Sudah selesai yang beda artian ternyata

"Sayang...kau kenapa? nggak mau aku panggilin dokter...tapi kamu bilang pusing...mual...aku harus apa?" Tanya Aditya sambil jongkok di samping sang istri yang tengah terbaring dengan wajah tertutupnya.

"Aku nggak apa bby...udah...kamu tidur sini samping aku..." Ucap ifa dengan nada lemahnya, Pusing berkunang kunang, Mual yang ia rasakan dan sebisanya ia tekan, Dan tahan.

"Tapi sayang...kamu seperti ini...apa bisa aku tidur kalau kepikiran kamu terus?" Ucap aditya lagi yang makin terlihat cemas, Saat ia merasakan tangan sang istri yang ia genggam terasa dingin...sangat dingin...

"Aku matikan ya AC nya...biar kamu nggak kedinginan..." Ucap Aditya, Lalu ia bergegas mematikan AC nya, Ia sekalian mencopot pengharum ruangan yang ada di sana, Membuangnya keluar ke tempat sampah.

Namun saat ia kembali, Ia begitu terkejut, Saat ia dapati sang istri tengah mandi keringat di atas ranjangnya.

"Sayang...kamu ini kenapa? aku nggak peduli...kamu mau atau tidak mau...aku harus panggil dokter kemari." Ucap adirya dengan kukuhnya dan sudah tidak bisa di tawar tawar lagi.

"Bby...nyalakan AC nya...aku kepanasan ini..." Ucap Ifa yang langsung di laksanakan sang suami. Hingga saat Aditya akan mencoba menghubungi dokter jaga yang sengaja Arga tempatkan di Resort nya tersebut, Ifa melarang sang suami, Ia memilih memeluk tubuh Aditya dalam pelukanya, Dan memintanya untuk menemaninya istirahat siang itu.

"Aku hanya salah makan aja mungkin bby...nanti juga baik baik aja...ini udah mendingan...temani aku istirahat ya..." Ucap ifa yang terkesan manja pada suaminya, Dan itu hal langka yang Aditya jumpai.

"Iya...baiklah...aku temani sayang...mari istirahat." Ucap Aditya sembari membaringkan tubuhnya di samping sang istri yang sudah baring duluan. Hingga beberapa saat, Terlihat mata ifa yang Aditya amati, Belum juga menutup atau terpejam.

"Sayang...kenapa? mikirin apa?" Tanya Aditya sembari mengusap sisa sisa peluh yang ada di kening sang istri.

"Emb...bby...aku mimpi...di gigit ular kemarin...apa ada pengaruhnya?" Ucap Ifa sembari mendongak melirik sang suami.

"Emb...setahu aku...kalau mimpi di gigit ular itu...akan dapat rizqi sayang..." Ucap aditya yang asal, Karena baginya rizqi mudah saja ia dapatkan.

"Bby...apa aku harus tes kehamilan lagi ya? Aku udah telat dua minggu bby...tapi...udah ah nggak usah...aku takut kalau hasilnya sama saja...lima bulan ini kita sering tes...tapi nihil semua...aku sedih...jika harus mengulangnya lagi..." Ucap ifa yang sudah mulai air matanya menggenang dan hampir meleleh, Saat ia ingat...ia sudah beberapa kali melakukan tes sendiri dan semua hasilnya negatif, Hingga ia trauma saat melihat alat tes tersebut.

"Oke oke baiklah...tidak usah tes lagi sayang...biarin aja...mau ada anak atau enggak...yang penting kamu ada bersamaku selalu...di sisiku...aku sudah sangat bahagia..."

Ucap Aditya yang menenangkan sang istri.

"Dan baru lima bulan sayang...biarlah...aku masih ingin beberapa tahun lagi membahagiakanmu...jangan mikir macam macam lagi ya sayang..." Ucap Aditya yang lagi lagi membuat Ifa memeluknya dengan erat. Hingga siang itu keduanya tertidur dengan pulasnya.

Di kamar Nindi dan arga, Terlihat Nindi tengah menghapus riasanya setelah seharian memakai riasan sedikit tebal di wajahnya, Dan Arga hanya bisa menatapnya dari pantulan kaca cermin rias yang ada disana, Arga mengamati setiap gerakan sang istri dari atas ranjangnya, Dengan tiduran, Namun matanya melihat apa saja yang di lakukan Nindi.

Dan sesekali tatapanya bertemu dengan Nindi yang menatapnya dari kaca depanya.

