Kabar besar

Setelah kepergian Arga, Nampak Nindi dengan kesendirianya, Ia juga belum sarapan karena malas, Hingga satu jam berlalu, dan si bibi datang ke rumahnya untuk memulai pekerjaanya.

"Pagi nyonya..." Sapa bibi saat baru tiba, Dan Nindi pun menyambutnya dengan senyumanya.

"Bibi...besok besok langsung masuk aja ya...nggak usah sungkan atau gimana gimana, Anggap rumah sendiri ya..." Ucap Nindi sebelum meninggalkan si bibi yang akan mulai masak untuk makan siangnya.

"Makasih nyonya...maaf...apakah nyonya sudah sarapan? mau bibi buatkan sarapan nyonya?" Tanya bibi yang penasaran, Karena sepintas bibi melihat roti sandwich yang masih utuh di atas meja.

"Akh...nggak usah bi..." Ucap Nindi yang kemudian berlalu pergi meninggalkan bibi dengan semua aktivitasnya.

"Akh...pusiiing..." Ucap Nindi yang merasa kepalanya begitu berat tiba tiba, Dan dengan langkah sedikit sempoyonganya serta tubuh yang bersandar pada dinding serta merayap perlahan lahan menuju ke arah pintu kamarnya.

Hingga sampai kedalam kamar dan ia pun langsung menjatuhkan tubuhnya ke atas pembaringan.

Dengan segera, Nindi pun mengambil ponsel dari laci di dekat tempat tidurnya, Dan mencoba menelephon nomor rumahnya, Dengan segera si bibi mengangkatnya, Setelah telephone rumah tuanya berbunyi.

"Iya halo...dengan kediaman tuan Arga sanjaya..."

Ucap bibi yang memberitahu terlebih dahulu.

"Ini aku bibi...Nindi..." Ucap Nindi dengan nada suara yang gemetar.

"Nyonya...ada apa?" Tanya bibi yang sedikit khawatir, Terlihat dari nada suaranya.

"Bi...tolong ambilkan obat pusing ya...aku nggak tahu kenapa kepala aku berputar putar rasanya bi...kalau nggak ada di kotak obat...tolong belikan dulu ya bi..." Ucap Nindi sembari menekan kepalanya dengan satu telapak tangan dan memijatnya. Hingga bibi pun langsung mengambilkan apa yang nyonya nya itu minta, Untungnya ada di kotak obat dan tidak harus pergi keluar, Kotak obat yang mengisi jelas mama Anin.

Hingga bibi memberikan obat tersebut pada nyonyanya dan Nindi dengan segera meminumnya.

"Bi...aku minta jangan bilang bilang suami aku ya kalau aku pusing hari ini...kasihan nanti dia bisa khawatir...takutnya rumah sakitnya dia beli bi..." Ucap Nindi dengan candanya, Namun yang pasti ia tidak ingin sang suami khawatir gara gara pusing nya.

"Baik nyonya..." Ucap Bibi yang langsung melaksanakan apa yang nyonya nya perintahkan.

Hingga siang itu, Saat Arga baru saja tiba, Dengan membawa dua bungkus asinan di tanganya, Sengaja ia meminta pada rekan bisnisnya yang berada di kota khas asinan untuk membawakanya saat berkunjung.

"Tuan..." Sapa Bibi saat menyapa tuanya yang baru tiba.

Namun Arga terlihat celingukan menatap kesana kemari mencari keberadaan istrinya.

"Bi...istriku mana?" Tanya Arga saat ia rasa sepi di lantai bawah.

"Nyonya sedang istirahat di kamarnya tuan..." Ucap Bibi yang langsung di angguki Arga, Dan Arga pun menyerahkan dua bungkusan asinan ke tangan bibinya untuk di buka dan di letakan di wadah.

Arga segera naik ke atas, Menuju ke kamarnya.

"Tok tok tok....sayang....aku masuk ya..." Ucap Arga sembari mengetuk pintu kamar dari luar, Namun saat tidak ada jawaban, Ia pun langsung masuk kedalam kamarnya.

Hingga ia dapati sang istri tengah tertidur dengan lelapnya, Segera saja Arga datang mendekat ke arahnya dengan perlahan lahan.

