Jadi Seperti Ini Pilihan Ayah?

“Mas Awan membuang fotonya? Tapi kenapa? Bukankah dia sangat mencintai wanita di dalam foto itu? Rasanya tidak mungkin kalau Mas Awan mau membuangnya hanya karena tidak enak sama aku.” Pertanyaan itu terus muncul di benak Pelangi sepanjang menjalankan aktivitas paginya di dapur.

Suara langkah kaki yang berasal dari tangga mengalihkan perhatiannya. Setelan kemeja dan celana bahan membuat Awan tampak rapi dan gagah. Dari penampilan luar sama sekali tak nampak jika pria itu adalah seorang pemabuk dan pemberontak.

“Tidak sarapan dulu, Mas?” Pelangi buru-buru bertanya ketika melihat suaminya hendak keluar. 

“Nanti di kantor,” jawab Awan tanpa menoleh dengan kaki yang terus melangkah. Pelangi terdiam menatap punggung tegap yang kemudian menghilang di balik pintu. 

Kini ia hanya menatap makanan yang terhidang di atas meja. Dengan gerakan cepat Pelangi memasukkan menu sarapan buatannya ke dalam wadah dan segera berjalan keluar menyusul sang suami. 

“Mas tunggu!” 

Baru saja mobil melaju, sudah terdengar suara Pelangi memanggil. Awan langsung menginjak pedal rem seraya membuka kaca jendela. Tampak Pelangi berjalan ke arahnya dengan membawa sebuah paper bag.

“Ada apa?” 

“Mas belum sarapan.” Ia menyerahkan paper bag. “Ini aku bungkus, nanti Mas bisa makan di kantor.” 

Awan meraih benda yang baru saja diberikan istrinya dan meletakkan di kursi sebelah. “Makasih. Tapi lain kali tidak usah buat sarapan untuk aku. Aku akan sarapan di kantor saja.” 

Meskipun suara Awan terdengar pelan, namun begitu menusuk ke hati Pelangi. Wanita itu hanya dapat mengangguk pasrah. Pandangannya mengikuti mobil suaminya yang mulai menjauh.

Dalam hati bergumam, "Sekeras ini kah usaha Awan untuk membangun jarak di antara kami?"

Memikirkan itu, hati Pelangi seperti ditikam belati tajam. 

.

.

.

Kesibukan di kantor membuat Awan tak sempat untuk sarapan. Biasanya ia akan sarapan di sebuah kafe yang bersebelahan dengan gedung kantornya. Namun, pagi ini seperti kehilangan selera makan yang ia sendiri tak mengerti apa sebabnya.

Entah karena membuang foto Priska, ataukah wajah sedih Pelangi yang sejak semalam terlihat sangat jelas, bahkan sampai pingsan.

Jarum pendek pada jam dinding pun sudah menunjuk angka sepuluh. Awan melirik sebuah paper bag yang tadi diberikan Pelangi. Masih jelas dalam ingatannya betapa nikmat nasi goreng buatan istrinya kemarin. 

“Sarapan ini saja lah.” Ia membuka kotak makanan dan kembali terheran melihat isinya. “Omelet makaroni? Dia tahu dari mana aku suka makan ini? Apa Bik Minah yang memberitahu?” 

Akhirnya Awan sarapan dengan makanan buatan Pelangi. Satu hal yang ia tahu, masakan Pelangi benar-benar enak. Ia yang tadinya seperti kehilangan selera makan malah menghabiskan omelet makaroni buatan istrinya. 

Terdengar suara pintu diketuk, disusul oleh kemunculan seorang wanita yang masuk setelah Awan menyahut. 

“Pak Awan, tiga puluh menit lagi ada agenda rapat dengan PT. Inco. Semua sedang bersiap-siap di ruang rapat.” 

“Iya, saya ke sana sekarang. Terima kasih.” 

Awan mempercepat langkahnya menuju ruang rapat. Setibanya di sana, semua orang tampak sedang bersiap. Pria itu pun berdiri di hadapan semua orang dengan gagah. Pagi ini ia akan mempresentasikan perencanaan pembangunan sebuah hotel mewah. 

Baru saja mulutnya terbuka untuk menyapa seluruh anggota rapat, ia sudah dikejutkan dengan keberadaan seorang wanita cantik di ruangan yang sama. Awan membeku, setengah tahun berpisah terjadi perubahan besar dalam diri wanita itu, yang pastinya jauh lebih cantik. 

