Sulit Bagiku!

Meskipun Awan sangat terkejut mengetahui bahwa yang mengantar pulang ternyata adalah adik iparnya, namun ia berusaha untuk tetap tenang di hadapan Pelangi. Dalam benaknya menebak sedang apa adik iparnya di tempat hiburan malam.

"Apakah Zidan juga seorang penikmat kehidupan malam?" tebak Awan dalam batin.

“Bagaimana bisa Zidan yang mengantarku?” 

“Semalam Zidan dalam perjalanan pulang setelah bekerja. Dia tidak sengaja melihat mobil Mas terparkir di depan diskotik. Jadi, dia masuk untuk memastikan, dan akhirnya menemukan Mas di sana.” Melihat raut wajah Awan yang mendadak berubah, rasa takut pun merambat di hati Pelangi. Ia khawatir Awan akan menilai Zidan terlalu ikut campur dengan urusannya. 

Awan meraba tengkuk lehernya seraya bertanya dalam batin. "Apa jangan-jangan Zidan mendengar ucapanku semalam dan memberitahu Pelangi."

Ia menatap wajah istrinya yang nyaris tanpa ekspresi. “Zidan bilang apa?” Ragu-ragu Awan menanyakan itu.

Pelangi menatapnya lekat. Ucapan Zidan semalam terbayang di ingatannya, yang membuat hatinya seperti disayat benda tajam. “Haruskah aku menjawabnya?”

Awan membeku. Mata Pelangi yang sembab seakan menjadi sebuah jawaban.

"Zidan pasti mendengar semuanya dan memberitahu Pelangi."

Tak ada lagi pembicaraan di antara Awan dan pelangi setelah kalimat singkat yang terucap dari mulut Pelangi.

...........

Sepanjang hari ini Awan seperti kehilangan kemampuannya untuk berpikir. Ia bahkan melamun saat sedang ikut rapat bersama para atasannya. Meskipun sudah berusaha untuk mengusir apa yang menurutnya telah membuyarkan konsentrasinya hari ini. 

“Aku tidak perlu merasa bersalah. Pelangi sudah tahu tentang Priska sebelum Zidan.” 

Awan masih melamun ketika pintu ruangannya diketuk, disusul dengan kemunculan seorang wanita yang membuat pria jangkung itu spontan meninggalkan tempat duduknya. 

“Hai, Awan!” Sapaan ramah wanita itu membuat Awan nyaris tak percaya. Senyum indahnya berhasil membawa Awan sejenak melupakan masalah yang memenuhi kepalanya. 

“Priska?” 

“Maaf ya, aku datang tiba-tiba. Kamu pasti terkejut melihat aku kemari.” 

Awan memandang wanita itu dari ujung kaki ke kepala. “Sejujurnya iya. Silahkan duduk.” 

Priska menuju kursi dan duduk di hadapan Awan. Pandangannya meneliti ruang kerja mantan kekasihnya itu. “Ruangan kamu keren.” 

“Terima kasih, Pris.” 

Senyum di bibir wanita itu kian merekah, panggilan Awan kepadanya masih sama seperti dulu. “Aku senang tenyata kamu tidak berubah. Masih memanggil aku Pris, seperti saat kita berpacaran dulu.” 

Awan mengangguk. “Sejak awal kenal memang aku memanggilmu seperti itu, kan?” 

“Iya. Walaupun segalanya sudah berbeda sekarang.” 

Awan tercenung beberapa saat, namun ia berusaha bersikap sewajarnya. “Kamu sedang apa di sini?” 

“Aku kemari untuk menanyakan beberapa hal tentang perencanaan pembangunan rumah sakit.” 

“Bukannya kemarin sudah jelas, ya?” 

“Aku tahu. Tapi aku masih ada pertanyaan. Selain itu, ada hal pribadi yang mau aku bicarakan dengan kamu.”

"Hal pribadi?"

