Mengenang.

"Bundamu sudah tenang disana. Kita doakan saja dari sini, semoga dia bahagia melihat kita telah kembali bersama." ujar ayah. Mika dan kakaknya mengangguk. "Kalau boleh tau nama ayah dan kakak siapa? Bunda seumur hidupnya tidak pernah membicarakan atau menyebut nama ayah maupun kakak."

Tatapan ayah menyendu, apalagi jika ia membayangkan betapa sulitnya sang istri bertahan hidup tanpa pengawasannya. Ia sedikit menyesal karena terlambat menjemput kedua perempuan yang berharga dalam hidupnya. "Nama ayah Lexus dan kakakmu Luffy dan kamu Mikayla, putri yang ayah tunggu kehadirannya dan ternyata nenekmu masih sulit untuk menerima kehadiran bundamu."

"Apa karena bunda dari kasta bawah?" tanya Mika yang langsung dibalas anggukan. "Ya itu salah satunya tapi nenek kalian itu sangat membenci kakekmu dari bunda."

"Maksud ayah, nenek dulu jatuh cinta sama kakek dan itu membuatnya benci keturunan kakek?" Ayah menghela nafas dan mengangguk, "ya itu benar."

"Hanya karena cinta? Sampai segitunya?"

"Salah ibu juga yang mengancam ibu mertua ayah."

"What?" ekspresi kedua anaknya membuat ayah Lexus tertawa dan berhenti saat mendengar ketukkan pintu diluar ruangannya. "Siapa?"

"Saya tuan."

"Masuklah."

Pintu ruangan terbuka dan menampilkan sosok yang pernah mereka lihat, Mika dan Dahlia terbengong sedangkan Reza dan Damar langsung berdiri dan menghampiri sosok itu. "Ka Rasvetto? Kau disini? Bukankah kau ditangkap?"

Sosok itu mengernyit dahi, "Rasvetto? Kalian pernah bertemu dengannya? Dimana dia sekarang?" tanyanya membuat yang lain linglung, "kau bukan ka Rasvetto?"

Sosok itu menggeleng, "bukan, aku adalah adiknya yang hanya beda setahun dengannya."

"Lalu siapa dia ayah?" tanya Mika yang masih merasa linglung. "Dia Vasretto. Pengawal kakakmu yang sangat setia dengan tujuan ingin bertemu dengan kakaknya."

"Memang kalian bertemu dimana Rasvetto itu??"

"Di gedung yang tidak jauh dari sini eh lumayan jauh sih dari tempat ini. Tapi tempat itu sudah diketahui oleh mereka, mungkin itu si tuan yang mengincar darahku."

"Mengapa darahku diincar ayah?"

"Darahmu itu sangat berharga nak, mereka sudah berhasil membuat racun namun belum dengan penawar racun tersebut. Jadi mereka mengincar gadis gadis berdarah murni namun itu sangat sulit untuk didapatkannya. Salah satunya karena darah mereka sudah terkontaminasi atau darah mereka tidak cukup untuk dijadikan penawar." jelas ayah yang dipahami yang lain.

Ayah Lexus menatap Ethan yang selalu menatap putrinya, "maka dari itu lindungi dan jagalah putri saya agar tidak tertangkap oleh musuh yang sudah memusnahkan orang kesayangan kita dan dunia indah kita demi ambisi mereka sendiri. Dan satu hal yang harus kalian ketahui, darah Mika bisa menjadi kemenangan untuk kita dan kekalahan untuk musuh kita."

"Caranya?"

"Hanya Mika yang akan mengetahuinya."

"Dan satu lagi Mika, Luffy. Bunda kalian bukan orang biasa dia malah memilih menutup diri dari kelebihannya dalam tubuhnya untuk hidup sederhana."

"Vas, tolong antarkan putriku dan teman temannya ke kamar masing masing, ini sudah sore mereka membutuhkan istirahat."

Vas mengangguk dan menundukkan kepalanya, "baik tuan, saya akan mengantarnya."

"Rayhan, kamu tetap ditempat biar Vas saja yang mengantar ada yang ingin paman bicarakan kepadamu dan Luffy."

Rayhan mengangguk, "baik paman. Sampai jumpa Mika. Selamat beristirahat semuanya."

"Selamat sore juga ka Ray."

Seperginya Mika dan yang lain, wajah ayah Lexus berubah mode serius, "coba kau ceritakan bagaimana sifat penghianat yang sudah merusak markasmu?"

"Akan Ray katakan paman."

--

Disebuah kamar yang sangat mewah dan itu sama seperti kamar para putri kerajaan. Disinilah Mikayla dan Dahlia berada, mereka sudah selesai mandi dan menggunakan gaun ala princess. Serta rambut mereka ditata sangat rapih selayaknya tuan putri, tak lupa wajahnya yang diberi pewarna merah dipipi dan di bibir mereka.

"Aku seperti princess di dunia dongeng saja."

"Kita memang sedang melakukan hal itu ka."

Tok! Tok!

"Siapa itu? Coba kau lihat?"

Mika melangkah anggun kearah pintu kamar, dan membuka pintunya dengan pelan. Kemudian melihat empat pria tampan menggunakan pakaian ala kerajaan di istana ini. "Wah ka.. Lihatlah ada pangeran yang sangat tampan sedang menunggu kita." heboh Mika menatap menggoda kearah empat pria itu.

Ethan dan Rizki sama sama berposisi dengan menyandarkan tubuhnya di tembok sedangkan Damar dan Reza sedang berdiri didepan pintu kamar Mika dan Dahlia. Dahlia juga ikutan keluar, dan terpesona oleh ketampanan mereka yang terlihat rapih. "Ya kamu benar mereka seperti pangeran."

"Kalian sudah puas menatap kami?"

Dengan polosnya Mika dan Dahlia menggeleng, "belum, rasanya ingin ku karungi kalian untuk kita tatap setiap saat." goda Mika membuat Reza tertawa tapi tidak dengan Ethan yang mukanya langsung memerah dan sedikit membayangkan jika dirinya di karungi oleh gadis kecil itu namun ia langsung menggelengkan pikiran mesumnya.

"Pasti kau sedang membayangkan dikarungi oleh gadis itu bukan?" bisik Rizki membuat Ethan menoleh kearahnya, "bukankah kau juga begitu? Dahlia kau apakan dia?"

"Nanti kau akan tau."

--

Bersambung..

Like.

Komen.

Vote.

Mohon dukungannya..

Love me.

🖤

(Reza & Damar)

(Rizki & Dahlia)

(Ethan & Mikayla)

Seperti itulah pakaian yang mereka kenakan.

Thank you for reading..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!