Antar Pulang!

Halo kakak-kakak, sebelum lanjut baca, aku mau jelasin sedikit dulu ya ...

Kemarin ada pertanyaan seperti ini :

Reader : "Thor, bukannya Pelangi pakai Khimar, ya? Kok Awan bisa lihat bentuk wajah Pelangi, lesung Pipit dan bibir? Seharusnya kan nggak kelihatan?"

Mungkin sebagian teman-teman belum tahu apa itu Khimar dan seperti apa. Jadi aku mau jelasin kalau Khimar itu beda dengan yang biasa disebut cadar, niqab, atau burqa.

Khimar/ Khumur adalah kain penutup kepala, leher dan menjulur menutupi bagian dada, dari belakang maupun depan.

Khimar Pelangi seperti ini. makanya bisa tersangkut

Jadi wajahnya Pelangi itu tidak tertutup. Dan dari awal cerita, Awan sudah melihat wajah Pelangi. Hanya saja belum pernah melihat tanpa hijab.

Mungkin gambar di bawah bisa membantu 🤗

Jadi ini bedanya ya, Kakak. 🤭

Yang nggak bisa lihat gambar, coba update versi noveltoon/mangatoon ya, menjadi versi terbaru. Caranya buka aplikasi NT/MT kalian di playstore dan update. Karena versi lama kadang gak bisa lihat gambar.

Ok Mamaciiiii. Selamat membaca!

Salam sayang selalu 🤗

🌹🌹🌹🌹

Awan menghempas tubuhnya di ranjang. Menatap langit-langit kamarnya sambil memikirkan ucapan Pelangi tadi. Sebuah kalimat singkat yang benar-benar menusuk ke hatinya.

Memang benar ucapan Pelangi, di malam pertama pernikahan mereka, Awan mabuk dan berkata tidak akan tertarik walaupun Pelangi tampil tanpa busana di hadapannya. Maka tak heran jika kini Pelangi enggan membuka kain yang menutupi rambutnya di hadapan Awan. 

Dengan hela napas berat, Awan mengeluarkan ponsel dari saku celana dan meletakkan di meja. Ia cukup lega karena setelah makan tadi saling bertukar nomor dengan Pelangi. 

Awan masih melamun ketika deringan ponsel terdengar. Dengan malas ia meraih benda pipih itu. 

“Apaan?” ucapnya sesaat setelah menggeser simbol hijau pada layar ponsel. 

“Lo di mana sekarang?” Sapaan penuh semangat terdengar di ujung telepon. 

“Di rumah!” 

“Tumben jam segini di rumah,” ucapnya dengan tawa kecil. “Gue lagi di tempatnya Ben. Lo kesini nggak? Ben lagi ngasih free, ini ulang tahunnya.” 

Awan melirik arah jarum jam di dinding. “Males gue! Lo ajalah.” 

“Bener nggak mau? Ada Priska loh. Dia baru datang.” 

Awan menghela napas panjang. “Gue nggak ikut malam ini. Have fun, ya!” 

Sambungan terputus. Awan meletakkan kembali ponselnya di meja. 

Sementara di sebuah tempat hiburan malam, pesta meriah sedang berlangsung. Namun, penolakan Awan barusan menciptakan kekecewaan di wajah teman-temannya, terutama Priska. 

“Si Awan kenapa, ya? Ini pertama kalinya dia menolak ajakan kita,” tanya seorang pria. 

“Dia kan pengantin baru. Tinggal di rumah pasti lebih enak, lah!” sahut Ben, sang pemilik tempat hiburan sekaligus teman dekat Awan. “Eh sorry, Pris! Gue nggak bermaksud.” 

Mendadak hawa sekitar terasa panas bagi Priska sampai rasanya sulit untuk bernapas. Ia menenggak segelas minuman hingga tak tersisa. Menuang lagi dan lagi untuk melepas rasa sakit dan cemburu yang teramat menyiksa. 

Teringat masa-masa kebersamaannya dengan Awan. Dulu mantan kekasihnya itu tidak pernah menolak ajakan untuk bersenang-senang.

"Tambah lagi, Ben!"

