Cinta karena terbiasa

"Akh...kenyang...jadi males beres beres sayang..." Ucap Arga sembari duduk di sofa dalam kamar resort nya, Dimana semua orang sudah pergi pagi menjelang siang itu, Dan sepi sekali, Mulai besok resort akan di bukan kembali untuk umum.

"Kok males sih sayang? masak iya mau honey moon disini aja? aku kan pingin lihat musim semi di negara tetangga, Mumpung lagi akhir bulan maret, Masuk awal april kan suhu disana cenderung ringan dan menyegarkan, Pingin nyaksikan bunga sakura bermekaran, Bunga azaleas, Bunga lilacs juga...pasti indah banget sayang...ayo...cepet pulang...biar besok berangkat..." Rengek Nindi yang membuat Arga mengangguk mengiyakan, Dimana ia sudah berjanji pada sang istri, Bahwa bulan madunya kemanapun yang Nindi mau, Asal tidak ke bulan dan bintang serta ke luar angkasa saja.

"Oke...baiklah...karena istriku sudah punya keinginan...aku sebagai suami harus berusaha mengabulkanya bukan? baiklah...mari kita berkemas untuk pulang istriku sayang..." Ucap Arga yang langsung membuat Nindi bahagia, Hingga dengan cepat kecupanya mendarat di pipi sang suami,

"Akh...nggak bener ini...kenapa musti pipi aja? aku mau kamu nyium yang lain..." Ucap Arga yang langsung mendekap tubuh sang istri dalam pelukanya, Dan membimbingnya hingga ke atas ranjang.

"Akh...nggak nggak jangan sekarang sayang...aku baru usai...nggak enak lah...masih sakit tahu..." Ucap Nindi yang membuat mata Arga berbinar senang, Karena mendenar sang istri bilang bahwa ia sudah usai dengan tanggal merahnya.

Sampai Arga tidak menggubris ucapan Nindi, Ia langsung menghujani bibir sang istri dengan ciumanya, Dan menarik perlahan kaos lengan panjang yang ia kenakan sampai terlepas sempurna, Ia pun mulai melepas kancing baju Nindi satu persatu dengan ciuman yang tidak lepas satu sama lain. Hingga ciumanpun sudah berpindah tempat, Membuat Nindi mengeratkan bibirnya hingga gigi giginya saling mengerat.

"Akh...ga...jangan sekarang aku mohon...masih sakit sayang...tunggu ya...sabar...aku mohon..." Ucap memelas Nindi yang membuat arga menyudahi aktivitasnya, Dan menatap sejenak wajah cantik di bawahnya.

"Iya sayang...apa yang nggak buat kamu...jangan kan hanya satu hari, Dua hari saja, Hingga saat ini...aku bisa menunggunya kan? aku tak ingin memaksamu...baiklah...cepat kancingkan lagi kancing bajumu..." Ucap Arga sembari mengecup kening sang istri, Lalu beringsut turun dari atasnya, Kini ia tanpa memakai pakaian tengah terlentang di sisi sang istri, Dan sesekali Nindi menatap ke arah sang suami yang tengah memejamkan matanya, Mungkin ia sedang menikmati perasaanya, Perasaan yang dua tahun lebih telah di tahanya.

"Maaf sayang...maaf..." Ucap Nindi sembari memeluk tubuh sang suami dan ikut tiduran di sampingnya.

"Jangan menggodaku lagi sayang...cepat lah...atau aku tak bisa menahanya lagi saat ini", Ucap Arga yang membuat Nindi langsung terjaga dan segera mengemas barang barangnya, Lalu Arga pun ikut membantu sang istri setelah mengambil kaos nya dan mengenakanya lagi.

Siang itu, Setelah makan siang, Akhirnya Arga dan Nindi meninggalkan resort, Menempuh perjalanan panjang menuju kediaman Rendi Wijaya, Dimana Arga masih ikut pulang kesana dan belum menempati rumah barunya, Butuh waktu untuk Nindi bisa benar benar menjauh dari keluarganya, Terlebih lagi mamanya.

Empat jam sudah keduanya menempuh perjalanan jauh, Hingga petang itu Arga dan Nindi sampai di kediaman Rendi Wijaya, Terlihat mama Anin dan papa Rendi telah menyambutnya, Namun tante Neta tidak tampak sama sekali.

