Kenapa Kakak Bohong?

Zidan dibantu temannya membawa Awan ke mobil. Kemarahan masih tampak sangat jelas dalam tatapan menghujam pemuda itu. Ingin sekali ia hadiahkan kepalan tinju ke wajah pria yang telah menikahi kakaknya beberapa hari yang lalu. 

Tadi saat dalam perjalanan pulang, ia tak sengaja melihat mobil Awan terparkir di depan klub malam. Rasa penasaran pun timbul, dalam benak bertanya, mau apa kakak iparnya itu pergi ke sebuah tempat maksiat?

“Man, bawa saja motornya. Aku akan antar kakak iparku pulang dulu,” ucap Zidan kepada temannya. 

“Baiklah, kamu hati-hati.” Setelah kepergian temannya, Zidan duduk di kursi kemudi. 

Tatapan tajam kembali ia arahkan kepada kakak iparnya. Sebuah kesimpulan langsung terbesit dalam benaknya. Awan memang menunjukkan gelagat mencurigakan sejak hari pertama menikah. Pria itu menghilang di resepsi pernikahan yang membuat Pelangi harus berdiri sendirian di pelaminan. Belum lagi pertemuan semalam di swalayan, di mana sikap Awan sangat dingin terhadap Pelangi. 

Zidan mengeluarkan ponsel dari saku jaketnya. Ia harus segera menghubungi Pelangi, sebab dirinya belum mengetahui alamat baru kakaknya. 

.

.

.

Pelangi baru saja selesai menjalankan shalat malam ketika mendengar ponselnya berdering. Masih dalam balutan mukena berwarna putih, ia meraih ponsel.

“Zidan? Ada apa dia telepon malam-malam.” 

Tanpa menunggu, Pelangi langsung menggeser simbol hijau pada layar ponsel. 

“Assalamu’alaikum, Dek.” Lembut suara Pelangi terdengar, yang membuat hati Zidan seperti disayat. Kakaknya yang lembut dan penyayang malah mendapatkan seorang suami seperti Awan. 

Zidan mengatur napasnya sebelum menjawab, “Wa'alaikumsalam, Kak.” 

“Tumben telepon malam-malam. Ada apa? Ibu sama ayah sehat?” Ingatan Pelangi langsung tertuju kepada kedua orang tuanya. Apa lagi Ayah Ahmad yang memiliki riwayat penyakit jantung.

“Alhamdulillah, ayah ibu sehat,” jawab Zidan. “Kakak bisa share lokasi Kakak sekarang?” 

“Share lokasi, memang kenapa?” Terlihat kerutan tipis di kening Pelangi.

“Kirim saja, Kak. Aku kan belum tahu Kak Pelangi tinggal di mana sekarang,” jawabnya berusaha santai, meskipun dalam hati diselimuti kemarahan.

“Oh, iya. Kakak kirim sekarang, ya.” 

Panggilan terputus setelah Pelangi mengucapkan salam. Ia lalu mengirimkan lokasi keberadaannya melalui aplikasi WhatsApp. Sedikit heran terlintas dalam benaknya, sebab Zidan tak pernah  menghubunginya di larut malam seperti sekarang, apa lagi hanya untuk urusan sepele. Terlebih, kini Pelangi sudah menikah dan sedang dalam masa pengantin baru.

Pelangi menatap jam di ponselnya. Waktu telah menunjukkan pukul satu dini hari, namun suaminya tak kunjung pulang ke rumah. Mau menghubungi pun tak tahu harus ke mana, Pelangi belum memiliki nomor telepon suaminya.

Selain itu, ia tak mungkin bertanya kepada mertuanya. Bukankah sangat aneh jika meminta nomor telepon Awan, padahal mereka serumah? 

Pelangi masih terjaga ketika mendengar bunyi klakson mobil beberapa kali. Wanita itu mengintip dari jendela. Sebuah mobil berwarna putih yang diyakininya adalah mobil sang suami. 

“Kenapa Mas Awan membunyikan klakson mobil? bukannya pagar di rumah ini pakai remote, ya?” 

Meskipun dalam benak bertanya-tanya, namun Pelangi segera turun untuk membukakan gerbang besar itu. Mobil milik Awan pun memasuki halaman rumah.

Bola mata Pelangi melebar saat melihat yang turun dari mobil ternyata bukan suaminya, melainkan Zidan, adiknya. 

“Zidan? Kamu?” Suara terdengar Pelangi gemetar. Bagaimana mobil Awan dibawa Zidan? Sedangkan mereka belum begitu dekat.

Zidan terdiam beberapa saat menatap kakaknya yang masih menggunakan mukena. Mata Pelangi yang terlihat sembab membuat pemuda itu merasa semakin sesak. 

“Suami Kakak!” ucapnya seraya menunjuk ke dalam mobil. 

Pelangi merasa tubuhnya meremang saat itu juga. Pikirannya sudah mampu menebak bahwa suaminya sedang dalam keadaan mabuk. Dan kini adiknya telah mengetahui apa yang berusaha ia tutupi sejak kemarin.

.

.

.

