Gedung Berlumut.

"Bagaimana bisa kau pingsan hah?! Mengapa kau lemah sekali Rowena?!"

"Maaf tuan saya bodoh."

"Kau memang bodoh Rowena, dan aku memberi kau kesempatan untuk mencari darah itu. Kau tau betapa pentingnya darah itu?"

"Tau tuan." ujar Casey alias Rowena. Gadis itu sudah terlepas dari tali yang mengikat tubuhnya. Dan berdiri berhadapan dengan tuannya, "berikan aku hadiah."

"Anda boleh memilihnya tuan."

"Biar aku memakan bibirmu." ujarnya yang langsung melahap bibir Casey dengan kasar namun perlahan melembut, ia menarik tengkuk gadis itu sampai gadis itu kehabisan udara.

'si tuan' melepaskan pautan bibir mereka dan mengelus bibir Casey dengan ibu jarinya, "bibirmu memang selalu manis dipertama kali ku cicipi."

Casey mengambil nafas sebanyak banyaknya "terima kasih tuan."

"Ingat! Jika kamu gagal, kau harus pasrah menjadi teman tidurku, Rowena."

"Baik tuan." hormatnya tak lama angin berhembus ditubuhnya, dan tuanpun menghilang dari hadapannya.

Casey mengepalkan kedua tangannya, "aku harus mendapatkan darah gadis itu."

"Kita berada dimana?" tanya Damar, namun tidak dijawab karena yang lain sedang menatap Mika yang tiba tiba saja berjongkok menyembunyikan wajahnya diantara lutut dan kedua tangannya.

Dahlia yang berada disampingnya langsung ikut berjongkok, "kamu kenapa Mika?"

Bahu Mika terlihat getar, Ethan yang berada didepan langsung menghampiri gadis itu dan menyuruhnya duduk di bebatuan.

"Hei? Ada apa?" Mik hanya menggelengkan kepala saja, dan menunduk menyembunyikan mata merahnya.

Sedangkan yang lain langsung duduk beristirahat sampai Mika merasa tenang. "Kita istirahat terlebih dahulu," ujar Reza.

"Kita juga belum sarapan kan? Nih makan dulu kalian." ujar Dahlia memberikan Kentang rebus semalam.

Rizki yang duduk tidak jauh dari Ethan langsung dihampiri oleh Dahlia dan duduk disampingnya, "nih makan dulu. Kau harus memiliki tenaga jangan sampai perutmu kosong kembali." nasehatnya Dahlia kepada Rizki yang langsung menatap gadis disampingnya.

"Makasih, karena sudah perhatian padaku. Kau juga harus makan."

Dahlia mengulum senyuman, "ini juga sudah cukup."

"Ayo makan dulu, ini ada kentang rebus yang sudah dibuat oleh kakakmu."

"Apa aku akan bertemu kembali dengannya?" tanya Mika menatap Ethan dengan wajah sedih. "Berdoa saja semoga ia baik baik saja dan bisa bertemu dengan mu kembali."

"Bagaimana jika ada sesuatu yang buruk mengejarnya?"

"tidak ada, dia memiliki pengawal bayangan tanpa ia sadari. Dan kakakmu tidak bodoh."

Mika sedikit tenang lalu memakan kentang yang sudah dikupas kulitnya oleh pria disampingnya namun ia tidak menghabiskan kentang itu, ia hanya memakan setengah saja dan memberinya kepada Ethan.

Pria itupun langsung menyodorkan minuma. kepadanya, dan menghabiskan kentanh sisaan Mika. Mika yang melihat itu langsung memerah, "apa kau tidak jijik menghabiskan bekasanku?"

"Untuk apa jijik, kau kan gadis yang ku sukai." gamblang Ethan membuat Mika merah malu lalu menunduk. Ethan mengangkat dagu gadis itu dan tersenyum, "Tidak perlu malu, aku akan menunggu hatimu siap."

"Terima kasih."

"Sama sama." senyum Ethan mengalihkan dunia. Membuat jantung Mika berdisko seperti ada suaranya..

Dug! Dag! Dig! Dug!

'ada apa dengan jantungku? ' batin Mika.

Istirahat mereka sudah 15 menit. Akhirnya Mika sudah tenang walaupun matanya masih memerah. Mereka sudah kembali melanjutkan perjalanannya sampai Dahlia menatap ujung hutan sana ada sebuah gedung tua yang tanpa jendela maupun pintu dan diselimuti oleh lumut.

"Rez, ada gedung didepan. Kita bermalam disana saja jika aman." ujar Dahlia disetujui oleh yang lain.

"Baiklah ayo."

Sesampai didepan gedung mereka sedikit terpana oleh keindahan sekitarnya. Namun belum tau dengan dalam gedung itu.

(Gambar by Pinterest)

"Indah namun seram."

"Apa dibalik gedung ini ada sebuah bawah tanah?"

"Mungkin ada, mungkin tidak. Tapi aku yakin ada. Ayo kita masuk, siapkan senjata kalian."

Mereka siap dengan senjata lalu masuk perlahan lahan kedalam gedung tersebut, menatap sekitar tidak ada tanda tanda gerakkan musuh yang bersembunyi.

Mereka terus melangkah sampai jalanannya buntu dan mereka bingung kemana lagi yang harus mereka tuju.

Baru saja yang lain ingin berbalik, Mika, hadis yang cukup jeli matanya menghentikan pergerakkannya.

"Tunggu, coba kalian mundur sedikit." ujarnya membuat mereka tanda tanya namun tetap menurutinya.

Sampai Mika meraba dinding gedung itu dan suara terdengar.

Klek!

Bzzttt!

Lantai yang mereka pijak sekejap bergetar dan terbelah dua lantai dihadapan Mika dan yang lain lansung memundurkan langkahnya kembali.

"Wow!"

Lantai yang terbelah menjadi dua itu menunjukkan sebuah anak tangga yang tersembunyi untuk kearah bawah tanah.

"Pantas saja tidak ada tangga untuk ke bawah ternyata dan ternyata ini toh." celetuk Damar.

"Ah kita tidak sia sia melangkah kemari." sambung Dahlia mengikuti langkah Mika yang berada didepannya dan dibelakang Ethan.

Mereka masuk kedalam bawah tanah sampai mereka semua sudah menapak di lantai bawah lantai yang terbelah kembali merapat seperti tidak ada apapun.

"Siapa kalian?!"

--

Bersambung..

Like.

Komen.

Vote.

Mohon dukungannya.

Love me.

🖤

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!