“Priska?”

.

.

.

Hura-hura kehidupan malam dan mabuk-mabukan adalah sesuatu yang biasa dalam kehidupan Awan. Malam setelah meninggalkan kantor, bukannya pulang menemui istrinya yang sendirian di rumah, ia malah memilih menghabiskan waktu bersama teman-temannya. 

Awan duduk dengan segelas minuman keras di tangannya. Pertemuan pertama dengan Priska setelah sekian lama berpisah benar-benar menghancurkan mood-nya hari ini. Sepanjang rapat berlangsung, tak ada pembicaraan berarti di antara keduanya selain tentang pekerjaan.

Satu kejutan lagi, Priska adalah salah satu manager di PT. Inco. Artinya, Awan akan sering bertemu dengan mantan kekasihnya itu.

"Pengantin baru ngapain di sini? Bukannya di rumah sama istri." Suara berat seorang teman membuyarkan lamunan Awan.

Ia menoleh sekilas. Tampak sang pemilik tempat hiburan malam yang juga merupakan teman Awan. "Eh, Joe! Gue lagi males di rumah."

"Kenapa memangnya?" Pria itu menarik kursi dan duduk di samping temannya Awan.

"Pakai tanya lagi." Awan menghembuskan napas kasar.

"Kan biasanya pengantin baru maunya di rumah terus. Eh, siapa nama istri lo ... Pelangi, kan?"

Awan mengangguk. "Gue nggak ngerti dengan pilihan ayah. Padahal ayah tahu gue sama sekali nggak ada kecocokan dengan Pelangi. Dia itu terlalu lugu. Dari cara berpikir dan maupun penampilan, terlalu kolot! Jauh berbeda dengan Priska yang modern dari penampilan dan sikapnya."

Awan terdiam beberapa saat sambil menenggak minuman yang membawa hawa panas pada tubuhnya. "Priska sudah kembali dari London!"

"Benarkah?"

Awan menganggukkan kepala. "Iya. Dia salah satu manager di Inco."

Ekspresi terkejut kembali terlihat di wajah Joe. Tentunya ia sangat mengenal Priska yang lama berpacaran dengan Awan. Joe pun teringat, Awan meninggalkan resepsi pernikahannya dan minum hingga mabuk.

"Jadi apa rencana lo? Apa lo akan menceraikan Pelangi untuk bisa kembali bersama Priska?"

Bahu Awan terangkat sebagai jawaban. Tetapi ucapan Joe memang ada benarnya. Sempat terbesit keinginan dalam hati untuk kembali merajut kasih bersama Priska. Walau bagaimana pun, Priska lah satu-satunya wanita yang pernah mengisi hatinya.

Namun, kini ada Pelangi di antara mereka. Dan Awan tak tahu lagi harus bagaimana. Satu-satunya yang ingin dilakukannya hanyalah melupakan semuanya dengan minum.

"Gue nggak suka sama Pelangi dan nggak akan pernah bisa menerima dia. Gue hanya mencintai Priska," ucap Awan dengan kesadaran yang mulai menghilang akibat mabuk.

Awan Menyandarkan kepala di meja. Tanpa disadari olehnya, sepasang mata menatapnya dengan penuh kemarahan. Ada tangan yang terkepal kuat di sana.

"Jadi seperti ini suami pilihan ayah untuk Kak Pelangi?"

*** 

 

Terpopuler

Comments

Sulis Tyawati

Sulis Tyawati

thor jgn buat pelangi menye2, buatlah pelangi jd wanita yg kuat, mandiri. g baperan tapi ttp jd istri yg baik

2024-12-05

0

Laurensia Listianawati

Laurensia Listianawati

wah Zidan nemui kakak ipar lg di bar apa emang Zidan ngikuti ya

2025-01-06

0

✨️ɛ.

✨️ɛ.

tadi sok nolak.. makan gengsi mah gak kenyang, Wan..

