Kompromi!

“Ini siapa yang masak, enak sekali rasanya?” tanya Bu Sofi. Tidak biasanya ia merasakan menu sarapan seenak ini di rumah. 

Bik Minah menuang jus apel ke dalam gelas. Ia geser ke hadapan sang majikan. “Itu Mbak Pelangi yang masak, Bu. Pagi-pagi sekali Mbak Pelangi sudah ke dapur.” Sikap waspada BIK Minah langsung terlihat jelas saat sang majikan menatapnya dengan kerutan di kening.

"Pelangi yang masak?"

“Maaf, Pak ... Saya sudah melarang, tapi Mbak Pelanginya tetap mau. Malah habis masak untuk di sini, Mbak Pelangi buat sarapan untuk Den Awan.” 

Ayah Fery pun tersenyum penuh rasa bangga. “Lihat kan, Bu. Aku tidak salah pilih menantu. Coba kalau Awan menikah dengan salah satu gadis pilihanmu, belum tentu sebaik Pelangi. Kamu saja memuji-muji masakannya. Memang seharusnya seperti itulah seorang istri, mau masak sendiri untuk suaminya.” 

Mendadak wajah Ibu Sofie berubah kesal mendengar ucapan suaminya. “Mas sengaja menyindir aku, mentang-mentang aku tidak pernah memasak? Apa hebatnya memasak, semua orang juga bisa!” 

“Jadi kamu bisa masak, Bu?” tanya Ayah fery. 

Membuat Bu Sofie seketika terdiam. 

.

.

.

.

Enak, Mas?" tanya Pelangi setelah melihat piring kosong.

"Biasa aja!" Awan menjawab enteng. Meskipun dalam hati memuji kelezatan masakan istrinya, tetapi sepenuh hati tetap gengsi mengakui.

Awan menatap Pelangi dari ujung kaki ke ujung kepala. Teringat kemarin, dirinya telah memperistri seorang gadis asing yang sama sekali bukan tipenya. Seorang gadis muda yang terbalut gamis dan kerudung.

“Boleh gue tanya sesuatu?” 

Anggukan kepala dipilih Pelangi sebagai jawaban. 

“Kenapa lo mau nikah sama orang asing?” Hati Pelangi mencelos mendengar pertanyaan bernada sarkas yang terlontar dari bibir suaminya. Semua orang termasuk Awan pasti menduga hal yang sama, bahwa Pelangi dan keluarganya adalah gadis materialistis.

Pelangi menatap Awan lekat. “Sebelum aku memberi jawaban, apa boleh panggilannya dirubah? Jangan lo gue. Aku tidak terbiasa, maaf.” 

"Elah, panggilan aja protes," gerutu Awan dalam hati.

Meskipun suara Pelangi terdengar sangat lembut, namun begitu dalam menancap ke hatinya. Istri manapun pasti menginginkan kelembutan dari suaminya. Terlepas ada atau tidak cinta di antara mereka. 

“Ya sudah. Maksud aku, kenapa kamu mau dijodohkan dengan orang asing?” Suara Awan mulai terdengar melembut walaupun sangat jelas terlihat keterpaksaan di sana. Ia pikir tak ada ruginya juga merubah panggilan. Toh, tidak akan ada perubahan apapun hanya karena panggilan itu. 

“Semua orang tua pasti menginginkan jodoh yang terbaik untuk anaknya. Aku tidak bisa menentang niat baik ayah.” Sebuah jawaban yang membuat Awan terdiam. Dirinya pun terpaksa menerima perjodohan dengan Pelangi karena sudah jenuh didesak. 

Awan dan Pelangi sama-sama terdiam. Keheningan tercipta beberapa saat.

"Semalam aku mabuk berat. Maaf kalau aku bicara sembarangan."

"Tidak apa-apa." Pelangi mengangguk pelan. Ada sesuatu yang membuatnya cukup penasaran. Semalam, Awan beberapa kali menyebut sebuah nama dalam tidurnya. Nama yang sama seperti yang sempat disebutkan ibu mertuanya semalam. "Apa boleh aku tanya sesuatu?"

