Terpaku

“Maksudnya apa?” Awan berdiri dari duduknya dan menatap marah pada pria blasteran itu. 

Ayah, Zidan, dan Ibu Humairah tampak terkejut dengan reaksi Awan, begitu pun dengan Guntur yang belum mengetahui sosok pria asing yang malam itu turut hadir di rumah Ayah Ahmad. 

Guntur menatap Ayah Ahmad seolah meminta sebuah penjelasan. 

“Tenang Kak Awan. Ayo duduk dulu, biar ayah yang jelaskan.” Zidan menepuk pundak Awan, yang membuat kakak iparnya itu kembali duduk. Tatapannya tajam menghujam Guntur. 

“Maaf, Nak Guntur. Ayah terlalu senang dengan kedatanganmu ke rumah ini setelah lima tahun tidak bertemu. Sampai lupa memberitahu hal penting ini,” ucap Ayah Ahmad membuat dahi Guntur berkerut. 

Pria itu menatap Awan dengan penuh selidik. Pikirannya menebak, apakah pria di hadapannya telah meng-khitbah Pelangi lebih dulu? 

“Memberitahu apa, Ayah? Apa sudah ada yang mendahului saya?” tanya Guntur Penasaran. 

Sikap sungkan Ayah Ahmad nampak sangat jelas. Merasa tak enak kepada Guntur yang jauh-jauh datang dari luar negeri demi Pelangi. Ia tahu Guntur sudah lama menyukai Pelangi. “Maafkan Ayah. Tapi Pelangi sudah menikah, dan Nak Awan ini adalah suaminya.” 

Mendadak wajah Guntur memucat dengan pandangan menunduk. Hela napasnya tampak berat. Jangan lupakan bola matanya yang memerah menggambarkan kesedihan dan sesal mendalam.

Kecewa? Tentu saja. Telah lama ia menyimpan perasaan untuk Pelangi. Usahanya melanjutkan pendidikan ke luar negeri dan kembali saat merasa telah layak untuk Pelangi ternyata berakhir sia-sia. Satu hal yang ia sesali dalam lubuk hatinya yang terdalam, mengapa tak meng-khitbah Pelangi jauh-jauh hari sebelumnya? 

Namun, apa daya semua sudah terjadi. Pelangi telah menjadi milik orang. Guntur pun melirik Awan. “Maaf, saya benar-benar tidak tahu tentang ini. Saya juga belum mendengar tentang kabar tentang pernikahan Pelangi.” 

“Enak aja lo minta maaf setelah niat mau ngelamar istri orang!” Namun makian itu hanya dapat ia teriakkan dalam hati mengingat sedang berada di rumah mertua. Hingga akhirnya yang terucap dari mulutnya hanya, “Tidak apa-apa.” 

Sementara Zidan menyembunyikan senyum kepuasan setelah melihat reaksi kakak iparnya. 

Sekarang tahu kan, istri yang tidak dianggap itu ternyata ada yang sangat menginginkan. Kak Pelangi terlalu berharga kalau cuma untuk disakiti. 

“Ayah kenapa tidak memberi kabar tentang pernikahan Pelangi?” tanya Guntur menatap Ayah Ahmad. Masih dengan kekecewaan yang tampak sangat jelas. 

“Maafkan Ayah, Nak. Dari pihak keluarga kami, Pernikahan Pelangi memang digelar secara sederhana dan hanya melibatkan kerabat terdekat. Itu semua atas permintaan Pelangi sendiri,” jawabnya.

Guntur mengangguk mengerti. Dirinya lah yang bersalah karena menyembunyikan perasaannya begitu lama.

"Saya mengerti, Ayah." Ada senyum tipis di bibirnya, meskipun tampak sangat jelas kekecewaan di wajahnya. Ia pasrah dadis pujaannya ternyata telah ada yang memiliki.

“Diminum tehnya Nak Guntur,” ucap Bu Humairah memecah kecanggungan yang tercipta.