2024-11-30

0

lihat semua
Episodes
1 Kenapa Tidak Menentang Sejak Awal?
2 Kenyataan Pahit
3 Kenapa Ayah Memilih Saya?
4 Kok Enak Sih?
5 Kompromi!
6 Pindah Ke rumah Baru
7 Pingsan!
8 Jadi Seperti Ini Pilihan Ayah?
9 Kenapa Kakak Bohong?
10 Apa Ini Adil?
11 Seperti Apa Wujudnya?
12 Sulit Bagiku!
13 Kenapa Harus Malu?
14 Antar Pulang!
15 Jauh Lebih Baik Daripada ....
16 Aroma Parfum?
17 Melepas Awan Untuk Priska?
18 Menyusul
19 Melamar Pelangi?
20 Terpaku
21 Aku Memang Kecewa!
22 Memperbaiki Kesalahan
23 Berkata Jujur
24 Kamu Sudah Berubah!
25 Tolong Lepaskan Awan!
26 Dosakah?
27 Meminta Anakku Kembali
28 Beri Kesempatan?
29 Tetap Huznudzon
30 Laa Tahzan Innallaha Ma'ana
31 Zidan?
32 Tersadar?
33 Meminta Kesempatan
34 Menjadi Lenteramu
35 Hubby-nya Mana?
36 Pulang
37 Kena Sawan!
38 Belajar Shalat
39 Kenapa Akhirnya Memilih Aku?
40 Jangan Lupa Berdoa
41 Cemburu dan Posesif
42 Hijab Bagi Laki-Laki
43 Do You Love Him?
44 Ajarin Kakak Napa?
45 Membangun Dari Titik Awal Bersama
46 Bos Baru?
47 Cari Informasi Tentang Awan!
48 Suamiku Sedang Dalam Perjalanan Hijrahnya!
49 Rekomendasi Bacaan
50 Mau Ajak Kamu ....
51 Semoga Hijrahku Mengantarkanmu Pada Cinta Allah
52 Pelangi Berselimut Awan
53 Guntur Diselimuti Awan
54 Kamu Siap-Siap, Ya?
55 Merasa Diikuti
56 Mending Gue Pulang!
57 Siapa Yang Kirim Kalian?
58 Mengapa Manusia DiUji?
59 Tentang Foto Yang Mengejutkan
60 Apakah Semua Hanya Topeng?
61 Siapa Yang Menyumbang?
62 Bentuk Ujian
63 Sakina, Mawaddah, Wa Rahma
64 Kejutan Tak Terduga
65 Keadaan Sebenarnya ....
66 Kalung Berlian?
67 Apa Aku Tidak Boleh Kecewa?
68 Kenapa Tidak Bilang?
69 Bermuka Dua
70 Dia Pernah Apa?
71 Kejadian Masa Lalu
72 Pengantin Tuan Adam
73 Kamu Tidak Percaya Sama Aku?
74 Saling Terbuka
75 Boleh Ajak Keluarga?
76 Memang Baru Hijrah!
77 Jangan Kasih Salam!
78 Pertanyaan Jebakan!
79 Buat Di Tempat Lain
80 Bertemu Sahabat Lama
81 Aku Tidak Suka!
82 Beritahu Teman Kamu Itu!
83 Maafkan Aku!
84 Rumah Baru Maryam
85 Aku sedih
86 Mas Guntur!
87 Umi Abah?
88 Rencana Guntur?
89 Perasaan Tidak Enak!
90 Kehilangan!
91 Melaporkan?
92 Butuh Waktu
93 Meminta Maaf
94 Untung Dokter!
95 Move On, Priska!
96 Ngajak Ribut!
97 Extra Part Maryam-Guntur
98 Extra Part - Tidak Akan Bisa Kemana-Mana
99 Extra Part- Kejutan Untuk Kamu
100 SUAMI BOHONGAN
101 Extra Part - Rumah Baru
102 Extra Part - Memuji kamu
103 Bisa Makin Tidak Benar
104 Jemput Saudara
105 Temani Kakak, ya!
106 Kenapa Kabur?
107 Mama Jahat, Bu!
108 Seperti Apa Kriteria Zidan?
109 MY SEXY LITTLE WIFE
110 Extra Part - Kamu Akan Kabur, Nggak?
111 Extra Part - Kedatangan Maryam
112 Extra Part - Masih Ada Kesempatan
113 Extra Part - JALAN BARENG
114 Extra Part - Dia Yang Aneh
115 Extra Part - Zidan Itu Judes
116 Extra Part - Dijodohkan Dengan Pria Brutal
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Kenapa Tidak Menentang Sejak Awal?
2
Kenyataan Pahit
3
Kenapa Ayah Memilih Saya?
4
Kok Enak Sih?
5
Kompromi!
6
Pindah Ke rumah Baru
7
Pingsan!
8
Jadi Seperti Ini Pilihan Ayah?
9
Kenapa Kakak Bohong?
10
Apa Ini Adil?
11
Seperti Apa Wujudnya?
12
Sulit Bagiku!
13
Kenapa Harus Malu?
14
Antar Pulang!
15
Jauh Lebih Baik Daripada ....
16
Aroma Parfum?
17
Melepas Awan Untuk Priska?
18
Menyusul
19
Melamar Pelangi?
20
Terpaku
21
Aku Memang Kecewa!
22
Memperbaiki Kesalahan
23
Berkata Jujur
24
Kamu Sudah Berubah!
25
Tolong Lepaskan Awan!
26
Dosakah?
27
Meminta Anakku Kembali
28
Beri Kesempatan?
29
Tetap Huznudzon
30
Laa Tahzan Innallaha Ma'ana
31
Zidan?
32
Tersadar?
33
Meminta Kesempatan
34
Menjadi Lenteramu
35
Hubby-nya Mana?
36
Pulang
37
Kena Sawan!
38
Belajar Shalat
39
Kenapa Akhirnya Memilih Aku?
40
Jangan Lupa Berdoa
41
Cemburu dan Posesif
42
Hijab Bagi Laki-Laki
43
Do You Love Him?
44
Ajarin Kakak Napa?
45
Membangun Dari Titik Awal Bersama
46
Bos Baru?
47
Cari Informasi Tentang Awan!
48
Suamiku Sedang Dalam Perjalanan Hijrahnya!
49
Rekomendasi Bacaan
50
Mau Ajak Kamu ....
51
Semoga Hijrahku Mengantarkanmu Pada Cinta Allah
52
Pelangi Berselimut Awan
53
Guntur Diselimuti Awan
54
Kamu Siap-Siap, Ya?
55
Merasa Diikuti
56
Mending Gue Pulang!
57
Siapa Yang Kirim Kalian?
58
Mengapa Manusia DiUji?
59
Tentang Foto Yang Mengejutkan
60
Apakah Semua Hanya Topeng?
61
Siapa Yang Menyumbang?
62
Bentuk Ujian
63
Sakina, Mawaddah, Wa Rahma
64
Kejutan Tak Terduga
65
Keadaan Sebenarnya ....
66
Kalung Berlian?
67
Apa Aku Tidak Boleh Kecewa?
68
Kenapa Tidak Bilang?
69
Bermuka Dua
70
Dia Pernah Apa?
71
Kejadian Masa Lalu
72
Pengantin Tuan Adam
73
Kamu Tidak Percaya Sama Aku?
74
Saling Terbuka
75
Boleh Ajak Keluarga?
76
Memang Baru Hijrah!
77
Jangan Kasih Salam!
78
Pertanyaan Jebakan!
79
Buat Di Tempat Lain
80
Bertemu Sahabat Lama
81
Aku Tidak Suka!
82
Beritahu Teman Kamu Itu!
83
Maafkan Aku!
84
Rumah Baru Maryam
85
Aku sedih
86
Mas Guntur!
87
Umi Abah?
88
Rencana Guntur?
89
Perasaan Tidak Enak!
90
Kehilangan!
91
Melaporkan?
92
Butuh Waktu
93
Meminta Maaf
94
Untung Dokter!
95
Move On, Priska!
96
Ngajak Ribut!
97
Extra Part Maryam-Guntur
98
Extra Part - Tidak Akan Bisa Kemana-Mana
99
Extra Part- Kejutan Untuk Kamu
100
SUAMI BOHONGAN
101
Extra Part - Rumah Baru
102
Extra Part - Memuji kamu
103
Bisa Makin Tidak Benar
104
Jemput Saudara
105
Temani Kakak, ya!
106
Kenapa Kabur?
107
Mama Jahat, Bu!
108
Seperti Apa Kriteria Zidan?
109
MY SEXY LITTLE WIFE
110
Extra Part - Kamu Akan Kabur, Nggak?
111
Extra Part - Kedatangan Maryam
112
Extra Part - Masih Ada Kesempatan
113
Extra Part - JALAN BARENG
114
Extra Part - Dia Yang Aneh
115
Extra Part - Zidan Itu Judes
116
Extra Part - Dijodohkan Dengan Pria Brutal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!