episode 16

"Ah iya sama sama pak, saya Ratih dan ini ibu saya Lidia" ucap Ratih sungkan.

"Silahkan masuk dulu pak" ajak Ratih kembali mempersilahkan Harun untuk masuk.

Lidia langsung menuju dapur membawa roti brownis yang di berikan oleh Harun ke dapur.

"Bapak tak perlu sungkan seperti itu, bukankah sudah seharusnya saya menolong orang yang sedang kesusahan, saya hanya menjalankan kewajiban saya sebagai warga yang baik" Ratih kembali melanjutkan perbincangan yang sempat tertunda di luar.

Lidia datang membawa segelas teh hangat dan roti brownis yang tadi di bawa Harun di piring.

"Silahkan di minum pak teh nya" Lidia menyuguhkan teh dan brownis yang dia bawa pada Harun.

"Terima kasih yah bu, maaf merepotkan" Harun meraih teh itu dan menyeruputnya.

Mereka berbincang agak lama hingga tak terasa waktu sudah siang, sepasang suami istri itupun pamit untuk kembali kerumah besannya.

"Ibu Lidia, nak Ratih, ibu sama bapak pamit dulu yah sayang, kapan kapan ibu main kesini lagi jika tidak ada halangan, kamu jangan lupa main ke tempat ibu yah nak Ratih, ajak ibu mu main juga berkunjung ke rumah ibu" Fatma pamit pada Ratih dan ibunya.

*****

Dua tahun berlalu, selama itu mereka tak saling bertemu dan komunikasi, tiba tiba Fatma teringat ingin bertemu dengan Ratih dan ibunya.

"Pah, ko aku tiba tiba ingin main ketempat Ratih yah, udah lama juga kita tak bertemu" ucap Fatma yang sudah berada dalam dekapan Harun akan bersiap memasuki alam mimpi.

"Apa kamu merindukannya?" tanya Harun sambil mencium ujung kepala Fatma.

"Iya pah aku rindu saat menginap di rumah Ratih, apa lagi saat dia mengajak ku jalan jalan dia tak keberatan mengajak ku makan di warung soto yang terbilang cukup terkenal dan enak" ucap Fatma membayangkan kembali saat dia jalan jalan bersama dengan Ratih.

"Pah, kenapa Ratih dan ibunya tak berkunjung ke rumah kita yah pah?"

"Mungkin mereka sibuk mah, apakah kamu ingin berkunjung kesana dan menemuinya?"

"Bolehka !" jawab Fatma dengan nada senang.

"Kenapa tidak, selagi kamu senang apapun akan ku lakukan"

"Makasih yah pah kamu emang suami yang paling paling paaaaaliiiiiiing bisa bikin aku bahagia, muah muah muah" Fatma mencium pipi kanan, kiri dan berakhir di bibir.

( aduuuuh author iri deh sapa pasangan ini, kakek dan nenek nya Bram meni romantis pisan, beda jauh sama suami author yang dingin dah kek bongkahan es di kutub utara yang gak pernah mencair😭, apakah Bram nanti bakal seperti kakeknya? )

"Ya sudah sekarang kita tidur sudah malam, besok kita akan pamit pada Surya dan Laras untuk pergi ke desa X, agar dia handel dulu kerjaan papah, kalo di lanjutin acara cipika cipiki nya malah nanti jadi nyetrum ke yang lainnya" Harun sedikit menggoda sambil mengusap pipi Fatma.

Pagi hari Harun dan Fatma sudah berada dalam perjalanan menuju desa tempat tinggal Ratih.

Harun dan Fatma sengaja berangkat pagi agar sebelum jam makan siang mereka sudah sampai di rumah Ratih.

Harun juga tidak mengajak Erwin supir sekali gus orang kepercayaan Harun.

Jika pergi berdua dengan Fatma Harun tak pernah membawa supir, Harun mselalu menyetir sendiri, karena dia tidak mau ada orang ke tiga yang jadi obat nyamuk jika Fatma sedang bermanja dengannya, karena Fatma jika manjanya keluar dia tak pernah liat situasi.