"Kenapa kasihan amat sih suamiku..." Ucapnya dalam hati, Lalu senyumnya tersungging di bibirnya.

"Kau tersenyum? kenapa kau tersenyum?" Tanya Arga yang sedikit penasaran dengan arti senyuman sang istri barusan.

"Aku ingin senyum aja di depan suamiku...apa tidak boleh?" Ucap Nindi yang membuat Arga terpesona oleh kata katanya.

"Andai waktu bisa di putar...pasti udah aku cepetin sepuluh hari yang lalu sayang pernikahan kita." Ucap Arga dengan sungguh sungguhnya.

"Waaah...bapak Arga ini ternyata orang yang tidak sabaran sekali ya..." Ucap Nindi yang tengah menggoda sang suami disana.

"Lah...kan disini aku yang sedang nahan sayang...kamu ma...nggak ngerti apa yang aku rasakan..." Ucap arga lalu membalikan tubuhnya dan tengkurap di atas tempat tidurnya.

"Ya udah ga...aku mandi dulu ya...biar seger..." ucap Nindi yang langsung masuk ke dalam kamar mandi. Hingga beberapa saat terdengar guyuran air yang membentur lantai.

"Sayang...udah belum?" Tanya Arga dari luar pintu kamar mandi.

"Iya...sudah...bentar lagi keluar ga...sabar ya..." Sahut Nindi dari dalam kamar mandi, Pikir Nindi...pertanyaan Arga barusan adalah "Sudah usai mandinya apa belum?",

Namun ternyata yang Arga pikirkan dan tanyakan itu adalah..." Sudah usai apa belum datang bulanya?", Sama pertanyaanya, Namun beda artian yang keduanya artikan.

Hingga Nindi keluar dari dalam kamar mandi, Arga sudah menunggunya di samping pintu kamar mandi dengan punggung yang bersandar dindingnya, Senyum merekahnya menyambut saat Nindi baru keluar dari sana.

"Astaga!" Ucap Nindi dengan terkejutnya.

Dan tanpa kata kata, Arga segera maju perlahan dan mendekat selangkah demi selangkah, Sampai Nini hanya bisa menatap wajah tampan suaminya itu dan ikut mundur selangkah demi selangkah pula.

"Bugh..." Nindi terjerembab ke atas tempat tidur, Dan Arga segera mendekat ke arahnya, Merangkak naik ke atas pembaringanya.

"Sayang...kenapa saat ini kau terlihat sangat cantik? hemmmz...baumu yang begitu harum...membuatku ingin sekali memakanmu." Ucap Arga yang sudah mendekatkan wajahnya. Dan memang kalau soal ciuman, Nindi tak pernah menolak suaminya, Sampai...ciuman itu sudah menyebar ke segala penjuru, Nindi baru tersadar saat sudah terbuai untuk beberapa saat.

Bekas bekas ciuman pun sudah terlanjur Arga taburkan.

"Ga...jangan begini...aku tahu apa maumu...tapi...aku masih tanggal merah sayang...ayo hentikan...aku tak ingin kita melakukanya..." Ucap Nindi yang seketika menyadarkan perlakuan Arga. Dan Arga langsung mengangkat tubuhnya beringsut ke samping istrinya dan berbaring tengkurap disana. Terlihat wajah memelas dan merona merahnua yang membuat Nindi kasihan padanya.

"Sayang...sabar ya...maafkan aku..." Ucap Nindi yang membuat Arga mengangguk dengan senyumanya.

"Bukan salahmu sayang...udah dari sananya kan...kita tak bisa apa apa...hanya bisa menunggu...dan menunggu itu berat..." Ucap Arga yang langsung menenggelamkan wajah merahnya ke atas bantal yang di peluknya.

"Sayang...kasihanya kamu..." Ucap Nindi lagi, Lalu ia pun bangkit dari tiduranya, Ia menatap tubuh yang sebagian tidak ia balut handuk itu di depan cermin riasnya. Bekas bekas ciuman Arga menghiasi kulit putih bersihnya disana.

"Kenapa kamu se rakus itu suamiku? bisakah kamu menguranginya sedikit saja? ini terlalu memalukan saat terlihat orang...meskipun kita sudah menikah...tetap saja aku yang membawanya kemana mana...dan pastilah semua akan tahu ke buasanmu." Dengus ocehan dan omelan Nindi di depan cermin kaca nya. Yang spontan tanpa ia pikirkan.