"Tumben...kamu pulas banget tidurnya sayang?" Ucap Arga sembari mengelus pipi sang istri sambil berjongkok di sampingnya, Namun tatapan matanya melebar dan seakan tak percaya pada apa yang di rasakanya, Badan sang istri panas saat di sentuhnya, Dan peluh sudah membasahi wajahnya yang merona karena panas.

"Sayang...sayang....kamu kenapa? badan kamu panas sekali sayang..." Ucap Arga seketika dengan khawatirnya,

Dan ia langsung berlari menuju ke pintu kamarnya, Dan sedikit berteriak memanggil bibi asisten rumah tangganya.

"Iya tuan...ada apa?" Tanya bibi yang terlihat sedikit ngos ngosan saat baru sampai di lantai dua, Di depan kamar tuanya.

"Bi...istriku makan apa tadi? dia kenapa?" Tanya Arga yang terkesan menginterogasi.

"Tuan...dari pagi nyonya belum makan...dan tadi nyonya minta obat pusing...katanya pusing...tapi nyonya berpesan...jangan bilang bilang tuan...terus tidur sampai sekarang..." Ucap bibi yang menerangkan.

"Akh...baiklah bi...ambilkan kompres plester di kotak obat...dan sekalian siapin makanan ya..." Ucap Arga yang kemudian masuk kedalam kamarnya, Lalu bibi pun melaksanakan apa yang tuanya minta.

Sampai beberapa saat setelah Arga mengompresnya, Dan terlihat dokter keluarga yang sengaja Arga panggil seketika tadi baru saja tiba.

Dan bibi langsung mengantarkan pak dokter ke kamar tuan dan nyonyanya berada.

"Maaf tuan...saya baru sampai..." Ucap pak dokter yang di sambut Arga dengan uluran tangan yang menarik lengan pak dokter sampai mendekat ke arah isterinya.

"Tolong dokter...cepat periksa istri saya...dia kenap? salah makan apa?" Ucap Arga yang lansung di laksanakan oleh pak dokter.

Hingga beberapa saat, Pak dokter seperti tengah kebingungan, Karena ia belum bisa memastikanya.

"Gimana dokter?" Tanya Arga lagi dengan khawatirnya.

"Tuan...sepertinya...nyonya sedang hamil...tapi lebih tepatnya tuan periksakan saja ke dokter kandungan." Ucap pak dokter dengan perasaan yang belum pasti.

"A...apa dok anda bilang? istri saya hamil? hamil anak yang ada di dalam kandunganya? ada anak saya? bayi dokter?" Ucap Arga dengan terbata bata tidak percayanya, Dan dengan mata yang berkaca kaca serta perasaan berbunga bunga.

"Benar tuan...tapi sepertinya...hormon kehamilan terlalu berpengaruh padanya, Hingga ia harus banyak istirahat dan jangan bekerja terlalu berat." Ucap pak dokter yang di dengar Arga dengan seksama.

"Lalu...saya harus apa dokter? apa...harus opname di rumah sakit? agar istri saya dapat cairan infus? atau...saya harus ngapain?" Ucap tanya Arga yang bertubi tubi, Dimana ia baru mengalami hal semacam itu dalam hidupnya, Ia harus menjaga istri dan buah hati yang ada di dalam kandunganya.

"Tenang pak Arga...tenang...anda hanya harus memperhatikan makanan yang di konsumsi istri anda, Dan menemaninya agar tidak sampai stres saja, Juga menjamin istirahat cukup baginya." Ucap pak dokter yang menerangkanya.

"Dan...lebih tepatnya...anda segera periksakan ke dokter kandungan saja ya pak..." Ucap pak dokter yang membuat Arga mengangguk mengiyakan, Sampai pak dokter berpamitan pergi dari kediaman Arga Sanja.

"Tuan...ini makanan untuk nyonya..." Ucap bibi dengan menyerahkan nasi di piring dengan lauk yang beraneka macam di atasnya.

Dan dengan segera Arga mengambil piring tersebut dan membawanya mendekat ke arah sang istri.

"Sayang...bangun...ayo...waktunya makan siang..." Ucap Arga dengan lembutnya, Ia sudah duduk jongkok di samping sang istri yang masih tiduran, Kedua tanganya mengelus lembut kedua pipi Nindi yang masih tertidur pulas.