“Iya, Bu. Terima kasih.” Pria itu lantas meraih secangkir teh dan mengobrol beberapa hal dengan Ayah Ahmad dan Zidan. Sementara Awan hanya menjadi pendengar. 

Dari obrolan mereka, Awan dapat menilai bahwa Guntur sangat dekat dengan keluarga Ayah Ahmad. Pria asing itu bahkan tahu banyak hal tentang Pelangi yang justru Awan sendiri tidak tahu, termasuk kepemilikan sebuah butik pakaian muslimah. 

...........

“Nak Awan tidak istirahat? Ini sudah malam,” ucap Ibu Humairah saat keluar dari kamar dan mendapati menantunya masih duduk di ruang keluarga bersama Ayah Ahmad. 

“Iya, Bu. Ini mau istirahat.” Awan mengusap wajahnya. Sebenarnya, ia pun sudah merasa cukup mengantuk. Aktivitas sepanjang hari di kantor membuat tenaganya terkuras. Belum lagi apa yang menjadi alasannya sampai menyusul Pelangi ke rumah orangtuanya. 

“Terus gue tidur di mana? Di kamar Zidan aja kali ya?” gumamnya dalam batin. 

“Kamar Zidan yang mana ya, Bu?” Sebuah pertanyaan yang membuat Ayah Ahmad menatapnya heran.

“Kok di kamar Zidan?” sambar  Ayah Ahmad. “Kamar Pelangi yang di ujung itu. Yang ada tirainya warna pink.” Ia menunjuk sebuah kamar paling ujung. 

“Oh, iya. Ayah,” balas Awan dengan malu-malu. “Kalau begitu saya permisi istirahat duluan.” 

“Silahkan Nak Awan.” 

“Mampus gue! Diusir Pelangi dari kamarnya nggak ya?”

Awan mengulas senyum sebelum akhirnya berjalan menuju kamar Pelangi. Dengan menarik napas dalam, ia memutar gagang pintu dan melangkah masuk, membuat sang pemilik kamar terkejut. 

Awan pun membeku dengan kelopak mata yang melebar. Betapa tidak, Pelangi berdiri di depan meja rias dengan menggunakan piyama dress berbahan satin. Bukan hanya itu, untuk pertama kali, Awan melihat Pelangi tanpa hijab. 

Rambut panjangnya yang hitam berkilau tergerai indah, yang membuat kulit wajahnya tampak lebih putih, bercahaya, cantik dan tentunya ... tampak lebih muda.

............