"Mama...papa...Evan..." Ucap Nindi sambil mengecup pipi gembul adiknya, Di susul Arga yang ikut mengekor di belakang sang istri. Lalu menyapa semua keluarganya.

"Mah...kok tante Neta nggak ada sih?" Tanya Nindi seketika,

"Oh...tante Neta sudah balik sayang...dia itu super repot...udah...ntar juga main kesini lagi...ayo istirahat dulu...ajak suamimu ke kamar, Biar bisa istirahat...perjalanan kan lumayan jauh tadi", Ucap Anin sembari meminta bibi membawakan koper yang keduanya bawa, Dan dua bibi mendekat mengambil koper lalu membawanya naik ke atas ke kamar pengantinya, Mendahului nona muda dan tuan mudanya yang terlihat masih asyik mengobrol dengan nyonya dan tuan rumahnya.

"Udah udah...kalian cepet istirahat...nanti waktu makan malam...turun ya...jangan buat mama atau bibi yang nyusulin ke atas ya sayang!" Ucap mama Anin yang tengah menggoda pengantin baru. Hingga keduanya pun turut perintah mama, Segera saja naik ke lantai atas menuju kamarnya.

"Akh...capek..." Dengus Arga sembari menjatuhkan tubuhnya ke tempat tidur yang terempuk ternyaman selama itu yang ia rasakan. Meluruskan punggungnya yang serasa udah bengkok dan terlalu tegang.

"Sayang mau aku pijitin?" Ucap Nindi yang menawari sang suami, Meski ia tahu punggungnya pun terasa tertusuk tusuk kala itu.

"Akh...sini aja sayang...aku tahu kamu juga lelah...punggung kamu juga sakit...nanti aja pijitinya...sekarang istirahat disini saja..." Ucap Arga sembari kedua tanganya menarik pelan pinggang Nindi yang duduk di sampingnya, Di tepian ranjang, Dan kini ikut terlentang di sampingnya.

"Aku tagih ya nanti pijitanya? bisa?" Tanya Arga dengan bisikanya di telinga Nindi. Dan Nindi hanya mengangguk mengiyakanya saja. Hingga beberapa jam keduanya tertidur, Dan sudah hampir waktunya untuk makan malam.

Terlihat Nindi masih begitu pulas dengan tidurnya, Dan Arga sudah terjaga di sampingnya, dengan tangan yang menopang kepalanya, Miring menatap sang istri di sampingnya.

"Kelihatanya kamu yang lebih capek daripada aku kan sayang? kenapa sok sok an nawarin mau pijitin segala sih?" Ucap Arga dengan wajah yang ia dekatkan dan mengecup pelan bibir istrinya. Sekali, Dua kali, Sampai tiga kali kecupanya, Namun Nindi tak bergeming sama sekali, Terlihat ia malah menikmatinya.

"Kau mulai suka ya...baiklah...aku akan tambah dosisnya..."

Ucap Arga yang sengaja ia sedikit keraskan suaranya, Hingga membuat mata Nindi terbuka seketika, Terjaga dari tidurnya dan menatap sang suami di sampingnya yang sudah bertelanjang dada menghadapnya sambil menatap mesum disana.

"Muacgh", Kecup Nindi singkat di bibir suaminya, Sembari turun dari ranjangnya dan bergegas masuk kedalam kamar mandi dan mengunci pintunya disana.

"Akh...aku bisa gila...aku terlalu menikmati ciumanya...akh...malunya aku...dan tadi, Apa yang dia bilang? dia akan menambah dosisnya, Dia pikir obat apa bisa di tambahin dosisnya? akh jantungku...bisa meledak..." Ucap Nindi dengan gerutunya, Karena sudah ketahuan oleh sang suami kalau ia menikmati ciumanya dan menyukainya.

"Masak iya...dia belum pernah ciuman dengan siapapun sih? pasti bohong...mana ada ciumanya begitu lihai kayak gitu...akh suamiku...kau terlalu sempurna," Ucap Nindi lagi, Dan beberapa saat terdengarlah guyuran air yang mengguyur tubuhnya. Setelah selesai, Bergantianlah sang suami yang masuk kedalam kamar mandinya, Karena kelamaan pacaranya, Hingga sudah menikahpun seperti masih pacaran saja, Kebiasan yang saling menghormati satu sama lain.