...........

Awan sedang duduk berselonjor dengan laptop di pangkuannya ketika terdengar pintu kamar diketuk. Ia menoleh ke arah pintu.

“Masuk, tidak dikunci!” Setelah sahutan itu, tampak pintu terbuka diikuti kemunculan Pelangi yang membawa sebuah nampan di tangannya. 

“Aku buat teh hangat dan cemilan.” Pelangi meletakkan ke atas meja.

“Makasih. Tapi kamu tidak usah repot-repot.” 

Senyum tipis terlihat di sudut bibir Pelangi. “Tidak apa-apa. Aku baru belajar membuatnya. Maaf kalau rasanya kurang enak.” 

Awan menatap Pelangi. Ada kepingan rasa bersalah di hatinya. Meskipun dirinya sering menyakiti, namun tak pernah sekalipun Pelangi membalas. Bahkan ia bisa saja mengadukan Awan kepada mertua atau bahkan kedua orang tuanya. Tetapi sama sekali tidak pernah dilakukan, dan kini sikap lembutnya membuat Awan tidak enak hati. 

Selepas pelangi keluar dari kamar, Awan meraih camilan dan mencicipinya. 

Hmm ... enak sekali! Baru belajar saja sudah seenak ini?

Awan kembali mematahkan ucapannya beberapa waktu lalu, ketika berkata enggan memakan masakan Pelangi. Nyatanya, apapun yang dimasak Pelangi mampu membuatnya ketagihan.

Menyeruput teh hangat terasa mengurangi rasa lelahnya sepanjang hari ini. Awan merenggangkan otot-ototnya sambil bersandar.

Tak lama berselang, terdengar deringan ponsel. Sejenak Awan mengalihkan perhatiannya dari layar laptop.

“Mau apa lagi sih?” gumamnya kesal melihat nama yang tertera di ponsel. 

Merasa malas, Awan pun hanya menggeser simbol hijau dan menyalakan pengeras suara pada ponsel sehingga tak perlu meletakkan di dekat telinga.

“Halo, Awan!” Suara berat di ujung telepon membuat Awan mendengus kesal. 

“Apa lagi, Ben? Kan tadi gue bilang lagi males!” 

“Gue tahu, tapi Priska lagi mabuk. Dia sebut nama lo terus. Lo bisa bantu antar pulang nggak?” 

Meskipun cukup terkejut, namun Awan tidak heran lagi jika Priska mabuk. Dulu mereka kerap menghabiskan waktunya dengan bersenang-senang di tempat yang sama.

"Kenapa harus gue sih? Memang di situ nggak ada yang bisa antar pulang apa?"

"Lagi mabok semua!"

Awan menggaruk kepalanya dengan hela napas frustrasi.

"Ya sudah, gue ke sana sekarang."

...........