Terpopuler

Comments

Laurensia Listianawati

Laurensia Listianawati

baru tahu kamu Awan kalo Pelangi cantik ya

2025-01-07

0

Ila Lee

Ila Lee

terperanjat kau awan pelangi bigitu cantik

2024-11-23

0

Aira Azzahra Humaira

Aira Azzahra Humaira

baru nyadar lo awan klu bini lo cantik

2025-03-26

0

lihat semua
Episodes
1 Kenapa Tidak Menentang Sejak Awal?
2 Kenyataan Pahit
3 Kenapa Ayah Memilih Saya?
4 Kok Enak Sih?
5 Kompromi!
6 Pindah Ke rumah Baru
7 Pingsan!
8 Jadi Seperti Ini Pilihan Ayah?
9 Kenapa Kakak Bohong?
10 Apa Ini Adil?
11 Seperti Apa Wujudnya?
12 Sulit Bagiku!
13 Kenapa Harus Malu?
14 Antar Pulang!
15 Jauh Lebih Baik Daripada ....
16 Aroma Parfum?
17 Melepas Awan Untuk Priska?
18 Menyusul
19 Melamar Pelangi?
20 Terpaku
21 Aku Memang Kecewa!
22 Memperbaiki Kesalahan
23 Berkata Jujur
24 Kamu Sudah Berubah!
25 Tolong Lepaskan Awan!
26 Dosakah?
27 Meminta Anakku Kembali
28 Beri Kesempatan?
29 Tetap Huznudzon
30 Laa Tahzan Innallaha Ma'ana
31 Zidan?
32 Tersadar?
33 Meminta Kesempatan
34 Menjadi Lenteramu
35 Hubby-nya Mana?
36 Pulang
37 Kena Sawan!
38 Belajar Shalat
39 Kenapa Akhirnya Memilih Aku?
40 Jangan Lupa Berdoa
41 Cemburu dan Posesif
42 Hijab Bagi Laki-Laki
43 Do You Love Him?
44 Ajarin Kakak Napa?
45 Membangun Dari Titik Awal Bersama
46 Bos Baru?
47 Cari Informasi Tentang Awan!
48 Suamiku Sedang Dalam Perjalanan Hijrahnya!
49 Rekomendasi Bacaan
50 Mau Ajak Kamu ....
51 Semoga Hijrahku Mengantarkanmu Pada Cinta Allah
52 Pelangi Berselimut Awan
53 Guntur Diselimuti Awan
54 Kamu Siap-Siap, Ya?
55 Merasa Diikuti
56 Mending Gue Pulang!
57 Siapa Yang Kirim Kalian?
58 Mengapa Manusia DiUji?
59 Tentang Foto Yang Mengejutkan
60 Apakah Semua Hanya Topeng?
61 Siapa Yang Menyumbang?
62 Bentuk Ujian
63 Sakina, Mawaddah, Wa Rahma
64 Kejutan Tak Terduga
65 Keadaan Sebenarnya ....
66 Kalung Berlian?
67 Apa Aku Tidak Boleh Kecewa?
68 Kenapa Tidak Bilang?
69 Bermuka Dua
70 Dia Pernah Apa?
71 Kejadian Masa Lalu
72 Pengantin Tuan Adam
73 Kamu Tidak Percaya Sama Aku?
74 Saling Terbuka
75 Boleh Ajak Keluarga?
76 Memang Baru Hijrah!
77 Jangan Kasih Salam!
78 Pertanyaan Jebakan!
79 Buat Di Tempat Lain
80 Bertemu Sahabat Lama
81 Aku Tidak Suka!
82 Beritahu Teman Kamu Itu!
83 Maafkan Aku!
84 Rumah Baru Maryam
85 Aku sedih
86 Mas Guntur!
87 Umi Abah?
88 Rencana Guntur?
89 Perasaan Tidak Enak!
90 Kehilangan!
91 Melaporkan?
92 Butuh Waktu
93 Meminta Maaf
94 Untung Dokter!
95 Move On, Priska!
96 Ngajak Ribut!
97 Extra Part Maryam-Guntur
98 Extra Part - Tidak Akan Bisa Kemana-Mana
99 Extra Part- Kejutan Untuk Kamu
100 SUAMI BOHONGAN
101 Extra Part - Rumah Baru
102 Extra Part - Memuji kamu
103 Bisa Makin Tidak Benar
104 Jemput Saudara
105 Temani Kakak, ya!
106 Kenapa Kabur?
107 Mama Jahat, Bu!
108 Seperti Apa Kriteria Zidan?
109 MY SEXY LITTLE WIFE
110 Extra Part - Kamu Akan Kabur, Nggak?
111 Extra Part - Kedatangan Maryam
112 Extra Part - Masih Ada Kesempatan
113 Extra Part - JALAN BARENG