Awan mengangguk.

"Priska itu siapa? Semalam kamu mengigau menyebut nama itu."

Awan tergagap. Dalam hati memaki mulutnya yang bahkan dalam tidur masih saja menyebut nama orang, yang sebenarnya sangat ia lupakan itu.

"Setelah mendengar aku mengigau, seharusnya kamu tidak perlu lagi bertanya siapa dia. Bukankah sudah jelas?" Sebuah jawaban cukup jelas yang mampu menjelaskan posisi Priska dan akhirnya membentang jarak antara sepasang suami istri itu.

 "Apa ada yang bisa kubantu?"

Bibir Awan terangkat membentuk senyuman miring. "Kamu bisa bantu apa? Asal kamu tahu saja, Priska itu mantanku. Kami lama bersama, tapi ayah tidak suka sama dia. Priska kecewa dan memilih pergi ke luar negeri. Setelah itu ayah memaksaku untuk menikah dengan kamu."

"Kenapa tidak menolak sejak awal?"

Tatapan tajam Awan kembali menghujam istrinya itu. "Kamu boleh tanya siapapun di rumah ini bagaimana aku menolak. Bukankah semalam kamu juga melihatnya?"

Pelangi kembali membungkam. Mendiamkan dirinya dan menghilang secara tiba-tiba di resepsi pernikahan mereka adalah bentuk protes sekaligus penolakan paling jelas yang dilakukan Awan.

"Karena kita sama-sama terpaksa, jadi kurasa kita bisa saling kompromi," lanjut Awan.

"Kompromi?"

"Benar!" ujarnya. "Kita dua orang asing yang dipaksa bersatu. Aku hanya laki-laki brengsek yang suka hura-hura yang pasti jauh dari kriteria suami idamanmu. Jujur aku tidak akan sanggup menjadi seperti yang kamu harapkan."

"Lalu kompromi seperti apa yang akan kamu tawarkan padaku?"

"Untuk sementara kita akan pura-pura sebagai suami istri yang normal di hadapan semua orang. Aku tidak suka ayah atau ibu ikut campur urusan kita. Jadi mulai besok kita akan pindah ke rumahku."

Pelangi mengangguk pasrah.

"Satu hal lagi yang harus kamu tahu dan kuharap kamu mengerti."

"Apa?"

"Aku mencintai Priska dan hanya dia."

Hati Pelangi seperti disayat. Awan baru saja mendeklarasikan keinginan tersembunyi di balik ucapannya.

...........

Terpopuler

Comments

paty

paty

pelangi buat santai sj jgn pedulikan awan n klu bisa cerai sj utk apa bertahan yg ptg sdh nikah menuruti ortu

