Fatma memberi tahu Aberlie bahwa kamarnya ini di persiapkan oleh Bram sendiri walaupun di bantu oleh Haris namun dalam dua hari ini Bram begitu sibuk mempersiapkan kamar ini untuknya.
Bram membuatnya seindah dan semirip mungkin dengan kamarnya Aberlie yang di kediaman Wijaya, walau sebenernya kamar yang ia siapkan lebih mewah dari kamarnya Aberlie, karena Bram ingin membuat Aberlie betah tinggal di rumah utama dan tidak menginginkan kembali ke kediaman Wijaya.
Bram memang mengetahui semuanya tentang Aberlie, Fatma selalu menceritakan tentang Aberlie kepada Bram dari Bram masih kecil sesuai dari apa yang di informasikan dari sumi.
Bram sudah mengetahui bahwa Aberlie adalah wanita yang di siapkan untuknya oleh kakek dan neneknya.
Bahkan Bram mengetahui rahasia Aberlie tentang wajah cantiknya, Bram sebenarnya sudah menyukai Aberlie dari masih kecil, maka dari itu selama ini dia selalu menjaga hatinya untuk Aberlie kelak.
Sedari kecil setiap Sumi mengajak Aberlie keluar rumah Bram dan Fatma pasti menghampiri mereka dan menghabiskan waktu bersama.
Dalam keluarga Wijaya tak ada yang mengetahui kalau Sumi pengasuh Aberlie adalah seseorang yang di kirim oleh Harun Hanoraga, dan tak ada yang mengetahui pula kalau dari waktu kecil Aberlie sudah berhubungan dengan keluarga Hanoraga.
Karena semenjak Richard menikah kembali dan memiliki Aliva Richard sudah tak memperdulikan Aberlie.
selama ini Richard hanya memenuhi kebutuhan Aberlie hanya bentuk dari tanggung jawab saja karena Aberlie adalah anaknya, namun tidak dengan kasih sayangnya.
(kita senasib Aberlie 😭)
Fatma mulai menceritakan tentang Aberlie pada Bram saat Bram tengah dalam kesedihan yang amat mendalam atas kepergian sang ibu tercinta karena penyakit kanker payudara yang di derita Laras.
Kepergian Laras menjadi pukulan terberat bagi keluarga Hanoraga, pasalnya Laras adalah menantu dan istri serta ibu yang sangat di sayangi oleh keluarga Hanoraga.
Beruntung Bram ada Aberlie yang membuat Bram terhibur, tak lama setelah Laras meninggal Fatma menemukan Haris di pinggir jalan yang tengah sekarat karena kelaparan.
Fatma menolongnya dan membawanya ke rumahnya untuk di rawatnya, namun ternyata Bram menyukai Haris dan mau bermain dengannya, jadi Fatma memutuskan untuk mengangkatnya menjadi saudara Bram.
Kematian Laras pun berdampak pada Surya anak dari Fatma dan ayah dari Bram.
Surya menjadi depresi dan sering pergi ke club malam dan pulang selalu membawa wanita yang berbeda dan dalam ke adaan mabuk berat.
Setelah kepergian Laras surya menikah dengan Siska perempuan matre yang selalu mengejarnya.
Lima tahun setelah menikah dengan Siska Surya tiba tiba pulang dari perjalanan dinas membawa pulang seorang wanita bernama Lisa yang di akui sebagai istrinya oleh Surya.
Namun bagi Surya tak ada wanita yang seperti Laras, Surya bersifat dan bersikap biasa saja pada ke dua istrinya, dia tidak pernah bersikap romantis sedikit pun pada mereka berdua.
Surya datang pada mereka ketika ingin tidur bersama saja, namun Surya lebih sering menghabiskan waktu dan malam bersama Lisa, karena Lisa bersikap lembut seperti Laras tidak seperti Siska yang arogan.
Bram berhenti menemui Aberlie di saat Aberlie memasuki taman kanak kanak, karena Bram harus melanjutkan SMP nya di luar negeri.
Bram sekolah di luar negeri dari SMP hingga lulus kuliah, sedangkan Haris tetap di kota X sampai lulus SMK dan kemudian menyusul Bram ke luar negeri untuk kuliah bersama Bram atas perintah Harun.
Selama di luar negeri pun Bram tidak pernah melewatkan informasi tentang Aberlie sedikit pun karena Sumi selalu memberikan foto foto Aberlie dan kabar tentangnya.
Namun sepulang dari luar negeri Bram tidak langsung menemui Aberlie, dia memilih untuk langsung terjun ke dunia bisnis menggantikan ayahnya.
Begitu sukses dan meraih jabatan sebagai presdir termuda di kota x, Bram langsung membicarakan perjodohannya dengan Aberle pada neneknya.
Namun sayang, di pertemuan pertama kembali dengan Aberlie setelah sekian lama Aberlie tak mengingat dan tak mengenali dirinya.
Biarlah semua itu menjadi sebuah rahasia dan kenangan indah ku di masa lalu tentang mu, pikir Bram.
"Hah! gimana?" Aberlie terkejut.
Aberlie merasa apakah tidak salah mendengar ucapan Fatma.
"Iya, Bram yang menyiapkan semua ini, selama dua hari ini Bram sangat sibuk sekali membereskan kamar ini di bantu dengan Haris" jelas Fatma kembali.
"Aberlie"
Fatma menarik tangan Aberlie mengajaknya untuk duduk di kasur, sedangkan yang di tarik masih belum konek akibat penuturan Fatma tentang Bram yang menyiapkan kamar ini untuknya.
"Iya nenek, ada apa" jawab Aberlie bingung.
"Lepaskan lah topeng yang selama ini kamu kenakan sayang" ucap Fatma mengusap telapak tangan Aberlie.
"Nenek... nenek tahu tantang ini? sejak kapan!"
Belum normal otaknya memikirkan Bram yang menyiapkan kamar untuknya di tambah lagi dengan ucapan Fatma yang membuat Aberlie tambah terkejut.
"Nenek tahu semua tentang mu sayang, nenek tahu semua yang kamu jalani di kediaman Wijaya, nenek tau kamu menggunakan make up tebal seperti ini atas paksaan ibu dan adik tirimu sayang, sekarang kamu sudah tidak usah takut lagi, kamu sudah berada di tempat yang aman, mereka tak akan bisa lagi menyakitimu, dan nenek akan memastikan apa yang menjadi hak mu pun akan kembali pada mu" Fatma membujuk Aberlie.
"Tapi nek, apa tidak apa apa jika seperti itu?" tanya Aberlie ragu.
"Mengapa kamu harus takut sayang, kami semua akan melindungi mu, terutama Bram dia pasti akan sangat melindungi mu" Fatma mayakinkan Aberlie.
"Baik lah, aku akan melepas topeng ini, tapi tidak sekarang nenek, nanti... nanti setelah pertunangan ku dengan Bram di laksanakan aku akan melepasnya" ucap Aberlie meminta waktu.
"Baiklah jika kau inginnya seperti itu, tidur lah sudah malam, nenek akan menemani mu tidur malam ini, besok siang Sumi akan kembali ke rumah ini"
"Benarkah nek, aku sudah rindu pada bu Sumi beberapa hari tak bertemu,baiklah ayu kita tidur nek, aku ingin tidur di peluk oleh nenek" Aberlie mulai bersikap manja pada Fatma.
Senang rasanya jika memiliki seseorang yang menyayangi ku, tuhan semoga semua ini bukan sekedar mimpi, ucap Aberlie dalam hati.
Kemudian Aberlie terlelap memasuki dunia mimpi dalam pelukan Fatma.
sementara itu di ruang kerja Harun, empat orang pria tengah membicarakan sesuatu yang penting.
"Apakah kau sudah menjemput istri mu kembali Erwin" Tanya Harun.
"Sudah tuan besar, sore tadi Sumi sudah saya jemput, mungkin besok siang saya akan membawanya kesini tuan, saya ijin kesini siang tuan" jawab Erwin suaranya sedikit pelan.
"Yah yah saya tahu kamu rindu pada istri mu, besok weekend jadi kau bisa datang jam berapapun setelah kau puas bersama istrimu" ucap Harun dengan nada meledek dan di tanggapi tawaan oleh Bram dan Haris.
"Baik lah Erwin kau boleh pulang sekarang temani istri mu, besok istrimu sudah bisa bekerja kembali pada Fatma, dia pasti akan sangat senang pengawal kesayangannya kembali" sambung Harun mengijinkan Erwin pulang terlebih dahulu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Muji Lestari Tari
ayo kapan nikahnya Bram ma. aberlie
2024-12-26
0
Cicih Sophiana
pak Harun itu suami idaman semua wanita...
2024-02-25
3
Retno Anggiri Milagros Excellent
Harun suami yang baik..🤭😂😍
2024-02-18
0