Terpopuler

Comments

Yuni Verro

Yuni Verro

nindi nunda terus kasihan arganya

2022-01-13

0

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

baperrrrrrrrrrrrrrrr😘😘😘😘😘😘

2021-04-19

0

siti homsatun

siti homsatun

inti tau seperti apa ya mlm pertamanya Arga dn Nindi ,pasti hot banget💕💕💕

2021-02-24

0

lihat semua
Episodes
1 Para nama nama penerus tampan
2 Belum sempurna bukanlah keinginan
3 Dan tanda tanda
4 Sudah selesai yang beda artian ternyata
5 Dan akhirnya kabar baik juga
6 Terlalu mendadak aneh
7 Suasana yang menghangat
8 Hari terakhir di Resort
9 Cinta karena terbiasa
10 Tujuan honeymoon
11 Hari bersejarah yang tak terlupakan
12 Kehebohan pagi
13 Kesedihan di balik kebahagiaan
14 Usai liburan, Awal kehidupan
15 Aneh
16 Mual kakak beradik
17 Pagi yang penuh energi
18 Akhirnya pindah juga
19 Ikutan ribet
20 Kabar besar
21 Akhirnya pisitif juga
22 Tiba tiba Over Protektif
23 Ancaman yang manis
24 Seperti bayi dalam dekapan
25 Balasan para istri
26 Selalu merasa yang utama
27 Perasaan yang terikat
28 Berenang menjelang petang
29 Detik detik kelahiran jagoan Wibawa
30 Kelahiran jagoan Aditya
31 Lebih ngetop di banding seorang Aktor
32 Status baru
33 Personil baru
34 Pernah khilaf
35 Toleransi itu perlu
36 Racun dunia
37 Sudah sangat payah
38 Sudah waktunya
39 Lahirnya Gandi Putra Sanjaya
40 Asal mula nama Gandi
41 Keakraban yang turun temurun
42 Dan tanpa terasa
43 Awal yang tak menyenangkan
44 Pertama kali adu jotos
45 Perkenalan singkat
46 Dan kebetulan lagi
47 Terkejut
48 Liburan
49 Sial
50 Rasa bersalah
51 Matahari terbenam
52 Selalu tersenyum saat bersamamu
53 Manis
54 Hadiah
55 Mungkinkah??
56 Dan saat itu
57 PMS
58 Tiba tiba saja
59 Ngedate dadakan
60 Misi tersembunyi
61 Berasa momong
62 Ciuman secara tak langsung
63 Dibalik sikap posesif
64 Perasaan bersalah? ataukah...
65 Les private
66 Menjelang semester akhir
67 Detik detik perpisahan
68 Oh ternyata
69 Sangkalan yang nyata namun menusuk
70 Perpisahan
71 Tidak mengenali satu sama lain
72 Hari berkabung
73 Bak artis
74 Salah paham
75 Tiba tiba
76 Insiden
77 Qirani Lesmana
78 Kekasih dadakan
79 Pasangan kedua
80 Sedikit syock
81 Fix besanan
82 Pasangan manis dan konyol
83 Tanya jawab
84 Penasaran
85 Langsung akrab
86 Tiba tiba kepo
87 Lagi lagi kepo
88 Dan saat itu
89 Cewek tomboi
90 Bucin vs cemburu
91 Masih cemburu
92 Banyak kemajuan
93 Pertemuan
94 Diam diam menghanyutkan
95 Dibalik pertemuan
96 Luka tak berdarah
97 Ternyata!
98 PENGUMUMAN
99 Ketika kau merasa itu yang terbaik
100 Benar benar akan berpisah
101 Selamat jalan cinta
102 Semua masih terasa sama
103 Ternyata benar
104 Nora
105 Perjodohan
106 Seribu hanya ada satu
107 Bayangan itu.
108 Dan cerita masing masing
109 Insiden
110 Sadar vs pertemuan
111 Tuan perfact vs nona sadis
112 Waktu yang salah
113 Setelah sekian purnama
114 Hari inilah hari yang paling membahagiakan
115 Rasa itu
116 Syock
117 Ketahuan
118 Susah didapatkan!