Fatma tak sabar ingin cepat sampai rumahnya Ratih, karena ia tak sabar ingin mengajak ratih makan di warung soto yang pernah ia dan Ratih kunjungi dua tahun lalu.

***

Sesampainya di depan rumah Ratih Fatma turun dari mobil dan disusul oleh Harun.

Fatma melihat sekeliling rumah Ratih yang begitu kotor dan tak terawat seperti tak berpenghuni.

Fatma mengetuk pintu rumah Ratih namun tak ada jawaban.

"Seperti tak ada orang dirumah, kemana mereka pergi, apa mereka masih berada di ladang?" Fatma berkata sendiri.

"Coba kita tanya pada tetangga, siapa tahu saja mereka tahu kemana Ratih dan bu Lidia" usul Harun.

Fatma dan Harun pun menuju rumah tetangga yang tak jauh dari rumah Ratih untuk menanyakan kemana Ratih dan ibunya pergi.

"Parmisi bu, saya mau tanya boleh" Fatma bertanya pada seorang ibu yang rumahnya tak jauh dari rumah Ratih.

"Iya ada apa yah bu" jawab ibu itu.

"Maaf kalau boleh tahu itu ko rumahnya Ratih dan bu Lidia kaya kosong gak ada orang gitu, kira kira Ratih sama bu Lidianya kemana yah bu?" tanya Fatma.

"Astaga bu, memang ibu tak tahu ya kalau Ratih dan ibunya sudah meningga" ibu tersebut memberi kabar duka yang membuat Fatma tersentak kaget.

"Ya tuhan, saya tak mendengar kabar tersebut, memang mereka meninggal karena apa yah bu?" mata Fatma tiba tiba panas hatinya pilu dan kakinya lemas seketika.

"Begini bu, satu setengah tahun lalu Ratih menikah dengan laki laki dari kampung sebelah, setelah menikah mereka pindah ke kota X, sebelum pindah Ratih menjual sawah dan motornya, katanya untuk beli rumah dan modal usaha di kota x, namun setelah enam bulan mereka pindah penyakit jantung bu Lidia kumat dan ingin pulang kesini, akhirnya Ratih dan ibunya kembali lagi kesini dan tinggal disini, namun suaminya tetap tinggal di kota X dan pulang setiap sebulan sekali, di saat Ratih tengah hamil muda tiba tiba jantung bu Lidia kumat dan di larikan kerumah sakit tapi nyawanya tak tertolong dan meninggal, selama seminggu Ratih terus menerus menangisi kepergian ibunya, dia jarang makan dan tak mengurus kandungannya, akhirnya dibawa ke kota X sama suaminya biar ada yang ngurusin kata suaminya, namun beberapa bulan kemudian datang ambulance yang membawa zenajah Ratih, kami pun para tetangga terkejut atas kematian Ratih, kata suaminya Ratih mengalami pendarahan hebat dan harus di operasi namun Ratih tak mau, Ratih malah berpesan jika nyawanya tak tertolong dia ingin di makamkan di dekat makan ibu dan ayahnya dan anaknya di beri nama Aberlie Cleva."

jelas ibu itu menceritakan apa yang terjadi dengan nada dan raut wajah sedih, bahkan ibu itu pun meneteskan air matanya dikala sedang bercerita.

Fatma pun ikut menangis mendengar cerita ibu itu, ia tak menyangka bahwa dia tidak akan pernah lagi bertemu denga gadia cantik dan baik hati itu.

"Surga tempat mu sayang, semoga kau bahagia telah berkumpul bersama dengan ayah dan ibu mu" Fatma menangis dalam pelukan Harun.

Lalu apakah ibu tahi dimana suami dan anaknya Ratih berada, atau ibu tahu alamatnya?"

tanya Harun pada ibu itu karena Fatma sudah tidak sanggup untuk berbicara.

"Ya saya masih ingat karena saya pernah ikut mengantar Ratih kembali ke kota X dulu setelah ibunya meninggal, sebentar saya akan menulus alamatnya dulu untuk anda" ucap ibu tersebut.

Terpopuler

Comments

Muji Lestari Tari

Muji Lestari Tari

kasihan Bu ratih

2024-12-26

0

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

suami gak tau diri...

