BAB 14#KAGET NIKAH

Irene yang baru saja bangun dari tidurnya langsung berjalan menuju ke arah belakang Villa. Ia melihat Afnan yang menjemur pakaian dalam miliknya dengan dijepit menggunakan penjepit pakaian di sebuah tali panjang yang diikat di antara dua pohon.

"Afnan?!," Teriak Irene.

"Apaan sih berisik banget Lu jadi cewek!,"

"Heh, pria mesum. Lu ngapain sih? Pakaian dalam gue, seenaknya Lu jemur kayak begini. Malu Afnan, kalau sampai bokap sama nyokap Lo tiba - tiba kesini terus mereka lihat ini semua gimana Afnan, mau taruh dimana muka gue,"

"Iya siapa yang suruh Lo selama tinggal disini gak pernah cuci pakaian. Lo lihat tuh di jemuran semua tempat udah dikuasai sama pakaian - pakaian milik Lo sendiri. Pakaian gue aja cuma ada 3 atau 4 doang. Masih mending ya gue masih mau nyuciin pakaian dalam Lo yang bentukannya kayak karet balon begini,"

"Heh, Pria mesum. Asal Lo tau aja ya, ini harga satuannya itu bisa jutaan. Sembarangan aja Lo bilang bentukannya kayak karet balon. Muka Lo itu yang kayak ujung terompet tahun baru,"

"Oh kayak ujung terompet tahun baru ya," Afnan pun mulai menjatuhkan semua pakaian dalam milik Irene yang telah ia cuci dan juga jemur ke tanah.

"Afnaaaan!," Teriak Irene syok melihat Afnan berani melakukan itu semua terhadap pakaian dalam kesayangannya.

Tiiing...Tiiing...Tiiing ( suara bel Villa berbunyi )

"Ada tamu tuh. Gue mau bukain pintu, Lo urusin tuh semua pakaian dalam Lo yang mahal itu. Cuci bersih dan jemur ditempat yang menurut Lo paling aman untuk menyembunyikan pakaian dalam Lo itu,"

Afnan pun melenggang pergi meninggalkan Irene yang sangat kesal padanya.

"Dasar pria mesum gak ada otak,"

"Gue punya otak tapi cuma lagi gak dipake aja," Ucap Afnan yang kembali membalikan tubuhnya.

"Pantes bego,"

"Bodoamat. Selamat mencuci ya istriku tercinta,"

Setelah itu, Afnan beneran berjalan pergi meninggalkan Irene.

"Ih, suami macam apa itu. Pakaian dalam istrinya sendiri di buang - buang kan jadi kotor lagi. Ah yaudahlah, terpaksa deh gue harus nyuci sendiri. Aaahh, Gue kan baru perawatan kuku beberapa hari yang lalu. Gue yakin bakalan jadi jelek setelah gue yang merupakan seorang Irene Bratarini mulai hari ini memutuskan untuk mencuci pakaian dalam sendiri,"

Irene pun mengambil kembali semua pakaian dalam miliknya yang telah di buang Afnan ke tanah untuk ia cuci kembali.

****

Afnan berjalan menuju ke pintu utama Villa. Ia membukakan pintu untuk kedua orangtuanya yang sudah menunggu di depan Villa.

"Mama, Papa,"

"Kamu ini lama banget sih, Afnan. Mama sama Papa sampai lumutan nungguin kamu buka pintu," - Rania.

"Maaf, Ma, Pa. Tadi ada urusan sebentar dengan Irene di belakang,"

"Oh ada urusan sama istrinya rupanya, Pa. Pantes lama banget," - Rania

"Iya, Ma. Jadi ingat waktu masa - masa pengantin baru kita juga gitu," - Anwar

"Emmm, silahkan masuk dulu Ma, Pa,"

"Gak usah kamu suruh pun Papa dan Mama juga memang akan masuk ke dalam. Villa ini kan masih atas nama Papa," - Anwar.

Anwar dan Rania pun masuk ke dalam Villa diikuti dengan Afnan yang berjalan dibelakangnya.

****

Anwar dan Rania duduk di atas sebuah sofa yang berada di ruang tamu dengan diikuti oleh Afnan yang juga duduk di sofa yang berada di sebelah Anwar dan juga Rania.