Terpopuler

Comments

Laurensia Listianawati

Laurensia Listianawati

pantas aja ayahnya Awan g.setuju dengan Priska ,anaknya suka ke club

2025-01-06

0

Ila Lee

Ila Lee

priska bukan wanita yg baik pantas ayah awan tidak suka

2024-11-23

0

Nuri Nurazizah

Nuri Nurazizah

buat apa awaan nyamperin Priska antepin aja🤦

2024-12-03

0

lihat semua
Episodes
1 Kenapa Tidak Menentang Sejak Awal?
2 Kenyataan Pahit
3 Kenapa Ayah Memilih Saya?
4 Kok Enak Sih?
5 Kompromi!
6 Pindah Ke rumah Baru
7 Pingsan!
8 Jadi Seperti Ini Pilihan Ayah?
9 Kenapa Kakak Bohong?
10 Apa Ini Adil?
11 Seperti Apa Wujudnya?
12 Sulit Bagiku!
13 Kenapa Harus Malu?
14 Antar Pulang!
15 Jauh Lebih Baik Daripada ....
16 Aroma Parfum?
17 Melepas Awan Untuk Priska?
18 Menyusul
19 Melamar Pelangi?
20 Terpaku
21 Aku Memang Kecewa!
22 Memperbaiki Kesalahan
23 Berkata Jujur
24 Kamu Sudah Berubah!
25 Tolong Lepaskan Awan!
26 Dosakah?
27 Meminta Anakku Kembali
28 Beri Kesempatan?
29 Tetap Huznudzon
30 Laa Tahzan Innallaha Ma'ana
31 Zidan?
32 Tersadar?
33 Meminta Kesempatan
34 Menjadi Lenteramu
35 Hubby-nya Mana?
36 Pulang
37 Kena Sawan!
38 Belajar Shalat
39 Kenapa Akhirnya Memilih Aku?
40 Jangan Lupa Berdoa
41 Cemburu dan Posesif
42 Hijab Bagi Laki-Laki
43 Do You Love Him?
44 Ajarin Kakak Napa?
45 Membangun Dari Titik Awal Bersama
46 Bos Baru?
47 Cari Informasi Tentang Awan!
48 Suamiku Sedang Dalam Perjalanan Hijrahnya!
49 Rekomendasi Bacaan
50 Mau Ajak Kamu ....
51 Semoga Hijrahku Mengantarkanmu Pada Cinta Allah
52 Pelangi Berselimut Awan
53 Guntur Diselimuti Awan
54 Kamu Siap-Siap, Ya?
55 Merasa Diikuti
56 Mending Gue Pulang!
57 Siapa Yang Kirim Kalian?
58 Mengapa Manusia DiUji?
59 Tentang Foto Yang Mengejutkan
60 Apakah Semua Hanya Topeng?
61 Siapa Yang Menyumbang?
62 Bentuk Ujian
63 Sakina, Mawaddah, Wa Rahma
64 Kejutan Tak Terduga
65 Keadaan Sebenarnya ....
66 Kalung Berlian?
67 Apa Aku Tidak Boleh Kecewa?
68 Kenapa Tidak Bilang?
69 Bermuka Dua
70 Dia Pernah Apa?
71 Kejadian Masa Lalu
72 Pengantin Tuan Adam
73 Kamu Tidak Percaya Sama Aku?
74 Saling Terbuka
75 Boleh Ajak Keluarga?
76 Memang Baru Hijrah!
77 Jangan Kasih Salam!
78 Pertanyaan Jebakan!
79 Buat Di Tempat Lain
80 Bertemu Sahabat Lama
81 Aku Tidak Suka!
82 Beritahu Teman Kamu Itu!
83 Maafkan Aku!
84 Rumah Baru Maryam
85 Aku sedih
86 Mas Guntur!
87 Umi Abah?
88 Rencana Guntur?
89 Perasaan Tidak Enak!
90 Kehilangan!
91 Melaporkan?
92 Butuh Waktu
93 Meminta Maaf
94 Untung Dokter!
95 Move On, Priska!
96 Ngajak Ribut!
97 Extra Part Maryam-Guntur
98 Extra Part - Tidak Akan Bisa Kemana-Mana
99 Extra Part- Kejutan Untuk Kamu
100 SUAMI BOHONGAN
101 Extra Part - Rumah Baru
102 Extra Part - Memuji kamu
103 Bisa Makin Tidak Benar
104 Jemput Saudara
105 Temani Kakak, ya!
106 Kenapa Kabur?
107 Mama Jahat, Bu!
108 Seperti Apa Kriteria Zidan?
109 MY SEXY LITTLE WIFE
110 Extra Part - Kamu Akan Kabur, Nggak?
111 Extra Part - Kedatangan Maryam
112 Extra Part - Masih Ada Kesempatan