114 Extra Part - Dia Yang Aneh
115 Extra Part - Zidan Itu Judes
116 Extra Part - Dijodohkan Dengan Pria Brutal
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Kenapa Tidak Menentang Sejak Awal?
2
Kenyataan Pahit
3
Kenapa Ayah Memilih Saya?
4
Kok Enak Sih?
5
Kompromi!
6
Pindah Ke rumah Baru
7
Pingsan!
8
Jadi Seperti Ini Pilihan Ayah?
9
Kenapa Kakak Bohong?
10
Apa Ini Adil?
11
Seperti Apa Wujudnya?
12
Sulit Bagiku!
13
Kenapa Harus Malu?
14
Antar Pulang!
15
Jauh Lebih Baik Daripada ....
16
Aroma Parfum?
17
Melepas Awan Untuk Priska?
18
Menyusul
19
Melamar Pelangi?
20
Terpaku
21
Aku Memang Kecewa!
22
Memperbaiki Kesalahan
23
Berkata Jujur
24
Kamu Sudah Berubah!
25
Tolong Lepaskan Awan!
26
Dosakah?
27
Meminta Anakku Kembali
28
Beri Kesempatan?
29
Tetap Huznudzon
30
Laa Tahzan Innallaha Ma'ana
31
Zidan?
32
Tersadar?
33
Meminta Kesempatan
34
Menjadi Lenteramu
35
Hubby-nya Mana?
36
Pulang
37
Kena Sawan!
38
Belajar Shalat
39
Kenapa Akhirnya Memilih Aku?
40
Jangan Lupa Berdoa
41
Cemburu dan Posesif
42
Hijab Bagi Laki-Laki
43
Do You Love Him?
44
Ajarin Kakak Napa?
45
Membangun Dari Titik Awal Bersama
46
Bos Baru?
47
Cari Informasi Tentang Awan!
48
Suamiku Sedang Dalam Perjalanan Hijrahnya!
49
Rekomendasi Bacaan
50
Mau Ajak Kamu ....
51
Semoga Hijrahku Mengantarkanmu Pada Cinta Allah
52
Pelangi Berselimut Awan
53
Guntur Diselimuti Awan
54
Kamu Siap-Siap, Ya?
55
Merasa Diikuti
56
Mending Gue Pulang!
57
Siapa Yang Kirim Kalian?
58
Mengapa Manusia DiUji?
59
Tentang Foto Yang Mengejutkan
60
Apakah Semua Hanya Topeng?
61
Siapa Yang Menyumbang?
62
Bentuk Ujian
63
Sakina, Mawaddah, Wa Rahma
64
Kejutan Tak Terduga
65
Keadaan Sebenarnya ....
66
Kalung Berlian?
67
Apa Aku Tidak Boleh Kecewa?
68
Kenapa Tidak Bilang?
69
Bermuka Dua
70
Dia Pernah Apa?
71
Kejadian Masa Lalu
72
Pengantin Tuan Adam
73
Kamu Tidak Percaya Sama Aku?
74
Saling Terbuka
75
Boleh Ajak Keluarga?
76
Memang Baru Hijrah!
77
Jangan Kasih Salam!
78
Pertanyaan Jebakan!
79
Buat Di Tempat Lain
80
Bertemu Sahabat Lama
81
Aku Tidak Suka!
82
Beritahu Teman Kamu Itu!
83
Maafkan Aku!
84
Rumah Baru Maryam
85
Aku sedih
86
Mas Guntur!
87
Umi Abah?
88
Rencana Guntur?
89
Perasaan Tidak Enak!
90
Kehilangan!
91
Melaporkan?
92
Butuh Waktu
93
Meminta Maaf
94
Untung Dokter!
95
Move On, Priska!
96
Ngajak Ribut!
97
Extra Part Maryam-Guntur
98
Extra Part - Tidak Akan Bisa Kemana-Mana
99
Extra Part- Kejutan Untuk Kamu
100
SUAMI BOHONGAN
101
Extra Part - Rumah Baru
102
Extra Part - Memuji kamu
103
Bisa Makin Tidak Benar
104
Jemput Saudara
105
Temani Kakak, ya!
106
Kenapa Kabur?
107
Mama Jahat, Bu!
108
Seperti Apa Kriteria Zidan?
109
MY SEXY LITTLE WIFE
110
Extra Part - Kamu Akan Kabur, Nggak?
111
Extra Part - Kedatangan Maryam
112
Extra Part - Masih Ada Kesempatan
113
Extra Part - JALAN BARENG
114
Extra Part - Dia Yang Aneh
115
Extra Part - Zidan Itu Judes
116
Extra Part - Dijodohkan Dengan Pria Brutal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!