"baik tuan muda"
Haris mengikuti langkah kaki Bram di belakangnya,
"tunggu"
"kenapa anda mau mengganti kasur ku, memang ada masalah apa dengan kasur saya tuan muda"
Aberlie terkejut dengan perintah dari Bram
"Kasurmu terlalu kecil, badan ku sampai sakit semua tidur di kasur mu, jadi aku menggantinya karena aku akan sering sering datang dan menginap disini nantinya dan aku gak mau badan ku pada sakit nantinya sewaktu aku menginap disini"
"Ayo Haris aku sudah sangat terlambat"
"baik tuan muda"
Haris membukakan pintu mobil untuk Bram
Aberlie hanya bisa diam, dia tidak sempat protes karna Bram sudah pergi meninggalkannya,
setelah sarapan yang terlambat, aberlie langsung pergi ke cafenya
di tempat itu lah Aberlie bisa menjadi diri yang dia mau
di tempat itu pula dia merasa tenang pikiran dan jiwa
tanpa ada keributan keributan seperti dirumahnya yang sudah seperti neraka baginya
Aberlie selalu bersemangat sewaktu melayani para customernya
dia merasa lebih bahagia jika berkumpul bersama dengan beberapa karyawannya
"siang semua"
sapa Aberlie pada para karyawannya
"siang mba Aberlie"
serentak mereka menjawab, Aberlie sangat dekat pada para karyawannya
Aberlie tak pernah membeda bedakan karyawannya
bahakn Aberlie pun ikutan turun tangan untuk melayani customernya.
Di jam istirahat tiba tiba Aliva datang ke cafe,
dengan anggun dia berjalan menuju meja kasir di mana Aberlie tengah sibuk melayani pesanan customernya
"siang kakak ku"
Aliva dengan manja menghampiri Aberlie yang sedang sibuk
mau apa lagi dia kesini, tak ada hal baik kalo bertemu dengan dirinya, batin Aberlie
"ada apa kamu kesini, gak biasanya kamu datang kesini jika tak ada maunya"
Aberlie masih terus sibuk melayani customernya tanpa menoleh ke arah Aliva
"kakak, kenapa kamu berbicara seperti itu, aku kesini hanya ingin memberikan makanan kesukaan mu"
Aliva menunjukan bagpaper berisi wadah makanan
"Apa lagi yang ingin kau berikan padaku, atau kamu sedang menginginkan sesuatu dari ku"
selidik Aberlie dengan nada menyindir dan curiga
"kakak, aku kesini ingin meminta maaf pada mu tentang semalam karna aku sudah bicara yang tidak tidak di depan tuan muda, aku membuatkan mu dimsum ayam kesuakaan mu sebagai tanda permintaan maaf ku"
Aliva berakting dengan muka yang memelas agar di maafkan oleh Aberlie
"ayolah kak kita makan bersama, aku sudah bersusah payah membuatnya untuk mu, apa kamu tidak kasihan padaku kak, setidaknya makanlah sedikit untuk menghargai kerja keras ku"
dengan masih menggunakan nada manja Aliva merayu Aberlie agar mau memakan dimsum buatannya
"Baik lah baik lah ayo kita makan bersama dimsum yang kamu buat ini, kamu mau minum apa biar aku buatkan sekalian"
akhirnya Aberlie menyerah dan mengikuti sandiwara Aliva seperti biasanya
mari kita lihat sekarang apa yang kau berikan padaku setelah kemarin kau berika ku obat perangsang, gumam Aberlie dalam hati
"aku ingin boba salted caramel with ice cream vanila buatan mu kak, itu sangat enak sekali"
jawab Aliva masih dengan nada manjanya
"ini minuman mu"
tak berapa lama Aberlie datang dengan dua menu minuman yang berbeda di tangannya
boba salted caramel with ice cream vanila untuk Aliva (mmm ini kesukaan author banget 🤤)
dan jus alpukat kesukaan Aberlie tentunya
Aberlie duduk dan melihat dimsum yang ada di atas meja dengan penuh curiga,
perasaannya sudah tidak enak, dia tahu pasti Aliva sedang merencanakan sesuatu
apakah dia benar benar ingin meminta maaf pada ku atau dia ingin...., pikiran Aberlie melayang menerka nerka niat kedatangan Aliva
"kak kenapa kau tidak mencicipi dimsum buatan ku, apakah kau curiga aku memasukan racun pada dimsum yang ku buat ini?"
