arah cewek cewek yang memandangi Sean. Ter masuk pada Alisha.
Lalu dia tersenyum sombong, seolah mengatakan.
'Kalian semua pecundang, karena akulah yang bisa memilikinya'
Sean dan cewek itu akhirnya meninggalkan gerai makanan.
"Siapa cewek itu?"
Tanpa sadar Alisha mengucapkan kalimat itu.
"Entahlah, mungkin dia adalah salah satu cewek yang coba di jodohkan ibunya pak Aldi"
'Dasar cowok bunglon.
Di depan orang lain mengaku sebagai Aldi.
Dan di depan cewek lain mengaku sebagai Sean.
modus yang bagus.
Cewek cewek tidak akan menyadari siapa dirinya.
Karena dia mempunyai dua nama yang berbeda.
Dan para cewek sean pasti tidak menyadari.
Bahwa orang yang mereka cintai dan mereka bangga banggakan adalah orang yang sama.
Kecuali Alisha.
Alisha tahu siapa sebenarnya Sean atau..... Aldi.
Alisha menyimpulkan sendiri pendapatnya mengenai Sean.
Setelah itu nana dan alisha memutuskan pulang, karena hari sudah mulai sore.
Dalam perjalanan pulang.
Nana mulai ingat kembali pertanyaan yang sempat menyumpal kepalanya hingga penuh.
"Waktu kita berangkat jalan jalan, tadi aku nggak liat ayahnya Bella.
Apa dia masih tidur?"
Nana penasaran banget sama suami Alisha. Nana pikir.
Karena ini hari minggu, mungkin suami Alisha memilih tidur tiduran di rumah.
"Ayah Bella tidak ada"
Jawab Alisha singkat.
Nana mengernyitkan kening dengan jawaban Alisha yang mamiliki banyak arti.
"Maksudmu?"
"Bella gak punya ayah Na"
Jawab Alisha, sambil mengelus elus rambut Bella yang tertidur di pangkuannya.
"Maksudmu, Bella gak pernah punya ayah"
"Lalu kemana ayah nya Bella?
Apa sudah meninggal? ups maaf Sha"
Nana berpikir, bahwa pertanyaan nya mungkin, agak keterlaluan.
Nana menebak nebak, mungkin suami Alisha
sudah meninggal.
Sejak Bella di dalam kandungan.
"Kamu benar Na, ayah Bella emang udah lama meninggal"
"oh.... Gitu, maaf Sha aku nggak tahu"
Nana menerima jawaban Alisha begitu saja.
Mengira jawaban Alisha sudah jujur.
Sebenarnya Ayah Bella masih hidup.
Dan ayah nya adalah Sean.
Alisha lah yang di tinggalkan Sean secara sepihak.
Meninggalkan tubuh dan hati Alisha yang penuh luka.
Meninggalkan Alisha bersama bayi mereka! Bayi yang tidak pernah di ketahui oleh Sean.
Dan Alisha berencana tidak akan memberi tahu tentang Bella pada Sean.
Alisha tidak akan membiarkan Sean bertemu dengan Bella, sampai kapan pun.
Alisha menitikkan air matanya sedih.
Kisah hidupnya benar benar menyedihkan.
Tidak seperti gadis pada umumnya.
Terutama ketika dirinya masih berumur 20 tahun.
Gadis seumurannya, masih bisa jalan jalan, senang senang, belanja belanja dan hang out bersama teman temannya dengan santai.
Sedang Alisha sudah harus mengurus diri dan bayinya.
Setelah bella umur 1 tahun.
Alisha memutuskan kuliah menggunakan uang asuransi peninggalan ke dua orang tuanya.
Karena alisha tahu, dia harus memikirkan masa depan dirinya dan putrinya.
Tidak mungkin dirinya memakai sisa uang asuransi peninggalan orang tuanya, hanya untuk bertahan hiidup bersama Bella.
Uang itu lambat laun pasti akan habis.
Dan jika Alisha tidak mempunyai pekerjaan yang bagus.
Maka dia dan Bella akan menjalani kehidupan di bawah garis kemiskinan.
"***............... Alisha, jangan nangis....."
Nana melihat air mata Alisha, dan merasa bersalah.
Nana mengira, Alisha menangis Karena Alisha teringat pada suaminya yang telah meninggal.
"Mulai sekarang aku gak akan menanyakan masa lalu kamu.
Jadi jangan nangis lagi ya?"
Alisha mengangguk.
"Maaf Na, aku belum siap menceritakan masa laluku yang menyedihkan.
Suatu saat, ketika aku sudah siap.
Aku akan ceritakan masa laluku sama kamu"
"Ok, aku akan menunggunya.
Turun yuk udah sampai"
Tanpa mereka sadari, perjalanan pulang mereka terasa cepat.
Alisha turun dari mobil, sambil menggendong Bella yang masih saja tidur.
Nana membantu menurunkan barang bawaan Alisha dari mobil.
Dan membukakan pintu rumah untuk Alisha.
"Terima kasih banyak Na"
Ucap Alisha tulus.
"Terima kasih juga, aku pulang dulu ya?"
"Duduklah Na, aku mau taruh Bella dulu di kamar.
Setelah ini, Aku buatin kamu teh, minum dulu ya?"
"Nggak usah repot repot Sha, aku langsung pulang aja"
"Kalau gitu, hati hati dijalan"
"Ok"
Jawab Nana.
bersambung.......
jangan lupa kasih jempolnya ya kaka baik..........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Karin Efendhy
visual cowoknya itu kan Rain aktor korea
2023-08-05
0
Yunerty Blessa
sabar Alisha
2023-06-22
0
Nanik Lestari
Salah sendiri menyembunyikan anakmu
2023-03-27
0