Priska mengangguk dengan senyuman tipis yang menghiasi wajahnya. Keheningan tercipta selama beberapa saat. Priska seperti sedang mencari sebuah kata yang tepat.

"Jujur aku agak kecewa sama kamu waktu itu. Aku pikir kepergian aku keluar negeri akan membuat kamu berusaha lebih keras untuk mempertahankan aku. Tapi aku salah, kamu bahkan menyerah dan menuruti keinginan orang tua kamu. Aku syok saat tahu kamu sudah menikah dengan wanita lain. Lalu apa artinya janji yang pernah kamu ucapkan padaku?"

Kalimat panjang itu membuat Awan menarik napas dalam. "Seharusnya aku yang lebih kecewa. Kamu lebih memilih untuk pergi, bukankah seharusnya kita berusaha bersama?"

"Aku wanita, Awan!" ucapnya menekan. "Wanita itu seharusnya diperjuangkan!"

"Maafkan aku, Pris. Aku juga sudah berusaha menolak mati-matian. Kamu tahu bagaimana aku, tapi kamu juga tahu bagaimana ayahku."

Priska menghela napas kasar. Matanya terpejam demi mengurai rasa sedih, marah dan kecewa. "Jadi kamu sudah menerima wanita itu menjadi istri kamu?"

Awan memilih diam, membuat Priska menikamnya dengan tatapan tajam.

"Sepertinya aku membuat kesalahan besar dengan kembali. Bodoh kalau masih mengharapkan laki-laki yang sudah menikah." Priska menyematkan tali tas ke bahunya. Dengan hela napas yang berat, ia bangkit dari duduknya. "Begitu cepat kamu bahagia bersama wanita itu dan melupakanku."

Dengan mata berkaca-kaca, Priska bangkit dan berjalan keluar.

"Pernikahanku dengannya tidak berjalan seperti pernikahan pada umumnya." Ucapan Awan berhasil menghentikan Priska yang sudah berada di ambang pintu.

Wanita cantik itu menoleh. "Maksud kamu?"

"Hubungan kami tidak lebih dari sekedar status di buku nikah. Sejujurnya, sulit bagiku untuk melupakan kamu."

Priska mematung di tempatnya berdiri. Setelah dapat menguasai perasaannya, barulah ia kembali duduk.

"Apa ini artinya kamu sedang memintaku untuk menunggu?"

..........

Terpopuler

Comments

Tanza Dimas Heriyanto

Tanza Dimas Heriyanto

kenapalah ad spesies seperti Priska ni

2023-12-22

0

Marhaban ya Nur17

Marhaban ya Nur17

jd kaya ikan terbang 🙀

2023-10-23

0

sakura🇵🇸

sakura🇵🇸

ya ampun priska....kayak g ada laki2 lain aja,mau sama suami orang
kamu udah sukses punya kerjaan mumpuni lho

