Hawa dinginmenyeruak masuk kedalam kamar, Melewati celah celah terkecil sekalipun yang ada tanpa terlewatkan, Embun kian mengumpul, Di daun daun hijau yang mulai dengan tetesan tetesanya terjatuh ke tanah, Semburat cahaya sang surya yang baru memancarkan percikan cahaya pagi yang hangat, Namun belum bisa mengalihkan rasa sejuknya pagi itu. Hingga terlihat Nindi yang menarik lengan suaminya, Agar makin erat mendekapnya, Dan Arga pun langsung mengerti seketika, Tanpa aba aba pun, Ia turut menaikan selimut yang ia pakai dengan sang istri, Sampai hampir seluruh kepala Nindi tertutupi.
Suasana itu pun berlangsung hampir satu jam, Dan saat Arga mulai membuka matanya, Lalu meraih ponsel di sebelah bantalnya, Meliriknya sesaat , Nampak sudah pukul delapan pagi. Segera saja ia mengecup kening Nindi, Mencoba membangunkanya.
"Sayang...aku masih ngantuk..." Ucap Nindi dengan kepala yang mengusap usap mencoba di sembunyikanya lagi.
"Sayang...nanti aja manjanya aku ladenin...sekarang waktunya persiapan nganterin keluarga yang mau balik sayang...kamu sebagai tuan rumahnya loh, Nggak mau nganterin tamunya?" Ucap Arga dengan bisikanya, Membuat Nindi terjaga dan seketika membuka matanya.
"Maaf...aku lupa sayang..." Ucap Nindi sambil terjaga dari tiduranya, Kini ia tengah terduduk, Namun betapa terkejutnya ia saat ia sadari lingeri nya sudah melorot sampai batas perutnya.
Dengan lirikan tajamnya, Nindi menatap sang suami yang masih di sampingnya, Memandang lekat punggungnya tanpa sehelai benang yang menutupnya.
"Sepertinya...aku sudah lama tidak memberi pelajaran padamu sayang..!" Ucap Nindi dengan geramnya.
"Maaf...aku nggak punya cara lain untuk pelepasan selain itu," Ucap Arga dengan senyum tampanya,
"Loh...pelajaran apa sayang yang kamu maksud itu?" Tanya Arga lagi, Dimana ia baru tersadar olek kata kata istrinya.
"Apa lagi...cuma gigitanku saja yang bisa aku gunakan untuk mengancamu!" Dengus Nindi dengan kedua kaki yang turun dari ranjang dan mulai berlari menuju kamar mandi.
"Akh...selalu saja menggemaskan", Ucap Arga yang kemudian menarik selimutnya kembali, Sambil menunggui sang istri keluar dari kamar mandi. Hingga beberaoa saat Nindi mandi, Matanya tertuju pada sang suami disana, Dimana hari itu...ingin sekali ia memberi tahu sang suami, Bahwa ia sudah selesai tanggal merahnya, Namun karena jamnya udah mendesak dan nggak ada waktu lagi, Maka ia hanya bisa memeberi tahunya nanti saja,
"Sayang...aku udah loh...ayo..." Ucap Nindi sembari menarik selimut sang suami perlahan lahan,
"Iya sayang...aku bangun kok...bangun nih..." Ucap Arga sembari terduduk di atas ranjangnya, Sambil membentangkan kedua tanganya, Tanda sang istri harus memeluknya, Dan benar saja, Nindi pun langsung masuk ke pelukanya.
"Sudah ayo..." Ucap Nindi sembari menepuk dada sang suami,
"Hemz...aku nggak mau melepas pelukan ini sayang...aku masih merindukanmu sayang..." Ucap Arga sembari masih mengeratkan pelukanya.
"Udah nggak usah derama ah...udah nggak ada waktu sayang...ayo..." Ucap Nindi yang di laksanakan Arga dengan ogah ogahanya. Dan seketika ia pun berjalan menuju ke kamar mandi dan mulai mengguyur tubuhnya.
Hingga beberapa saat, Saat Nindi berada di depan kaca riasnya, Memoles wajahnya dengan bedak tipis disana.
"Astaga!" Ucap Nindi dengan sedikit terkejutnya, Dimana ia menatap sang suami dari depan kaca rias di depanya. Ia melihat Arga dengan hanya berbalut handuk saja yang menutupi tubuh bagian bawahnya, Sedangkan bagian atas, Ia tidak menegenakan apa apa.
"Sayang...vitaminku mana?" Tanya Arga sembari berjalan mendekat ke arah Nindi,
"Vitamin apa sih sayang yang kamu maksut? udah ah...ayo cepetan...itu pakaianya udah aku siapin di atas ranjang..." Ucap Nindi yang berlagak biasa saja, Padahal saat itu juga jantungnya akan meledak seketika yang ia rasakan.
"Kok tanya vitamin yang mana sih sayang? Nih..." Ucap Arga sembari mengambil dagu Nindi, Mengarahkanya ke samping, Dimana wajahnya ada disana dan menciumnya,
Untuk beberapa saat,
"Nih...masak nggak paham paham sih sayang?" Ucap Arga sembari menarik handuk yang di pakainya, Dan sontak membuat Nindi menutup matanya, Menangkupkan kedua tanganya di depan wajahnya.
"Astaga sayang...apa yang kamu lakukan?" Tanya Nindi sambil memicingkan matanya di dalam dekapan tanganya, Mengintip sedikit dari celah antara jari jarinya.
"Kanapa? aku hanya mau memakai celana sama pakaianku...apa ada yang salah sayang? Nih otak jangan ngeres aja mikirnya napa", Ucap Arga sembari mengetuk kening Nindi, Dimana ia sudah memakai dalamanya dan tidak se fulgar yang istrinya itu bayangkan,
"Ya maaf sayang...aku kira...! itu kan karena kebiasaan kamu yang sedikit mesum", Ucap Nindi dengan memaksakan senyumnya, Sampai ia sadar sikap konyolnya barusan.
Hingga semua sudah selesai dan sepasang pengantin baru itu pun keluar beriringan menuju para keluarga yang berkumpul sudah siap berkemas di teras sedang menungguinya.
"Akh...pagi semua..." Sapa Nindi dan Arga bersamaan, Dan di sambut semua orang, Dari mama papa, Aditya beserta sang istri, Dan juga tante Neta beserta sang suami, Tak ketinggalan bunda pun ada disana.
" Sayang...kami udah sarapan semua nih...kalian belum kan? cepet sarapan gih...kami pulang duluan ya sayang...tante Neta mau mampir ke rumah dulu...baru terbang ke Negaranya, Kalian nggak apa apa kan?" Ucap mama Anin yang langsung di angguki Nindi, Dimana sekarang ia adalah istri dari Arga Sanjaya, Dan ia harus selalu bersama sama suaminya itu, Berbeda dari dulu, Saat keluar dengan Arga, Ia harus pulang sebelum malam, Namun kini kenyataanya ia siang malam, Bahkan setiap saat harus bersama sang suami, Suami pilihan hatinya.
"Iya mama...papa...nggak apa apa kok..." Ucap Nindi sambil merangkul lengan suaminya,
"Hei sayang...jangan sedih dong...masak di tinggal pulang gitu aja mau nangis sih?" Goda Arga dengan candaanya, Dan Nindi hanya membalasnya dengan menabok ringan lengan suaminya itu.
Hingga semuanya mulai berpelukan satu sama lain,
"Sayang...kamu sekarang seorang istri...jadi nurut ya apa kata suami...jangan bandel", Ucap Mama dengan pelukanya, Dan Nindi hanya membalas pelukanya dengan hangat.
"Tante...Nindi masih kangen...kenapa tante nggak nginep aja sih sehari lagi gitu di rumah mama...kan Nindi bisa ketemu nanti..." Ucap Nindi saat bergantian memeluk tante Neta.
"Sayang...kerjaan tante sama om nggak bisa di tinggal lo...iya nanti kamu bulan madunya ke Negara tante aja deh...biar bisa ketemu lagi..." Ucap Neta dengan pelukanya, Dimana elusan di punggung Nindi yang menenangkan.
Hingga pelukan dari bundanya, Yaitu ibu mertuanya.
"Sayang...bunda pulang dulu ya...bunda langsung ke apartemen Arga saja...besok juga udah balik ke Negara bunda...kalian baik baik ya...jangn berantem..." Ucap bunda dengan pelukan hangatnya, Lalu bergantian memeluk puteranya.
"Sayang...kamu seorang suami sekarang...baik buruknya istrimu, Adalah tanggung jawabmu...jadi...jaga diri baik baik...jaga pula Nindi...jangan sering iseng sama dia...kamu udah jadi suami nak...di kurangin ya sikap jahilnya," Ucap Bunda dengan bisikanya dan Arga hanya mengangguk mengiyakanya saja.
"Ga...kakak juga balik ya...nggak sabar meriksain kakak iparmu ga...baik baik ya sama Nindi, Dan kamu Nindi...kalau Arga menggigitmu...bilang sama kakak...pasti kakak balas", Ucap Aditya yang teramat senang pagi itu.
"Kakak mau balas ngapain kalau Nindi aku gigit? mau balas gigit aku?" Tanya Arga dengan candanya.
"Yang ada dia yang selalu salah gigit!" Ucapnya lagi di dalam hati.
Hingga pagi itu semua berpamitan dan pergi meninggalkan pengantin baru yang akan balik nanti agak siangan, Karena memang belum berkemas dan juga sarapan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Nagita salsabila
agama nya apa kakakk🤔
2023-01-18
0
Kang Yatno
yupz
2022-01-14
0
Yuni Verro
nah Arga segera belah duren noh dan semua keluarga baik-baik yah
2022-01-13
0