2024-11-17

0

Sulis Tyawati

Sulis Tyawati

g usah d buat baper omongan g mutu ya si awan pelangi, tr dia bucin sendiri

2024-12-05

0

Aira Azzahra Humaira

Aira Azzahra Humaira

ah ngomong sok sok an km awan nanti awas bucin lo ya

2025-03-25

0

lihat semua
Episodes
1 Kenapa Tidak Menentang Sejak Awal?
2 Kenyataan Pahit
3 Kenapa Ayah Memilih Saya?
4 Kok Enak Sih?
5 Kompromi!
6 Pindah Ke rumah Baru
7 Pingsan!
8 Jadi Seperti Ini Pilihan Ayah?
9 Kenapa Kakak Bohong?
10 Apa Ini Adil?
11 Seperti Apa Wujudnya?
12 Sulit Bagiku!
13 Kenapa Harus Malu?
14 Antar Pulang!
15 Jauh Lebih Baik Daripada ....
16 Aroma Parfum?
17 Melepas Awan Untuk Priska?
18 Menyusul
19 Melamar Pelangi?
20 Terpaku
21 Aku Memang Kecewa!
22 Memperbaiki Kesalahan
23 Berkata Jujur
24 Kamu Sudah Berubah!
25 Tolong Lepaskan Awan!
26 Dosakah?
27 Meminta Anakku Kembali
28 Beri Kesempatan?
29 Tetap Huznudzon
30 Laa Tahzan Innallaha Ma'ana
31 Zidan?
32 Tersadar?
33 Meminta Kesempatan
34 Menjadi Lenteramu
35 Hubby-nya Mana?
36 Pulang
37 Kena Sawan!
38 Belajar Shalat
39 Kenapa Akhirnya Memilih Aku?
40 Jangan Lupa Berdoa
41 Cemburu dan Posesif
42 Hijab Bagi Laki-Laki
43 Do You Love Him?
44 Ajarin Kakak Napa?
45 Membangun Dari Titik Awal Bersama
46 Bos Baru?
47 Cari Informasi Tentang Awan!
48 Suamiku Sedang Dalam Perjalanan Hijrahnya!
49 Rekomendasi Bacaan
50 Mau Ajak Kamu ....
51 Semoga Hijrahku Mengantarkanmu Pada Cinta Allah
52 Pelangi Berselimut Awan
53 Guntur Diselimuti Awan
54 Kamu Siap-Siap, Ya?
55 Merasa Diikuti
56 Mending Gue Pulang!
57 Siapa Yang Kirim Kalian?
58 Mengapa Manusia DiUji?
59 Tentang Foto Yang Mengejutkan
60 Apakah Semua Hanya Topeng?
61 Siapa Yang Menyumbang?
62 Bentuk Ujian
63 Sakina, Mawaddah, Wa Rahma
64 Kejutan Tak Terduga
65 Keadaan Sebenarnya ....
66 Kalung Berlian?
67 Apa Aku Tidak Boleh Kecewa?
68 Kenapa Tidak Bilang?
69 Bermuka Dua
70 Dia Pernah Apa?
71 Kejadian Masa Lalu
72 Pengantin Tuan Adam
73 Kamu Tidak Percaya Sama Aku?
74 Saling Terbuka
75 Boleh Ajak Keluarga?
76 Memang Baru Hijrah!
77 Jangan Kasih Salam!
78 Pertanyaan Jebakan!
79 Buat Di Tempat Lain
80 Bertemu Sahabat Lama
81 Aku Tidak Suka!
82 Beritahu Teman Kamu Itu!
83 Maafkan Aku!
84 Rumah Baru Maryam
85 Aku sedih
86 Mas Guntur!
87 Umi Abah?
88 Rencana Guntur?
89 Perasaan Tidak Enak!
90 Kehilangan!
91 Melaporkan?
92 Butuh Waktu
93 Meminta Maaf
94 Untung Dokter!
95 Move On, Priska!
96 Ngajak Ribut!
97 Extra Part Maryam-Guntur
98 Extra Part - Tidak Akan Bisa Kemana-Mana
99 Extra Part- Kejutan Untuk Kamu
100 SUAMI BOHONGAN
101 Extra Part - Rumah Baru
102 Extra Part - Memuji kamu
103 Bisa Makin Tidak Benar
104 Jemput Saudara
105 Temani Kakak, ya!
106 Kenapa Kabur?
107 Mama Jahat, Bu!
108 Seperti Apa Kriteria Zidan?
109 MY SEXY LITTLE WIFE
110 Extra Part - Kamu Akan Kabur, Nggak?
111 Extra Part - Kedatangan Maryam
112 Extra Part - Masih Ada Kesempatan
113 Extra Part - JALAN BARENG
114 Extra Part - Dia Yang Aneh
