Nampak Arga bermain main dengan Evan, Sedangkan Nindi membantu mama dan bibi di dapur.
"Sayang...yang mau kita bawa sudah siap semua...kamu sudah siap siap kan?" Tanya mama pada Nindi, Karena kemarin orang orang Arga sudah membantu membagikan bingkisan pada para tetangga yang agak jauh, Sedangkan hari itu, Arga mengundang tetangga dekatnya untuk berkunjung ke rumah, Namun sebelum Nindi menjawabnya, Mamanya sudah tersentak tanpa kata.
"Astaga anak ini!" Dengus mama yang langsung menarik lengan Nindi dan mengajaknya menjauh dari dapur.
"Ada apa sih mah? mama malah ngajak Nindi kesini?" Tanya Nindi yang begitu heran dengan tingkah mamanya.
"Kalian ini anak muda...bener bener ya...!" Gerutu mama yang membuat Nindi tidak mengerti.
"Ada apa sih mah? jangan buat Nindi bingung...!" Ucap Nindi lagi dengan heranya.
"Tuh...leher kamu...emangnya lagi tren apa leher di batik?" Ucap mama yang membuat Nindi mengatupkan mulutnya rapat rapat.
"Itu mah...Arga usil...ngerjain Nindi mulu..." Ucap Nindi yang membuat mamanya geram.
"Untung mama cepet lihat, Sudah ganti baju sana...lalu cepet berangkat...sarapan sama sama ntar di rumah kamu! Ingat...tutupin tuh...!" Ucap mama yang langsung di laksanakan segera oleh Nindi.
"Akh...anak anak jamam sekarang...aduh kepalaku pusing..." Ucap Anin saat merasakan keunikan puterinya, Berbeda dari dirinya zaman dahulu, Yang begitu sangat malu malu.
Hingga semua sudah siap dan ketiga mobil yang Rendi dan Arga bawa menuju ke rumah baru yang akan Arga tempati sudah membelah kemacetan jalan raya, Dimana satu mobil berisi Rendi dan sang istri serta Evan dan juga bibi pengasuhnya.
Sedangkan di mobil Arga, Ada Arga dan Nindi yang berdua saja menumpanginya.
Dan di mobil satunya lagi, Terdapat berbagai macam makanan yang sudah jadi, Serta kue yang sengaja di bawa untuk ke acara rumah baru Arga dan Nindi.
Setelah rombongan itu pun sampai...nampak Aditya dan juga ifa sudah mematung di depan rumahnya, Dan segera mendekat ke arah rombongan yang tiba, Nampak di rumah baru Arga dan Nindi sudah ada beberapa anak buah Arga dan bibi yang akan bantu bantu di rumah barunya tersebut, Sengaja Arga mempekerjakanya untuk mempersiapkan acara hari itu, Karena kemarin Arga dan Nindi tidak bisa pulang, Alhasil Arga menyuruh orangnya untuk berjaga jaga sampai ia datang hari itu.
"Om...tante..." Sapa Aditya dan juga ifa yang baru ikut mendekat ke arah Rendi dan Anin, Dan keduanya menyambut Aditya dan ifa denga senyum hangatnya,
Hingga hari itu tampak sangat ramai tamu undangan yang hadir memenuhi ruang tamu kediaman Arga Sanjaya.
Sampai acara usai, Dan terlihat semua masih repot dengan tugasnya masing masing, Namun Rendi dan Anin, Serta Adirya dan Ifa nampak baru akan menikmati makananya, Terlihat juga Arga dan Nindi yang baru mendekat ke arah meja makan saat sudah mengantar para tamu tamunya pulang.
"Akh...leganya...akhirnya...repotnya sudah usai..." Ucap Arga dan Nindi dengan syukurnya, Padahal keduanya hanya duduk duduk saja, Dan yang repot adalah para orang orangnya yang terlihat tidak berhenti dari kemarin, Namun seakan Arga dan Nindi yang merasa kelelahan, Tapi apa yang Arga rasakan demikian, Rasa capek sekaligus malas yang terasa.
Hingga Nindi datang membawakan makanan untuknya, Sepiring berdua, Dan Aditya pun sama, Duduk di sampingnya dengan sang istri yang baru saja datang dengan makananya, Sepiring berdua juga.
"Hah...kenapa? kenapa aku merasa perut aku mulas menatap daging?" Ucap Arga dalam hatinya, Dan entah apa yang di pikirkan Aditya juga, Namun kenyataanya keduanya segera beranjak dari duduknya sebelum mual mual dan muntah di tempatnya,
Keduanya berlari secepatnya menuju kamar mandi dan wastafel, Barulah terdengar suara keduanya yang bersahutan mual mual dengan sangat nyaringnya.
Dengan keringat yang bercucuran, Arga baru keluar dari kamar mandi dekat dapurnya, Sedangkan Aditya baru saja berjalan mendekat ke arahnya dengan keadaan yang sama.