2024-02-25

1

Retno Anggiri Milagros Excellent

Retno Anggiri Milagros Excellent

Alhamdulillah nasih terlacak

2024-02-17

0

lihat semua
Episodes
1 episode 01
2 episode 02
3 episode 03
4 episode 04
5 episode 05
6 episode 06
7 episode 07
8 episode 08
9 episode 09
10 episode 10
11 episode 11
12 episode 12
13 episode 13
14 episode 14
15 episode 15
16 episode 16
17 episode 17
18 episode 18
19 episode 19
20 episode 20
21 episode 21
22 episode 22
23 episode 23
24 episode 24
25 episode 25
26 episode 26
27 episode 27
28 episode 28
29 episode 29
30 episode 30
31 episode 31
32 episode 32
33 episode 33
34 episode 34
35 episode 35
36 episode 36
37 episode 37
38 episode 38
39 episode 39
40 episode 40
41 episode 41
42 episode 42
43 episode 43
44 episode 44
45 episode 45
46 episode 46
47 episode 47
48 episode 48
49 episode 49
50 episode 50
51 episode 51
52 episode 52
53 episode 53
54 episode 54
55 episode 55
56 episode 56
57 episode 57
58 episode 58
59 episode 59
60 episode 60
61 episode 61
62 episode 62
63 episode 63
64 episode 64
65 episode 65
66 episode 66
67 episode 67
68 episode 68
69 episode 69
70 episode 70
71 episode 71
72 episode 72
73 episode 73
74 episode 74
75 episode 75
76 episode 76
77 episode 77
78 episode 78
79 episode 79
80 episode 80
81 episode 81
82 episode 82
83 episode 83
84 episode 84
85 episode 85
86 episode 86
87 episode 87
88 episode 88
89 episode 89
90 episode 90
91 episode 91
92 episode 92
93 episode 93
94 episode 94
95 episode 95
96 episode 96
97 episode 97
98 episode 98
99 episode 99
100 episode 100
101 episode 101
102 Salam othor
103 Promosi karya baru
104 Promosi karya baru
105 Promo Cerita Baru
106 Promo cerita baru
Episodes

Updated 106 Episodes

1
episode 01
2
episode 02
3
episode 03
4
episode 04
5
episode 05
6
episode 06
7
episode 07
8
episode 08
9
episode 09
10
episode 10
11
episode 11
12
episode 12
13
episode 13
14
episode 14
15
episode 15
16
episode 16
17
episode 17
18
episode 18
19
episode 19
20
episode 20
21
episode 21
22
episode 22
23
episode 23
24
episode 24
25
episode 25
26
episode 26
27
episode 27
28
episode 28
29
episode 29
30
episode 30
31
episode 31
32
episode 32
33
episode 33
34
episode 34
35
episode 35
36
episode 36
37
episode 37
38
episode 38
39
episode 39
40
episode 40
41
episode 41
42
episode 42
43
episode 43
44
episode 44
45
episode 45
46
episode 46
47
episode 47
48
episode 48
49
episode 49
50
episode 50
51
episode 51
52
episode 52
53
episode 53
54
episode 54
55
episode 55
56
episode 56
57
episode 57
58
episode 58
59
episode 59
60
episode 60
61
episode 61
62
episode 62
63
episode 63
64
episode 64
65
episode 65
66
episode 66
67
episode 67
68
episode 68
69
episode 69
70
episode 70
71
episode 71
72
episode 72
73
episode 73
74
episode 74
75
episode 75
76
episode 76
77
episode 77
78
episode 78
79
episode 79
80
episode 80
81
episode 81
82
episode 82
83
episode 83
84
episode 84
85
episode 85
86
episode 86
87
episode 87
88
episode 88
89
episode 89
90
episode 90
91
episode 91
92
episode 92
93
episode 93
94
episode 94
95
episode 95
96
episode 96
97
episode 97
98
episode 98
99
episode 99
100
episode 100
101
episode 101
102
Salam othor
103
Promosi karya baru
104
Promosi karya baru
105
Promo Cerita Baru
106
Promo cerita baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!