Mual kakak beradik

Arga pun kembali lagi ke tempat duduknya semula, Dan Nindi pun sama setelah keduanya dari dalam dapur.

"Sayang...ada apa dengan suami kamu? emangnya tadi kamu masakin apa sih?" Tanya mama pada puterinya karena ingin tahu.

"Nggak Nindi masakin apa apa mah...pagi sarapan roti sama minum susu aja...terus kesini mah...jadi masak iya roti sama susu bisa bikin Arga sakit perut?" Ucap Nindi dengan jujurnya.

"Mungkin...perutnya kosong sayang...masih lapar itu suami kamu...ayo ajak masuk...ambilin makanan gih," Ucap mama yang langsung di laksanakan Nindi, Namun sebelum mengambilkan makanan sang suami, Nindi terlebih dahulu menghampirinya,

"Sayang...kata mama, Kamu lapar ya? mau aku ambilin makan atau kita masuk aja?" Tanya Nindi dengan bisikan di telinga sang suami, Namun Arga hanya menggeleng, Ia malah merasa perutnya kram dan begah, Penuh.

"Atau...makan ini aja sayang..." Ucap Nindi sembari menyomot cheese cake dari depan Arga dan menyuap ke mulutnya sendiri.

"Aaakh...ini kesukaan aku..." Ucap Nindi sembari menikmatinya dan ikut duduk di antara lelaki lelaki tampan di sisinya, Sampai...ia mengangkat kue bolu keju dan akan menyuapnya.

"Huuuoook....hhhhmb....akh...." Arga merasa mual lagi, Namun kali itu ia bisa kendalikan, Arga bisa menekanya.

"Kenapa sih ga?" Tanya Aditya yang berada di sampingnya, Dan Arga hanya menggeleng tidak tahu.

"Sayang...suamimu sepertinya nggak enak badan...ajak istirahat di kamar..." Ucap papa yang membuat Nindi menatap ke arah sang suami, Sampai Arga mengangguk barulah Nindi berdiri dari duduknya dan Arga mulai mengikutinya, Keduanya masuk ke dalam bersama, Sampai di dalam kamarnya, Nindi langsung mengambilkan obat magh untuk sang suami.

"Sayang...ini di kunyah...apa salahku ya karena nggak bisa masak? pagi cuma sarapan roti sama susu...siang...kamu yang beli makanan buat kita makan, Sekalian kamu pulang dari kantor, Dan malam...selalu makan di luar, Apa mungkin kamu kurang kenyang ya sayang?" Ucap bodoh Nindi yang membuat Arga tersenyum.

"Tuk," Arga mengetuk pelan kening istrinya,

"Ini kepala yang dipikir di sana apaan sih?" Tanya Arga dengan senyumanya. Dan menarik tangan Nindi agar duduk di ranjang sampingnya berbaring, Segera saja ia menyandarkan kepalanya ke pangkuan sang istri.

"Kamu ini ngomong apa sih sayang? sebelum ada kamu juga tiap pagi aku sarapanya selalu roti sama teh atau kopi...malah setelah ada kamu ini selalu minum susu," Ucap Arga yang membuat Nindi mengangguk perlahan.

"Eh...hari ini kamu manja banget sih sayang? kenapa?" Tanya Nindi sembari mengelus rambut sang suami yang terlalu lembut di mainkan tanganya.

"Perasaan tiap hari juga aku manja...kenapa kamu baru nyadar sih?" Ucap balas Arga sembari memejamkan matanya, Perutnya yang tadi serasa di aduk kini sudah mereda.

Hingga beberapa saat terlihat Arga tertidur, Dan perlahan lahan, Nindi meletakan kepala Arga bergeser ke bantal tinggi sampingnya, Dan perlahan Nindi beringsut dan ikut tidur di samping sang suami.

Hingga tanpa terasa hari pun sudah siang, Dan suara ketokan dari luar pintu kamar Nindi terdengar,

"Tok tok tok," Bibi tengah mengetok daun pintu kamar Nindi dari luar kamarnya.

Dan perlahan lahan Arga terbangun, Ia lalu turun dari ranjangnya dan berjalan menuju ke arah pintu, Segera ia membukanya.

"Iya bi..." Ucap Arga saat ia dapati bibi tengah berdiri di depan pintu kamar yang baru Arga buka,

"Di panggil tuan dan nyonya...untuk makan siang tuan..." Ucap bibi yang mendapat sambutan anggukan dari Arga, Lalu bibi pun pergi dari sana.

