Part 12

"Hidup mandiri itu tidak mudah"

Tapi akan lebih sulit lagi

Jika kamu selalu bergantung

Pada orang lain

~Rhania Nur Alisha~

Setelah mereka berkumpul di lapangan mereka sholat dzuhur berjamaah di masjid yang ada di sekolah, Rhania pergi ke masjid bersama dengan Zannah dia teman sesangga Rhania dia orang nya baik bahkan mengingatkannya pada sosok sahabat yang ia rindukan yaitu Anisa dia itu sahabat terbaik yang Rhania miliki Anisa selalu bersama dengan Rhania kemana-mana mereka seperti sebuah lem yang bertemu dengan benda lain hingga sulit terpisahkan. Tapi mungkin jarak dan waktu tidak mengizinkan entah memberikan cobaan kepada persahabatan mereka karna saat ini mereka berbeda sekolah Rhania di SMKN 2 sedangkan Anisa ke pesantren yang ada di Bandung.

Kalian pasti tau bahwa orang yang masuk ke pesantren itu jarang pulang paling ada yang satu tahun sekali sampai ada juga yang tak pulang ke rumah nya dan tidak boleh memainkan handphone maka dari itu Rhania dan Anisa sekarang jarang berkomunikasi lewat media sosial Rhania sangat rindu pada sahabatnya karna dia lah yang selalu menemani Rhania dan mereka tidak pernah Los kontak seperti sekarang ini. Rhania selalu chatan dengan Anisa apa saja mereka bicarakan sehingga tidak ada chat yang hanya di baca saja tanpa di balas karna mereka tak mau saling menyakiti banyak orang bilang sakit hati jika pesannya hanya di baca saja tanpa di balas maka dari itu mereka selalu membalas pesan apapun mereka bicarakan asalkan dalam hal wajar dan membuat mereka bahagia. Tapi sayangnya sekarang tidak bisa seperti itu pesan yang biasanya di urutan atas sekarang ke tengah karna mereka tak pernah lagi berkomunikasi.

Entah kenapa Rhania merasa bahwa Zannah seperti Anisa, dari wajahnya pun Rhania meresa mereka memiliki kemiripan begitu pula gaya bicaranya Rhania jadi makin rindu pada sahabatnya itu kapan dia bisa bertemu dan bercanda tawa lagi.

Sesampainya di masjid mereka langsung membuka sepatu, lalu menyimpan muke na di tempat yang kosong.

"Dimana? " Tanya Rhania.

"Di sana aja. " Jawab Zannah sambil berjalan menuju tempat yang kosong dan Rhania mengikutinya ternyata di sana ada teman SMP Zannah.

Setelah menyimpan mukena mereka langsung mengambil air wudlu dan melaksanakan sholat berjamaah dengan khusu setelah itu mereka langsung kembali lagi ke barak. Ternyata Tania dan Vanya sedang menanak nasi dan yang lain sedang memasak di luar.

"Yang lain kemana? " Tanya Rhania.

"Lagi masak di luar. " Jawab Tania.

"Mending kita samperin mereka yuk Zan! " Ajak Rhania pada Zannah.

"Ayo tapi aku masukin mukena dulu ke tas. " Ucapnya. Lalu mereka memasukan mukena ke dalam tas masing-masing.

"Tan kita ke yang lain dulu ya! " Pamit Rhania.

"Oh iya silahkan. " Jawab Tania. Lalu Rhania keluar bersama Zannah mencari keberadaan teman-temannya ternyata mereka ada di depan kelas ujung yang ada tempat kosong untuk masak. Di sana bukan hanya teman-teman Rhania saja tapi yang lain pun yang kelasnya berada di atas sama-sama memasak di tempat itu.

"Itu mereka. " Tunjuk Rhania pada sekumpulan siswi yang sedang memasak sambil mengobrol bersama.

"Oh iya ayo kita samperin! " Ajak Zannah lalu mereka menghampiri teman-temannya.

"Masak apa? " Tanya Zannah.

"Masak telur nih. " Jawab Virlia. Rhania dan Zannah hanya ber oh ria. Mereka memasak dengan sesekali tertawa bercanda ria ternyata kebersamaan itu indah mereka tetap bahagia walau tidak ada handphone dan Rhania berfikir jika tidak ada handphone mereka bisa berkomunikasi dengan baik mengobrol bersama lain halnya jika ada handphone mereka fokus sendiri dan akhirnya tidak mengobrol bukan dirinya menyalahkan keberadaan handphone hanya saja yang ia rasakan pada Zaman ini ya seperti itu tapi ya kembali lagi kepada orangnya kalau dia bisa membagi waktu ketika bermain handphone dan saat ngobrol dengan teman tanpa mengabaikan.