"Akh....pusing ga...kepalaku berkunang kunang..." Ucap Nindi yang sayup sayup bangun dan memegangi kepalanya.

"Ayo makan dulu sayang...aku kasih kabar besar yang membahagiakan nanti..." Ucap Arga sembari membantu sang istri untuk duduk dengan tegak. Dan dengan patuh Nindi menikmati makanan yang suaminya suapkan itu sampai habis tak tersisa.

Terpopuler

Comments

Yuni Verro

Yuni Verro

nak otw generasi nya nih yang ditunggu

2022-01-14

0

Lukman Asix

Lukman Asix

akhirnya s nindi hamil juga

2021-10-16

0

san_94

san_94

mulai nich,siapa yg bkal aneh" tingkahnya...wkwkwk
atau malah kaya aditya yg repot di buat istrinya...😂😂😂😂😂

2021-08-26

0

lihat semua
Episodes
1 Para nama nama penerus tampan
2 Belum sempurna bukanlah keinginan
3 Dan tanda tanda
4 Sudah selesai yang beda artian ternyata
5 Dan akhirnya kabar baik juga
6 Terlalu mendadak aneh
7 Suasana yang menghangat
8 Hari terakhir di Resort
9 Cinta karena terbiasa
10 Tujuan honeymoon
11 Hari bersejarah yang tak terlupakan
12 Kehebohan pagi
13 Kesedihan di balik kebahagiaan
14 Usai liburan, Awal kehidupan
15 Aneh
16 Mual kakak beradik
17 Pagi yang penuh energi
18 Akhirnya pindah juga
19 Ikutan ribet
20 Kabar besar
21 Akhirnya pisitif juga
22 Tiba tiba Over Protektif
23 Ancaman yang manis
24 Seperti bayi dalam dekapan
25 Balasan para istri
26 Selalu merasa yang utama
27 Perasaan yang terikat
28 Berenang menjelang petang
29 Detik detik kelahiran jagoan Wibawa
30 Kelahiran jagoan Aditya
31 Lebih ngetop di banding seorang Aktor
32 Status baru
33 Personil baru
34 Pernah khilaf
35 Toleransi itu perlu
36 Racun dunia
37 Sudah sangat payah
38 Sudah waktunya
39 Lahirnya Gandi Putra Sanjaya
40 Asal mula nama Gandi
41 Keakraban yang turun temurun
42 Dan tanpa terasa
43 Awal yang tak menyenangkan
44 Pertama kali adu jotos
45 Perkenalan singkat
46 Dan kebetulan lagi
47 Terkejut
48 Liburan
49 Sial
50 Rasa bersalah
51 Matahari terbenam
52 Selalu tersenyum saat bersamamu
53 Manis
54 Hadiah
55 Mungkinkah??
56 Dan saat itu
57 PMS
58 Tiba tiba saja
59 Ngedate dadakan
60 Misi tersembunyi
61 Berasa momong
62 Ciuman secara tak langsung
63 Dibalik sikap posesif
64 Perasaan bersalah? ataukah...
65 Les private
66 Menjelang semester akhir
67 Detik detik perpisahan
68 Oh ternyata
69 Sangkalan yang nyata namun menusuk
70 Perpisahan
71 Tidak mengenali satu sama lain
72 Hari berkabung
73 Bak artis
74 Salah paham
75 Tiba tiba
76 Insiden
77 Qirani Lesmana
78 Kekasih dadakan
79 Pasangan kedua
80 Sedikit syock
81 Fix besanan
82 Pasangan manis dan konyol
83 Tanya jawab
84 Penasaran
85 Langsung akrab
86 Tiba tiba kepo
87 Lagi lagi kepo
88 Dan saat itu
89 Cewek tomboi
90 Bucin vs cemburu
91 Masih cemburu
92 Banyak kemajuan
93 Pertemuan
94 Diam diam menghanyutkan
95 Dibalik pertemuan
96 Luka tak berdarah
97 Ternyata!
98 PENGUMUMAN
99 Ketika kau merasa itu yang terbaik
100 Benar benar akan berpisah
101 Selamat jalan cinta
102 Semua masih terasa sama
103 Ternyata benar
104 Nora
105 Perjodohan
106 Seribu hanya ada satu
107 Bayangan itu.
108 Dan cerita masing masing
109 Insiden
110 Sadar vs pertemuan