119 Malam pertama
120 otak yang sudah liar kemana mana
121 Tubrukan
122 Ayo menikah
123 Bahagia di akhir cerita
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Para nama nama penerus tampan
2
Belum sempurna bukanlah keinginan
3
Dan tanda tanda
4
Sudah selesai yang beda artian ternyata
5
Dan akhirnya kabar baik juga
6
Terlalu mendadak aneh
7
Suasana yang menghangat
8
Hari terakhir di Resort
9
Cinta karena terbiasa
10
Tujuan honeymoon
11
Hari bersejarah yang tak terlupakan
12
Kehebohan pagi
13
Kesedihan di balik kebahagiaan
14
Usai liburan, Awal kehidupan
15
Aneh
16
Mual kakak beradik
17
Pagi yang penuh energi
18
Akhirnya pindah juga
19
Ikutan ribet
20
Kabar besar
21
Akhirnya pisitif juga
22
Tiba tiba Over Protektif
23
Ancaman yang manis
24
Seperti bayi dalam dekapan
25
Balasan para istri
26
Selalu merasa yang utama
27
Perasaan yang terikat
28
Berenang menjelang petang
29
Detik detik kelahiran jagoan Wibawa
30
Kelahiran jagoan Aditya
31
Lebih ngetop di banding seorang Aktor
32
Status baru
33
Personil baru
34
Pernah khilaf
35
Toleransi itu perlu
36
Racun dunia
37
Sudah sangat payah
38
Sudah waktunya
39
Lahirnya Gandi Putra Sanjaya
40
Asal mula nama Gandi
41
Keakraban yang turun temurun
42
Dan tanpa terasa
43
Awal yang tak menyenangkan
44
Pertama kali adu jotos
45
Perkenalan singkat
46
Dan kebetulan lagi
47
Terkejut
48
Liburan
49
Sial
50
Rasa bersalah
51
Matahari terbenam
52
Selalu tersenyum saat bersamamu
53
Manis
54
Hadiah
55
Mungkinkah??
56
Dan saat itu
57
PMS
58
Tiba tiba saja
59
Ngedate dadakan
60
Misi tersembunyi
61
Berasa momong
62
Ciuman secara tak langsung
63
Dibalik sikap posesif
64
Perasaan bersalah? ataukah...
65
Les private
66
Menjelang semester akhir
67
Detik detik perpisahan
68
Oh ternyata
69
Sangkalan yang nyata namun menusuk
70
Perpisahan
71
Tidak mengenali satu sama lain
72
Hari berkabung
73
Bak artis
74
Salah paham
75
Tiba tiba
76
Insiden
77
Qirani Lesmana
78
Kekasih dadakan
79
Pasangan kedua
80
Sedikit syock
81
Fix besanan
82
Pasangan manis dan konyol
83
Tanya jawab
84
Penasaran
85
Langsung akrab
86
Tiba tiba kepo
87
Lagi lagi kepo
88
Dan saat itu
89
Cewek tomboi
90
Bucin vs cemburu
91
Masih cemburu
92
Banyak kemajuan
93
Pertemuan
94
Diam diam menghanyutkan
95
Dibalik pertemuan
96
Luka tak berdarah
97
Ternyata!
98
PENGUMUMAN
99
Ketika kau merasa itu yang terbaik
100
Benar benar akan berpisah
101
Selamat jalan cinta
102
Semua masih terasa sama
103
Ternyata benar
104
Nora
105
Perjodohan
106
Seribu hanya ada satu
107
Bayangan itu.
108
Dan cerita masing masing
109
Insiden
110
Sadar vs pertemuan
111
Tuan perfact vs nona sadis
112
Waktu yang salah
113
Setelah sekian purnama
114
Hari inilah hari yang paling membahagiakan
115
Rasa itu
116
Syock
117
Ketahuan
118
Susah didapatkan!
119
Malam pertama
120
otak yang sudah liar kemana mana
121
Tubrukan
122
Ayo menikah
123
Bahagia di akhir cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!