Part 17

 

"Karena sesungguhnya sesudah

kesulitan itu ada kemudahan,

sesungguhnya sesudah kesulitan

itu ada kemudahan. "

(Q.s Al-Insyirah: 5-6)

Tak terasa hari terus berjalan dan tanpa terasa perlombaan Karya Ilmiah Remaja akan segera di laksanakan. Bagaimana dengan Rhania apa dia sudah menyelesaikan karya tulisnya? Jawabannya adalah belum.

Malam ini Rhania ingin membereskan karya tulisnya yang sedikit lagi hampir beres, Rhania tau usaha dan doa tidak akan pernah di kecewakan oleh hasil jika kita benar-benar berusaha. Apalagi menjadi seorang penulis sukses dan terkenal adalah impiannya sejak dulu hingga saat ini.

Entah mengapa dia ingin menjadi seorang penulis tapi yang jelas dia ingin membahagiakan kedua orang tuanya, sebenarnya dulu ia hanya suka membaca seperti novel atau cerita lainnya tapi setelah membaca beberapa cerita yang menginspirasi nya untuk menjadi seorang penulis jadi dia ingin seperti penulis-penulis yang menjadi inspirasi nya walau dia tau menjadi seorang penulis tidak semudah yang di bayangkan.

Kita harus membuat suatu cerita yang dapat menarik pembaca untuk membaca cerita kita, dan harus bisa membuat pembaca terbawa suasana itu tidak mudah, terkadang ada juga rasa malas menulis atau ketika sudah menulis tiba-tiba buntu di tengah-tengah bingung menulis kelanjutan nya apa. Jadi Rhania simpulkan kita tidak boleh meremehkan seorang penulis dan tidak boleh mengcopy karya orang itu karna menulis itu tidak mudah. Kalian pasti tidak ingin karya kalian di copy oleh orang lain karna rasanya itu tidak enak kita sudah cape-cape nulis banyak tapi orang lain malah meng copy karya kita.

Waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 WIB, seorang perempuan sedang duduk di tempat tidurnya bersandar di dinding sambil mengetik sesuatu di hanphone nya. Itu adalah Rhania dia terus fokus untuk menyelesaikan karya tulisnya apalagi tinggal 2 hari lagi menuju perlombaan apalagi dia belum memprin dan mem fotocopy karya nya.

Ketika Rhania sedang sibuk menulis tiba-tiba sesuatu hal mengejutkan nya, semua yang ia tulis dari awal ternyata terhapus entah apa yang Rhania pencet pada saat menulis sampai-sampai tulisannya hilang. Dia bingung harus bagaimana.

"Ya Allah kemana tulisan ku? " Monolognya. Perasaan resah, gelisah, bingung terlihat dari raut wajahnya seperti ingin menangis. Coba bayangkan ketika kalian sudah cape-cape menulis panjang-panjang dengan susah payahnya sampai harus tidur sampai larut malam dan tiba-tiba hilang begitu saja rasanya menangis sejadi-jadinya.

"Aaa.. Ya Allah kenapa bisa hilang hiks, tolong ya Allah jangan buat aku seperti ini bagaimana aku bisa mengikuti lomba hiks kalau karya tulis ku hilang hiks.. hiks aku tidak mau mengecewakan semua orang yang telah memberikan amanah kepadaku hiks. " Ucap Rhania sambil berlinang air mata. Dia bingung harus bagaiamana hingga air mata lah yang dapat mengungkapkan perasaannya saat ini.

"Aaahhh.. hiks.. hiks aku harus gimana ya Allah kenapa engkau memberikan cobaan kepadaku di saat perlombaan semakin dekat hiks.. "Ucapnya sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.

Rhania terus menangis dan entah setan apa yang merasuki nya hingga ia, melempar hanphone yang tadi dia otak-atik ke kasur.

Klekk..

Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka, dan memperlihatkan dua orang yang membuka pintu, dua orang yang Rhania sayangi dengan wajah khawatir.

"Rha kamu kenapa? " Tanya mamahnya dengan khawatir terlihat dari raut wajahnya. Rhania terdiam sejenak lalu menjawab pertanyaan yang di lontarkan mamahnya.

"Ta-tadi a-aku la-lagi nu-nulis buat lomba di handphone ta-tapi hiks tiba-tiba ngilang gitu aja tulisannya gak tau kemana hiks. " Jawabnya sambil menangis.

"Kata mamah juga mending kamu tidur udah malem, kan besok bisa di kerjain apalagi libur kan kayaknya kamu udah ngantuk jadi apa aja bisa kepencet. " Ucap mamahnya. Memang Rhania sudah mengantuk, kedua jempolnya sudah pegal dan lelah terus menari-nari dari tadi di atas keyboard. Matanya sudah 5 watt tetap ia kuatkan untuk terbuka.

