Part 02

"*Untuk mencapai sesuatu"

Yang di inginkan itu

Butuh proses dan harus diiringi

Usaha juga doa*

~Rhania Nur Alisha~

"Gak papa,ayo kita ke sana!Ajak Intan dan mereka pun langsung masuk ke dalam halaman sekolah.Mereka terus berjalan masuk tapi tidak di temukan Maya dan kawan-kawan.

"Gimana nih?Maya nya gak ada."Ucap Intan bingung.

"Coba aku chat dulu."Ucap Denisa ia langsung mengirim pesan pada Maya.

"Kata nya kita masuk ke ruangan ini."Ucap Denisa sambil menunjuk ke arah ruangan yang di dalamnya banyak siswi dari sekolah lain.Kenapa banyak siswi?Karena di SMK Negeri 2 kebanyakan murid nya itu perempuan ada sih laki-laki paling 2 sampai 3 orang.

"Ya udah,ayo masuk!"Ajak Intan pada Denisa dan Rhania.Mereka pun langsung masuk ke ruangan tersebut dan benar sudah ada Maya dan kawan-kawan mereka pun lansung duduk di kursi yang kosong.

"Ini nomor atriannya."Ucap Bu Laila sambil memberikan kertas kecil yang bertulisan angka.Bu Laila adalah guru SMP Negeri 1 ia yang bertugas untuk membantu pendaftaran ke SMK Negeri 2.

Dan Rhania langsung mengambil nomor antrian yang di berikan Bu Laila.

"Bu ini di isi semua?"Tanya Rhania sambil menunjuk daftaran persyaratan yang di tempel di map berwarna biru pada Bu Laila.

"Enggak itu di isinya nama,asal sekolah sama niali UN aja."Jelas Bu Laila.

Dan Rhania langsung mengisi apa yang di beritahukan oleh Bu Laila.Tak lama semua orang keluar dari ruangan karna di perintahkan oleh guru yang menjelaskan di situ.

"Nis,kamu mau di susun di mana persyaratannya?"Tanya Rhania pada Denisa.

"Di sini aja."Jawab Denisa.

"Fir,kamu udah nyusun persyaratan?"Tanya Rhania pada Safira.

"Belum."Singkatnya.

"Ya udah kita nyusun di dalem aja yuk!"Ajak Rhania.

"Eh Ra,kamu bener mau jalur EKTM?"Tanya Bu Laila.

"Gak tau bu,bingung."Jawab Rhania dia bingung karna SKTM yang ia bawa tidak berlaku.

"Gimana kalau jalur NHUN aja?Kan nilai UN kamu lumayan besar."Ucap Bu Laila.

"Gak tau bu,bingung."Ucapnya karna dia memang benar-benar bingung.

"Iya mending jalur NHUN aja kan nilai kamu besar."Ucap Denisa.

"Iya tuh bener."Ucap teman yang satunya lagi.

"Gimana gak papa kalau NHUN?"Tanya Bu Laila lagi.

"Aku sih gak papa,tapi mamah."Ucap Rhania ia tak tau harus bagaimana di satu sisi ia ingin masuk ke SMK Negeri 2 tapi di sisi lain dia bingung dengan mamahnya karna menyuruh jalur EKTM.Mamah Rhania jalur EKTM karena ingin di beri keringanan biaya ataupun ingin mendapat bantuan dari sekolah.

"Telepon aja!"Pinta Bu Laila.

"Mamahnya kan gak punya handphone."Ucap Rhania.

"Ke Bi Seni aja!"Suruh Bu Laila.Bi Seni adalah Bibi Rhania.

"Handphone aku nya mati."Jawab Rhania.

"Gimana ya?"Tanya Bu Laila bingung.

"Rha ayo kita susun persyaratan!"Ajak teman Rhania.

"Ayo,ayo Saf kita susun persyaratan!"Ajak Rhania pada Safira dan mereka ke ruangan yang tadi mereka di beri arahan oleh ibu guru.