tanya Aliva yang mengubah ekspresinya menjadi sedih
"tenang kakak dimsum ini bebas racun, aku akan membuktikannya padamu, aku akan memakan ya untuk mu kak, aaammmm..... ini enak sekali kakak"
Aliva mencoba meyakinkan Aberlie dengan memakan dimsum itu
"baiklah aku percaya padamu, aku akan memakan dimsum nya"
Aberlie mulai memakan dimsumnya
bagus kakak makanlah dimsum udang ini dan sebentar lagi kau akan merasakan gatal dan panas seperti terbakar di seluruh tubuh mu, seringai Aliva licik
"oh yah kak aku harus pergi ke suatu tempat, aku juga sudah kenyang, kau lanjutlah makan dimsumnya aku pergi dulu kak, makasih atas minumannya kak, bye kak,"
setelah memastikan Aberlie memakannya Aliva segera pergi meninggalkan Aberlie
dia tak mau sewaktu Aberlie alerginya kambuh dia berada disitu,
dia tak mau disalahkan oleh siapa pun lebih baik dia pergi.
Setelah Aliva pergi Aberlie langsung menutup wadah dimsum itu dan membawanya kembali kemeja kasir
Aberlie tak ingin memakannya terlalu banyak karna dia takut ada sesuatu pada dimsumnya
jaga jaga kalau terjadi sesuatu dimsum itu bisa jadi bukti kalau memang dimsum itu bermasalah
tapi jika tidak terjadi apapun itu artinya Aliva benar benar berniat untuk meminta maaf dengan tulus.
Tak berapa lama Aberlie merasa mual, pusing, sesak pada dadanya, gatal dan panas pada kulitnya,
oh tuhan apa yang terjadi padaku, ini seperti alergi ku sedang kambuh, tapi aku tak habis makan seafood, batin Aberlie bingung
oh astaga, dimsum yah dimsum itu apa itu terbuat dari udang atau semacam hewan laut lainnya, tapi Aliva bilang, bodohnya aku, ternyata ini rencana dia, Aberlie terus menggaruk kulitnya hingga lecet
Bruuk....
Aberlie jatuh pingsan karena pusing di kepala dan sesak di dadanya
ia di bawa ke rumah sakit oleh salah satu karyawannya
tak berapa lama setelah mendapat pertolongan medis Aberlie membuka matanya perlahan
Aberlie memegang kepalanya yang masih sedikit pusing, dia juga merasakan gatal pada wajahnya
"Aberlie, kamu sudah sadar"
Richard menghampiri Aberlie yang sudah sadar
"aku kenapa, dan kenapa ayah ada disini?"
tanya Aberlie yang merasa heran tak menyangka ayahnya jadi perhatian seperti ini padanya
biasanya kalau Aberlie sakit ayahnya tak pernah perduli apalagi khawatir
"alergimu kambuh, apa yang habis kau makan Aberlie, kenapa alergimu bisa kambuh seperti ini?"
tanya Richard pada Aberlie
"mmm..... "
Aberlie tampak sedang berfikir dan ia baru inget kalau dia merasakan gejala alerginya kambuh setelah memakan dimsum yang di berikan Aliva
"aku tidak makan apa apa ayah, aku hanya akan dimsum buatan Aliva, tadi sewaktu makan siang Aliva datang mengantar dimsum ke cafe"
jelas Aberlie, dia sengaja memberi tahu ayahnya kalau alerginya kambuh karena memakan dimsum buatan Aliva
Richard terkejut dengan pernyataan Aberlie
dia tidak menyangka kalau Aliva tega melakukan ini pada kakaknya sendiri
yang dia tau selama ini hubungan ke dua anaknya baik baik saja,
"apakah kamu yakin alergi mu kambuh setelah makan dimsum yang di berikan Aliva pada mu"
tanya Richard memastikan
"iya ayah, tak berapa lama aku selesai makan dimsum yang Aliva berikan alergi ku kambuh"
Aberlie meyakinkan ayahnya, namun Aberlie tidak memberitahukan pada Richard bahwa dimsum yang Aliva bawa masih tersisa di cafenya
karna Aberlie ingin memastikan sendiri bahwa benar dimsum itu bermasalah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Muji Lestari Tari
Alifa gila
2024-12-26
0
Norsiah Ajim
watak arbellie terlalu dungu alias bodoh boehkah watak arbellie ditukar sedikit bijak dan cerdas agar membacanya lebih seronok
2024-03-12
0
Cicih Sophiana
Aberlie udah tau adenya jahat masih di percaya jg sih...
2024-02-24
0