Tubuh kokoh Awan terbaring di ranjang setelah Zidan dan Pelangi menggotongnya dengan susah payah dari lantai bawah. Pria itu tak sadarkan diri akibat pengaruh minuman keras.

Zidan melayangkan tatapan menuntut kepada kakaknya itu, kepala Pelangi seketika tertunduk malu. 

Kemarin saat bertemu di Swalayan, Zidan menanyakan apa dirinya bahagia bersama Awan, mengingat mereka menikah karena sebuah perjodohan. Namun, Pelangi mengiyakan pertanyaan adiknya dengan penuh keyakinan. 

“Kenapa Kakak bohong kemarin? Kebahagiaan macam apa yang kakak dapat dari suami seperti dia? Tidak ada kan, Kak!” 

***

Terpopuler

Comments

Aira Azzahra Humaira

Aira Azzahra Humaira

hempaskan aja si awan kelabu noh buang buang tenaga aja ama fikiran

2025-03-25

0

Laurensia Listianawati

Laurensia Listianawati

😭😭😭😭😭

2025-01-06

1

Rima Agustina

Rima Agustina

/Sob/

2024-05-18

1

lihat semua
Episodes
1 Kenapa Tidak Menentang Sejak Awal?
2 Kenyataan Pahit
3 Kenapa Ayah Memilih Saya?
4 Kok Enak Sih?
5 Kompromi!
6 Pindah Ke rumah Baru
7 Pingsan!
8 Jadi Seperti Ini Pilihan Ayah?
9 Kenapa Kakak Bohong?
10 Apa Ini Adil?
11 Seperti Apa Wujudnya?
12 Sulit Bagiku!
13 Kenapa Harus Malu?
14 Antar Pulang!
15 Jauh Lebih Baik Daripada ....
16 Aroma Parfum?
17 Melepas Awan Untuk Priska?
18 Menyusul
19 Melamar Pelangi?
20 Terpaku
21 Aku Memang Kecewa!
22 Memperbaiki Kesalahan
23 Berkata Jujur
24 Kamu Sudah Berubah!
25 Tolong Lepaskan Awan!
26 Dosakah?
27 Meminta Anakku Kembali
28 Beri Kesempatan?
29 Tetap Huznudzon
30 Laa Tahzan Innallaha Ma'ana
31 Zidan?
32 Tersadar?
33 Meminta Kesempatan
34 Menjadi Lenteramu
35 Hubby-nya Mana?
36 Pulang
37 Kena Sawan!
38 Belajar Shalat
39 Kenapa Akhirnya Memilih Aku?
40 Jangan Lupa Berdoa
41 Cemburu dan Posesif
42 Hijab Bagi Laki-Laki
43 Do You Love Him?
44 Ajarin Kakak Napa?
45 Membangun Dari Titik Awal Bersama
46 Bos Baru?
47 Cari Informasi Tentang Awan!
48 Suamiku Sedang Dalam Perjalanan Hijrahnya!
49 Rekomendasi Bacaan
50 Mau Ajak Kamu ....
51 Semoga Hijrahku Mengantarkanmu Pada Cinta Allah
52 Pelangi Berselimut Awan
53 Guntur Diselimuti Awan
54 Kamu Siap-Siap, Ya?
55 Merasa Diikuti
56 Mending Gue Pulang!
57 Siapa Yang Kirim Kalian?
58 Mengapa Manusia DiUji?
59 Tentang Foto Yang Mengejutkan
60 Apakah Semua Hanya Topeng?
61 Siapa Yang Menyumbang?
62 Bentuk Ujian
63 Sakina, Mawaddah, Wa Rahma
64 Kejutan Tak Terduga
65 Keadaan Sebenarnya ....
66 Kalung Berlian?
67 Apa Aku Tidak Boleh Kecewa?
68 Kenapa Tidak Bilang?
69 Bermuka Dua
70 Dia Pernah Apa?
71 Kejadian Masa Lalu
72 Pengantin Tuan Adam
73 Kamu Tidak Percaya Sama Aku?
74 Saling Terbuka
75 Boleh Ajak Keluarga?
76 Memang Baru Hijrah!
77 Jangan Kasih Salam!
78 Pertanyaan Jebakan!
79 Buat Di Tempat Lain
80 Bertemu Sahabat Lama
81 Aku Tidak Suka!
82 Beritahu Teman Kamu Itu!
83 Maafkan Aku!
84 Rumah Baru Maryam
85 Aku sedih
86 Mas Guntur!
87 Umi Abah?
88 Rencana Guntur?
89 Perasaan Tidak Enak!
90 Kehilangan!
91 Melaporkan?
92 Butuh Waktu
93 Meminta Maaf
94 Untung Dokter!
95 Move On, Priska!
96 Ngajak Ribut!
97 Extra Part Maryam-Guntur
98 Extra Part - Tidak Akan Bisa Kemana-Mana
99 Extra Part- Kejutan Untuk Kamu
100 SUAMI BOHONGAN
101 Extra Part - Rumah Baru
102 Extra Part - Memuji kamu
103 Bisa Makin Tidak Benar
