"Tan...tadi Satria sama Yura baru aja pamitan..." Ucap Nindi di sela sela pelukanya, Ia penasaran apakah tante Netanya itu telah bertemu dengan puteranya.
"Akh...anak nakal itu...iya tadi tante ketemu...di parkiran...biar lah...toh besok tante juga ketemu lagi sama Satria di rumah...kan Yura tante yang rawat kalau di tinggal Satria kerja sayang...biasa maklum lah...hamil muda bawaanya mual mual...nggak mau makan..." Ucap Neta dengan senyum senangnya, Dan Nindi pun hanya bisa ikut tersenyum, Namun di hatinya ada sedikit rasa getir, Hamil muda...identik dengan mual mual dan tidak bisa makan, Serta...ia juga melihat mamanya yang sama persis dengan apa yang tante Neta ucapkan barusan, Saat mamanya tengah mengandung Evan.
"Ouh ya sayang...ini suamimu ya..." Ucap Neta kemudian di salami oleh Arga disana, Setelah Arga bersalaman dengan suami Neta.
"Tante pasti nyariin mama ya? tuh...mama lagi kumpul sama papa dan bunda, Tan...silahkan..." Ucap Nindi yang mempersilakan tante Netanya untuk masuk menuju ke arah mama dan papa nya berada.
"Loooh...itu bunda kamu maksudnya? bukanya...itu yang mau di jodohkan sama papa kamu dulu ya sayang...?" Ucap Neta dengan kaget nya, Saat ia dapati wanita yang tengah ikut Nimbrung bersama keluarga Wijaya.
"Aaah...itu...bunda Arga tan...mertua Nindi...ah tante...itu udah masa lalu..." Ucap Nindi dengan senyum kecut melirik ke arah suaminya, Dan terlihat Arga sudah mengatupkan bibirnya, Dengan gigi yang saling mengerat satu sama lain. Segera saja Nindi mengambil lengan suaminya itu lalu memeluknya.
"Ya sudah sayang...maaf ya Arga...tante tinggal dulu..." Ucap Neta pada pengantin baru, Dan Neta pun pergi menuju ke arah Rendi serta Anin di bawah pohon rindang sedang duduk lesehan di atas bentangan tikar, Terlihat ramai...semua orang duduk bersila melingkari seorang bayi yang tengah belajar tengkurap disana.
"Sayang...nggak marah kan?" Tanya Nindi dengan senyuman manisnya.
"Kenapa juga harus marah sayang? emang kenyataanya gitu...dulu kakek yang mau jodohin bunda sama papa...tapi untungnya papa nggak mau...dan bunda sudah punya pasangan...yaitu ayah aku..." Ucap Arga dengan senyumanya pula.
"Mau istirahat nggak? capek kan sayang? ayo..." Ucap Arga yang tengah mengajak sang istri untuk ke kamar.
"Kayaknya nggak enak sayang...kalau ninggalin mereka...tuh kakak kamu sama kak ifa aja ikut disa...ayok ikut juga...lihat adek aku yang udah bisa tengkurap...tapi masih jarang jarang." Ucap Nindi yang hanya di balas senyum oleh suaminya, Dimana Arga tahu sang istri pasti sedang kelelahan.
"Eh ga...aku lihat itu...kalau orang hamil muda...memang mual mual ya ga? pasti nggak enak...nggak nyaman...bener nggak?" Tanya Nindi, Dimana sebenarnya hatinya tengah di liputi kegundahan.
"Sayang...namanya mengandung mahkluk yang hidup di dalam kandungan itu tidaklah mudah...oleh sebab itu...dosa besar hukumnya menyakiti kedua orang tua...terutama ibu kita. Atau...gini aja, Nanti...kalau kamu sudah siap hamil...berdoa aja setiap hari...kamu yang bawa janinya...aku yang mual mual...yang nggak doyan makan...aku rela kok sayang...sungguh..." Ucap Arga yang menenangkan sang istri. Dan Nindi pun mengangguk mengiyakan, Ia tidak takut lagi dengan momok kehamilan yang ia dengar dari orang lain. Hingga keduanya berjalan dengan bergandengan menuju ke arah mama papanya berada.
"Neta...!" Teriak riyuh Anin dengan antusiasnya, Diman sudah cukup amat lama keduanya tidak berjumpa.
Dan Neta pun langsung berhambur memeluk sahabat baiknya disana. Hingga cukup lama, Sampai pandangan Neta tertuju pada jagoan cilik yang tengah berusaha tengkurap di atas kasur bayi lipatnya.
