Mall kota.
"Lo mau beli apa disini?,"
"Hmmmm....enggak tau, Nan. Bingung gue,"
"Kalau Lo bingung, apalagi gue. Gue kan jarang ke mall begini keseringan berada di kantor,"
"Yaudah kita ke supermarket mall aja yuk, gue kayaknya mau beli stok bahan makanan untuk di rumah,"
"Yaudah ayo,"
******
Supermarket Mall.
"Pertama - tama, kita mau kemana dulu nih,"
"Hmmmm, beli minuman dulu karena di rumah minuman kaleng sudah habis,"
Irene dan Afnan berjalan menuju ke rak minuman kaleng.
"Lo mau yang mana nih, Nan,"
"Yang ini kayaknya boleh deh,"
"Yaudah kita beli yang ini sama yang ini ya. Oke sudah sekarang kita mau kemana lagi,"
"Cari minyak goreng dulu deh soalnya minyak goreng di rumah sudah habis,"
"Ada gak ya minyak goreng disini soalnya Lo tau sendiri kan kalau minyak goreng sekarang itu lagi langka,"
"Iya coba kita cari aja,"
Irene dan Afnan pun mencari tau dimana rak tempat minyak goreng berada.
*****
Waiting room Bandara.
Nathalia yang merasa sangat kecewa dengan Afnan pun memutuskan untuk pergi dari kota itu. Ia ingin menjauh dari Afnan. Dan sebelum memutuskan untuk pergi, Nathalia ingin mengatakan sesuatu pada Afnan. Ia berulang kali menelepon Afnan tapi Afnan sama sekali menjawab telepon darinya dikarenakan Afnan yang saat ini mencoba untuk lebih menjaga perasaan Irene yang jelas - jelas sudah menjadi istrinya yang sah secara hukum dan juga agama.
Nathalia yang menyerah untuk menghubungi Afnan pun akhirnya hanya mengirimkan sebuah pesan singkat untuk Afnan. Ia berharap Afnan masih mau membaca pesan singkat itu darinya.
"Aku harap kamu masih mau membaca pesan singkat dariku ini Afnan. Aku tau saat ini sudah bukan aku lagi yang ada di hatimu. Posisiku telah digantikan. Mau seberapa keras kamu mengatakan bahwa masih aku orangnya yang ada di hatimu. Tapi aku tau kalau kamu tidak sadar akan perasaanmu sendiri. Kamu telah mencintainya, Afnan,"
*****
Singkat cerita, Afnan dan Irene pun selesai berbelanja. Awalnya, Irene dan Afnan ingin segera pulang. Tetapi, Irene tiba - tiba merasa sangat lapar. Ia pun mengajak Afnan untuk makan di salah satu restoran yang ada disana.
"Nan, kita makan dulu yuk. Gue laper nih,"
"Yaudah Lo duluan aja, gue mau naruh belanjaan ini di mobil dulu. Nanti gue bakalan balik lagi kok,"
"Oh oke, kalau begitu,"
Irene berjalan duluan ke restoran sementara Afnan kembali ke parkiran mobil untuk menaruh semua belanjaan yang tadi ia dan Irene sudah beli.
*****
Parkir mobil.
Afnan memasukkan semua belanjaan itu ke dalam bagasi mobilnya. Dan ia pun mengeluarkan handphone dari saku celananya.
"Panggilan telepon dari Nathalia dan satu pesan darinya,"
Afnan dengan panik pun langsung membaca pesan singkat dari Nathalia.
Pesan dari Nathalia : Afnan, jika kamu baca pesan ini mungkin aku sudah pergi jauh darimu. Seharusnya dari awal aku tau kalau posisiku telah digantikan oleh orang lain. Seharusnya dari dulu aku selalu berada di sampingmu seperti yang kamu inginkan agar wanita lain tidak bisa masuk ke dalam kehidupanmu. Tapi semuanya sudah terlambat, kamu tanpa sadar sudah mencintai wanita lain dan menggantikan posisiku di hatimu dengan dirinya. Aku harap kamu bisa bahagia dengan pilihanmu ya. Tidak usah khawatirkan diriku. Aku bisa kok hidup tanpa kamu. See you, I love you🥰
Setelah membaca pesan dari Nathalia, Afnan mencoba mencari dimana keberadaan Nathalia melalui aplikasi pelacak lokasi ada di handphonenya. Ia terkejut saat mengetahui Nathalia sudah berada di Bandara.
Afnan dengan bergegas pun langsung masuk ke dalam mobilnya dan melajukan mobilnya secepat mungkin menuju ke Bandara. Saat itu, Afnan lupa jika ia memiliki janji pada Irene untuk makan bersama. Ia membiarkan Irene begitu saja menunggu dirinya kembali. Sementara, ia sibuk mencari Nathalia yang sudah memutuskan ingin pergi.
Afnan tidak sadar bahwa dirinya telah menyakiti perasaan Irene dan juga Nathalia. Ia tidak bisa terus - terusan menaruh dua nama dalam hatinya. Tetapi, ia tetap nekad untuk terus egois akan hal itu. Ia tidak bisa kehilangan orang yang sudah lama bersamanya tapi ia juga tanpa sadar telah mencintai orang baru yang saat ini akan selalu ada bersama dengannya setiap hari bahkan setiap waktu.
****
*Afnan POV*
"Aku tau kalau tak seharusnya aku egois akan semua hal ini. Aku tau jika seharusnya aku memang harus mengikhlaskan salah satu dari mereka. Entah itu menceraikan Irene atau memutuskan hubungan dengan Nathalia. Tapi saat ini aku tidak bisa kehilangan keduanya. Aku mencintai keduanya dan aku bingung dengan perasaanku. Apakah memang benar aku masih mencintai Nathalia?,"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments