Keheningan yang terjadi di ruangan Sean, benar benar membuat Alisha gelisah.
'Katanya di suruh ke sini,
kenapa dia malah diem aja sih?'
Batin Alisha.
"Aku senang akhirnya kita bisa ketemu lagi Alisha"
Sean Akhirnya membuka percakapan.
Wajah Sean sangat dekat dengan wajah Alisha, hanya berjarak tiga jengkal.
"Alisha, aku sungguh minta maaf atas semua yang terjadi, lima tahun lalu.
Malam itu..... Aku sungguh khilaf"
Sean menatap Alisha lembut.
"Kau ingat reuni yang ku lakukan dengan teman teman ku malam itu?"
Tentu saja Alisha ingat semua kejadian itu. Sejak awal acara hingga akhir....
Hingga kejadian yang mengubah seluruh hidupnya.
Tanpa menunggu jawaban Alisha, Sean melanjutkan perkataannya.
"Ternyata teman teman ku sudah merencanakan semua yang terjadi pada kita, mereka memasukkan obat.......
Perangsang dalam minumanku"
Sean sempat ragu mengatakan tentang obat perangsang itu pada alisha.
Rasanya sungguh memalukan, tapi akhirnya Sean mampu mengatakannya.
Sean tahu jika ingin minta maaf pada Alisha, maka Sean tidak boleh menutup nutupi kejadian yang sebenarnya.
Dia harus jujur walaupun itu menyakitkan atau, bahkan memalukan sekalipun.
"Karena obat itulah.
Aku jadi menggila, ketika melihat tubuhmu.
Kau tahu Sha? memeriksa mu di waktu itu benar benar kesalahan besar yang aku lakukan"
"tapi saat itu luka kecelakaan ku benar benar sakit"
Alisha mengatakan yang ia rasa kan malam itu, karena malam itu ia kehilangan obat pereda nyerinya dan luka nya benar benar terasa sakit.
"Itu karena kau bodoh dan ceroboh, tidak meminum obat mu tepat waktu"
Alisha memanyunkan bibirnya, kecewa Sean menganggapnya bodoh dan ceroboh.
Alisha bingung, mengapa saat itu, obatnya bisa hilang dari tasnya yang dia letakkan di kamar.
Jadi alisha memutuskan tidak meminum obatnya sekali saja.
Alisha mengira itu mungkin saja tidak masalah, lagi pula alisha terburu buru harus segara membantu masak ART Sean.
ART Sean sedang memasak sendirian di dapur, untuk menyiapkan menu makan acara reuni sean dan teman temannya.
"Memeriksa mu, di waktu tubuh ku di kuasai nafsu, sungguh suatu kesalahan"
Sean membuang mukanya.
Tidak sanggup membuka kembali luka lama itu.
Apalagi kejadian itu, membuat Alisha kehilangan masa depannya yang berharga.
"Teman teman ku penasaran dengan ku.
Mereka mengira aku tidak normal.
Bahkan, mereka sempat mengira, aku suka dengan sesama jenis"
Alisha diam mendengarkan penjelasan Sean.
"Dan ketika mereka tahu aku dekat dengan mu, mereka mulai merencanakan rencana gila itu"
Sean diam sejenak, menyusun kata katanya dengan hati hati.
"Reuni itu.....
Rencana teman teman ku.
Obat mu yang hilang pun, juga rencana mereka"
Alisha terkejut, sampai sejauh itukah rencana mereka? Rencana untuk menghancurkan hidupku!
Alisha hanya bisa membatin.
"Mereka ingin menguji ku.
Apakah....... Aku normal?
Apa...... Senjata ku.... Bisa bereaksi bila melihat tubuhmu?"
sean menundukkan kepalanya, menutupi rona merah di wajahnya.
"Kau tahu maksudku kan Alisha?"
Sean menatap alisha penasaran.
Alisha hanya mengangguk,
Alisha pun menahan emosi di hatinya.
Menangisi nasibnya.
Masa depannya di permainkan oleh Sean dan teman temannya.
Tidak seberharga itu kah dirinya di mata sean dan teman temannya?
"Teman teman ku tahu kalau aku semakin dekat dengan mu.
Untuk itulah mereka bertaruh dengan kejantanan tubuhku dengan cara menyuguhkan tubuhmu di hadapan ku"
"Teman teman ku juga, mampu membuatku meminum, minuman ber alkohol.
Sehingga aku semakin berani menyentuhmu"
Rasa penyesalan terlihat jelas di mata Sean.
'Lalu kenapa kau pergi begitu saja setelah itu?
habis manis sepah di buang'
Alisha tidak mampu mengatakan isi hatinya karena lidah Alisha menjadi kelu.
"Maafkan aku Alisha"
Sean menggenggam tangan Alisha yang lentik dan lembut.
Alisha kemudian langsung menarik tangannya dari genggaman Sean, dan tidak mengatakan apa pun.
Mata alisha menatap dada sean, karena menghindar dari tatapan mata sean.
"Aku bahkan mundur menjadi seorang dokter.
Aku sudah melanggar kode etik dokter, karena sudah memaksamu melayani ku"
Sean kembali menggenggam jemari Alisha lebih erat, takut kalau Alisha mampu melepaskan lagi genggamannya.