"Alhamdulillah udah beres sekarang kita bawa ke barak. " Ucap Felly.

"Sini aku bantu. " Ucap Rhania sambil membantu membawa wajan dan ada juga yang membantu membawa alat masak yang lain yang telah di pakai.

"Assalamu'alaikum." Ucap mereka sambil melangkah masuk ke dalam barak.

"Wa'alaikumussalam." Ucap yang ada di dalam.

"Udah beres masaknya? " Tanya Tania.

"Udah." Jawab Vanya. Lalu mereka menyimpan telur yang sudah di goreng dan alat masak lainnya.

"Dek persiapan ya abis ini kalian ke ruangan yang bekas MPLS karna akan ada pemateri bawa buku catatannya! " Pinta kakel yang menjaga barak kami.

"Iya kak. " Jawab semua.

"Itu telur nya simpen dulu aja, kan makannya nanti soalnya ada pemateri. " Ucap Tania.

"Dek sekarang keluar baris yang rapih, langsung ke tempat yang waktu MPLS ya! " Pinta kakel lalu mereka keluar dan berbaris dengan rapih siswa siswi yang lain pun sama setelah sampai di sana bukan hanya barak 13 tapi hampir semua barak atau sangga ada di sana sehingga suasana di sana riuh.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. " Ucap kakel menggunakan mikrofon.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. " Jawab mereka serempak.

"Tepuk semangat! " Pinta kakak itu.

"Se, " sambil tepuk tangan, "ma, " tepuk tangan lagi, "ngat, " tepuk tangan lagi, "seemangaat." Ucapnya.

"Udah pada makan? " Tanyanya.

"Belum."

"Sudah."

"Ada yang belum ada yang sudah, kenapa ada yang belum? " Tanyanya.

"Nasinya belum mateng. " Jawabnya.

"Duh belum mateng, tapi tadi jam 10.00 udah pada makan? " Tanyanya lagi.

"Siap sudah. " Jawab mereka serempak.

"Ya sudah tenang ya nanti kita kasih waktu lagi buat makan. " Ucapnya.

"Sekarang akan ada pemateri jadi kalian siapin buku catatan sama alat tulisnya kalau ada yang penting tulis ya dan kalau ada yang mau di tanyakan silahkan tanyakan. " Ucap kakak itu.

Dan pemateri langsung masuk sepertinya itu adalah guru dari sekolah ini, mereka mendengar apa yang di sampaikan oleh pemateri dengan baik ya materinya seputar kepramukaan. Setelah selesai kakak kelas kembali masuk.

"Baik sekarang kalian boleh ke kelas dan boleh istirahat atau makan dulu. " Ucap kakak itu.

"Keluarnya yang tertib ya! " Pintanya lalu semua siswa siswi keluar dengan tertib Rhania dan teman-temannya pun kembali ke barak dan beristirahat di sana juga makan siang.

"Itu telurnya bagi-bagi ya! " Pinta Tania. Dan mereka langsung mengambil telur yang sudah dipotong menjadi beberapa bagian.

"Yang lain makan! " Tawar mereka pada sangga yang lain.

"Iya silahkan. "

"Iya."

"Iya makasih. "

Mereka langsung makan bersama walau hanya dengan telur, tapi tetap terasa enak karna memakannya bersama ya yang pasti memang kebersamaan itu berarti mungkin ada maksud baik dari kakak kelas yang mengumpulkan handphone dan yang lainnya agar mereka bisa cepat akrab dan untuk disiplin juga pada waktu jika bangun dan sholat agar saling mengingatkan.

"Nantinya malem kita mau nampilin apa nih? " Tanya Tania.

"Udah mending yang tadi aja baca puisi sambil nyanyi atau gak ya sambung kata-kata lucu gitu. " Ucap Virlia.

"Tapi tadi aku denger dari Kak Devon kalau kreasi seni tampilnya itu satu kreasi perbarak. " Ucap Yulya.

"Maksudnya gimana? " Tanya Vanya.

"Jadi kan sangga nya banyak dan waktu nya pasti gak cukup jadi nanti tampilnya sangga yang ada di satu barak di gabungin jadi nampilin satu kreasi seni. " Jelasnya.

"Oh jadi perbarak gak jadi per sangga. " Ucap Tania.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!