Khalisa saat ini tak dapat menggambarkan perasaannya, semua rasa di hatinya bercampur menjadi satu, sedih, kesal ,kecewa ,muak marah dan benci. rasanya Khalisa ingin sekali melarikan diri namun kenyataannya Dia hanya bisa bersembunyi di dalam kamar dari bayangan masa lalunya.
bagaimana dia bisa begitu bodoh melupakan nama dari pria yang pernah di cintai nya,Arion Zayn Evano,Zayn dan Arion adalah pria yang sama,yang sudah menyakiti hati nya dan membuat nya terluka.
berhubungan selama 3 tahun lebih ternyata tak membuat khalisa benar-benar mengenal sosok Arion, selama bersamanya Arion tidak pernah menceritakan tentang keluarganya, Khalisa hanya mengetahui tentang mamanya yang sudah lama meninggal dunia dan papanya yang telah menikah lagi oleh karena itu Arion tinggal sendiri di apartemen miliknya,
Apakah selama berpacaran dengannya Arion hanya mempermainkan dirinya saja dan tidak benar-benar mencintainya, Mengapa Arion harus menutup-nutupi tentang keluarganya dan berbohong pada dirinya? apakah dalam hidup arion dulu ,diri nya tidak penting sama sekali.lagi-lagi ia harus merasa kecewa dan menyesal pernah menjadi bagian dari hidup Arion.
" belum tidur". sapa irsyad yang baru saja masuk ke kamar mengalihkan pandangan khalisa yang sedang terlarut dalam pikiran nya.
"belum".
" kenapa ,lagi mikirin Zayn?"ledek Irsyad membuat Khalisa gugup seperti pencuri yang sudah tertangkap basah.
"apa maksud lo".ketus Khalisa yang takut irsyad mengetahui masa lalunya bersama Arion.
" habis dari tadi gue liatin elo sibuk perhatiin zayn ,emangnya suami lo ini kurang ganteng".goda Irsyad
" jangan ngaco ,buat apa juga gue perhatiin Zayn".elak Khalisa.
"𝘫𝘶𝘫𝘶𝘳 𝘨𝘶𝘦 𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘴𝘪𝘢𝘱 𝘬𝘦𝘩𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘭𝘰 𝘒𝘩𝘢𝘭𝘪𝘴𝘢,𝘥𝘪 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘩𝘢𝘵𝘪 𝘭𝘰 𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘭𝘪𝘩 𝘨𝘶𝘦".batin Irsyad.
" biar gue aja yang tidur di sofa".kata Irsyad menggambil bantal dan guling dari atas kasur untuk diri nya tidur di sofa.
***
pagi-pagi sekali Khalisa sudah bangun membantu bi ani (pembantu rumah nenek) menyiapkan sarapan untuk seluruh keluarga. khalisa yang sibuk memotong sayuran tidak menyadari seseorang telah berada di belakangnya.
"apa kabar Khalisa?".sapa Arion yang membuat Khalisa terkejut dan membalikkan badan nya.
melihat Khalisa tak merespon perkataan nya,Arion kembali berbicara" tadinya aku merindukanmu Khalisa tapi setelah melihat kenyataannya aku menyesal telah bertemu denganmu lagi".
"apa maksud mu".
" sebenar nya aku selalu merasa menyesal karena telah meninggalkanmu, selama ini aku juga selalu merasa bersalah padamu ,tapi ternyata kau munafik, kau hamil anak Irsyad dan menikah dengannya ,ternyata kau juga telah mengkhianatiku".
Khalisa hanya diam walau sebenar nya ingin sekali marah mendengar semua tuduhan Arion padanya, namun Khalisa tidak mungkin memberi tahu yang sebenarnya kepada Arion jika alika adalah anaknya, biarlah Arion salah paham pada dirinya daripada harus melihat keluarga mereka kecewa.
Arion buru-buru pergi ketika melihat bi ani yang habis membuang sampah kembali ke dapur.
" pembicaraan kita belum selesai Khalisa". ucap Arion sebelum meninggalkan dapur.
khalisa membuang nafasnya, perasaan tadi dada nya begitu sesak saat berduaan saja dengan Arion.
"aneh,maling teriak maling".gerutu Khalisa pelan agar bi ani tak mendengar nya.