"Hei...kenapa kamu ngikut mual?" Tanya Aditya saat sudah berada di dekat Arga,
"Hei...kakak kira aku mau? siapa yang mau mual? apa lagi muntah?" Ucap Arga dengan jujurnya,
Sedangkan semua orang tengah menatap ke arah lelaki perkasa yang tengah sedikit lemas di depanya.
"Kalau aku...bunda bilang sih karena istriku hamil...nah kamu...ngapain coba?" Tanya Aditya yang sontak membuat Arga menatap ke arahnya dan melotot seakan tak percaya dengan apa yang kakaknya ucapkan barusan.
"Jangan jangan...!" Ucap Arga dan Aditya dengan bersamaan.
"Makasih kakak atas pencerahanya..." Ucap Arga yang kemudian berhambur memeluk Aditya tanpa aba aba, Sedangkan semua orang yang berada di meja makan hanya menatap ke arahnya dengan keherananya.
"Hah...apa yang mereka lakukan kak?" Tanya Nindi pada ifa yang ada di seberang tempat duduknya, Dan Ifa hanya menggeleng menyaksikan ke akraban kakak beradik itu.
Arga kemudian segera menuju ke arah sang istri yang tengah menungguinya disana.
"Sayang...kamu baik baik saja?" Tanya Arga dengan nada cemasnya, Karena setahunya saat perempuan sedang hamil pastilah merasa pusing, Lemas, Lemah dan bahkan bisa pingsan seperti yang kakak iparnya alami saat di acara resort miliknya dahulu.
"Sayang...aku nggak apa apa...harusnya aku yang tanya kamu kenapa sayang? dari kemarin malam kamu dan kakak kompak mualnya...salah makan apa sih?" Tanya Nindi balik pada sang suami.
"Itu sayang...karena di perut kakak ipar ada adik bayinya...makanya kakak ikutan mual...kalau kamu...merasa ada yang gerak nggak? ada yang bikin geli mungkin?" Tanya Arga dengan polosnya, Dan membuat Nindi nyungir sambil menyuap makananya, Lalu mengunyahnya dan menelanya seketika.
"Kamu nggak mau makan sama aku sayang? sampai kamu tanya yang aneh aneh gitu? yang bikin geli jelas tangan kamu lah yang dari tadi disana," Ucap Nindi yang menyadarkan Arga bahwa tanpa sadar sedari tadi tanganya mengelus perut sang istri dan terkesan membelainya.
"Akh...sepertinya aku mikir terlalu jauh..." Ucap Arga dalam hatinya, Lalu ia pun memutuskan menikmati makananya dan memaksanya untuk menelanya.
Hingga siang itu di nikmati semua anggota keluarga yang hadir disana, Nampak kompak dan begitu bahagia, Senda gurau dan bercanda mengisi hari yang melelahkan itu dengan bahagia.
Sampai tanpa terasa waktu sudah menjelang sore hari, Dan Rendi pun berpamitan pada anak dan menantunya, Serta di ikuti Aditya dan juga ifa yang ikut serta, Padahal rumahnya bersebelahan, Hanya terhalang tembok tinggi menjulang dan tembok pagar rumah Aditya yang menjulang sama tingginya.
"Sayang...mama papa tinggal pulang dulu ya..." Ucap Anin pada puterinya, Dan terlihat Nindi mengangguk dan melambaikan tanganya mengiringi kepergian mobil yang di kendarai mama papanya.
Sedangkan bibi pun sama, Ikut berpamitan, Karena bibi hanya datang saat pagi dan pulang saat sore hari saja,
Bibi di antar dan di jemput oleh suaminya, Suami bibi yang bekerja sebagai tukang ojek keliling.
"Sayang....yakin ini nggak ada yang gerak gerak?" Tanya Arga lagi sembari mengekori sang istri dan memeluk nya sambil berjalan, Hingga membuat Nindi benar benar gemas di buatnya.
"Oh...ada sayang...ada yang gerak gerak...mau pegang nggak?" Tanya Nindi sembari duduk di sofa ruang keluarga dan Arga langsung duduk pula di sampingnya sambil tanganya ikut mengusap usap lembut disana.
"Mana? mana sayang?" Tanya Arga lagi dengan antusiasnya.
"Jelas tangan kamu nggak ngerasain lah...karena yang gerak gerak cacing cacing di perut aku yang iku mencerna makanan yang baru aku makan," Ucap Nindi dengan tawanya yang pecah, Ia tertawa seakan akan ia sukses membuat lelucon untuk suaminya.
"Ya...ya...ya...lihat aja ntar...awas!" Ucap Arga yang geram menatap tawa sang istri di sampingnya, Hingga hari itu pun berlalu dengan perasaan lelah dan capek keduanya, Dan berakhir tertidur pulas di ranjang baru dalam kamar barunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Yuni Verro
lupa mama anin mah tapi gak niat periksa ke dokter gitu
2022-01-14
0
Lukman Asix
betul" 👍👍👍
2021-10-16
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
iya Nindy di gambarin gambar batik sama arga
2021-04-19
0