2023-09-02

0

lihat semua
Episodes
1 Kenapa Tidak Menentang Sejak Awal?
2 Kenyataan Pahit
3 Kenapa Ayah Memilih Saya?
4 Kok Enak Sih?
5 Kompromi!
6 Pindah Ke rumah Baru
7 Pingsan!
8 Jadi Seperti Ini Pilihan Ayah?
9 Kenapa Kakak Bohong?
10 Apa Ini Adil?
11 Seperti Apa Wujudnya?
12 Sulit Bagiku!
13 Kenapa Harus Malu?
14 Antar Pulang!
15 Jauh Lebih Baik Daripada ....
16 Aroma Parfum?
17 Melepas Awan Untuk Priska?
18 Menyusul
19 Melamar Pelangi?
20 Terpaku
21 Aku Memang Kecewa!
22 Memperbaiki Kesalahan
23 Berkata Jujur
24 Kamu Sudah Berubah!
25 Tolong Lepaskan Awan!
26 Dosakah?
27 Meminta Anakku Kembali
28 Beri Kesempatan?
29 Tetap Huznudzon
30 Laa Tahzan Innallaha Ma'ana
31 Zidan?
32 Tersadar?
33 Meminta Kesempatan
34 Menjadi Lenteramu
35 Hubby-nya Mana?
36 Pulang
37 Kena Sawan!
38 Belajar Shalat
39 Kenapa Akhirnya Memilih Aku?
40 Jangan Lupa Berdoa
41 Cemburu dan Posesif
42 Hijab Bagi Laki-Laki
43 Do You Love Him?
44 Ajarin Kakak Napa?
45 Membangun Dari Titik Awal Bersama
46 Bos Baru?
47 Cari Informasi Tentang Awan!
48 Suamiku Sedang Dalam Perjalanan Hijrahnya!
49 Rekomendasi Bacaan
50 Mau Ajak Kamu ....
51 Semoga Hijrahku Mengantarkanmu Pada Cinta Allah
52 Pelangi Berselimut Awan
53 Guntur Diselimuti Awan
54 Kamu Siap-Siap, Ya?
55 Merasa Diikuti
56 Mending Gue Pulang!
57 Siapa Yang Kirim Kalian?
58 Mengapa Manusia DiUji?
59 Tentang Foto Yang Mengejutkan
60 Apakah Semua Hanya Topeng?
61 Siapa Yang Menyumbang?
62 Bentuk Ujian
63 Sakina, Mawaddah, Wa Rahma
64 Kejutan Tak Terduga
65 Keadaan Sebenarnya ....
66 Kalung Berlian?
67 Apa Aku Tidak Boleh Kecewa?
68 Kenapa Tidak Bilang?
69 Bermuka Dua
70 Dia Pernah Apa?
71 Kejadian Masa Lalu
72 Pengantin Tuan Adam
73 Kamu Tidak Percaya Sama Aku?
74 Saling Terbuka
75 Boleh Ajak Keluarga?
76 Memang Baru Hijrah!
77 Jangan Kasih Salam!
78 Pertanyaan Jebakan!
79 Buat Di Tempat Lain
80 Bertemu Sahabat Lama
81 Aku Tidak Suka!
82 Beritahu Teman Kamu Itu!
83 Maafkan Aku!
84 Rumah Baru Maryam
85 Aku sedih
86 Mas Guntur!
87 Umi Abah?
88 Rencana Guntur?
89 Perasaan Tidak Enak!
90 Kehilangan!
91 Melaporkan?
92 Butuh Waktu
93 Meminta Maaf
94 Untung Dokter!
95 Move On, Priska!
96 Ngajak Ribut!
97 Extra Part Maryam-Guntur
98 Extra Part - Tidak Akan Bisa Kemana-Mana
99 Extra Part- Kejutan Untuk Kamu
100 SUAMI BOHONGAN
101 Extra Part - Rumah Baru
102 Extra Part - Memuji kamu
103 Bisa Makin Tidak Benar
104 Jemput Saudara
105 Temani Kakak, ya!
106 Kenapa Kabur?
107 Mama Jahat, Bu!
108 Seperti Apa Kriteria Zidan?
109 MY SEXY LITTLE WIFE
110 Extra Part - Kamu Akan Kabur, Nggak?
111 Extra Part - Kedatangan Maryam
112 Extra Part - Masih Ada Kesempatan
113 Extra Part - JALAN BARENG
114 Extra Part - Dia Yang Aneh
115 Extra Part - Zidan Itu Judes
116 Extra Part - Dijodohkan Dengan Pria Brutal
