Kehebohan pagi

"Ini belum terlalu malam sayang...tapi yakin kamu nggak apa apa? yakin bisa jalan jalan?" Tanya Arga yang masih mendekap tubuh Nindi di pelukanya, Dan Nindi hanya menggeleng, Memberi tahu saat ia belum siap untuk jalan jalan malam itu, Bahkan untuk bangun makan malam pun, Ia rasa tubuhnya masih terlalu tidak karuan karena ulahnya dan Arga barusan.

"Yasudah...jalan jalanya besok saja ya...biar makan malamnya, Aku pesankan saja, Kita makan di sini," Ucap Arga sembari mengecup beberapa kali bibir sang istri, Sebelum ia meraih baju handuknya yang tadi ia lempar, Dan beringsut turun dari ranjang perlahan lahan.

Arga berjalan mendekat pada telephone hotel yang ada di atas meja kecil dekat ranjangnya, Dan segera saja memesan makanan yang sekiranya perutnya dan sang istri bisa mencernanya. Sedangkan Nindi, Hanya memandang sang suami dengan semua geraknya, Menatapnya lekat dari atas tempat tidur.

Dan sembari menunggu pesanan makananya datang, Arga mengambil minuman kaleng dari lemari pendingin di dalam kamarnya, Meminumnya sembari menatap keluar jendela kamar hotel yang di tempatinya, Terlihat banyak lampu kerlap kerlip tengah berjalan di sana, Dan hanya samar samar bayang bayang gedung yang terlihat kemerlap lampu lampu di dalamnya yang menyala, Tanpa terlihat orang yang ada di dalamnya, Seperti keadaanya saat itu, Saat ada seseorang yang melihat nyala terang kamar hotel yang di tempatinya, Namun tidak terlihat Arga tengah berdiri mematung di balik jendela kaca lebar kamarnya.

Dan Nindi masih mengamati punggung kekar Arga dari belakangnya, Dan samar samar, Arga pun menatap balik tubuh sang istri dari pantulan kaca jendela depanya, Yang juga bisa menatap ke arahnya.

Arga segera menoleh menatap balik ke arah Nindi yang ada di belakangnya, Nampak manja dengan senyum sayunya, Dan Arga pun membalasnya dengan senumyuman hangatnya pula.

Dengan segera Arga pun mendekat ke arah ranjangnya lagi, "Sayang...kenapa aku merasa tergoda saat kau hanya menyunggingkan senyum saja?" Ucap Arga sembari kembali menarik dagu Nindi dan menciumnya, Mulanya ia hanya mengecup ngecupnya saja, Namun karena mendapat balasan dari sang istri, Akhirnya keduanya larut dalam ciuman dalam dan panasnya, Hingga kejadian yang intens dan lembut itu pun terulang kembali, Dengan peluh yang bercucuran dan dengusan keduanya, Yang mengiringi puncak yang sama sama keduanya nantikan, Hingga lemas semua yang Arga dan Nindi rasakan.

"Sayang...sepertinya tadi sudah ada yang mengetuk pintu," Ucap Nindi dengan nada lirihnya, Dan terdengar samar.

Hingga dengan segera Arga mencoba beranjak dari ranjangnya, Dengan pakaian yang sama ia kenakan, Baju handuk mandi yang tadi, Segera ia bergegas menuju ke pintu dan membukanya, Nampak dua orangnya sudah berdiri mematung disana, Terlihat menjaga meja dorong dengan makanan di atasnya yang masih tertutup rapat di sana. Hingga terlihat Arga mendorong masuk meja dorong tersebut kedalam kamar yang ia tempati.

"Kalian bisa pergi," Ucap Arga sembari meminta dua pengawalnya untuk pergi dari depan kamar hotelnya dan hanya menjaga dari kejauhan saja.

"Sayang...makananya sudah datang..." Ucap Arga sembari mendorong meja dorong yang penuh makanan itu ke arah ranjangnya, Namun terlihat sang istri sudah tertidur dengan pulasnya.

"Akh...sepertinya aku sangat kelewatan!" Ucap Arga dalam hatinya, Dan senyum lembutnya tersungging di bibirnya.

"Baiklah...aku akan ikut tidur kamu saja sayang..." Ucap Arga yang beranjak naik lagi ke atas ranjangnya dan merangkak perlahan ke samping sang istri, Lalu ikut tertidur disana.