"Iya kayak gak ada waktu besok aja. " Tambah bapaknya.

"Ya sudah mending kamu tidur, besok kerjain lagi! " Pinta mamahnya.

"I-iya. " Jawab nya sambil menunduk. Mamahnya langsung menutup pintu kamar Rhania, sementara Rhania tidak langsung tidur dia malah kembali mengutak-atik hanphone nya. Dia juga sercing di google cara agar bisa mengembalikan tulisannya yang ia tulis berbagai cara telah ia lakukan tapi tetap saja tidak bisa mungkin harus dengan kesabaran dan tidak boleh terburu-buru juga harus tenang.

"Sekarang aku pasrah Ya Allah, aku serahkan semuanya padamu jika mengikuti lomba itu adalah yang terbaik untuk hamba tolong berikan kemudahan untuk hamba menyelesaikan karya tulis ini Ya Allah dan berikan kemudahan untuk hamba agar bisa mengembalikan tulisan yang telah hilang entah kemana, "

"Entah kenapa hamba ini sangat lemah baru di beri cobaan seperti ini, padahal hamba tau engkau takkan memberikan cobaan kepada hambanya melebihi batas kemampuan nya, "

"Maafkan hamba Ya Allah karna banyak mengeluh terhadap cobaan yang engkau berikan. " Lanjutnya.

"Dan jika hamba tidak diizinkan untuk mengikuti lomba itu tolong berikan keikhlasan di hati hamba, dan semoga teman-teman atau siapa saja yang telah memberikan kepercayaan kepada hamba tidak merasakan kecewa dan marah terhadap hamba. Aamiin.. " Ucapnya lagi sambil mengusapkan kedua telapak tangannya ke wajah.

Setelah itu Rhania langsung membaringkan tubuh ke kasur dan menarik selimutnya tak lupa membaca doa sebelum tidur,dan menyimpan handphone di pinggir tak lupa menyalakan alarm di handphone nya karna ia berniat untuk bangun di sepertiga malam yaitu melaksanakan sholat tahajjud dan menyelesaikan tulisannya entah bisa atau tidak hanya Allah lah yang tahu.

 

⭐⭐⭐

 

Seorang laki-laki sedang berdiri di balkon rumahnya sambil menatap langit-langit yang bertabur bintang.

"Kenapa gue jadi mikirin cewek jutek itu sih? " Monolognya sambil mengusap wajahnya kasar.

"Dia emang cantik, sholehah tapi dia itu jutek gak mungkin gue suka sama cewek kayak dia yang gak pernah senyum sama gue padahal senyum itu ibadah kan. " Ucapnya lagi.

"Eh astagfirullah Akhtar kenapa lo jadi muji-muji cewek itu, inget lo itu gak suka sama dia dan gak akan pernah suka. " Ucapnya dengan yakin.

"Anak mamah kok belum tidur? " Tanya seseorang secara tiba-tiba hingga membuat Akhtar berbalik seketika.

"Eh mamah ngagetin aja. " Ucapnya sambil nyengegesan.

"Kenapa belum tidur? " Tanya mamahnya lagi.

"Hah? Eng-enggak ini belum ngantuk aja. " Jawabnya gelagapan. Mamahnya hanya menganggukan kepala.

"Gimana sekolah nya? " Tanyanya.

"Ya gitu deh. " Jawabnya acuh.

"Gitu gimana? " Tanya nya sambil menautkan alisnya.

"Ya gitu banyak tugas. " Jawabnya sambil cengegesan.

"Kamu lagi suka sama cewek ya? " Tanya mamahnya sambil tersenyum jail.

"Hah? Ya enggak lah ngapain aku suka sama cewek jutek kayak dia. " Jawabnya.

"Cewek jutek maksud kamu? " Tanyanya yang makin penasaran.

"Duh ini mulut gak bisa di ajak kompromi. " Batinnya.

"Bukan siapa-siapa kok, udah ah aku mau tidur. " Ucapnya.

"Oke, good night and sweet dreams, jangan lupa berdoa juga! " Nasehatnya sambil tersenyum dan meninggal kan kamar Akhtar.

"Huh hampir aja. " Ucapnya Akhtar sambil mengusap dadanya. Setelah itu dia langsung membaringkan tubuhnya. Pikirannya terus saja terpusat pada Rhania.

"Cewek itu jam segini udah tidur apa belum ya? " Ucapnya.

"Eh kenapa gue jadi ngomongin dia lagi sih.. argh kenapa sih lo Akhtar Qabeel Alfarezi. " Ucapnya lalu menutup muka dengan bantal.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!