Dengan segera Arga bergegas berlarian menuju ke kamar yang di tempati kakaknya dan kakak iparnya, Tanpa memberi tahu Nindi atau berpamitan pada istrinya dahulu, Ia segera saja menuju kesana. Dan di susul bundanya yang ikut mengekor di belakanganya, Ikut berlarian pula.
Hingga Arga sampai di depan kamar kakanya dan kakak iparanya tempati, Terlihat semua orang, Dari mama, Papa, Dan semua yang telah tahu kabar dari kamar kakaknya. Tengah berkumpul disana.
Dengan cepat Arga segera memecah kerumunan dan berusaha masuk kedalam, Terlihat kakak iparnya sudah tersadar dan terjaga di atas ranjangnya, Di temani sang suami di sampingnya.
"Ada apa kak? kenapa dengan kakak ipar? kenapa bunda begitu khawatir tadi?" Tanya Arga yang bertubi tubi,
"Kakak iparmu tadi pingsan ga...dan sudah di panggilkan dokter kok oleh petugas resort..." Ucap Aditya yang membuat tenang Arga.
"Baiklah kak...di tunggu ya dokternya...Arga belum mandi ini tadi...Arga tinggal balik ke kamar dulu ya kak..." Ucap Arga yang lalu di angguki Aditya, Dimana disana pun ada bundanya juga, Hingga semua orang yang berkumpulpun pergi meninggalkan kamar yang Aditya dan ifa tempati, Dan hanya tertinggal bundanya saja yang ikut menunggui disana sampai dokter yang di panggil tiba.
Hingga dokterpun tiba di kamar yang keduanya tempati,
Untuk beberapa saat terlihat pak dokter tengah memeriksanya, Dokter umum yang bertugas hari itu di resort.
"Dok...kenapa dengan istri saya? Ada apa dokter?" Tanya Aditya dengan nada khawatir bercampur cemas disana.
"Pak...sepertinya nyonya sedang mengandung...selamat ya...tapi...untuk lebih tepatnya...bapak bisa periksakan ulang ke dokter kandungan." Ucap pak dokter dengan keyakinan dan diagnosanya.
Seketika Aditya dan juga ifa melebarkan kedua matanya, Keduanya saling menatap satu sama lain, Bundanya pun sama...saling menatap dan seketika senyumnya tersungging. Sontak Aditya memeluk tubuh sang istri yang masih lemas,
"Tapi maaf pak...sepertinya nyonya kurang istirahat juga...dan saya hanya bisa memberi vitamin saja...usahakan tidur cukup di malam hari dan siang hari ya pak..." Ucap pak dokter yang langsung di angguki Aditya, Dimana dalam hatinya merasa sangat bersalah, Pastilah karena ulahnya sang istri sampai kurang istirahat, Mau malam maupun siang.
Hingga pak dokterpun berpamitan untuk pergi, Bunda pun sama, Ia ikut pergi meninggalkan kamar putera dan menantunya, Pastilah keduanya butuh ruang untuk saling membagi kebahagiaan, Karena setahu bundanya, Keduanya begitu mendambakan buah hati selama ini, Dan syukurnya kini penantian keduanya telah tercapai.
"Bby...aku hamil? beneran bby? aku benar benar hamil? bby...aku harus mengeceknya sendiri...aku akan beli tes pek kehamilan, Bantu aku jalan bby...aku beneran sangat senang sampai hampir tidak percaya bby...ayo..." Ucap ifa yang langsung mendapat pelukan sang suami, Dimana Aditya begitu khawatir dengan istrinya itu.
"Iya...iya...aku belikan sayang...kamu buat istirahat ya...kalau benar di dalam sana ada buah hati kita...pastikan kamu istirahat dengan cukup...sekarang baringlah...biar aku suruh orang buat belikan...oke?" Ucap Aditya di sela sela pelukan hangatnya, Dan kecupan lembut di kening sang istri yang membuat ifa makin nyaman dan tenang.
Di kamar yang Arga dan Nindi tempati, Terlihat Nindi baru saja keluar dari kamar mandinya, Meski di seluruh tubuhnya masih ada tanda ciuman Arga disana yang tidak bisa Nindi sembunyikan, Namun entah mengapa Nindi tidak khawatir lagi. Terlihat sang suami tengah menikmati kopi susu kaleng di teras belakang kamar yang keduanya tempati, Melihat pemandangan yang begitu indah dan asri, Hatinya makin senang saat Aditya memberi kabar padanya bahwa kakak iparnya ternyata tengah hamil.
"Ga...kenapa senyam senyum sendirian?" Tanya Nindi yang penasaran dan ingin tahu.
"Hemmmz...sayang..." Ucap Arga sembari tanganya terulur menyambut sang istri yang baru datang, Dan Nindi pun menyambut uluran tangan suaminya itu, Seketika Arga memeluknya dan mendekapnya dari belakang, Keduanya menatap lukisan alam yang hidup di depan matanya yang terhampar luas luar biasa indahnya.
"Beneran nggak mau cerita nih?" Tanya Nindi yang ia ulangi lagi, Dan seketika kedua tangan Arga yang melingkari perut Nindi itu pun terasa makin erat.
"Kakak ipar tengah hamil sayang...aku nggak bisa bayanginya gimana bahagianya kedua orang tersebut sayang...aku turut bahagia juga...sampai aku nggak sabar,
Aku pun ingin secepatnya menghamilimu juga!" Ucap Arga yang membuat Nindi mengernyitkan dahinya, Dan mendelik seketika.
"Ga...kenapa kesanya horor ya...menghamili...akh..." Ucap Nindi dengan suara serak bergetarnya, Ia merasa kata kata suaminya sedikit beda saja.
Hingga Arga pun melepas pelukanya, Dan menghadapkan tubuh Nindi untuk menghadap ke arahnya.
"Ga...jangan tambah lagi...aku mohon...yang tadi aja masih belum bisa hilang sayang..." Ucap Nindi saat sang suami sudah menenggelamkan wajahnya ke jenjang lehernya, Namun kali ini, Yang Nindi rasakan hanya kelemburan.
Sampai Arga tersadar, Bahwa sang istri belum usai dengan masa tanggal merahnya.
"Maaf sayang...aku selalu saja tidak bisa mengerem kalau denganmu...apa lagi sudah sah begini..." Ucap Arga yang lalu memeluk sang istri dengan lembutnya.
Hingga sore itu, Di lewati pasangan pengantin baru dengan bersantai santai, Lalu keduanua putuskan untuk ikut berkumpul bersama dengan anggota keluarga yang lain. Terlihat ifa pula tengah duduk di samping sang suami, Nindi segera saja menuju ke arahnya untuk mengucapkan selamat untunya.
Sedangkan si kecil Evan, Langsung merengek minta di gendong Arga saat ia melihat kakak iparnya itu tengah berjalan mendekat ke arahnya, Dan dengan segera Arga pun meluangkan waktunya untuk menggendong sang adik di pelukanya, Mengajaknya berjalan jalan untuk sesaat.
Dan Segera saja Nindi menyusul suami dan adiknya itu berada, Ikut jalan jalan bersama setelah mengucapkan selamat papa kakak iparnya.
Ifa dan Aditya terlihat selalu menyunggingkan senyum sumringahnya saat sudah memastikan sendiri hasil tes kehamilan istrinya itu adalah positif. Dan benar benar terlihat bahagia saat semua orang tengah menatap ke arah keduanya.
"Sayang...sini ayo ikut kakak..." Ucap Nindi saat ia ingin mengajak si Evan di gendonganya, Dan Arga pun ingin pula memberikanya pada sang istri, Namun si Evan malah menangis dan sepertinya tidak mau, Evan berhenti menangis saat Arga memeluknya lagi dalam dekapanya.
"Sungguh si ganteng kecil ini benar benar sangat manja ya sayang padamu...hingga membuatku begitu iri padanya."
Ucap Nindi sembari mengecup pipi merona Evan yang ia sembunyikan di balik kemeja Arga.
"Sayang...kalau kita punya anak...apakah akan se lengket Evan kayak gini ya sayang?" Tanya Nindi pada suaminya, Dan Arga hanya tersenyum sambil mengecup pipi sang istri disana.
"Tentunya...aku akan melakukanya, Dan aku tak ingin istriku yang cantik ini kecapekan sayang..." Ucap Arga sembari mengerlingkan satu matanya dengan manis ke arah sang istri. Hingga hari semakin malam dan semakin hangat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Hani
MP aja blm udah blng Anak😆😆
2022-05-05
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
ikut bahagia untuk Aditya dan IFA😘😘😘😘
2021-04-19
0
Winda Apriliana
suka baca novel ini.. dari yg dosenku suamiku ..
semangat kak Author.. walopun aku bacanya jauh dari hari pas up.. hehehe
2021-03-14
0