Hingga tanpa terasa, Pagi sudah menjelang, Saat Nindi terbangun dan merasakan ingin pergi ke kamar mandi, Ia melihat sang suami masih di sampingnya dan masih tertidur dengan pulasnya.

Perlahan lahan Nindi beringsut dari tempatnya, Sangat perlahan, Hingga kedua kakinya sudah turun sepenuhnya ke bawah dan menapak lantai. Sesaat ia menatap selimutnya yang tersingkap, Dibawahnya nampak bercak darah yang sudah mengering, Namun Nindi baru menyadarinya. Sampai senyumnya tersungging sesaat, Dan saat ia sudah berhasil berdiri dari atas ranjangnya, Seketika ia merasakan perutnya bagian bawah yang benar benar tak nyaman, Sampai ia sedikit tertatih dan sempoyongan, Tanganya segera ingin meraih dinding atau apapun yang bisa ia jadikan pegangan. Hingga...

"Duak...." Suara benturan kaki Nindi yang tanpa sengaja menendang kursi di depan cermin rias, Sampai kursi itu bergeser dari tempatnya,

"Akh..." Suara Nindi yang menahan sakit kakinya, Sontak membangunkan sang suami di sana, Arga terjaga seketika, Manatap sang istri tengah mencoba bersandar pada meja riasnya.

"Sayang...kau tak apa apa? ada apa?" Tanya Arga seketika sambil mendekat ke arah sang istri, Sedikit menopangnya.

"Aku mau ke kamar mandi ga...tapi..." Ucap Nindi terhenti, Karena ia tak ingin sang suami khawatir.

"Nyeri?" Tanya Arga lagi, Yang membuat Nindi terpaksa mengangguk, Lalu dengan cepat dan tanpa basa basi, Arga langsung membopong tubuh sang istri menuju ke kamar mandi, Senyumnya tersungging di bibirnya sepanjang langkah kaki Arga, Dan Nindi pun sama.

Hingga pagi itu, Di habiskan keduanya hanya untuk bersenda gurau dan saling menggoda satu sama lain, Lalu Arga meminta pegawai hotel mengambil lagi meja dorong yang semalam ia masukan, Dan memgganti yang batu dengan sarapan baru pula.

Hingga beberapa saat sudah keduanya menunggu sarapanya, Dan datanglah apa yang mereka inginkan, Nasih goreng daging plus telor dengan minuman lemon tea yang menyegarkan.

"Mau jalan sekarang?" Tanya Arga saat semua sarapan sudah di makan habis oleh Nindi dan olehnya.

"Tentu sayang...tapi..."Ucap Nindi lagi yang masih merasakan sisa sisa nyeri di perutnya bagian bawah.

"Akh...aku nggak tahu sayang...nyeri itu ngilanginya bagaimana...tapi...setahu aku...kalau mau reda dan terbiasa...harus di tambah lagi lagi dan lagi sayang...gimana? mau lagi?" Ucap serius Arga yang membuat Nindi nyungir dengan mata menyipitnya.

Jangan kan di tambah lagi, Saat itu saja saat di sentuh rasanya sudah nggak karu karuan yang ia rasakan.

"Sayang...beneran?" Tanya Nindi lagi, Dengan polosnya, Dan Arga hanya menggeleng, Tanda ia tidak setuju juga dengan apa yang ia ucapkan barusan.

"Apa kita istirahat saja sampai kamu pulih? kalau kamu mau...kita liburanya disini lebih lama lagi, Esok saja baru lihat taman Sumida Park (Taito-ku), Taman Nasional Shinjuku Gyeon, Sama Ueno Park, Dan masih banyak yang lainya sayang...nggak cukup sehari dua hari atau seminggu sayang...mau dua minggu juga boleh...toh aku sekarang lagi luang...kerjaan udah aman terkendali sayang...jadi...sekarang istirahat saja ya sayang..."

Ucap Arga sembari meraih kaki sang istri dan di pangkunya, Memijitnya perlahan di sana.

"Emang bisa sayang?" Tanya Nindi dengan sangat senangnya, Dan Arga hanya mengangguk mengiyakan apa yang sang istri tanyakan.

"Baiklah suamiku...kita buat istirahat ya sayang pagi ini...ntar aja agak siangan baru kita jalan jalan sayang..." Ucap Nindi dan mendapat sambutan senyum di bibir sang suami.

