Malam kian larut, Saat sepasang pengantin baru terlihat masih betah menikmati malam menyendiri dan hanya berdua saja di sudut taman, Sedangkan para orang tua tengah merasa lelah dan mengantuk, Hingga memutuskan untuk masuk istirahat ke dalam kamar masing masing terlebih dahulu, Karena malam kian larut, Udara pun kian dingin menusuk ke kulit, Di area dataran tinggi itu.
"Loh...semua orang sudah pada masuk sayang? kok nggak kelihatan satupun sih?" Ucap Nindi seketika sambil terlihat celingukan menatap ke arah sekelilingnya.
"Mau balik kamar?" Tanya Arga seketika sembari menarik dagu sang istri hingga menghadap ke arahnya,
"Kenapa kelihatan bingung? mungkin mereka nggak mau ganggu kita sayang..." Ucap Arga yang begitu lirih sembari mengecup bibir tipis di depanya. Dan Nindi hanya memejamkan matanya saja, Baginya untuk beberapa hari, Hal yang sering Arga lakukan itu sudah biasa, Hingga Arga berdiri dan menarik jemarinya, Mengajaknya ikut serta untuk masuk kedalam kamarnya. Keduanya pun akhirnya memutuskan untuk masuk kedalam, Dimana memang Arga dan Nindi juga sudah merasa mengantuk dan sedikit kelelahan. Hingga akhirnya sesampainya dikamar, Keduanya memutuskan untuk beristirahat, Nampak pelukan hangat bersama yang selalu terlihat sepanjang malam. Hingga Nindi merasakan sesuatu yang hangat tengah menyentuh kulit pundaknya hingga sampai ke jenjang lehernya tanpa terkecuali telinganya, Sontak membuat Nindi menggeliat dan berpindah posisi, Namun perasaan yang ia rasakan itu tidak bisa berhenti setelah ia berpindah posisi pula. Hingga ia berusaha terjaga dari tidurnya, Memiringkan tubuh dan wajahnya, Menatap wajah sang suami yang berada disana, Tengah menikmati aktivitasnya,
Sontak membuat Nindi menyunggingkan senyum saat wajah tampan itu tengah membalas tatapanya pula.
"Belum ngantuk?" Tanya Nindi sembari menarik wajah itu mendekat ke arahnya dan mengecupnya seketika,
Dan Arga hanya menggeleng dan melanjutkanya lagi.
"Nggak apa apa?" Tanya Nindi lagi yang hanya di balas anggukan sang suami.
"Yakin?" Tanya nya lagi setelah melihat Arga melepas pakaianya.
"Tapi sayang...aku masih..." Ucap Nindi yang belum terselesaikan karena ciuman Arga sudah mendarat di bibirnya, "Aku nggak menuntut itu sekarang sayang...aku bisa melakukan pelepasan dengan cara lain...aku hanya butuh kamu disini bersamaku", Ucap Arga yang entah mengapa malam itu tidak bisa menahanya lagi, Saat ia lihat sang istri memakai lingeri menawa berwarna merah tua, Yang kontras dengan kulit putih bersihnya, Hingga ciumanya entah seperti apa yang bisa membuat Nindi ikut menikmatinya, Sampai tanpa terasa waktu sudah menunjukan pukul tiga dini hari, Lalu Arga memutuskan untuk menyudahinya setelah melihat wajah merona sang istri di depanya, Dan rasa puas baginya.
"Cup...selamat istirahat sayang..." Bisiknya, Sembari meraih kepala Nindi dan mendekap ke pelukanya. Hingga dengan perasaan lega pula Arga tertidur dengan pulasnya, Namun itu bukanlah malam pertama mereka, Malam pertama yang benar benar keduanya inginkan belumlah terlaksana sampai detik itu.
Dan tidak berselang lama, Terlihat Aditya di dalam kamar yang ia tempati tengah terlihat mondar mandir, Cemas yang bercampur rasa khawatir ia rasakan, Saat sang istri tiba tiba mual dan langsung muntah di dalam kamar mandi, Dimana ifa tidak mau Aditya masuk menemaninya yang sedang dalam keadaan demikian.
"Sayang...biarkan aku masuk..." Ucap Aditya yang terlihat benar benar habis kesabaranya, Segera saja ia membuka pintu kamar mandi yang tengah di tutup sang istri itu, Dan langkah kakinya terhenti saat melihat sang istri sudah berdiri di hadapanya, Tubuhnya tanpak masih lemas dan gemetaran, Hingga dengan segera Aditya memeluknya dan membimbingnya untuk tidur di tempat tidur.