Di dalam mereka langsung menyusun satu persatu persyaratan yang di bawa dan mereka langsung memasukkannya ke dalam map.

"Rha gimana Bi Seni nya gak aktif."Ucap Bu Laila yang tiba-tiba menghampiri.

"Gimana dong."Ucap Rhania yang makin bingung mana handphone nya mati lagi.

"Gak ada nomor handphone yang lain?"Tanya Bu Laila.

"Gak ada."Jawan Rhania sambil sibuk menyusun persyaratan.

"Eh itu udah pada masuk ke ruangan sana."Ucap Teman Rhania.

"Nis,kamu udah selesai nyusunnya?"Tanya Rhania pada Denisa.

"Belum,kamu?"Tanya Denisa balik.Denisa juga sama masih menyusun persyaratan.

"Belum nanti aja deh di sana."Ucap Rhania sambil membereskan berkas-berkas.

"Mau nanti aja?"Tanya Denisa memastikan.

"Iya,Fir ayo kita ke sana nanti nyusunnya di sana aja!"Ajak Rhania pada Safira.Dan mereka pun keluar dari ruangan itu menuju ruangan selanjutnya.

Mereka berjalan dan tak lama mereka tiba di ruangan selanjutnya.Disana sudah banyak siswi dari sekolah lain mereka langsung masuk dan duduk di kursi yang kosong.

Rhania mulai menyusun kembali persyaratan hingga berkas-berkasnya berantakan di atas meja karna ia salah menyusun.

Rhania juga terus menengok ke arah belakang karna ia ingin memastikan apakah mamahnya mengizinkan atau tidak Rhania pindah jalur.

"Duh Bu Laila di mana?Mana ke halang sama orang tua murid lagi jadi gak keliatan."Gumam Rhania sambil terus menengok ke belakang mencari keberadaan Bu Laila.

"Bu Laila!"Panggil Rhania pada seorang wanita yang sedang berusaha menelpon seseorang yaitu adalah Bu Laila untungnya Bu Laila mendengar panggilan Rhania jadi langsung menghampiri Rhania.

"Permisi!"Ucap Bu Laila sambil melewati orang tua murid yang berada di ambang pintu.

"Bu gimana?"Tanya Rhania pada Bu Laila yang sudah berada di sampingnya.

"Masih gak aktif juga."Jawab Rhania.

"Coba minta ke Kak Dimas!"Pinta Rhania.Kak Dimas adalah tetangga Rhania bisa di bilang keluarga tapi gak deket.

"Iya ini udah,tapi tetep gak aktif."Ucap Bu Laila.

"Kamu gak apa kalau jalur NHUN?"Tanya Bu Laila lagi.

"Ya udah deh."Pasrah Rhania.

"Ya udah,ibu minta formulirnya dulu kan harus di ganti."Ucap Bu Laila.

"Iya Bu."Ucap Rhania dan Bu Laila langsung keluar untuk mengambil formulir baru.

Tak lama Bu Laila datang dengan membawa formulir baru.

"Bu berarti ini nya harus di ganti."Ucap Rhania sambil menunjukkan kertas yang tertempel di atas map karna beda jalur di persyaratannya juga beda.

"Oh iya,bentar ibu minta dulu."Ucap Bu Laila beranjak pergi tapi langkahnya terhenti.

"Bu ini uangnya."Ucap Rhania sambil memberikan uang.

"Enggak kok aku juga tadi gak bayar."Ucap teman Rhania.

"Ya udah bentar ya."Ucap Bu Laila lalu keluar lagi.

"Aduh gimana nih,jadi berantakan gini."Ucap Rhania karna melihat berkasnya berantakan di meja.

"Sini deh aku bantu sebutin yang mana yang harus di simpen dulu di atas."Ucap Teman Rhania yang sedang duduk di sebelahnya.

"Ya udah deh."Dan temannya langsung menyebutkan satu persatu yang harus di susun pertama sampai terakhir.

"Alhamdulilah beres juga,makasih ya."Ucap Rhania pada temannya karna sudah membantunya menyusun berkas.

