Saat ini Rhania dengan Denisa juga siswa siswi yang lain sedang melihat penampilan dari berbagai eskul, Rhania tertarik dengan semua eskul di SMK itu tapi tak mungkin dia mengikuti semuanya dan yang lebih menarik hatinya adalah eskul Rohis dan Paskibra entah dia akan mengikuti keduanya atau memilih salah satu.
Waktu terus berputar hingga penampilan eskul pun sudah selesai dan semua siswa siswi di perintahkan untuk memasuki barak yang sudah di tentukan.
"Nis kamu barak berapa? " Tanya Rhania pada Denisa.
"Aku juga gak tau, coba kita tanya ke kakak kelas aja. " Ucapnya.
"Kak kalau sangga 14 di barak berapa ya? " Tanya Denisa sopan pada kakak kelas yang sedang mengambil kayu dan tongkat yang di bawa oleh beberapa siswa sebagai persyaratan.
"Di barak 8,yang ada di depan lapangan. " Jawabnya.
"Makasih kak. " Ucap Dewi.
"Rha aku duluan ya! " Pamitnya lalu meninggalkan Rhania yang masih ke bingungan.
"Kak kalau sangga 43 baraknya di mana ya? " Tanya Rhania.
"Kalau gak salah ada di barak 13." Jawabnya.
"Itu di mana ya kak? " Tanya Rhania lagi.
"Kamu naik aja ke atas lewat tangga ini, nanti cari aja barak 13! " Pintanya sambil menunjukan tangga yang ada di sana.
"Baik kak, makasih. " Ucapnya. Lalu Rhania naik ke tangga walaupun malu karna banyak kakak kelas yang memperhatikannya tapi dia tetap memberanikan dirinya dengan kedua tasnya yang berat satu di gendong dan satu lagi ia peluk oleh kedua tangannya. Rhania terus menelusuri koridor dan melihat tulisan yang tertempel di pintu. Tapi belum di temukan juga barak yang ia tuju hingga ia kembali bertanya pada kakak kelas yang ada di sana.
"Kak maaf mau tanya, kalau sangga 43 baraknya di mana ya? " Tanyanya. Seperti nya kakak kelas itu tidak tau.
"Ayo ikut kakak! " Ajaknya lalu Rhania mengikuti kakel itu.
"Di sini ada temen sesangga kamu gak? " Tanya kakak itu. Rhania langsung menengok ke dalam kelas tapi tak di temukan teman sesangganya.
"Enggak ada. " Jawabnya. Lalu mereka kembali menelusuri koridor setiap ruangan Rhania terus melihat lihat apakah ada temannya hingga akhirnya ia menemukan teman-temannya di barak 13.
"Nah itu ada temen-temen aku kak. " Ucap Rhania lega.
"Itu temen kamu? " Tanya kakak itu.
"Iya kak, makasih udah nganterin. " Ucap Rhania sambil tersenyum ramah.
"Sama sama, kakak tinggal dulu ya dek! " Pamitnya lalu meninggalkan Rhania dia langsung masuk ke kelas itu dan menghampiri teman-temannya.
Seperti nya mereka belum menyadari kehadiran Rhania, karna mereka sedang sibuk mengeluarkan bahan makanan dan alat makan yang mereka bawa. Rhania pun langsung memberikan bahan makanan yang ia bawa.
"Ini beras sama telur nya. " Ucap Rhania.
"Oh iya. " Jawab Virlia dia teman sesangga Rhania lalu mengambil nya.
"Kamu bawa tahu sama tempe gak? " Tanya Tasya.
"Enggak soalnya aku gak tau, kalau di suruh bawa itu. " Jawabnya.
"Oh iya gak papa. " Ucap Tasya.
"Ini aku bawa mie instan. " Ucap Rhania sambil memberikan beberapa bungkus mie instan.
"Waduh kita banyak makanan nih. " Ucap Tania.
"Iya nih, gak papa kan kita 3 hari 2 malem di sini. " Ucap Tita, Rhania memiliki 9 teman sesangga mereka semua baik-baik walaupun beda-beda sekolah teman SMP Rhania tidak ada yang sesangga dengannya semuanya pisah. Di dalam ruangan bukan mereka saja tapi ada juga sangga lain mereka tapi ada salah satu sangga yang seperti tak suka pada mereka masalahnya karna tempat.
"Ya udah mending karpetnya tarik aja ke deket pintu! " Pinta Rhania.
"Iya gitu aja biar kebagian, biarin kita yang ngalah. " Ucap Tania seperti menyindir. Mereka langsung menggeser karpetnya membereskan semua perlengkapan agar nanti mereka bisa tidur nyaman di sana.
"Assalamu'alaikum." Ucap kakel.
"Wa'alaikumussalam." Ucap semua.
"Dek persyaratannya kumpulin ya, terus handphone, jam tangan sama senternya kumpulin ya masukin ke kardus ini! " Pinta kakak kelas itu.
"Kak kalau nanti handphone nya buat tampil bisa di ambil dulu gak kak? " Tanya Tania.
"Ya nanti tinggal bilang aja, mau ngambil handphone buat tampil. " Ucapnya.