"Aneh...kenapa aku ketiduran sampai selama ini...?" Ucap Arga dalam hatinya, Lalu ia pun segera membangunkan sang istri untuk di ajaknya turun makan siang bersama.

"Pah...mah...kak..." Sapa Arga saat ia baru turun, Dan sang istri yang mengekor di belakangnya. Lalu keduanya pun duduk di bangku meja makan, Semua sudah berkumpul disana, Aditya dan juga ifa pun masih belum pulang, Keduanya sepakat pulang setelah makan siang bersama sama.

Hingga Rendi memulai makanya, Dan barulah Anin serta yang lain mengikutinya, Mengambil makanan dari meja depanya, Terlihat ifa tengah mengambilkan makanan untuk suaminya, Dan Nindi pun sama.

"Sayang mau lauk apa?" Tanya Nindi pada suaminya, Namun terlihat Arga tengah menatap lauk lauk yang begitu banyak di depanya tapi tidak ada yang ia inginkan.

"Ada nggak sayang asinan?" Tanya Arga seketika yang membuat semua menoleh dan menatap ke arahnya, Sedangkan menurutnya siang siang pasti menyegarkan saat makan asinan.

"Sayang...mana ada asinan disini? toh kamu aneh aneh aja...sejak kapan kamu kenal asinan? apa kamu doyan? aku aja nggak suka," Ucap Nindi dengan jujurnya, Dan ia tanpa bertanya lagi...sudah mengambil beberapa potong daging, Mie goreng, Dan sambal goreng ati ampela.

"Makan yang ada aja ya sayang...nih..." Ucap Nindi sembari meletakan piring yang berisi makanan itu di depan meja suaminya.

Arga langsung menatap piring di depanya, Kemudian menatap Aditya yang duduk di depanya pas, Di seberang meja makanya.

Terlihat Aditya pun tidak begitu menyukai makananya.

"Huuuuooook.....huuuooookkk...." Arga dan Aditya bersamaan mual dan akan muntah, Sampai bangkit dari kursinya pun bersamaan dan menuju ke wastafel pun dengan tergegas gesa bertubrukan, Saling mendorong merebutkan wastafel yang hanya satu di area ruang makan.

Segera saja Nindi dan Ifa bersamaan bangkit dari duduknya dan menghampiri suami mereka masing masing, Nindi menarik Arga, Dan Ifa pun sama, Agar keduanya tidak saling dorong berebut.

"Sayang...ayo ke kamar mandi saja..." Ucap Nindi sembari mengajak sang suami menuju ke kamar mandi yang ada di dekat dapur, Dan Arga dengan segera mengikuti apa yang istrinya bilang, Karena ia masih merasa mual.

"Ada apa sih sebenernya anak anak ini? pada kenapa? dari tadi Arga mual...sekarang di tambah Aditya...semua lelaki mual mual...lah aku kenapa enggak ikutan sayang? aku juga lelaki," Ucap Rendi dengan heranya.

"Kan Ifa hamil pah...maklum kalau Aditya ikutan mual...akh...kalau Nindi...masak iya Nindi hamil juga pah?

apa! jangan jangan Nindi hamil juga pah?" Ucap Anin dengan mata yang terbelalak kaget, Karena keceplosan ngomong barusan yang menurutnya asal asalan, Namun bisa jadi kenyataan.

"Akh kalau hamil juga pasti Nindi ngasih tahu kita sayang...udah kita jangan mengandai andai saja...kalau Nindi dan Arga tahu...dikira kita ngarep cucu dari mereka," Ucap Rendi yang membuat Anin mengangguk mengiyakanya.

Hingga dua pasangan itu tengah kembali ke meja makanya, Dan terlihat Arga sedikit lemas, Aditya pun sama.

"Om...tante...kami pamit pulang dulu ya...sepertinya saya nggak enak badan..." Ucap Aditya yang pamitan pada pemilik rumah, Dan Rendi hanya bisa mengiringi kepergian tamunya, Sampai mobil yang di kendarai Aditya dan ifa itu sudah tidak terlihat lagi.

"Pah...mah...kami pamit juga ya...Arga sepertinya nggak enak badan...mau Nindi periksakan aja..." Ucap Nindi yang ikut pamitan pula pada mama dan papanya.