111 Tuan perfact vs nona sadis
112 Waktu yang salah
113 Setelah sekian purnama
114 Hari inilah hari yang paling membahagiakan
115 Rasa itu
116 Syock
117 Ketahuan
118 Susah didapatkan!
119 Malam pertama
120 otak yang sudah liar kemana mana
121 Tubrukan
122 Ayo menikah
123 Bahagia di akhir cerita
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Para nama nama penerus tampan
2
Belum sempurna bukanlah keinginan
3
Dan tanda tanda
4
Sudah selesai yang beda artian ternyata
5
Dan akhirnya kabar baik juga
6
Terlalu mendadak aneh
7
Suasana yang menghangat
8
Hari terakhir di Resort
9
Cinta karena terbiasa
10
Tujuan honeymoon
11
Hari bersejarah yang tak terlupakan
12
Kehebohan pagi
13
Kesedihan di balik kebahagiaan
14
Usai liburan, Awal kehidupan
15
Aneh
16
Mual kakak beradik
17
Pagi yang penuh energi
18
Akhirnya pindah juga
19
Ikutan ribet
20
Kabar besar
21
Akhirnya pisitif juga
22
Tiba tiba Over Protektif
23
Ancaman yang manis
24
Seperti bayi dalam dekapan
25
Balasan para istri
26
Selalu merasa yang utama
27
Perasaan yang terikat
28
Berenang menjelang petang
29
Detik detik kelahiran jagoan Wibawa
30
Kelahiran jagoan Aditya
31
Lebih ngetop di banding seorang Aktor
32
Status baru
33
Personil baru
34
Pernah khilaf
35
Toleransi itu perlu
36
Racun dunia
37
Sudah sangat payah
38
Sudah waktunya
39
Lahirnya Gandi Putra Sanjaya
40
Asal mula nama Gandi
41
Keakraban yang turun temurun
42
Dan tanpa terasa
43
Awal yang tak menyenangkan
44
Pertama kali adu jotos
45
Perkenalan singkat
46
Dan kebetulan lagi
47
Terkejut
48
Liburan
49
Sial
50
Rasa bersalah
51
Matahari terbenam
52
Selalu tersenyum saat bersamamu
53
Manis
54
Hadiah
55
Mungkinkah??
56
Dan saat itu
57
PMS
58
Tiba tiba saja
59
Ngedate dadakan
60
Misi tersembunyi
61
Berasa momong
62
Ciuman secara tak langsung
63
Dibalik sikap posesif
64
Perasaan bersalah? ataukah...
65
Les private
66
Menjelang semester akhir
67
Detik detik perpisahan
68
Oh ternyata
69
Sangkalan yang nyata namun menusuk
70
Perpisahan
71
Tidak mengenali satu sama lain
72
Hari berkabung
73
Bak artis
74
Salah paham
75
Tiba tiba
76
Insiden
77
Qirani Lesmana
78
Kekasih dadakan
79
Pasangan kedua
80
Sedikit syock
81
Fix besanan
82
Pasangan manis dan konyol
83
Tanya jawab
84
Penasaran
85
Langsung akrab
86
Tiba tiba kepo
87
Lagi lagi kepo
88
Dan saat itu
89
Cewek tomboi
90
Bucin vs cemburu
91
Masih cemburu
92
Banyak kemajuan
93
Pertemuan
94
Diam diam menghanyutkan
95
Dibalik pertemuan
96
Luka tak berdarah
97
Ternyata!
98
PENGUMUMAN
99
Ketika kau merasa itu yang terbaik
100
Benar benar akan berpisah
101
Selamat jalan cinta
102
Semua masih terasa sama
103
Ternyata benar
104
Nora
105
Perjodohan
106
Seribu hanya ada satu
107
Bayangan itu.
108
Dan cerita masing masing
109
Insiden
110
Sadar vs pertemuan
111
Tuan perfact vs nona sadis
112
Waktu yang salah
113
Setelah sekian purnama
114
Hari inilah hari yang paling membahagiakan
115
Rasa itu
116
Syock
117
Ketahuan
118
Susah didapatkan!
119
Malam pertama
120
otak yang sudah liar kemana mana
121
Tubrukan
122
Ayo menikah
123
Bahagia di akhir cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!