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Kenapa Tidak Menentang Sejak Awal?
2
Kenyataan Pahit
3
Kenapa Ayah Memilih Saya?
4
Kok Enak Sih?
5
Kompromi!
6
Pindah Ke rumah Baru
7
Pingsan!
8
Jadi Seperti Ini Pilihan Ayah?
9
Kenapa Kakak Bohong?
10
Apa Ini Adil?
11
Seperti Apa Wujudnya?
12
Sulit Bagiku!
13
Kenapa Harus Malu?
14
Antar Pulang!
15
Jauh Lebih Baik Daripada ....
16
Aroma Parfum?
17
Melepas Awan Untuk Priska?
18
Menyusul
19
Melamar Pelangi?
20
Terpaku
21
Aku Memang Kecewa!
22
Memperbaiki Kesalahan
23
Berkata Jujur
24
Kamu Sudah Berubah!
25
Tolong Lepaskan Awan!
26
Dosakah?
27
Meminta Anakku Kembali
28
Beri Kesempatan?
29
Tetap Huznudzon
30
Laa Tahzan Innallaha Ma'ana
31
Zidan?
32
Tersadar?
33
Meminta Kesempatan
34
Menjadi Lenteramu
35
Hubby-nya Mana?
36
Pulang
37
Kena Sawan!
38
Belajar Shalat
39
Kenapa Akhirnya Memilih Aku?
40
Jangan Lupa Berdoa
41
Cemburu dan Posesif
42
Hijab Bagi Laki-Laki
43
Do You Love Him?
44
Ajarin Kakak Napa?
45
Membangun Dari Titik Awal Bersama
46
Bos Baru?
47
Cari Informasi Tentang Awan!
48
Suamiku Sedang Dalam Perjalanan Hijrahnya!
49
Rekomendasi Bacaan
50
Mau Ajak Kamu ....
51
Semoga Hijrahku Mengantarkanmu Pada Cinta Allah
52
Pelangi Berselimut Awan
53
Guntur Diselimuti Awan
54
Kamu Siap-Siap, Ya?
55
Merasa Diikuti
56
Mending Gue Pulang!
57
Siapa Yang Kirim Kalian?
58
Mengapa Manusia DiUji?
59
Tentang Foto Yang Mengejutkan
60
Apakah Semua Hanya Topeng?
61
Siapa Yang Menyumbang?
62
Bentuk Ujian
63
Sakina, Mawaddah, Wa Rahma
64
Kejutan Tak Terduga
65
Keadaan Sebenarnya ....
66
Kalung Berlian?
67
Apa Aku Tidak Boleh Kecewa?
68
Kenapa Tidak Bilang?
69
Bermuka Dua
70
Dia Pernah Apa?
71
Kejadian Masa Lalu
72
Pengantin Tuan Adam
73
Kamu Tidak Percaya Sama Aku?
74
Saling Terbuka
75
Boleh Ajak Keluarga?
76
Memang Baru Hijrah!
77
Jangan Kasih Salam!
78
Pertanyaan Jebakan!
79
Buat Di Tempat Lain
80
Bertemu Sahabat Lama
81
Aku Tidak Suka!
82
Beritahu Teman Kamu Itu!
83
Maafkan Aku!
84
Rumah Baru Maryam
85
Aku sedih
86
Mas Guntur!
87
Umi Abah?
88
Rencana Guntur?
89
Perasaan Tidak Enak!
90
Kehilangan!
91
Melaporkan?
92
Butuh Waktu
93
Meminta Maaf
94
Untung Dokter!
95
Move On, Priska!
96
Ngajak Ribut!
97
Extra Part Maryam-Guntur
98
Extra Part - Tidak Akan Bisa Kemana-Mana
99
Extra Part- Kejutan Untuk Kamu
100
SUAMI BOHONGAN
101
Extra Part - Rumah Baru
102
Extra Part - Memuji kamu
103
Bisa Makin Tidak Benar
104
Jemput Saudara
105
Temani Kakak, ya!
106
Kenapa Kabur?
107
Mama Jahat, Bu!
108
Seperti Apa Kriteria Zidan?
109
MY SEXY LITTLE WIFE
110
Extra Part - Kamu Akan Kabur, Nggak?
111
Extra Part - Kedatangan Maryam
112
Extra Part - Masih Ada Kesempatan
113
Extra Part - JALAN BARENG
114
Extra Part - Dia Yang Aneh
115
Extra Part - Zidan Itu Judes
116
Extra Part - Dijodohkan Dengan Pria Brutal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!