"Maaf kan aku Alisha, aku benar benar menyesal"
Alisha kembali menarik tangannya, namun Alisha gagal melepaskan tangannya dari genggaman Sean.
Karena Sean kali ini memegangnya dengan erat.
"Tidak ada gunanya bapak minta maaf sekarang, sekarang semua sudah berubah"
"Ter masuk hatimu?"
Sean menatap wajah Alisha semakin dekat.
Berusaha mencari tahu kesungguhan hati Alisha yang dulu mencintai dirinya.
Dan Alisha tidak mau menjawab Sean.
" Maaf pak, saya harus segera kambali"
Alisha menarik paksa tanganya dengan sekuat tenaga.
Secepat kilat Alisha langsung berdiri, ketika tangannya sudah terlepas dari genggaman Sean yang hangat.
Dan dengan tergesa gesa, Alisha segera keluar dari ruangan Sean.
Bahkan Alisha sedikit berlari, ingin segera menujauhi Sean yang membuat sesak hatinya.
Sean mengejar Alisha yang keluar dari ruangannya dengan langkah langkah lebar, lebih cepat dari lari Alisha.
Kemudian, dengan mudah menangkap tangan alisha.
Sean mendorong pelan tubuh Alisha merapat ke dinding.
Mengurung tubuh Alisha yang kecil dengan tubuhnya yang tegap dan gagah.
Dan dengan mudah, Sean menguasai tubuh Alisha yang lebih kecil dari tubuh Sean.
Tubuh Sean menegang, karena menempel rapat dengan tubuh Alisha yang lembut.
Sean kemudian, mendekatkan bibirnya di telinga alisha
Sean bisa mencium wangi bunga di rambut Alisha, yang hitam dan lembut.
Sehingga membuat sean semakin menegang.
"Tidak ada yang berubah Alisha.
Dan aku tidak akan menyerah"
Sean tersenyum, dan melonggarkan kurungan tubuhnya di tubuh alisha.
Sehingga Alisha dengan mudah mendorong tubuh Sean menjauh.
Alisha berlari menjauh, meninggalkan Sean.
Alisha lalu masuk ke salah satu toilet.
Dan mengunci dirinya di dalam toilet.
Alisha menangis, menumpahkan segala emosinya, amarah, benci, rindu, cinta, dan dendam yang bercampur jadi satu di dada Alisha.
Alisha mengutuki ketidak berdayaannya.
Seandainya gaji di perusahaan ini kecil, Alisha akan dengan mudah keluar dari perusahaan ini.
Namun gaji di perusahaan Sean, sungguh menggiurkan.
Hingga cukup untuk menopang kehidupan Alisha dan putrinya.
Bahkan Alisha sekarang, sudah bisa mencicil sebuah rumah mungil minimalis di perumahan.
Perumahan itu dekat dengan rumah kontraknya.
Alisha tidak bisa membayangkan, bila ia keluar dari perusahaan ini, bagaimana ia bisa bertahan hidup dengan baik.
Bagaimana dengan kebutuhan hidup putrinya yang semakin hari tentu semakin banyak.
Alisha menggigit bibirnya.
Ia harus kuat dan bertahan di perusahaan ini demi Bella.
Alisha kembali ke ruangannya dengan mata sembab.
Sehingga membuat Nana khawatir
"Kenapa Sha? Kena marah atasan ya?"
Alisha mengangguk berbohong.
"Sabar ya....."
Hibur Nana.
PAk Rudi yang melihat Alisha sudah kembali ke ruangan kerja, melapor ke Sita.
Kemudian sita melapor pada Sean, bahwa Alisha sudah kembali ke rungannya, dengan wajah sembab, seperti habis menangis.
Sita berpikir, siapa sebenarnya Alisha?
Selama ini, wanita wanita cantik selalu meminta masuk ke ruangan pak Aldi.
Mereka selalu beralasan, bahwa mereka calon istri CEO nya itu.
Sita pernah melapor sekali, pada nyonya Hayu, ibunda sang bos.
Dan ternyata benar, wanita itu adalah wanita yang ingin dijodohkan dengan bos nya.
Aneh nya, semua wanita yang keluar dari ruangan pak Aldi, wajahnya menjadi cemberut, ada yang marah marah,
dan ada juga yang keluar sambil memaki maki.
Bahkan, terkadang Sita pun terkena kemarahan wanita wanita itu.
Namun kali ini berbeda.
Alisha yang keluar dari ruangan pak Aldi justru di kejar kembali oleh pak Aldi.
Dan...... Apa?
PAk Aldi mengurung tubuh Alisha, dengan pelukannya!
Benar benar pemandangan yang aneh.
Dan........ luar biasa!
Pemandangan yang tak biasa dan langka.
Dan ketika pak Aldi akan kembali ke ruangannya.
PAk Aldi berhenti sejenak di depan meja Sita.
"Anggap saja kau tak melihat apa pun!"
Sita pun mengangguk patuh.
Dia tidak berani membahas masalah ini dengan teman temannya yang lain.
Ini benar benar berita besar.
bersambung.........
jangan lupa kasih jempolnya ya kaka baik..........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
sabar Alisha..
2023-06-22
0
Indrijati Saptarita
duuhhh kasihan alisha....
2021-04-21
0
RebahanAsoyy🤫
menjadi sutradara dlm khayalan.... begitulah kira-kira profesi q saat ini
2021-04-07
0