"Eh...sayang...udah tahu suami nggak enak badan malah pulang...nginep sini aja...biar papamu nanti panggilkan dokter biar di periksa, Toh kalau di apartemen nanti kamu kebingungan kalau ngurus suami sakit...bener nggak? apa lagi esok sudah siap siap pindahan ke rumah baru...kalau sampai Arga terus sakit karena kamu nggak masakin...gimana?" Ucap mama yang mengena, Namun ada benarnya juga bagi Nindi, Karena pastilah Nindi belum berpengalaman soal merawat suami sakit.

"Emb...tapi mah..." Ucap Nindi lagi.

"Nggak usah tapi tapian...nginep sini aja...daripada telephone mama sama papa nggak berhenti diam karena kamu telephonin terus, Tuh kayak kemarin...tanya bumbu sambal goreng aja sampai telephone belasan kali." Ucap mama yang membuat Nindi tersenyum malu, Karena ketahuan cari resep masakanya sama mama.

Hingga akhirnya keduanya memutuskan untuk menginap di rumah papa mama malam itu.

Terpopuler

Comments

Yuni Verro

Yuni Verro

uwah KK beradik yang kompak

2022-01-14

0

Lukman Asix

Lukman Asix

iya tuh s nindi/arga harus periksa

2021-10-16

0

yonahaku

yonahaku

seperti nya ya yang hamil Nindy yang ngidam Arga makanya kakak beradik mual karena Arga dan kakak angkatnya kena morning sicknes