"Gimana? apa yang kamu rasakan sayang? nggak enak ya?" Tanya Aditya yang bertubi tubi dengan rasa cemasnya, Namun sang istri hanya membalasnya dengan senyumanya saja.
"Maaf bby...aku malu...saat dalam kondisi jelek gitu kamu lihat..." Ucap jujur ifa yang membuat Aditya mengecup bibirnya.
"Kenapa? apa aku se begitu tidak bisa di percayanya sayang? sampai kau merasa malu saat ku lihat? itu anak ku...anak kita...wajar aku khawatir...aku ingin menjagamu dan anak kita ini sayang...apa lagi dalam kondisi tersulitmu...kenapa kamu malah malu...itu yang membuatku sedih sayang..." Ucap Aditya sembari memeluk erat tubuh sang istri, Tiba tiba...di pundaknya terasa hangat oleh lelehan air mata sang istri.
"Sayang...kamu nangis? apa aku berkata salah? apa kata kataku ada yang menyakitimu?" Tanya Aditya yang membuat sang istri menggeleng lalu tersenyum menatap wajah sang suami.
"Aku malu...saat kelihatan sangat jelek di hadapanmu bby...sedangkan para wanita yang kau jumpai...
mereka begitu sempurna bby...aku harus apa? aku nggak mau kamu melihatku jelek..." Ucap ifa sambil menangis terisak isak di dada Aditya, Dimana pastilah hormon kehamilanya yang telah berperan disana, Istrinya yang selalu berpikir logis...dan tidak pernah merasa cemburu padanya, Kini hanya karena takut ia terlihat jelek saja sampai sedemikian panjang menjabarkan apa yang ia rasakan. Hingga dengan tertawa yang ia tahan semampunya karena bahagia, Ia pun memeluk tubuh sang istri lagi, Hingga tawa bahagianya itu bisa ia redakan, Aditya kemudian langsung meraup bibir sang istri dan menikmatinya, Ia benar benar merasa bahagia...sangat amat bahagia tepatnya, Dimana kehidupan rumah tangganya benar benar serasa sempurnua, Meski tangis bayi belum melengkapinya, Dan se cepatnya pasti akan terjadi, Sampai Aditya pun tak bisa menghindari, Pesona sang istri dini hari itu, Membuatnya makin gemas dan ingin sekali melakukanya, Rasa yang ia rasakan lebih kuat dari yang ia rasakan sebelum sebelumnya, Karena tanpa terasa sudah dua hari ia berpuasa, Dan baginya lumayan menyiksa. Sampai dini hari itu menjadi waktu yang tepat baginya untuk meluapkan segalanya, Dan tentunya dengan izin sang istri, Lalu dengan perasaan hati hati, Karena sedikit banyak Aditya sudah tahu dan paham akan awal kehamilan, Mungkin karena sejak ia tahu sang istri hamil, jadinya ia pun langsung belajar banyak dari pencarian dan artikel artikel tentang kehamilan yang ia baca dan sengaja ia cari cari.
"Sayang...terimakasih...bagiku...dalam keadaan apapun kamu...kamu tetap istri tercintaku...dan aku yakin...kau pun juga tahu...bagaimana sulitnya aku untuk mengakui cintaku padamu...jadi jangan pernah takut atau pun merasa...bahwa aku akan berpaling darimu, Karena aku pastikan...selamanya tak akan pernah mungkin terjadi, Sekarang...saat ini...dan selamanya...cuma ada kamu seorang disini...di hati aku...tak akan pernah tergantikan, Mengerti!" Ucap Aditya setelah usai dengan aktivitasnya, Namun...lagi lagi ia di buat tercengang...saat ia dapati sang istri kelelahan dan sudah tertidur dengan pulasnya.
"Hmmmz...kamu kelelahan ya? akh...maafkan suamimu ini sayang...jangan salahkan aku juga...karena kau yang terlihat begitu menggemaskan." Ucap Aditya didalam hatinya, Kemudian ia pun mendekap sang istri dan ikut tidur di sampingnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Alfi Sahrin
suka bnget
2022-11-24
0
Alfi Sahrin
suka
2022-11-24
0
Yuni Verro
sweet deh Thor makin uwu aja nih hati
2022-01-13
0