113 Extra Part - JALAN BARENG
114 Extra Part - Dia Yang Aneh
115 Extra Part - Zidan Itu Judes
116 Extra Part - Dijodohkan Dengan Pria Brutal
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Kenapa Tidak Menentang Sejak Awal?
2
Kenyataan Pahit
3
Kenapa Ayah Memilih Saya?
4
Kok Enak Sih?
5
Kompromi!
6
Pindah Ke rumah Baru
7
Pingsan!
8
Jadi Seperti Ini Pilihan Ayah?
9
Kenapa Kakak Bohong?
10
Apa Ini Adil?
11
Seperti Apa Wujudnya?
12
Sulit Bagiku!
13
Kenapa Harus Malu?
14
Antar Pulang!
15
Jauh Lebih Baik Daripada ....
16
Aroma Parfum?
17
Melepas Awan Untuk Priska?
18
Menyusul
19
Melamar Pelangi?
20
Terpaku
21
Aku Memang Kecewa!
22
Memperbaiki Kesalahan
23
Berkata Jujur
24
Kamu Sudah Berubah!
25
Tolong Lepaskan Awan!
26
Dosakah?
27
Meminta Anakku Kembali
28
Beri Kesempatan?
29
Tetap Huznudzon
30
Laa Tahzan Innallaha Ma'ana
31
Zidan?
32
Tersadar?
33
Meminta Kesempatan
34
Menjadi Lenteramu
35
Hubby-nya Mana?
36
Pulang
37
Kena Sawan!
38
Belajar Shalat
39
Kenapa Akhirnya Memilih Aku?
40
Jangan Lupa Berdoa
41
Cemburu dan Posesif
42
Hijab Bagi Laki-Laki
43
Do You Love Him?
44
Ajarin Kakak Napa?
45
Membangun Dari Titik Awal Bersama
46
Bos Baru?
47
Cari Informasi Tentang Awan!
48
Suamiku Sedang Dalam Perjalanan Hijrahnya!
49
Rekomendasi Bacaan
50
Mau Ajak Kamu ....
51
Semoga Hijrahku Mengantarkanmu Pada Cinta Allah
52
Pelangi Berselimut Awan
53
Guntur Diselimuti Awan
54
Kamu Siap-Siap, Ya?
55
Merasa Diikuti
56
Mending Gue Pulang!
57
Siapa Yang Kirim Kalian?
58
Mengapa Manusia DiUji?
59
Tentang Foto Yang Mengejutkan
60
Apakah Semua Hanya Topeng?
61
Siapa Yang Menyumbang?
62
Bentuk Ujian
63
Sakina, Mawaddah, Wa Rahma
64
Kejutan Tak Terduga
65
Keadaan Sebenarnya ....
66
Kalung Berlian?
67
Apa Aku Tidak Boleh Kecewa?
68
Kenapa Tidak Bilang?
69
Bermuka Dua
70
Dia Pernah Apa?
71
Kejadian Masa Lalu
72
Pengantin Tuan Adam
73
Kamu Tidak Percaya Sama Aku?
74
Saling Terbuka
75
Boleh Ajak Keluarga?
76
Memang Baru Hijrah!
77
Jangan Kasih Salam!
78
Pertanyaan Jebakan!
79
Buat Di Tempat Lain
80
Bertemu Sahabat Lama
81
Aku Tidak Suka!
82
Beritahu Teman Kamu Itu!
83
Maafkan Aku!
84
Rumah Baru Maryam
85
Aku sedih
86
Mas Guntur!
87
Umi Abah?
88
Rencana Guntur?
89
Perasaan Tidak Enak!
90
Kehilangan!
91
Melaporkan?
92
Butuh Waktu
93
Meminta Maaf
94
Untung Dokter!
95
Move On, Priska!
96
Ngajak Ribut!
97
Extra Part Maryam-Guntur
98
Extra Part - Tidak Akan Bisa Kemana-Mana
99
Extra Part- Kejutan Untuk Kamu
100
SUAMI BOHONGAN
101
Extra Part - Rumah Baru
102
Extra Part - Memuji kamu
103
Bisa Makin Tidak Benar
104
Jemput Saudara
105
Temani Kakak, ya!
106
Kenapa Kabur?
107
Mama Jahat, Bu!
108
Seperti Apa Kriteria Zidan?
109
MY SEXY LITTLE WIFE
110
Extra Part - Kamu Akan Kabur, Nggak?
111
Extra Part - Kedatangan Maryam
112
Extra Part - Masih Ada Kesempatan
113
Extra Part - JALAN BARENG
114
Extra Part - Dia Yang Aneh
115
Extra Part - Zidan Itu Judes
116
Extra Part - Dijodohkan Dengan Pria Brutal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!