"Iya sama-sama."Ucap temannya.

"Rha ini."Ucap Bu Laila sambil memberikan kertas yang harus di tempel di atas map.

"Makasih bu."Ucap Rhania.

"Eh iya ini di tempelnya gimana?"Tanya Rhania karna kertasnya belum di beri lem.

"Bukannya tadi bareng sama Wulan."Ucap Mella.

"Ya udah deh,Mel anter aku yuk!"Pinta Rhania pada Mella.Mella dan Wulan adalah teman SMP Rhania tapi beda kelas.

Mereka pun langsung pergi keluar untuk memberi lem pada kertas.

"Kamu aja yang ke sana!"Suruh Mella dia malu karna banyak Kakak Kakak OSIS.

Rhania langsung berjalan menuju Kakak Kakak OSIS itu.

"Kak minta lemnnya!"Pinta Rhania pada seorang OSIS yang entah siapa namanya.

"Iya silahkan."Ucap OSIS itu.

"Makasih kak."lalu Rhania memberi lem pada kertas yang akan di tempel di map.

"Sama-sama."Ucap OSIS itu.Rhania dan Mella langsung kembali lagi ke ruangan yang tadi.

Sesampainya di sana Rhania langsung menempelkan kertas nya ke atas map.Dan satu persatu di panggil dan sekarang giliran Rhania.

"Jalur apa?"Tanya Bu guru yang sekarang duduk di depan Rhania.

"NHUN."Jawab Rhania.

"Surat keterangan tidak buta warna nya mana?"Tanya guru itu.

"Belum,minta bu."Jawab Rhania.

"Ya udah coba baca ini!"Suruh guru itu sambil menunjukkan lingkaran warna warni tapi di tengahnya ada angka ya itu untuk mengetes Rhania apakah dia buta warna atau tidak dan Rhania langsung menyebutkan angka yang ada di situ.

Dan Rhania tidak buta warna walaupun tadi salah satu.

"Nah nanti tinggal minta suratnya aja."Ucap ibu itu.

"Iya bu."Ucap Rhania.Dan ia langsung beranjak pergi ke pendaftaran selanjutnya.

"Rha,udah?"Tanya seseorang yang tiba-tiba dari belakang.

"Udah bu."Jawab Rhania.Orang itu adalah Bu Laila mungkin kalian bertanya kenapa Bu Laila selalu memperhatikan Rhania atau dekat dengan Rhania karna Bu Laila adalah tetangga Rhania jadi mereka saling kenal mengenal.

"Terus sekarang mau ke mana?"Tanya Bu Laila lagi.

"Ini ke sini."Jawab Rhania sambil menunjuk ke bangku pendaftaran selanjutnya.Seperti tadi satu persatu murid di panggil dan sekarang giliran Rhania dia langsung duduk dan kemudian guru di situ langsung menuliskan data-data Rhania ke buku.

Tak lama guru itu pun selesai.

"Ya sudah."Ucap guru itu.Rhania langsung keluar ruangan harusnya dia menuju ruangan selanjutnya tapi dia ingin menunggu temannya jadi ia berdiri di ambang pintu.

Dan temannya mulai keluar dan mereka langsung masuk ke ruangan selanjutnya sama seperti tadi di sana juga banyak siswi yang mengantri sampai ruangan penuh.Di sana mereka mengantri dengan berdesak desakkan.

Yang mereka rasakan adalah lelah,letih,lesu karna di sana lama mengantri mereka hampir 2 jam mengantri di sana banyak gangguan seperti komputer yang loading terus ,kadang suka ada orang tua murid sama anaknya nyalib duluan gak ngantri mungkin karna mereka udah daftar dari kemarin tapi pulang lagi.

"Mau duduk tapi takut di tikung."Ucap Wuri dia adalah teman SMP sekaligus SD Rhania.

"Enggak,duduk aja."Ucap Rhania.

"Gak mau nanti takut di tikung."Lagi-lagi Wuri berkata seperti ada ada aja.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!