"Kak senternya gimana kalau ketuker? " Tanya salah satu siswa yang ada di sana.
"Tulis nama kalian aja pake spidol di senternya! " Pinta kakel. Mereka langsung melaksanakan perintahnya.
"Tasya aku pinjem spidol nya! " Pinta Rhania.
"Bentar! " Pintanya, "Nih." Ucapnya sambil memberikan spidol Rhania langsung mengambilnya dan menulis namanya di senter bagian atas dan di pinggirnya.
"Aku takut ilang soalnya ini bukan punya aku tapi punya orang lain. " Ucapnya. Ya memang Rhania tidak punya senter kalau bukan dari handphone jadi kemarin malam dia meminjam ke tetangganya untungnya tetangganya mau meminjamkan senter.
Setelah itu mereka langsung memasukan handphone, jam tangan dan senter ke dalam kardus. Rhania kalau di bolehkan dia tidak ingin menyerah kan handphone nya dia takut handphone nya hilang bukan takut tidak bisa bermain handphone selama 3 hari seperti yang lainnya yang tidak bisa mengabari pacarnya. Rhania tidak seperti itu dia takut handphone nya hilang karna handphone nya baru ia beli dia tak mau mengecewakan atau menyusahkan kedua orang tuanya lagi. Tapi Rhania yakin bahwa kakel bisa menjaga handphone mereka dengan baik.
"Yah penuh kak. " Ucap salah satu siswa.
"Iya nih. " Ucap kakel itu ketika melihat kardus yang berisi senter penuh.
"Ya udah nanti biar aku sama Felly yang bantu kakak bawa senter ini. " Ucap Yulya.
"Oh ya udah makasih. " Ucap Kakel itu.
"Sama sama. " Ucap Yulya lalu mereka membantu kakak itu membawa senter beserta persyaratan yang lainnya.
"Ya gak bisa ngabarin doi nih. " Ucap Tania.
"Iya nih, pasti ngambek nih. " Ucap Vanya.
"Terus nanti kita latihan pake apa, mau nampilin kreasi apa? " Tanya Tania.
"Iya nih bingung. " Ucap Rhania.
"Gimana kalau nanyi dangdut aja entar bisa joged gitu. " Usul Aqila.
"Nah bener tuh. " Ucap Zahira setuju. Rhania hanya menyimak tidak ikut bicara karna unutk urusan joged atau dangdutan dia tidak suka ikut-ikutan entah kenapa karna dia itu pemalu.
"Atau baca puisi terus pake lagu. " Usul Virlia.
"Tapikan handphone nya gak ada, siapa yang bisa bikin puisi?" Tanya Tania.
"Lagi ngobrolin apa nih? " Tanya Yulya baru dateng.
"Kreasi seni buat nanti malem. " Jawab Tania.
"Oh iya, kita mau nampilin apa? " Tanya Yulya.
"Kalau puisi gimana, tapi di sini siapa yang bisa bikin puisi? " Tanya Tania.
"Felly dia bisa. " Jawab Yulya heboh.
"Iiih apan aku gak bisa Yul. " Tolak Felly.
"Terus kita mau nampilin apa kalau gitu? " Tanya Tania lagi.
"Atau kita buat puisi yang bisa bikin yang lain ketawa gimana? " Tanya Tania.
"Nah boleh tuh. " Ucap Yulya.
"Yang lain gimana? " Tanya Tania.
"Ya boleh aja. "
"Aku sih ayo aja.
" Iya aku setuju-setuju aja. "
"Tapi puisi nya kayak gimana?Takut garing dan gak bikin orang ketawa. " Ucap Tania.
"Yang lain ada di gak? " Tanya Tania lagi.
"Zah lo mikir napa! " Pinta Tania pada Zahira.
"Ini juga lagi mikir kali. " Jawabnya.
"Atau bikin kata-kata yang lucu di sambungin kayak ya sambung kata gitu, misalnya gini aku mencium bau, " Ucapnya, "Yang sangat menyengat, " Tunjuk Tiana pada Tasya, "Baunya sungguh menyengat, " Ucapnya lagi sambil menunjuk Zahira, "Dan ternyata itu bau kentut mu, Tunjuk nya pada Vanya, " Sungguh aroma yang sangat menusuk, "Tunjuk nya pada Rhania, " Ternyata kamu belum cebok, "Tunjuknya pada Felly dan seterusnya hingga mereka tertawa bersama karna mendengar kata-kata yang di ucapkan oleh Tania.
" Tapi nanti takut garing. "Ucap Tania.
" Terus kita mau apa? "Tanya Felly.
" Atau mau nyanyi? "Tanya Laila.
" Tapi nyani apa? "Tanya Rhania.
" Kata aku juga mending dangdutan biar bisa joget-joget. "Ucap Vanya.
" Iya mending itu tuh. "Ucap Zahira.
" Untuk semua siswa-siswi harap berkumpul di lapangan. "Ucap seseorang lewat speaker.
" Yah keburu di suruh kebawah gimana dong? "Tanya Tania.
" Ya udah nanti kita pikirin lagi masih ada waktu kok. "Ucap Zahira. Dan mereka langsung turun melewati tangga menuju ke lapangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments