Yah walaupun ada asisten rumah tangga di rumah namun jika urusan membuat teh dan menyiapkan cemilan untuk Harun Fatma selalu menyiapkan sendiri.
Untuk makan sehari hari pun Fatma selalu turun tangan untuk memasak, asisten rumah tangga hanya membantu saja.
"Saya berencana menjadikan putri kecil itu sebagai istri dari cucu saya Bram kelak jika dia sudah dewasa, jadi saya meminta kamu supaya merawat putri kecil itu dengan tulus dan penuh kasih sayang, anggap dia anakmu sendiri, suatu saat Richard pasti akan menikah kembali, saya ingin kamu selalu melindunginya kalau kalau nanti dia mendapatkan ibu tiri yang tidak menyayanginya, sukur sukur jika yang menjadi ibu tirinya sayang padanya, apa kamu mengerti" jelas Harun.
"Mengerti tuan, saya akan menjalankan tugas saya dengan baik, hari ini saya akan segera menuju kesana, nyonya saya pamit, jaga diri anda baik baik, tolong anda jangan sembarang pergi karena saya tidak lagi berada di samping anda untuk menjaga anda" pamit Sumi seraya mengingatkan Fatma yang suka pergi kemana saja yang dia inginkan.
"Siap pengawal Sumi, mulai sekarang saya tidak akan keluyuran sembaran, saya akan diam diam di rumah menunggu kabar dari mu, saya hanya akan keluar jika akan menemuimu, sesekali bawa putri kecil itu keluar rumah agar saya bisa menemui kalian" Fatma memeluk Sumi.
"Tarimakasih yah Sumi, selama ini kamu selalu setia melayani dan melindungi saya serta menemani saya kemana pun saya pergi di saat suami saya sibuk, tolong kamu rawat putri kecil itu dengan baik untuk saya yah, sering sering kabari saya selalu tentang perkembangannya" ucap Fatma yang sebenarnya berat melepas Sumi pergi dari nya.
FLASH BACK OFF
***
Aberlie mengusap air mata yang membasahi pipi Fatma, ia pun sama meneteskan air mata seperti Fatma, ia tak menyangka teenyata Fatma telah menjodohkannya dengan Bram sejak kecil, bahkan sejak masih bayi.
"Aberlie juga tak menyangka kalau ternyata bu Sumi yang selalu merawatnya dengan penuh kasih sayang ternyata adalah orang kepercayaan Fatma.
"Terima kasih nenek, karena nenek sudah mengirim bu Sumi untuk merawat ku, aku janji kalau aku akan menjadi cucu yang baik untuk nenek" Aberlie memeluk Fatma sambil terisak.
"Iya sayang, nenek sangat menyayangi mu, sekarang anggap kamu tinggal di rumah sendiri yah" Fatma mengusap punggung Aberlie.
Di balik pintu, Harun pun bahagia melihat mereka tersenyum bahagia.
Nak Ratih, putri mu sudah besar , dia akan segera menjadi cucu menantu ku, saya janji kalau saya akan membuat putrimu bahagia mulai sekarang, mereka yang telah menyakiti putrimu dan mereka yang mengambil hak putrimu akan membayar mahal pada putrimu, jadi saya minta bahagia lah kamu bersama ayah dan ibu mu di surga. gumam harun dalam hati.
Malam telah tiba dan matahari pun telah masuk ke dalam persembunyiannya, Aberlie bersama Fatma dan Harun sudah berada di meja makan.
Hari ini adalah hari pertama Aberlie berada di rumah utama Hanoraga, dan ini pertama kalinya Aberlie makan malam bersama dengan keluarga, walaupun Fatma dan Harun belum menjadi kakek dan nenek mertuanya namun Aberlie merasa seperti bersama dengan keluarga sendiri.
Bu, kebaikan mu di masa lalu menjadikan kebahagiaan buat ku, bahagia lah di surga bersama kakek dan nenek bu, mulai sekarang aku akan hidup dengan bahagia. gumam Aberlie dalam hati.
Saat mereka akan memulai makan tiba tiba Bram datang.
"Malam nek, kek, gimana kabar kalian, cup, cup" Bram mengecup pipi Fatma dan Harun bergantian.
"Baik sayang" jawab mereka bergantian.
"Kamu sendiri gimana, tumben datang kesini?" Fatma memberikan piring pada Bram.
"Aku pingin mampir ajah" jawab Bram singkat.
"Mana Haris ?" tanya Fatma sambil menyiapkan piring satu lagi untuk Haris.
"Ada, bentar lagi juga datang"
Tak berapa lama yang di sebut pun muncul.
"Malam nek, kek, gimana kabar kalian? cup, cup" Haris mengecup pipi Fatma dan Harun seperti yang di lakukan Bram.
Sudah menjadi kebiasaan Bram dan Haris kalau datang berkunjung mengecup pipi Fatma dan Harun terlebih dahulu, dan jika sudah berada di rumah utama ini mereka berubah menjadi lebih santai.
Apakah ini tuan muda yang katanya terkenal dingin dan arogan itu, dan juga apakah ini asisten Haris yang terkenal kaku dan tegas itu, tapi mengapa saat ini mereka lebih terlihat seperti anak mamih yang manja, batin Aberlie tercengang bingung memperhatikan tingkah mereka berdua.
"Aku tahu kalau aku sangat tampan dan mempesona, tapi gak usah pake ngiler sampe sepiring juga kali" ucap Bram dengan nada dan bahasa santai sambil menyendok makanan ke dalam mulut.
"Ah, gimana !" Aberlie jadi salah tingkah karena malu.
"Ah maaf maaf, aku hanya terkejut saja dengan perubahan sikap kalian yang berubah 180 derajat dari yang biasa aku lihat" Aberlie menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Mereka menikmati makan malam bersama mereka dengan penuh kehangatan.
Pemandangan yang langka, fikir Aberlie sambil tersenyum sendiri.
Setelah selesai makan malam para laki laki langsung menuju ruang kerja Harun, sedangkan Aberlie dan Fatma masuk ke dalam kamar yang sudah di siapkan untuk
Sesampainya di dalam kamar Aberlie melihat kamar itu kagum, kamar itu lebih besar dari kamarnya di rumah Wijaya.
Kamar itu bernuansa sederhana namun tetap elegan dengan perpaduan catnya berwarna putih dan abu abu, warna kesukaan Aberlie.
Kasurnya dua kali lebih besar dari kasur yang biasa dia tiduri yang sempat di protes oleh Bram terlalu kecil dan membuat badannya sakit.
Semua barang barang yang ada di dalam kamar ini dua kali lebih besar dari kamar Aberlie di rumah Wijaya, kamar mandinya pun ikutan lebih besar dari yang ada di kamarnya.
Di meja rias Aberlie melihat ada dua warna bunga mawar dalam satu vas kecil berwarna merah dan putih, terdapat selembar kertas kecil di bawah vas bunga itu.
Aberlie menghampiri meja rias yang menarik perhatian seperti sedang melambai lambai memanggilnya untuk mendekatinya.
Aberlie mengambil kertas yang ada di bawah vas itu dan membaca tulisannya.
Selamat datang, semoga kau menyukai kamarnya Aberlie, begitulah isi tulisan di kertas kecil itu.
"Apa kau suka sayang?" Fatma bertanya sambil mengusap punggung Aberlie dari belakang.
"Iya nenek, ini terlihatbpersis seperti kamar ku namun lebih besar" ucap Aberlie terharu.
"Bram yang menyiapkan ini semua bersama dengan Haris" ucap Fatma memberi tahu.
Hai kakak kakak sekalian, terimakasih yah buat kalian yang udah berkenan mampir ke karya receh aku ini,semoga kalian semua suka.
maaf jika tulisannya masih banyak yang berantakan, author bakal berjuang lebiah baik lagi kedepannya.
jangan lupa like, vote dan komennya yah kakak.
makasih🙏😊
salam hangat dari aku 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Cicih Sophiana
boleh gak thor salam hangat jd panas... salam sayang buat othor😘🥰
2024-02-25
0
Retno Anggiri Milagros Excellent
bagus koq...😂
2024-02-18
0
Edah J
kalau kita berbuat kebaikan jangan pernah minta untuk dibls dengan orang itu sendiri biarkan jadi amalan yg baik untuk kita karena tuhan lebih tahu kapan balasan kebaikan itu singgah di hidup kita 🥰
2024-01-09
3