"Kalian menginap saja disini, tempat ini akan menjadi ruangan istirahat kalian kami harus berkumpul oleh yang lain."
"Yang lain?"
"Ya, mereka orang yang numpang disini seperti kalian, dan kalian tenang saja makanan malam akan ada yang membawanya kemari."
"Terima kasih ka Ras." Dibalas anggukan oleh pria itu, "ah satu lagi selimut ada didalam lemari itu jika kalian membutuhkannya." unjuknya kearah samping Damar duduk. Membuat pria muda itu menoleh kearah lemari tersebut dan membukanya.
"Terima kasih,"
"Jangan lupa pakai gelang ini, pilih lah yang menurut kalian suka." ujar Derick, pria tua yang masih berada di dekat Mika. Gadis itu meraihnya dan memberikan kepada yang lain. Dia sengaja memilih gelang sedikit kembar kepada Ethan, ia merasa perasaan dalam diamnya itu sudah dibalas oleh pria yang selalu disampingnya itu.
"Terima kasih pak Deri."
"Sama sama non. Istirahatlah."
Sepeninggalan pak Deri dan ka Ras, mereka langsung berkumpul dengan duduk dilantai dengan melingkar.
"Rencana selanjutnya?" tanya Dahlia.
"Mungkin kita mesti tinggal disini terlebih dahulu sampai kita memiliki tujuan yang bisa kita tuju." jawab Reza.
"Kan kita ingin punya pulau atau hutan untuk tempat tinggal kita yang baru ka." ucap Mika.
"Iya tapi daerah mana? Kan kita gak tau musuh berada dimana tepatnya. Belum lagi dengan zombie dan makhluk yang lain." jelas Rizki.
Tak lama ketukkan pintu terdengar, "masuk!"
Tampillah beberapa perempuan dengan pakaian seadanya membawa beberapa makanan lengkap dengan buahnya. Namun ada tatapan wanita yang sangat centil kepada Ethan maupun Rizki membuat Mika dan Dahlia mendelik kesal.
"Makasih tante. Oh iya tolong itu mata dijaga ya jangan kedip kedip takutnya beneran kelilipan biji anggur." sarkas Mika membuat wanita itu menatapnya sinis. Sedangkan Ethan hanya menahan senyumanya menatap gadis kecilnya itu.
"Oh maaf saya tidak melihat anda disini." sinisnya seakan ia menghina Mika dengan tatapannya.
"Oh jadi anda buta?"
Wanita itu menelan kesalnya yang berniat mempermalukan tamu tuannya namun ternyata kebalikkannya.
"Saya permisi terlebih dahulu. Permisi tuan tampan."
"Buta beneran. Padahal bukan dia doang loh yang ada dimari." celetuk Dahlia. Membuat wanita itu menatapnya.
"Saya gak buta ya!" bentaknya kearah Dahlia, Rizki langsung memasang tubuh didepanya. "TIDAK SOPAN?!" Teriak pak Deri yang baru saja kembali mendapati wanita yang berteriak ke arah teman nona muda mereka.
"ARIANA! SILAHKAN KAMU PERGI DARI TEMPAT INI JIKA KAMU TIDAK MAU HIDUP BERSAMA NONA MUDA KAMI." tekan Rasvetto kepada wanita bernama Ariana yang langsunh mematung saat mendengar suara dingin dan kejam tuannya itu.
Dengan menunduk, "maafkan saya tuan."
"Minta maaflah kepada nona kami yang sudah kamu goda prianya."
"Maafkan saya nona muda. Saya tidak tau bahwa anda nona muda yang dicari oleh tuan kami."
"Jika saya bukan nona muda yang kalian cari apa saya akan dihina seperti tadi? Anda tidak tau diri ya? kami tamu namun tidak dianggap anda hanya menanggapi pria tampan disebelah saya ini." unjuk Mika kearah Ethan dan Rizki.
Ariana mengepalkan kedua tangannya karena baru kali ini ia di permalukan oleh orang asing padahal dirinya juga pernah berada diposisi mika yang selalu menghina dengan ucapan pedasnya terhadap orang orang yang ia pikir selalu dibawahnya.
"Nona tenang saja, kami akan mengurus Arian dengan disiplin mulai saat ini."
"Ya terima kasih."
--
"Kalian terlalu tampan."
"Kalian terlalu indah."
"Kalian membuatku bergetar."
"Rasanya ku ingin menghilangkanmu."
Dahlia dan Mika saling bersautan dan membuatnya menjadi lagu. Sedangkan para pria hanya menggelengkan kepala dan Damar tertawa pelan melihat ekspresi kedua gadis itu.
"Kalian ngapain sih? Mending cari peta buat cari tempat tinggal."
"Mending kita menuju ke ujung dunia aja, kan kita di kota saudara III nih, kita lanjutin perjalanannya menuju kota Purnama. Cherrybomb, sampai ke kota paling jauh dari sini gimana?"
"Dan kalau kita tidak sengaja mendapatkan sesuatu milik musuh, kita bisa menghabiskannya dengan bomb." lanjut Dahlia.
"Lalu kemudian kita mendaki gunung deh."
"Jika ada zombie, tinggal kita bunuh." santainya membuat para pria menggeleng lagi. "Ya sudah kita ikuti saja perkataan para gadis ini."
"Kita akan melangkah ke seluruh kota. Sampai mendapatkan tempat tinggal kita nanti."
"Yang aman."
"Yang nyaman."
"Iya itu gampang."
"Yes! Kalau gitu sekarang kita makan! Mari makan!" ujar Mika sembari mengambil beberapa makanan ke atas piring dan mengopernya ke Ethan.
"Makan yang banyak ya ka."
"Habis makan kita langsung tidur saja. Dan sepertinya disini ada kamar mandi. Kita numpang mandi saja bagaimana?"
"Bagus itu, tubuh kita sudah lama tidak bersentuhan dengan para sabun yang wangi."
"Dasar."
--
***Bersambung..
Like.
Komen.
Mohon dukungannya..
Love me.
🖤***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments