Terlalu mendadak aneh

Waktu semakin malam, Saat semua pasangan dan juga para anggota keluarga tengah masuk kedalam kamar masing masing, Hingga masih terlihat hanya papa mama serta tante neta beserta sang suami yang masih setia duduk di teras, Terlihat masih bercanda canda disana, Karena esok tante Neta sudah harus balik lagi ke Negaranya menggunakan penerbangan siangnya, Sedangkan si kecil Evan sudah tertidur dan berada di kamarnya beserta suster bayi yang Anin dan Rendi pekerjakan.

Sedangkan di sudut taman resort, Dengan lampu lampu taman yang redup dan hanya remang remang saja, Terlihat pasangan pengantin baru yang masih setia pula dengan canda guraunya, Duduk di atas bangku taman, Karena memang Arga mengulur waktunya untuk istirahat atau pun masuk ke dalam kamar, Dimana pastinya jiwa lelakinya akan berontak seketika saat ia tahu tak akan mudah tersalurkan atau pun hanya bisa menahan.

"Sayang...hemmmz...menurutmu...papa sama Aditya apa memang janjian atau gimana sih? masak iya tanpa sadar rumah kita bersebelahan dengan rumah mereka...sepertinya...papa memang janjian kan?" Tanya Arga sembari memeluk pundak sang istri dalam pelukanya, Karena udara malam makin terasa dingin.

"Sayang...aku nggak tahu...apa itu janjian atau apa...tapi yang pasti...sepertinya...Aditya juga nggak tahu kan kalau rumah kita bersebelahan gitu...akh...mau gimana lagi...papa udah ngasih hadiah buat kita...masak iya di tolak kan nggak enak sayang..." Ucap Nindi sembari mengeratkan pelukanya.

"Emb...kalau gitu...biarkan saja ya...eh...kamu...udah ada tanda tanda usai belum?" Tanya Arga seketika. Dimana Nindi terjaga dari pelukan suaminya, Ia menatap lekat mata sang suami dengan sedikit rasa tidak tahunya.

"Sayang...bisa nggak bilang usai itu usai yang seperti apa? kayak tadi aja...kamu tanya aku usai belum? nah aku bilang iya udah usai...kamu habisin sampai kayak gitu...sekarang...pakai kata usai lagi...aku kan jadi bingung..." Ucap Nindi dengan perasaan yang ia sembunyikan, Dimana sebenarnya ia sudah tahu arti pertanyaan usai yang suaminya tanyakan barusan, Namun entah mengapa...ia begitu malu untuk mengatakanya dan hanya berlagak bodoh, Agar sang suami berkata sedetailnya padanya.

"Sayang...memangnya apa yang aku tunggu selama ini? ya yang kamu jaga selama ini sayang...nggak paham? atau pura pura?" Tanya Arga balik, Sambil menarik dagu Nindi lalu mengecupnya. Dan terlihat Nindi hanya mengangguk dan membalas kecupan sang suami dengan menarik wajah Arga dengan kedua tanganya, Menahanya agar tetap berada di hadapanya, Lalu berganti mengecupnya pula.

"Ayo jawab...aku menunggu jawabanya tahu..." Ucap Arga di sela kecupan kecupan sang istri, Dimana Nindi benar benar merasa kasihan pada sang suami, Namun ia tidak bisa melakukan apa apa.

"Apa se begitu tidak sabaranya kamu sayang? apa se penasaran itukah? atau...akh aku nggak akan tanya lagi...aku rasa semua lelaki menunggu itu bukan dari istrinya?" Ucap Nindi yang langsung di angguki sang suami disana.

"Sepertinya besok sayang...aku udah usai...tapi aku nggak tahu tepatnya...bisa kan sabar sampai besok?" Tanya Nindi yang membuat Arga benar benar merasa senang, Sampai tanpa sadar matanya terlihat berbinar, Bibirnya menyunggingkan senyuman, Dan seketika ia pun mengangguk.

Hingga tanpa sadar, Arga menarik tengkuk Nindi dan membimbingnya dalam ciuman panas keduanya.

Dan tidak menghiraukan dua pasang suami istri di teras tengah menatap keduanya.

"Nin...gimana ceritanya itu anak kamu bisa bisanya ketemu dan pacaran sama anaknya wanita yang akan di jodohkan sama suami kamu dulu?" Tanya Neta yang benar benar penasaran dengan jalan cinta anak sahabatanya tersebut, Setahu Neta...perjalanan cinta sahabatnya itu pun terlalu banyak rintangan, Dan sekarang yang sungguh mengagetkanya...anak sahabatnya itu bisa berjodoh dengan anak wanita yang dulu hampir menjadi istri suami sahabatnya.

"Net...namanya juga hidup...jodoh...maut...rizqi, Sudah ada yang nentuin...aku juga nggak tahu keduanya bisa kenal dulu mulanya gimana...tahu tahu Arga main kerumah aja itu...katanya mau ketemu Nindi..." Ucap Anin yang mengenang jalan cinta puterinya yang sedikit rumit ia rasa.

Sedangkan di dalam kamar yang di tempati Ifa dan aditya, Terlihat Aditya nampak sibuk dengan bantal dan selimut yang di serahkan semua pada sang istri, Bahkan terlihat menggunung di semua sisinya, Ia hanya berharap sang istri merasa nyaman disana, Dimana di dalam kandunganya terdapat calon buah hati keduanya, Dan sudah sepantasnya ia memeplakukan sang istri sangat istimewa melebihi hari hari biasanya, Dan sang istri malah merasa tak nyaman dan terlihat kegerahan.

"Bby...apa apan ini semua? kamu nggak pakai bantal? nggak pakai selimut? nggak mau guling juga?" Tanya Ifa pada sang suami.

"Oh...aku lagi nggak ingin pakai itu semua...aku sepertinya lebih nyaman seperti ini saja...kamu yang pakai ya sayang...buat dirimu se nyaman mungkin." Ucap Aditya yang membuat heran sang istri, Karena waktu di rumah saja Aditya kalau tidak pakai bantal tinggi nggak bisa tidur,

Dan menurut Ifa terlalu mendadak anehnya sang suami.

"Oh...ta...tapi bby...aku..." Ucap Ifa yang akan bilang, Bahwa ia tidak nyaman dengan pagar bantal dan guling serta selimut ber tumpuk yang di pakaikan sang suami padanya, Namun kata katanya terhenti saat sang suami memotong ucapanya.

"Ouh ya sayang...apa kamu mau sesuatu? kamu mau apa? mau makan apa? kamu ngidam apa sekarang? aku...harus nyariin apa?" Tanya Aditya yang bertubi tubi pada sang istri, Dimana ia baru saja mencari di pencarian ponselnya, Mengenai istri yang sedang hamil muda, Hingga Aditya sampai termakan oleh artikel yang ia bacanya itu.

Seketika mulut ifa menganga dengan tanpa sadarnya, Hingga bahkan ia tertawa terbahak bahak tanpa sebab,

Saat ia rasa sang suami telah kelewatan memanjakanya.

Dan Aditya menatap tak mengerti akan tawa sang istri yang pasti tertuju padanya itu.

"Kenapa ketawa sayang? apakah ada yang lucu? aku?" Tanya Aditya lagi sembari miring menatap sang istri di sampingnya, Namun pandanganya terhalang tumpukan bantalnya, Sampai sampai ia terjaga dan sedikit duduk agar bisa menatap sang istri yang masih terlihat sisa sisa tawanya.

"Nggak nyaman kan bby?" Ucap ifa sembari menyingkirkan satu persatu bantal bantal yang memagarinya, Dan mengambil selimut yang bertumpuk di tubuhnya.

Terlihat tanganya menarik lengan sang suami di sana, Menggunakanya sebagai bantal kepalanya.

"Kau tahu bby...lengan ini lah yang ternyaman untuk bantalan kepalaku...dan dada ini yang terhangat saat memeluku...aku tak butuh banyak bantal dan selimut lagi saat ada orang yang di depanku ini...mengerti? jadi jangan gantikan orang yang aku cintai ini dengan semua itu...atau aku bisa sangat sedih karenanya." ucap ifa dengan jujurnya, Hingga membuat mata Aditya berkaca kaca dan mendekap sang istri dalam pelukanya. Dimana hal bodoh yang ia lakukan saking bahagianya akan menjadi seorang ayah. Tanpa ia sadari...hal yang ia kira nyaman malah membuat sang istri tak nyaman. Hingga keduanya tertidur dengan perasaan hangat dan bahagianya.

Terpopuler

Comments

Yuni Verro

Yuni Verro

aduh Adit IFA slmt yah

2022-01-13

0

Ade Nur

Ade Nur

masyaAllah romantisnya Aditya dan ifa

2021-08-01

1

Yeni Dwi Astuti

Yeni Dwi Astuti

aditya bisa romantis jg😁jd saluttt👍

2021-06-13

0

lihat semua
Episodes
1 Para nama nama penerus tampan
2 Belum sempurna bukanlah keinginan
3 Dan tanda tanda
4 Sudah selesai yang beda artian ternyata
5 Dan akhirnya kabar baik juga
6 Terlalu mendadak aneh
7 Suasana yang menghangat
8 Hari terakhir di Resort
9 Cinta karena terbiasa
10 Tujuan honeymoon
11 Hari bersejarah yang tak terlupakan
12 Kehebohan pagi
13 Kesedihan di balik kebahagiaan
14 Usai liburan, Awal kehidupan
15 Aneh
16 Mual kakak beradik
17 Pagi yang penuh energi
18 Akhirnya pindah juga
19 Ikutan ribet
20 Kabar besar
21 Akhirnya pisitif juga
22 Tiba tiba Over Protektif
23 Ancaman yang manis
24 Seperti bayi dalam dekapan
25 Balasan para istri
26 Selalu merasa yang utama
27 Perasaan yang terikat
28 Berenang menjelang petang
29 Detik detik kelahiran jagoan Wibawa
30 Kelahiran jagoan Aditya
31 Lebih ngetop di banding seorang Aktor
32 Status baru
33 Personil baru
34 Pernah khilaf
35 Toleransi itu perlu
36 Racun dunia
37 Sudah sangat payah
38 Sudah waktunya
39 Lahirnya Gandi Putra Sanjaya
40 Asal mula nama Gandi
41 Keakraban yang turun temurun
42 Dan tanpa terasa
43 Awal yang tak menyenangkan
44 Pertama kali adu jotos
45 Perkenalan singkat
46 Dan kebetulan lagi
47 Terkejut
48 Liburan
49 Sial
50 Rasa bersalah
51 Matahari terbenam
52 Selalu tersenyum saat bersamamu
53 Manis
54 Hadiah
55 Mungkinkah??
56 Dan saat itu
57 PMS
58 Tiba tiba saja
59 Ngedate dadakan
60 Misi tersembunyi
61 Berasa momong
62 Ciuman secara tak langsung
63 Dibalik sikap posesif
64 Perasaan bersalah? ataukah...
65 Les private
66 Menjelang semester akhir
67 Detik detik perpisahan
68 Oh ternyata
69 Sangkalan yang nyata namun menusuk
70 Perpisahan
71 Tidak mengenali satu sama lain
72 Hari berkabung
73 Bak artis
74 Salah paham
75 Tiba tiba
76 Insiden
77 Qirani Lesmana
78 Kekasih dadakan
79 Pasangan kedua
80 Sedikit syock
81 Fix besanan
82 Pasangan manis dan konyol
83 Tanya jawab
84 Penasaran
85 Langsung akrab
86 Tiba tiba kepo
87 Lagi lagi kepo
88 Dan saat itu
89 Cewek tomboi
90 Bucin vs cemburu
91 Masih cemburu
92 Banyak kemajuan
93 Pertemuan
94 Diam diam menghanyutkan
95 Dibalik pertemuan
96 Luka tak berdarah
97 Ternyata!
98 PENGUMUMAN
99 Ketika kau merasa itu yang terbaik
100 Benar benar akan berpisah
101 Selamat jalan cinta
102 Semua masih terasa sama
103 Ternyata benar
104 Nora
105 Perjodohan
106 Seribu hanya ada satu
107 Bayangan itu.
108 Dan cerita masing masing
109 Insiden
110 Sadar vs pertemuan
111 Tuan perfact vs nona sadis
112 Waktu yang salah
113 Setelah sekian purnama
114 Hari inilah hari yang paling membahagiakan
115 Rasa itu
116 Syock
117 Ketahuan
118 Susah didapatkan!
119 Malam pertama
120 otak yang sudah liar kemana mana
121 Tubrukan
122 Ayo menikah
123 Bahagia di akhir cerita
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Para nama nama penerus tampan
2
Belum sempurna bukanlah keinginan
3
Dan tanda tanda
4
Sudah selesai yang beda artian ternyata
5
Dan akhirnya kabar baik juga
6
Terlalu mendadak aneh
7
Suasana yang menghangat
8
Hari terakhir di Resort
9
Cinta karena terbiasa
10
Tujuan honeymoon
11
Hari bersejarah yang tak terlupakan
12
Kehebohan pagi
13
Kesedihan di balik kebahagiaan
14
Usai liburan, Awal kehidupan
15
Aneh
16
Mual kakak beradik
17
Pagi yang penuh energi
18
Akhirnya pindah juga
19
Ikutan ribet
20
Kabar besar
21
Akhirnya pisitif juga
22
Tiba tiba Over Protektif
23
Ancaman yang manis
24
Seperti bayi dalam dekapan
25
Balasan para istri
26
Selalu merasa yang utama
27
Perasaan yang terikat
28
Berenang menjelang petang
29
Detik detik kelahiran jagoan Wibawa
30
Kelahiran jagoan Aditya
31
Lebih ngetop di banding seorang Aktor
32
Status baru
33
Personil baru
34
Pernah khilaf
35
Toleransi itu perlu
36
Racun dunia
37
Sudah sangat payah
38
Sudah waktunya
39
Lahirnya Gandi Putra Sanjaya
40
Asal mula nama Gandi
41
Keakraban yang turun temurun
42
Dan tanpa terasa
43
Awal yang tak menyenangkan
44
Pertama kali adu jotos
45
Perkenalan singkat
46
Dan kebetulan lagi
47
Terkejut
48
Liburan
49
Sial
50
Rasa bersalah
51
Matahari terbenam
52
Selalu tersenyum saat bersamamu
53
Manis
54
Hadiah
55
Mungkinkah??
56
Dan saat itu
57
PMS
58
Tiba tiba saja
59
Ngedate dadakan
60
Misi tersembunyi
61
Berasa momong
62
Ciuman secara tak langsung
63
Dibalik sikap posesif
64
Perasaan bersalah? ataukah...
65
Les private
66
Menjelang semester akhir
67
Detik detik perpisahan
68
Oh ternyata
69
Sangkalan yang nyata namun menusuk
70
Perpisahan
71
Tidak mengenali satu sama lain
72
Hari berkabung
73
Bak artis
74
Salah paham
75
Tiba tiba
76
Insiden
77
Qirani Lesmana
78
Kekasih dadakan
79
Pasangan kedua
80
Sedikit syock
81
Fix besanan
82
Pasangan manis dan konyol
83
Tanya jawab
84
Penasaran
85
Langsung akrab
86
Tiba tiba kepo
87
Lagi lagi kepo
88
Dan saat itu
89
Cewek tomboi
90
Bucin vs cemburu
91
Masih cemburu
92
Banyak kemajuan
93
Pertemuan
94
Diam diam menghanyutkan
95
Dibalik pertemuan
96
Luka tak berdarah
97
Ternyata!
98
PENGUMUMAN
99
Ketika kau merasa itu yang terbaik
100
Benar benar akan berpisah
101
Selamat jalan cinta
102
Semua masih terasa sama
103
Ternyata benar
104
Nora
105
Perjodohan
106
Seribu hanya ada satu
107
Bayangan itu.
108
Dan cerita masing masing
109
Insiden
110
Sadar vs pertemuan
111
Tuan perfact vs nona sadis
112
Waktu yang salah
113
Setelah sekian purnama
114
Hari inilah hari yang paling membahagiakan
115
Rasa itu
116
Syock
117
Ketahuan
118
Susah didapatkan!
119
Malam pertama
120
otak yang sudah liar kemana mana
121
Tubrukan
122
Ayo menikah
123
Bahagia di akhir cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!