"Baiklah....mari kita nambah..." Ucap Arga lagi, Dengan mengangkat tubuh sang istri dan membawanya ke tempat tidur.

"Hya....Arga Sanjaya...aku masih kenyang..

nggak jadi istirahat...ayo berangkat!" Ucap Nindi dengan sedikit teriakanya, Namun tidak di gubris sang suami yang sudah tidak bisa berubah pikiranya.

Terpopuler

Comments

sonny Bustomi

sonny Bustomi

perasaan kw sy baca novel kw makan kg jauh dari nasi goreng apa kg ada lg ceritanya selain nasi goreng

2022-05-17

0

Sri Utaminingsih

Sri Utaminingsih

kwwwww kwwwwkwwwwww

2022-04-16

0

Yuni Verro

Yuni Verro

balas dendam ini mah 😂

2022-01-14

0

lihat semua
Episodes
1 Para nama nama penerus tampan
2 Belum sempurna bukanlah keinginan
3 Dan tanda tanda
4 Sudah selesai yang beda artian ternyata
5 Dan akhirnya kabar baik juga
6 Terlalu mendadak aneh
7 Suasana yang menghangat
8 Hari terakhir di Resort
9 Cinta karena terbiasa
10 Tujuan honeymoon
11 Hari bersejarah yang tak terlupakan
12 Kehebohan pagi
13 Kesedihan di balik kebahagiaan
14 Usai liburan, Awal kehidupan
15 Aneh
16 Mual kakak beradik
17 Pagi yang penuh energi
18 Akhirnya pindah juga
19 Ikutan ribet
20 Kabar besar
21 Akhirnya pisitif juga
22 Tiba tiba Over Protektif
23 Ancaman yang manis
24 Seperti bayi dalam dekapan
25 Balasan para istri
26 Selalu merasa yang utama
27 Perasaan yang terikat
28 Berenang menjelang petang
29 Detik detik kelahiran jagoan Wibawa
30 Kelahiran jagoan Aditya
31 Lebih ngetop di banding seorang Aktor
32 Status baru
33 Personil baru
34 Pernah khilaf
35 Toleransi itu perlu
36 Racun dunia
37 Sudah sangat payah
38 Sudah waktunya
39 Lahirnya Gandi Putra Sanjaya
40 Asal mula nama Gandi
41 Keakraban yang turun temurun
42 Dan tanpa terasa
43 Awal yang tak menyenangkan
44 Pertama kali adu jotos
45 Perkenalan singkat
46 Dan kebetulan lagi
47 Terkejut
48 Liburan
49 Sial
50 Rasa bersalah
51 Matahari terbenam
52 Selalu tersenyum saat bersamamu
53 Manis
54 Hadiah
55 Mungkinkah??
56 Dan saat itu
57 PMS
58 Tiba tiba saja
59 Ngedate dadakan
60 Misi tersembunyi
61 Berasa momong
62 Ciuman secara tak langsung
63 Dibalik sikap posesif
64 Perasaan bersalah? ataukah...
65 Les private
66 Menjelang semester akhir
67 Detik detik perpisahan
68 Oh ternyata
69 Sangkalan yang nyata namun menusuk
70 Perpisahan
71 Tidak mengenali satu sama lain
72 Hari berkabung
73 Bak artis
74 Salah paham
75 Tiba tiba
76 Insiden
77 Qirani Lesmana
78 Kekasih dadakan
79 Pasangan kedua
80 Sedikit syock
81 Fix besanan
82 Pasangan manis dan konyol
83 Tanya jawab
84 Penasaran
85 Langsung akrab
86 Tiba tiba kepo
87 Lagi lagi kepo
88 Dan saat itu
89 Cewek tomboi
90 Bucin vs cemburu
91 Masih cemburu
92 Banyak kemajuan
93 Pertemuan
94 Diam diam menghanyutkan
95 Dibalik pertemuan
96 Luka tak berdarah
97 Ternyata!
98 PENGUMUMAN
99 Ketika kau merasa itu yang terbaik
100 Benar benar akan berpisah
101 Selamat jalan cinta
102 Semua masih terasa sama
103 Ternyata benar
104 Nora
105 Perjodohan
106 Seribu hanya ada satu
107 Bayangan itu.
108 Dan cerita masing masing
109 Insiden
110 Sadar vs pertemuan
111 Tuan perfact vs nona sadis