"Ada apa keperluan apa ya Mama dan Papa sampai datang kesini?,"

"Gini loh, Nan. Papa dan Mama kesini itu ingin menyampaikan bahwa malam ini kita akan mengadakan kumpul keluarga," - Anwar

"Kumpul keluarga?! Disini?,"

"Iya, disini," - Anwar

"Bukannya katanya Om Rayyan masih sakit ya,"

"Dia sudah jauh lebih baik sekarang. Dia merindukan Irene - istri kamu. Makanya dia malam ini akan datang kesini jadi biar kita semua makin akrab. Maka malam ini Papa kamu memutuskan untuk melaksanakan kumpul keluarga," - Rania.

****

"Apa?! Papa dan Mama mau datang kesini," Ucap Irene yang terkejut mendengar kabar dari Afnan bahwa Papa dan Mamanya akan datang malam ini.

"Iya, malam ini mereka semua bakalan merencanakan untuk kumpul keluarga,"

"Wah, yang gila - gila aja sih kumpul keluarga disini. Lu sendiri kan yang bilang kalau kamar di Villa ini cuma satu terus bokap sama nyokap kita mau tidur dimana nantinya. Orang kita berdua tidur aja kadang suka rebutan kamar kok,"

"Ya sebenarnya di Villa ini kamar masih banyak. Lu tau kan di lantai dua itu banyak ruangan yang terkunci,"

"Iya ya gue tau, memangnya itu ruangan apaan,"

"Iya itu kamar lah Bego,"

"Terus ngapa Lo bilang kamar di Villa ini cuma satu,"

"Eh perempuan tusuk sate, disini emang banyak kamarnya. Tapi yang dibuka itu cuma satu yang lainnya dikunci,"

"Sembarangan Lo ya ngatain gue perempuan tusuk sate. Lo kira muka gue ada tampang - tampang kayak sundel bolong atau kuntilanak gitu. Tapi kalau gue boleh tau kenapa semua kamarnya dikunci," Ucap Irene sambil meminum segelas air putih.

"Ya buat biar kita cepat punya anak lah,"

"Hah?!," Irene yang terkejut tanpa sengaja menyemburkan air yang ada di dalam mulutnya ke wajah Afnan.

"Ireneeee,"

"Astaga sorry, sorry, gue gak sengaja," Irene membantu untuk membersihkan wajah dan juga bagian di sekitar dada Afnan.

"Astaga Afnan, Lo kok bisa berdamage banget sih Kalau dilihat pakai hati dan juga mata batin," - Batin Irene.

"Ehem, Ehem, Jangan lihatnya terlalu dalam banget nanti Lo jadi jatuh cinta pula sama gue lagi,"

"Ih apaan sih Lo, males juga gue tau jatuh cinta sama pria mesum kayak Lo,"

"Pria yang Lo bilang sebagai Pria mesum ini itu sekarang udah jadi suami sah Lo. Dan asal Lo tau aja kapanpun kalau Gue mau, Gue bisa melakukan semua hal mesum yang ada dipikiran Lo itu,"

"Afnan, Lo jangan macam - macam ya,"

"Kenapa Lo takut sama gue,"

Afnan terus berjalan mendekat ke arah Irene hingga Irene terus berjalan mundur dan tubuhnya pun mulai menabrak meja kitchen counter. Irene yang mulai ketakutan dengan sikap Afnan pun melirik ke arah meja kitchen counter dan ia melihat sebilah pisau disana. Irene pun mulai meraihnya dan menodongkan pisau itu ke wajah Afnan hingga membuat mata Afnan melotot melihat apa yang Irene lalukan.

"Kalau Lo berani mendekat satu langkah lagi. Maka Gue gak akan segan - segan untuk melukai wajah Lo yang sok tampan itu,"

"Wow, Wow, wow, tunggu dulu. Seenaknya aja Lo main asal mau melukai wajah gue,"

"Ya makanya Lo jangan macam - macam,"

"Eh, wanita gila. Lo kira siapa sih yang mau berbuat mesum sama perempuan berbadan rata kayak Lo. Masih mending modelan bentuk badan cewek gue lagi,"

"Hey, body shamming ya Lo jadi suami,"

"Memang kenyataannya kok, kalau Lo gak terima ya itu udah nasib Lo. Badan kayak papan cucian aja sok cantik,"

Afnan pun melenggang pergi meninggalkan Irene.

"Ih dasar suami gak punya otak, hati dan pikiran. Seenaknya aja menghina istrinya sendiri kayak gitu,"

"Bodoamat," Teriak Afnan dari kejauhan.