"Nin...ini...jagoan kamu?" Tanya Neta seketika, Dimana Neta tidak percaya dengan penglihatanya, Karena jarak Nindi dan adiknya teramat jauh...
"Iya Net...ini jagoan aku lah...kamu tuh yang nggak nambah...untung Satria nggak tinggal jauh dari kamu kan..."
Ucap Anin yang membuat Neta malu, Dimana saking sibuknya ia mengurus restoranya yang lumayan banyak cabangnya itu sampai ia lupa bahwa puteranya telah dewasa, Bahkan sudah menikah.
Hingga Neta pun sudah berkenalan dengan bunda Arga dan juga Aditya beserta istrinya disana. Sampai...terlihat Arga dan Nindi datang mendekat ke arahnya.
"Yaaa....ini lah pengantin baru kita....bau wangi bunganya sudah tercium sampai sini saja..." Ucap Neta yang tengah menggoda puteri sahabatnya. Dan Arga serta Nindi hanya bisa tersenyum lalu ikut gabung bersama, Duduk lesehan di atas tikar dan di bawah pohon rindang, Dengan pemandangan sejuk yang menyegarkan.
Sampai...bayi Evan menangis saat mencium bau Arga, Evan terlalu dekat dengan Arga sejak hari pertama ia lahir kedunia.
Dan benar saja, Seketika tangis Evan berhenti saat Arga langsung menggendongnya dan menimangnya dalam pelukanya, Terlihat senyum Evan seketika di bibir mungilnya.
"Waaah...Arga sudah pantas jadi bapak tuh...ayo...di segerain aja sayang...jangan di tunda lagi..." Ucap Neta sambil menggenggam jemari Anin.
Lalu Nindi pun turut duduk di samping Arga, Di dekat ifa, Dimana ifa hanya bisa ikut memaksakan senyumnya, Dalam hatinya...ia sungguh menginginkan secepatnya di beri tanggung jawab pula seperti mama Anin.
"Huuuuoookkk...huokkk..." Ifa merasa mual saat mencium parfum Nindi yang baru saja duduk di sampingnya. Dan dengan sigap Aditya hanya bisa mengajaknya berdiri dan menuntunya menepi.
"Kamu baik baik saja sayang? apa kamu salah makan?" Tanya Aditya yang begitu khawatir pada sang istri disana.
"Aku nggak tau bby...aku nyium parfum Nindi...jadi mual..
bisakah kira pamitan saja istirahat?" Ucap ifa yang langsung di angguki suaminya. Dan segera saja, Aditya berpamitan untuk mengajak sang istri ke kamar hotelnya.
"Sayang...apa bau badanku kecut banget ya?" Tanya Nindi sambil berbisik pada suaminya. Hingga Arga pun punya alasan untuk mengajak Nindi istirahat pula.
"Sayang...meskipun baumu se kecut lemon...bagiku tetaplah kamu yang paling seger...tahu!" Ucap balasan Arga yang malah membuat Nindi tidak puas sama sekali.
"Ah mah...pah...bund...tante...Nindi bilang sudah capek...kami masuk dulu ke kamar ya untuk istirahat..." Ucap Arga sambil menyerahkan sikecil Evan ke pelukan mamanya.
"Awas ga...jangan kebanyakan kamu...kasihan tuh Nindi." Ucap Bunda sambil berbisik di dekat puteranya, Sebelum Arga benar benar berdiri dari duduknya.
"Kebanyakan kebanyakan apanya bunda ini..." Dengus Arga dalam hatinya, Dimana ia benar benar tidak mengerti dengan kata kata bundanya barusan. Lalu ia pun bergegas berdiri dari lesehanya, Dan mengajak sang istri untuk ikut serta denganya. Dan siang itu...keduanya putuskan untuk beristirahat saja di kamarnya.
Sedangkan di kamar yang ifa dan Aditya tempati...terlihat ifa tengah menutup wajahnya dengan kerudung yang sudah ia lepas dari kepalanya. Di dalam kamar saja ia mual saat mencium bau parfum ruangan yang menyebar melalui AC yang terpasang di dalam kamarnya. Hingga membuat Aditya bingung di buatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Yuni Verro
nah IFA fix udh hamil itu
2022-01-13
0
Novie Gwen Naura
si ifa belom"sadar"kalo hamil iluda ngidam kelapa muda dr atas pohon mzh belom nyadar....wkwkwkw
2021-07-13
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
sok atuh ngah IFA kl kamu tuh hamil
2021-04-19
0