2021-05-31

0

lihat semua
Episodes
1 Para nama nama penerus tampan
2 Belum sempurna bukanlah keinginan
3 Dan tanda tanda
4 Sudah selesai yang beda artian ternyata
5 Dan akhirnya kabar baik juga
6 Terlalu mendadak aneh
7 Suasana yang menghangat
8 Hari terakhir di Resort
9 Cinta karena terbiasa
10 Tujuan honeymoon
11 Hari bersejarah yang tak terlupakan
12 Kehebohan pagi
13 Kesedihan di balik kebahagiaan
14 Usai liburan, Awal kehidupan
15 Aneh
16 Mual kakak beradik
17 Pagi yang penuh energi
18 Akhirnya pindah juga
19 Ikutan ribet
20 Kabar besar
21 Akhirnya pisitif juga
22 Tiba tiba Over Protektif
23 Ancaman yang manis
24 Seperti bayi dalam dekapan
25 Balasan para istri
26 Selalu merasa yang utama
27 Perasaan yang terikat
28 Berenang menjelang petang
29 Detik detik kelahiran jagoan Wibawa
30 Kelahiran jagoan Aditya
31 Lebih ngetop di banding seorang Aktor
32 Status baru
33 Personil baru
34 Pernah khilaf
35 Toleransi itu perlu
36 Racun dunia
37 Sudah sangat payah
38 Sudah waktunya
39 Lahirnya Gandi Putra Sanjaya
40 Asal mula nama Gandi
41 Keakraban yang turun temurun
42 Dan tanpa terasa
43 Awal yang tak menyenangkan
44 Pertama kali adu jotos
45 Perkenalan singkat
46 Dan kebetulan lagi
47 Terkejut
48 Liburan
49 Sial
50 Rasa bersalah
51 Matahari terbenam
52 Selalu tersenyum saat bersamamu
53 Manis
54 Hadiah
55 Mungkinkah??
56 Dan saat itu
57 PMS
58 Tiba tiba saja
59 Ngedate dadakan
60 Misi tersembunyi
61 Berasa momong
62 Ciuman secara tak langsung
63 Dibalik sikap posesif
64 Perasaan bersalah? ataukah...
65 Les private
66 Menjelang semester akhir
67 Detik detik perpisahan
68 Oh ternyata
69 Sangkalan yang nyata namun menusuk
70 Perpisahan
71 Tidak mengenali satu sama lain
72 Hari berkabung
73 Bak artis
74 Salah paham
75 Tiba tiba
76 Insiden
77 Qirani Lesmana
78 Kekasih dadakan
79 Pasangan kedua
80 Sedikit syock
81 Fix besanan
82 Pasangan manis dan konyol
83 Tanya jawab
84 Penasaran
85 Langsung akrab
86 Tiba tiba kepo
87 Lagi lagi kepo
88 Dan saat itu
89 Cewek tomboi
90 Bucin vs cemburu
91 Masih cemburu
92 Banyak kemajuan
93 Pertemuan
94 Diam diam menghanyutkan
95 Dibalik pertemuan
96 Luka tak berdarah
97 Ternyata!
98 PENGUMUMAN
99 Ketika kau merasa itu yang terbaik
100 Benar benar akan berpisah
101 Selamat jalan cinta
102 Semua masih terasa sama
103 Ternyata benar
104 Nora
105 Perjodohan
106 Seribu hanya ada satu
107 Bayangan itu.
108 Dan cerita masing masing
109 Insiden
110 Sadar vs pertemuan
111 Tuan perfact vs nona sadis
112 Waktu yang salah
113 Setelah sekian purnama
114 Hari inilah hari yang paling membahagiakan
115 Rasa itu
116 Syock
117 Ketahuan
118 Susah didapatkan!
119 Malam pertama
120 otak yang sudah liar kemana mana
121 Tubrukan
122 Ayo menikah
123 Bahagia di akhir cerita
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Para nama nama penerus tampan
2
Belum sempurna bukanlah keinginan
3
Dan tanda tanda
4
Sudah selesai yang beda artian ternyata
5
Dan akhirnya kabar baik juga
6
Terlalu mendadak aneh
7
Suasana yang menghangat
8
Hari terakhir di Resort
9
Cinta karena terbiasa
10
Tujuan honeymoon
11
Hari bersejarah yang tak terlupakan
12
Kehebohan pagi
13
Kesedihan di balik kebahagiaan
14
Usai liburan, Awal kehidupan
15
Aneh
16
Mual kakak beradik
17
Pagi yang penuh energi
18
Akhirnya pindah juga
19
Ikutan ribet
20
Kabar besar
21
Akhirnya pisitif juga
22
Tiba tiba Over Protektif
23
Ancaman yang manis
24
Seperti bayi dalam dekapan
25
Balasan para istri
26
Selalu merasa yang utama
27
Perasaan yang terikat
28
Berenang menjelang petang
29
Detik detik kelahiran jagoan Wibawa
30
Kelahiran jagoan Aditya
31
Lebih ngetop di banding seorang Aktor
32
Status baru
33
Personil baru
34
Pernah khilaf
35
Toleransi itu perlu
36
Racun dunia
37
Sudah sangat payah
38
Sudah waktunya
39
Lahirnya Gandi Putra Sanjaya
40
Asal mula nama Gandi
41
Keakraban yang turun temurun
42
Dan tanpa terasa
43
Awal yang tak menyenangkan
44
Pertama kali adu jotos
45
Perkenalan singkat
46
Dan kebetulan lagi
47
Terkejut
48
Liburan
49
Sial
50
Rasa bersalah
51
Matahari terbenam
52
Selalu tersenyum saat bersamamu
53
Manis
54
Hadiah
55
Mungkinkah??
56
Dan saat itu
57
PMS
58
Tiba tiba saja
59
Ngedate dadakan
60
Misi tersembunyi
61
Berasa momong
62
Ciuman secara tak langsung
63
Dibalik sikap posesif
64
Perasaan bersalah? ataukah...
65
Les private
66
Menjelang semester akhir
67
Detik detik perpisahan
68
Oh ternyata
69
Sangkalan yang nyata namun menusuk
70
Perpisahan
71
Tidak mengenali satu sama lain
72
Hari berkabung
73
Bak artis
74
Salah paham
75
Tiba tiba
76
Insiden
77
Qirani Lesmana
78
Kekasih dadakan
79
Pasangan kedua
80
Sedikit syock
81
Fix besanan
82
Pasangan manis dan konyol
83
Tanya jawab
84
Penasaran
85
Langsung akrab
86
Tiba tiba kepo
87
Lagi lagi kepo
88
Dan saat itu
89
Cewek tomboi
90
Bucin vs cemburu
91
Masih cemburu
92
Banyak kemajuan
93
Pertemuan
94
Diam diam menghanyutkan
95
Dibalik pertemuan
96
Luka tak berdarah
97
Ternyata!
98
PENGUMUMAN
99
Ketika kau merasa itu yang terbaik
100
Benar benar akan berpisah
101
Selamat jalan cinta
102
Semua masih terasa sama
103
Ternyata benar
104
Nora
105
Perjodohan
106
Seribu hanya ada satu
107
Bayangan itu.
108
Dan cerita masing masing
109
Insiden
110
Sadar vs pertemuan
111
Tuan perfact vs nona sadis
112
Waktu yang salah
113
Setelah sekian purnama
114
Hari inilah hari yang paling membahagiakan
115
Rasa itu
116
Syock
117
Ketahuan
118
Susah didapatkan!
119
Malam pertama
120
otak yang sudah liar kemana mana
121
Tubrukan
122
Ayo menikah
123
Bahagia di akhir cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!