"Iiih, memang iya ya badan gue kayak papan cucian. Jelek banget dong badan gue,"

****

Malam Hari..

Rayyan, Lalita, Rania, Anwar, Afnan, dan juga Irene pun berkumpul di halaman belakang Villa sambil menikmati makanan dan juga minuman yang sudah terhidang di atas meja.

"Irene, Afnan, bagaimana rasanya setelah menikah," - Lalita

"Emmm, ya gitulah, Ma. Biasa aja sih sebenarnya gak ada istimewanya," - Irene

*Suasana Hening*

"Ehem, Pa, Ma, Afnan sama Irene bisa gak minta kalau selama kami tinggal disini itu kamar yang lain gak usah dikunci. Jadi kami bisa menyimpan beberapa barang - barang di kamar lain agar kamar kami berdua tidak terlihat terlalu sempit," - Afnan

"Iya benar itu, Mama Rania, Papa Anwar. Saya dan juga Afnan merasa kalau barang - barang yang di kamar kami itu sudah terlalu banyak," - Irene.

"Tidak bisa, karena selama kalian berdua ada disini itu kami berempat selaku orangtua sudah membuat suatu perjanjian bahwa kalian berdua hanya dapat 1 jatah kamar tidur untuk segera memberikan pewaris bagi keluarga Atmaja dan juga keluarga Brata," - Anwar

"Iya, Irene. papa dan juga mertua kamu itu sudah sepakat agar kalian segera memiliki anak karena anak kalian berdua nantinya akan mewarisi semua harta kekayaan dari keluarga Atmaja dan Keluarga Brata," - Rayyan

****

Kamar.

"Apa?! Anak Lo dan Afnan nantinya bakalan mewarisi harta kekayaan dua keluarga kaya raya yang uangnya gak akan Habis - habis 20 turunan. Wah gila njir, kagum gue sama anak yang bakalan lahir dari rahim Lo nanti,"

"Kenapa?,"

"Iya itu masalahnya dia bakalan jadi sultan sejak dalam kandungan malah. Mungkin ya pas dia masih sebentuk zigot dia udah bilang sama tuhan begini," Tuhan biarkan aku lahir, aku mau ngerasain jadi sultan yang walaupun masih kecil bisa punya saldo tabungan puluhan juta rupiah,". Gimana ya rasanya jadi sultan sejak lahir, belum pernah gue rasain kalau misalkan waktu bisa diputar balik bisa gak ya gue aja yang mendaftar jadi anak Lo,"

"Eh kalau gue bisa putar waktu ya. Gue gak mau nikah sama Afnan. Pria mesum nyebelin dan gila lagi,"

"Ehem, siapa yang Lo bilang sebagai pria mesum gila dan menyebalkan," Sahut Afnan yang tiba - tiba datang dan berdiri tepat di belakang Irene.

"Emmm, Shin nanti gue baru telepon Lu lagi ya,"

"Oke, Ren,"

Setelah mengakhiri panggilan telepon dengan Shindy, Irene pun langsung berbalik dan menghadap ke arah Afnan yang sudah menatap dirinya dengan tatapan mata yang tajam.

"Hehehehe, Afnan. Lo kok bisa ada disini sih bukannya katanya Lo mau tidur di ruang tamu ya,"

"Lo tau kita hampir aja ketahuan gak pernah tidur bareng sejak awal kita nikah sama bokap gue,"

"Hah, apa?,"

****

5 menit yang lalu.

Afnan lagi sibuk menonton siaran bola di televisi. Ketika itu, Anwar tiba - tiba saja datang menghampiri Afnan dan mulai duduk disebelahnya.

"Sudah malam, temani istri kamu di kamar sana,"

"Papa?! Papa kok belum tidur,"

"Kamu yang kenapa belum tidur kalau Papa ini sudah biasa tidur malam - malam,"

"Tidak apa - apa cuma lagi gak bisa tidur aja,"

"Hah?! Pengantin baru kok masa gak bisa tidur sih. Udah sana temani istri kamu. Gak baik loh masih pengantin baru istrinya di tinggal - tinggal melulu,"

"Hehehehe, iya Pa,"

Afnan yang tidak bisa membantah perkataan Papanya pun langsung beranjak dari sofa dan berjalan menuju ke kamarnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!