115 Extra Part - Zidan Itu Judes
116 Extra Part - Dijodohkan Dengan Pria Brutal
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Kenapa Tidak Menentang Sejak Awal?
2
Kenyataan Pahit
3
Kenapa Ayah Memilih Saya?
4
Kok Enak Sih?
5
Kompromi!
6
Pindah Ke rumah Baru
7
Pingsan!
8
Jadi Seperti Ini Pilihan Ayah?
9
Kenapa Kakak Bohong?
10
Apa Ini Adil?
11
Seperti Apa Wujudnya?
12
Sulit Bagiku!
13
Kenapa Harus Malu?
14
Antar Pulang!
15
Jauh Lebih Baik Daripada ....
16
Aroma Parfum?
17
Melepas Awan Untuk Priska?
18
Menyusul
19
Melamar Pelangi?
20
Terpaku
21
Aku Memang Kecewa!
22
Memperbaiki Kesalahan
23
Berkata Jujur
24
Kamu Sudah Berubah!
25
Tolong Lepaskan Awan!
26
Dosakah?
27
Meminta Anakku Kembali
28
Beri Kesempatan?
29
Tetap Huznudzon
30
Laa Tahzan Innallaha Ma'ana
31
Zidan?
32
Tersadar?
33
Meminta Kesempatan
34
Menjadi Lenteramu
35
Hubby-nya Mana?
36
Pulang
37
Kena Sawan!
38
Belajar Shalat
39
Kenapa Akhirnya Memilih Aku?
40
Jangan Lupa Berdoa
41
Cemburu dan Posesif
42
Hijab Bagi Laki-Laki
43
Do You Love Him?
44
Ajarin Kakak Napa?
45
Membangun Dari Titik Awal Bersama
46
Bos Baru?
47
Cari Informasi Tentang Awan!
48
Suamiku Sedang Dalam Perjalanan Hijrahnya!
49
Rekomendasi Bacaan
50
Mau Ajak Kamu ....
51
Semoga Hijrahku Mengantarkanmu Pada Cinta Allah
52
Pelangi Berselimut Awan
53
Guntur Diselimuti Awan
54
Kamu Siap-Siap, Ya?
55
Merasa Diikuti
56
Mending Gue Pulang!
57
Siapa Yang Kirim Kalian?
58
Mengapa Manusia DiUji?
59
Tentang Foto Yang Mengejutkan
60
Apakah Semua Hanya Topeng?
61
Siapa Yang Menyumbang?
62
Bentuk Ujian
63
Sakina, Mawaddah, Wa Rahma
64
Kejutan Tak Terduga
65
Keadaan Sebenarnya ....
66
Kalung Berlian?
67
Apa Aku Tidak Boleh Kecewa?
68
Kenapa Tidak Bilang?
69
Bermuka Dua
70
Dia Pernah Apa?
71
Kejadian Masa Lalu
72
Pengantin Tuan Adam
73
Kamu Tidak Percaya Sama Aku?
74
Saling Terbuka
75
Boleh Ajak Keluarga?
76
Memang Baru Hijrah!
77
Jangan Kasih Salam!
78
Pertanyaan Jebakan!
79
Buat Di Tempat Lain
80
Bertemu Sahabat Lama
81
Aku Tidak Suka!
82
Beritahu Teman Kamu Itu!
83
Maafkan Aku!
84
Rumah Baru Maryam
85
Aku sedih
86
Mas Guntur!
87
Umi Abah?
88
Rencana Guntur?
89
Perasaan Tidak Enak!
90
Kehilangan!
91
Melaporkan?
92
Butuh Waktu
93
Meminta Maaf
94
Untung Dokter!
95
Move On, Priska!
96
Ngajak Ribut!
97
Extra Part Maryam-Guntur
98
Extra Part - Tidak Akan Bisa Kemana-Mana
99
Extra Part- Kejutan Untuk Kamu
100
SUAMI BOHONGAN
101
Extra Part - Rumah Baru
102
Extra Part - Memuji kamu
103
Bisa Makin Tidak Benar
104
Jemput Saudara
105
Temani Kakak, ya!
106
Kenapa Kabur?
107
Mama Jahat, Bu!
108
Seperti Apa Kriteria Zidan?
109
MY SEXY LITTLE WIFE
110
Extra Part - Kamu Akan Kabur, Nggak?
111
Extra Part - Kedatangan Maryam
112
Extra Part - Masih Ada Kesempatan
113
Extra Part - JALAN BARENG
114
Extra Part - Dia Yang Aneh
115
Extra Part - Zidan Itu Judes
116
Extra Part - Dijodohkan Dengan Pria Brutal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!