Mulai Dekat

Kakak kakak panitia pun memasuki kelas. Ada empat orang. Dua cewe dan dua cowo.

"Kalian sekarang sudah menjadi warga SMA Putra Bangsa. Lupakan dari SMP mana kalian berasal. Kalian harus saling mendukung agar SMA kita tetap menjadi SMA favorit sepanjang masa," kata salah satu cowo senior itu sangat bersemangat. Dari name tagnya, Guntur.

Karena ketiga panitia itu bertepuk tangan, Aninda pun ikut bertepuk tangan bersama teman temannya.

"Panggil saya Kak Guntur," ucapnya mengenalkan diri.

"Saya Kak Riswan."

"Saya Kak Melvi," ucap kakak yang berambut panjang.

"Saya Kak Reva," ucap kakak yang terlihat sangat cantik dan modis.

Aninda dapat merasakan tatapan para cowo khususnya terpaku pada Kak Reva, teman Kak Debi. Seingat Aninda, Kak Debi waktu itu mencari informasi tentang Gibran buat Kak Reva darinya.

Berat rasanya saingan dengan Kak Reva. Sangat cantik dan terlihat high class.

Eh, tepis Aninda tersadar. Gila, gara gara mimpi aneh, otaknya juga jadi aneh.

"Oke, sekarang kita tentukan siapa yang jadi ketua kelas, wakil ketua kelas, sekretaris, dan bendahara," kata Kak Guntur sambil membagikan beberapa kertas pada ketiga temannya.

Beberapa cowo dan cewe menunjuk Gibran dan teman temannya, yang langsung di oke in para kakak panitia.

Tapi Revi menolak, jadinya Gibran dan Mario yang maju.

Salah satu cowo yang ber name tag Riswan menunjuk Aninda yang langsung menolak.

Tapi kakak panitia cewe yang berambut panjang seperti dirinya menghampiri dirinya dan memaksanya maju.

Kemudian seorang cewe yang berpostur seperti model, juga di daulat maju.

"Suara terbanyak akan menentukan jabatannya ya. Ketua kelas, wakil ketua kelas, sekretaris dan bendahara," titah Kak Guntur.

"Kenalkam, nama kalian," perintah Kak Guntur pada mereka yang berdiri di depan kelas.

"Saya Gibran Mahendrata. Kalian bisa memanggil saya Gibran," sapa Gibran dengan senyum tipis yang membuat cewe cewe terfokus padanya. Begitu juga Reva. Ketampanan dan kewibawaan Gibran sesaat menghipnotis mereka.

"Kamu yang juara renang tingkat nasional baru baru ini, ya," balas Guntur ramah.

"Iya, kak."

"Kamu bisa ikut club renang sekolah," ajak Kak Guntur bersahabat.

"Oke."

"Lanjut," ucap Kak Guntur lagi.

"Mario Rajapati. Panggil saya Mario."

"Aninda Mayura."

"Kirana Putri."

"Isikan nama nama yang kalian inginkan untuk jabatan tersebut pada kertas kecil yang Kakak kakak panitia akan berikan pada kalian," ucap Guntur menjelaskan.

Mereka pun dengan cepat membagikan kertas kertas itu dan teman teman barunya pun sibuk menuliskan nama nama yang mereka pilih.

Aninda menjadi resah. Dia melirik Gibran yang tersenyum tipis padanya membuat jantungnya berdebar ngga menentu. Aninda pun menundukkan wajahnya untuk menyembunyikan semburat merah di pipinya.

Akhirnya penghitungan suara pun dimulai. Dan sesuai dengan urutan awal, mereka yang terpilih sesuai jabatannya. Giibran sebagai ketua kelas, Mario jadi wakil ketua kelas, Aninda dipilih jadi sekretaris, dan gadis tinggi langsing, bernama Kirana Putri jadi bendahara.

"Oke, sekarang kelas ini sudah punya struktur kelas ya. Sekretaris bisa mendata nama nama temannya," titah Kak Riswan sambil memberikan berkas absen nama teman temannya.

"Gibran kamu bisa mengabsen nama nama yang ada di berkas Aninda. Aninda,manti kamu men cek listnya ya," tukas Kak Melvi membuat jantung Aninda mau berlompatan.

Posisi keduanya semakin dekat. Apalagi Gibran sedikit membungkukkan tubuhnya. Keduanya bertatapan sesaat dengan menguarkan sedikit rona merah.

Desiran di dada Aninda rasanya deras sekali bagai air bah yang mengalir. Hatinya benar benar terguncang. Kenapa dia menjadi sangat gugup. Tapi tetap saja ada rasa senang karena bisa sedekat ini dengan Gibran. Biar pun ngga jadi pacarnya, rasanya Aninda sudah cukup merasa bahagia. Selama SMP mereka hanya bisa memandang dari jauh. Sekarang bukan hanya dekat, tapi mungkin nanti mereka akan bisa sering mengobrol.