***
siang hari seluruh keluarga terlihat sedang bersantai di ruang tengah, om Evan dan tante Mira yang tak terlihat batang hidung nya sejak kemarin, juga ada disana, orang tua Irsyad memang tidak tinggal bersama nenek karena mereka memiliki rumah sendiri yang jaraknya hanya 1 km dari tempat tinggal nenek.
walau sudah lama tak bertemu ternyata orang tua Irsyad tetap tidak berubah , masih sama seperti biasanya, sombong dan angkuh,terlihat saat Khalisa mencium tangan mereka,mereka hanya membuang muka,sama sekali tak menyapa khalisa sebagai menantu nya.Khalisa berusaha mengguatkan hatinya meski hati nya sedih.
" kau tidak ingin tinggal bersama kami Zayn selama berada di bandung?". tanya om Evan kepada Arion.
Khalisa melirik Irsyad yang terlihat kesal,Khalisa jadi merasa kasihan pada Irsyad karena tak di anggap oleh papa nya sendiri,siapapun yang menjadi Irsyad pasti akan merasa sakit hati.
"maaf pah tapi aku lebih nyaman di rumah nenek".jawab Arion,menatap Khalisa.
" bukan kah memang kau selalu nyaman dimana saja".sindir Irsyad.
saat orang-orang dewasa sibuk mengobrol alika yang masih polos hanya bermain di pangkuan may,may tak henti-henti nya menciumi pipi Alika yang chuby ,membuat Alika tertawa geli.
"kak Khalisa coba perhatikan wajah Alika,bukan kah wajah nya lebih mirip kak Zayn".ceplos may.membuat semua orang langsung memperhatikan wajah Zayn dan Alika bergantian.
" apakah kau sebegitu membenci Zayn sehingga wajah anak mu mirip dengan nya".ledek om bobby pada Irsyad yang hanya tersenyum getir.
Khalisa sebenarnya ingin sekali membantah ucapan may, namun tak tahu mengapa mulutnya seperti tak bisa bersuara sama sekali hingga hanya membuatnya terdiam saja. khalisa berharap Arion tidak sepeka ayumi,karena biasanya pria lebih mengandalkan pikiran mereka daripada hati nurani nya.
" mungkin alika memang benar putriku". ucap Arion dengan santainya, membuat mata semua orang hampir keluar dari tempatnya ,"aku hanya bercanda".lanjut arion lagi membuat semuanya tertawa lega.
" bercanda loe sama sekali nggak lucu".ketus Irsyad meninggalkan ruang tengah dengan perasaan kesal.
Arion sama sekali tak mempedulikan irsyad, dari tempatnya duduk Arion tampak sedang memperhatikan alika, setiap lekukan wajah alika tak lepas dari pengamatan nya.Arion masih memikirkan perkataan may,jika benar Alika memang anak nya,tentu saja diri nya tak akan tinggal diam dan akan mengambil kembali yang menjadi hak nya.Arion tak akan membiarkan Irsyad hidup bahagia di atas penderitaan nya.
ada senyum dari sudut bibir Arion,setelah lama kehilangan orang yang di cintai nya,kini Arion berjanji pada diri nya sendiri tak akan melepaskan Khalisa lagi apapun yang terjadi.takdir lah yang sudah mempertemukan nya kembali dengan Khalisa dan ia berharap takdir juga yang akan kembali menyatukan mereka.
Irsyad yang masih kesal dengan Arion,pergi ke gazebo belakang,menghisap rokok andalan nya agar suasana hati nya sedikit lebih tenang.ada rasa takut dalam diri Irsyad,bagaimana jika Khalisa masih mencintai Arion?apakah dia dapat merelakan kembali Khalisa hidup bahagia dengan orang lain,akan kah diri nya sanggup jika kehilangan Khalisa dan juga Alika.ingin sekali rasa nya Irsyad mengajak Khalisa dan alika pulang ke jakarta,tapi apa yang akan di pikirkan semua orang nanti,terutama Khalisa,pasti nanti Khalisa akan curiga pada nya.
Irsyad berharap dirinya bisa mengontrol emosi,
mudah-mudahan dia tak terpancing emosi lagi jika berhadapan dengan Arion yang menurut nya sangat menyebalkan dan tak tahu diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Pujiati
Ternyata saudara
2022-05-20
0