104 Jemput Saudara
105 Temani Kakak, ya!
106 Kenapa Kabur?
107 Mama Jahat, Bu!
108 Seperti Apa Kriteria Zidan?
109 MY SEXY LITTLE WIFE
110 Extra Part - Kamu Akan Kabur, Nggak?
111 Extra Part - Kedatangan Maryam
112 Extra Part - Masih Ada Kesempatan
113 Extra Part - JALAN BARENG
114 Extra Part - Dia Yang Aneh
115 Extra Part - Zidan Itu Judes
116 Extra Part - Dijodohkan Dengan Pria Brutal
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Kenapa Tidak Menentang Sejak Awal?
2
Kenyataan Pahit
3
Kenapa Ayah Memilih Saya?
4
Kok Enak Sih?
5
Kompromi!
6
Pindah Ke rumah Baru
7
Pingsan!
8
Jadi Seperti Ini Pilihan Ayah?
9
Kenapa Kakak Bohong?
10
Apa Ini Adil?
11
Seperti Apa Wujudnya?
12
Sulit Bagiku!
13
Kenapa Harus Malu?
14
Antar Pulang!
15
Jauh Lebih Baik Daripada ....
16
Aroma Parfum?
17
Melepas Awan Untuk Priska?
18
Menyusul
19
Melamar Pelangi?
20
Terpaku
21
Aku Memang Kecewa!
22
Memperbaiki Kesalahan
23
Berkata Jujur
24
Kamu Sudah Berubah!
25
Tolong Lepaskan Awan!
26
Dosakah?
27
Meminta Anakku Kembali
28
Beri Kesempatan?
29
Tetap Huznudzon
30
Laa Tahzan Innallaha Ma'ana
31
Zidan?
32
Tersadar?
33
Meminta Kesempatan
34
Menjadi Lenteramu
35
Hubby-nya Mana?
36
Pulang
37
Kena Sawan!
38
Belajar Shalat
39
Kenapa Akhirnya Memilih Aku?
40
Jangan Lupa Berdoa
41
Cemburu dan Posesif
42
Hijab Bagi Laki-Laki
43
Do You Love Him?
44
Ajarin Kakak Napa?
45
Membangun Dari Titik Awal Bersama
46
Bos Baru?
47
Cari Informasi Tentang Awan!
48
Suamiku Sedang Dalam Perjalanan Hijrahnya!
49
Rekomendasi Bacaan
50
Mau Ajak Kamu ....
51
Semoga Hijrahku Mengantarkanmu Pada Cinta Allah
52
Pelangi Berselimut Awan
53
Guntur Diselimuti Awan
54
Kamu Siap-Siap, Ya?
55
Merasa Diikuti
56
Mending Gue Pulang!
57
Siapa Yang Kirim Kalian?
58
Mengapa Manusia DiUji?
59
Tentang Foto Yang Mengejutkan
60
Apakah Semua Hanya Topeng?
61
Siapa Yang Menyumbang?
62
Bentuk Ujian
63
Sakina, Mawaddah, Wa Rahma
64
Kejutan Tak Terduga
65
Keadaan Sebenarnya ....
66
Kalung Berlian?
67
Apa Aku Tidak Boleh Kecewa?
68
Kenapa Tidak Bilang?
69
Bermuka Dua
70
Dia Pernah Apa?
71
Kejadian Masa Lalu
72
Pengantin Tuan Adam
73
Kamu Tidak Percaya Sama Aku?
74
Saling Terbuka
75
Boleh Ajak Keluarga?
76
Memang Baru Hijrah!
77
Jangan Kasih Salam!
78
Pertanyaan Jebakan!
79
Buat Di Tempat Lain
80
Bertemu Sahabat Lama
81
Aku Tidak Suka!
82
Beritahu Teman Kamu Itu!
83
Maafkan Aku!
84
Rumah Baru Maryam
85
Aku sedih
86
Mas Guntur!
87
Umi Abah?
88
Rencana Guntur?
89
Perasaan Tidak Enak!
90
Kehilangan!
91
Melaporkan?
92
Butuh Waktu
93
Meminta Maaf
94
Untung Dokter!
95
Move On, Priska!
96
Ngajak Ribut!
97
Extra Part Maryam-Guntur
98
Extra Part - Tidak Akan Bisa Kemana-Mana
99
Extra Part- Kejutan Untuk Kamu
100
SUAMI BOHONGAN
101
Extra Part - Rumah Baru
102
Extra Part - Memuji kamu
103
Bisa Makin Tidak Benar
104
Jemput Saudara
105
Temani Kakak, ya!
106
Kenapa Kabur?
107
Mama Jahat, Bu!
108
Seperti Apa Kriteria Zidan?
109
MY SEXY LITTLE WIFE
110
Extra Part - Kamu Akan Kabur, Nggak?
111
Extra Part - Kedatangan Maryam
112
Extra Part - Masih Ada Kesempatan
113
Extra Part - JALAN BARENG
114
Extra Part - Dia Yang Aneh
115
Extra Part - Zidan Itu Judes
116
Extra Part - Dijodohkan Dengan Pria Brutal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!