Gibran berdehem untuk menghilangkan kegugupannya. Dia mulai mengabsen teman sekelasnya satu per satu dengan tenang. Harum bedak bayi Aninda begitu mengganggu konsentrasinya. Baru kali ini mereka sangat dekat. Gibran berusaha menahannya.

*

*

*

"Aninda, apakah kamu sudah tau jadwal pertandingan kelas?" tanya Gibran sambil duduk di sampingnya. Setelah acara pengecekan nama nama temannya, para kakak panitia meminta mereka menyiapkan teman teman mereka untuk pertadingan antar kelas.

Acara ini akan berlangsung selama tiga hari. Mereka harus cepat dan tepat mempersiapkannya, karena setelah duhur pertandingan pertama akan segera dimulai.

Selain olah raga, sekolah juga mengadakan pertandingan pidato dalam bahasa Inggris dan cerdas cermat.

Sekolah mulai akan mendata siswa siswa kelas X yang berprestasi untuk mulai dikembangkan secara optimal.

"Sudah," kata Aninda sambil menunjukkan hpnya pada Gibran.

"Kamu sudah buat grup kelas? Kamu memang bisa di handalkan," puji Gibran dengan senyum simpatiknya. Kegugupannya berangsur sudah berkurang karena mereka sudah terbiasa dekat. Ngga seperti tadi pagi.

"Sudah aku share di grup," kata Aninda sambil menyembunyikan wajah malunya.

"Syukurlah, teman teman kita mau mengikuti segala kegiatan. Kamu cerdas cermat, kan?" tanya Gibran sambil melirik Aninda yang masih menunduk, seakan sibuk dengan hpnya.

"Iya."

"Nanti sore, nonton aku renang, ya," pinta Gibran lembut.

Aninda hanya mengangguk membuat cowo itu tersenyum senang.

"Hai, kami sudah dapat dananya," seru Mario yang bergegas mendekat bersama Kirana. Revi menyusul di belakang.

Sekolah sudah mengalokasikan sejumlah dana untuk lomba tiap kelas.Tadi Mario, Revi dan Kirana mengikuti rapat anggaran di ruang kesiswaan bersama perwakilan dari kelas lainnya.

Aninda dan Gibran menoleh bersamaan.

"Baguslah. Ntar siang yang maju karate, Lo Rev," titah Gibran.

"Siap bos."

"Kelas kita mengikuti semua cabang. Okelah," tandas Gibran sambil melihat nama teman temannya di tiap pertandingan.

"Kamu juga lomba pidato dalam bahasa Inggris siang ini?" tanya Gibran memastikan sambil menatap Krana, membuat jantung Kirana ngga menentu.

"I iya."

"Siapa seksi konsumsi?" tanya Gibran lagi.

"Vina bersama Laras," jawab Mario.

"Oke. Yang agak berat basket," katanya kemudian tersenyum tipis. Revi dan Mario terkekeh. Mereka melawan geng mereka yang juga berkumpul di kelas sebelah.

"Persiapkan diri kalian untuk pertandingan siang," tukas Gibran membuat Revi dan Kirana mengangguk.

"Sukses ya."

"Sip bro," tandas Revi yakin.

*

*

*

Revi berhasil melewati babak awal. Belum ada lawan untuknya, Revi terlalu tangguh di cabang karate.

"Mungkin besok lawan lo Hexa," kekeh Gibran yang melihat Hexa juga tampil dan berhasil juga di babak awal.

Revi ikut terkekeh menanggapinya. Udah lama juga ngga gelut dengan Hexa.

"Kalo lawan Hexa, aku juga pengen bantu lo," kekeh Mario.

Seakan tau sedang di kata katai, Hexa yang berdiri ngga jauh dari mereka berada, menunjukkan dua jempol dislike nya, malah tambah membuat mereka tertawa ngakak.

Hexa sendiri yang beda kelas dari geng mereka. Sedangkan Dio sekelas dengan Anggara. Dio dan Anggara memilih ikut lomba basket. Padahal di hati mereka juga kepingin gelut dengan Hexa dan Revi.

"Ninda mana?" tanya Gibran yang ngga melihatnya sejak pertandingan Hexa. Padahal sebentar lagi Gibran akan lomba renang.

"Sudah, kamu ke kolam sekarang, ganti dulu. Aku akan nyari Ninda. Sepertinya dia sedang menonton Kirana pidato," tukas Mario panjang lebar.

Gibran terdiam. Mungkin juga, batinnya.

"Dia pasti datang. Kalian berdua itu jodoh," kekeh Revi sambil berjalan mendahului. Dia juga ingin membilas badannyà di ruang ganti kolam renang dan mengganti baju karatenya.

Mario tersenyum lebar sambil melirik Gibran yang sedikit menaikkan sudut bibirnya.

Rasanya senang melihat Gibran yang sudah bisa move on dari Marsha.

Terpopuler

Comments

Buna Seta

Buna Seta

Hadir kak

2022-07-14

1

pat_pat

pat_pat

like ❤️

2022-03-09

3

lina

lina

mampir d sini

2022-03-09

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!