"Darimana mereka bisa berasumsi aku rakus dan buas? yang harusnya bisa menilai itu kamu sayang...kalau kamu bilang bigitu...aku senang senang aja...masalahnya kita belum mulai sama sekali...tunggu saja...akan aku buat kenyataan ocehan kamu barusan itu kalau udah waktunya.

Hingga dari luar pintu kamar Arga, Terdengar gedoran seseorang yang terlihat panik, Gedoranya saja membuat yang mendengarkan ikut panik pula.

"Sayang...aku buka pintunya...kamu ganti baju gih..." Ucap Arga yang bergegas menuju ke arah pintu dan membukanya segera.

Dan terlihat bundanya tengah terlihat cemas dan khawatir saat Arga baru membuka pintu kamarnya.

"Ga...kakak iparmu...dia pingsan...cepat panggil ambulans ga..." Suara bunda yang bergetar dan terlihat khawatir disana.

Terpopuler

Comments

Yuni Verro

Yuni Verro

nah IFA pingsan

2022-01-13

0

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

akhirnya bisa ketahuan kl IFA hamil

2021-04-19

0

Jesica Azzahra

Jesica Azzahra

tangal merahnya ko g selesai selesai sih kanka sian arganya😀😀😂😂

2021-02-25

0

lihat semua
Episodes
1 Para nama nama penerus tampan
2 Belum sempurna bukanlah keinginan
3 Dan tanda tanda
4 Sudah selesai yang beda artian ternyata
5 Dan akhirnya kabar baik juga
6 Terlalu mendadak aneh
7 Suasana yang menghangat
8 Hari terakhir di Resort
9 Cinta karena terbiasa
10 Tujuan honeymoon
11 Hari bersejarah yang tak terlupakan
12 Kehebohan pagi
13 Kesedihan di balik kebahagiaan
14 Usai liburan, Awal kehidupan
15 Aneh
16 Mual kakak beradik
17 Pagi yang penuh energi
18 Akhirnya pindah juga
19 Ikutan ribet
20 Kabar besar
21 Akhirnya pisitif juga
22 Tiba tiba Over Protektif
23 Ancaman yang manis
24 Seperti bayi dalam dekapan
25 Balasan para istri
26 Selalu merasa yang utama
27 Perasaan yang terikat
28 Berenang menjelang petang
29 Detik detik kelahiran jagoan Wibawa
30 Kelahiran jagoan Aditya
31 Lebih ngetop di banding seorang Aktor
32 Status baru
33 Personil baru
34 Pernah khilaf
35 Toleransi itu perlu
36 Racun dunia
37 Sudah sangat payah
38 Sudah waktunya
39 Lahirnya Gandi Putra Sanjaya
40 Asal mula nama Gandi
41 Keakraban yang turun temurun
42 Dan tanpa terasa
43 Awal yang tak menyenangkan
44 Pertama kali adu jotos
45 Perkenalan singkat
46 Dan kebetulan lagi
47 Terkejut
48 Liburan
49 Sial
50 Rasa bersalah
51 Matahari terbenam
52 Selalu tersenyum saat bersamamu
53 Manis
54 Hadiah
55 Mungkinkah??
56 Dan saat itu
57 PMS
58 Tiba tiba saja
59 Ngedate dadakan
60 Misi tersembunyi
61 Berasa momong
62 Ciuman secara tak langsung
63 Dibalik sikap posesif
64 Perasaan bersalah? ataukah...
65 Les private
66 Menjelang semester akhir
67 Detik detik perpisahan
68 Oh ternyata
69 Sangkalan yang nyata namun menusuk
70 Perpisahan
71 Tidak mengenali satu sama lain
72 Hari berkabung
73 Bak artis
74 Salah paham
75 Tiba tiba
76 Insiden
77 Qirani Lesmana
78 Kekasih dadakan
79 Pasangan kedua
80 Sedikit syock
81 Fix besanan
82 Pasangan manis dan konyol
83 Tanya jawab
84 Penasaran
85 Langsung akrab
86 Tiba tiba kepo
87 Lagi lagi kepo
88 Dan saat itu
89 Cewek tomboi
90 Bucin vs cemburu
91 Masih cemburu
92 Banyak kemajuan
93 Pertemuan
94 Diam diam menghanyutkan
95 Dibalik pertemuan
96 Luka tak berdarah
97 Ternyata!
98 PENGUMUMAN
99 Ketika kau merasa itu yang terbaik
100 Benar benar akan berpisah
101 Selamat jalan cinta
102 Semua masih terasa sama
103 Ternyata benar
104 Nora
105 Perjodohan
106 Seribu hanya ada satu
107 Bayangan itu.
108 Dan cerita masing masing
109 Insiden
110 Sadar vs pertemuan
111 Tuan perfact vs nona sadis
112 Waktu yang salah
113 Setelah sekian purnama
114 Hari inilah hari yang paling membahagiakan
115 Rasa itu
116 Syock
117 Ketahuan
118 Susah didapatkan!
119 Malam pertama
120 otak yang sudah liar kemana mana
121 Tubrukan
122 Ayo menikah
123 Bahagia di akhir cerita
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Para nama nama penerus tampan
2
Belum sempurna bukanlah keinginan
3
Dan tanda tanda
4
Sudah selesai yang beda artian ternyata
5
Dan akhirnya kabar baik juga
6
Terlalu mendadak aneh
7
Suasana yang menghangat
8
Hari terakhir di Resort
9
Cinta karena terbiasa
10
Tujuan honeymoon
11
Hari bersejarah yang tak terlupakan
12
Kehebohan pagi
13
Kesedihan di balik kebahagiaan
14
Usai liburan, Awal kehidupan
15
Aneh
16
Mual kakak beradik
17
Pagi yang penuh energi
18
Akhirnya pindah juga
19
Ikutan ribet
20
Kabar besar
21
Akhirnya pisitif juga
22
Tiba tiba Over Protektif
23
Ancaman yang manis
24
Seperti bayi dalam dekapan
25
Balasan para istri
26
Selalu merasa yang utama
27
Perasaan yang terikat
28
Berenang menjelang petang
29
Detik detik kelahiran jagoan Wibawa
30
Kelahiran jagoan Aditya
31
Lebih ngetop di banding seorang Aktor
32
Status baru
33
Personil baru
34
Pernah khilaf
35
Toleransi itu perlu
36
Racun dunia
37
Sudah sangat payah
38
Sudah waktunya
39
Lahirnya Gandi Putra Sanjaya
40
Asal mula nama Gandi
41
Keakraban yang turun temurun
42
Dan tanpa terasa
43
Awal yang tak menyenangkan
44
Pertama kali adu jotos
45
Perkenalan singkat
46
Dan kebetulan lagi
47
Terkejut
48
Liburan
49
Sial
50
Rasa bersalah
51
Matahari terbenam
52
Selalu tersenyum saat bersamamu
53
Manis
54
Hadiah
55
Mungkinkah??
56
Dan saat itu
57
PMS
58
Tiba tiba saja
59
Ngedate dadakan
60
Misi tersembunyi
61
Berasa momong
62
Ciuman secara tak langsung
63
Dibalik sikap posesif
64
Perasaan bersalah? ataukah...
65
Les private
66
Menjelang semester akhir
67
Detik detik perpisahan
68
Oh ternyata
69
Sangkalan yang nyata namun menusuk
70
Perpisahan
71
Tidak mengenali satu sama lain
72
Hari berkabung
73
Bak artis
74
Salah paham
75
Tiba tiba
76
Insiden
77
Qirani Lesmana
78
Kekasih dadakan
79
Pasangan kedua
80
Sedikit syock
81
Fix besanan
82
Pasangan manis dan konyol
83
Tanya jawab
84
Penasaran
85
Langsung akrab
86
Tiba tiba kepo
87
Lagi lagi kepo
88
Dan saat itu
89
Cewek tomboi
90
Bucin vs cemburu
91
Masih cemburu
92
Banyak kemajuan
93
Pertemuan
94
Diam diam menghanyutkan
95
Dibalik pertemuan
96
Luka tak berdarah
97
Ternyata!
98
PENGUMUMAN
99
Ketika kau merasa itu yang terbaik
100
Benar benar akan berpisah
101
Selamat jalan cinta
102
Semua masih terasa sama
103
Ternyata benar
104
Nora
105
Perjodohan
106
Seribu hanya ada satu
107
Bayangan itu.
108
Dan cerita masing masing
109
Insiden
110
Sadar vs pertemuan
111
Tuan perfact vs nona sadis
112
Waktu yang salah
113
Setelah sekian purnama
114
Hari inilah hari yang paling membahagiakan
115
Rasa itu
116
Syock
117
Ketahuan
118
Susah didapatkan!
119
Malam pertama
120
otak yang sudah liar kemana mana
121
Tubrukan
122
Ayo menikah
123
Bahagia di akhir cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!