112 Waktu yang salah
113 Setelah sekian purnama
114 Hari inilah hari yang paling membahagiakan
115 Rasa itu
116 Syock
117 Ketahuan
118 Susah didapatkan!
119 Malam pertama
120 otak yang sudah liar kemana mana
121 Tubrukan
122 Ayo menikah
123 Bahagia di akhir cerita
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Para nama nama penerus tampan
2
Belum sempurna bukanlah keinginan
3
Dan tanda tanda
4
Sudah selesai yang beda artian ternyata
5
Dan akhirnya kabar baik juga
6
Terlalu mendadak aneh
7
Suasana yang menghangat
8
Hari terakhir di Resort
9
Cinta karena terbiasa
10
Tujuan honeymoon
11
Hari bersejarah yang tak terlupakan
12
Kehebohan pagi
13
Kesedihan di balik kebahagiaan
14
Usai liburan, Awal kehidupan
15
Aneh
16
Mual kakak beradik
17
Pagi yang penuh energi
18
Akhirnya pindah juga
19
Ikutan ribet
20
Kabar besar
21
Akhirnya pisitif juga
22
Tiba tiba Over Protektif
23
Ancaman yang manis
24
Seperti bayi dalam dekapan
25
Balasan para istri
26
Selalu merasa yang utama
27
Perasaan yang terikat
28
Berenang menjelang petang
29
Detik detik kelahiran jagoan Wibawa
30
Kelahiran jagoan Aditya
31
Lebih ngetop di banding seorang Aktor
32
Status baru
33
Personil baru
34
Pernah khilaf
35
Toleransi itu perlu
36
Racun dunia
37
Sudah sangat payah
38
Sudah waktunya
39
Lahirnya Gandi Putra Sanjaya
40
Asal mula nama Gandi
41
Keakraban yang turun temurun
42
Dan tanpa terasa
43
Awal yang tak menyenangkan
44
Pertama kali adu jotos
45
Perkenalan singkat
46
Dan kebetulan lagi
47
Terkejut
48
Liburan
49
Sial
50
Rasa bersalah
51
Matahari terbenam
52
Selalu tersenyum saat bersamamu
53
Manis
54
Hadiah
55
Mungkinkah??
56
Dan saat itu
57
PMS
58
Tiba tiba saja
59
Ngedate dadakan
60
Misi tersembunyi
61
Berasa momong
62
Ciuman secara tak langsung
63
Dibalik sikap posesif
64
Perasaan bersalah? ataukah...
65
Les private
66
Menjelang semester akhir
67
Detik detik perpisahan
68
Oh ternyata
69
Sangkalan yang nyata namun menusuk
70
Perpisahan
71
Tidak mengenali satu sama lain
72
Hari berkabung
73
Bak artis
74
Salah paham
75
Tiba tiba
76
Insiden
77
Qirani Lesmana
78
Kekasih dadakan
79
Pasangan kedua
80
Sedikit syock
81
Fix besanan
82
Pasangan manis dan konyol
83
Tanya jawab
84
Penasaran
85
Langsung akrab
86
Tiba tiba kepo
87
Lagi lagi kepo
88
Dan saat itu
89
Cewek tomboi
90
Bucin vs cemburu
91
Masih cemburu
92
Banyak kemajuan
93
Pertemuan
94
Diam diam menghanyutkan
95
Dibalik pertemuan
96
Luka tak berdarah
97
Ternyata!
98
PENGUMUMAN
99
Ketika kau merasa itu yang terbaik
100
Benar benar akan berpisah
101
Selamat jalan cinta
102
Semua masih terasa sama
103
Ternyata benar
104
Nora
105
Perjodohan
106
Seribu hanya ada satu
107
Bayangan itu.
108
Dan cerita masing masing
109
Insiden
110
Sadar vs pertemuan
111
Tuan perfact vs nona sadis
112
Waktu yang salah
113
Setelah sekian purnama
114
Hari inilah hari yang paling membahagiakan
115
Rasa itu
116
Syock
117
Ketahuan
118
Susah didapatkan!
119
Malam pertama
120
otak yang sudah liar kemana mana
121
Tubrukan
122
Ayo menikah
123
Bahagia di akhir cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!