Kenyataan Pahit

Cukup lama Pelangi terpaku setelah mendapati suaminya yang ternyata berada di kamar. Meninggalkan resepsi pernikahan dan sebuah botol minuman keras seolah sudah cukup bagi Pelangi untuk dijadikan kesimpulan tentang sang suami. 

Setelah mengganti gaun pengantinnya dengan gamis, Pelangi mendekati suaminya, membukakan sepatu dan meletakkan di antara koleksi sepatu mahal yang berjejeran pada sebuah rak di sudut kamar. 

“Astagfirullahaladzim.” Pelangi mengapit hidung dengan jari ketika aroma alkohol dari mulut suaminya menyeruak. Aroma tak sedap itu seketika membuatnya mual. 

Ia mendudukkan tubuhnya di ujung sofa seraya menatap wajah suaminya. Benar kata orang, Awan memiliki wajah rupawan. Hidung mancung, alis tebal dan garis rahang yang tegas. Selain itu, setahunya sang suami adalah seorang arsitek yang bekerja di bawah naungan sebuah perusahaan ternama. 

Suara Awan yang tegas dan lantang mengucapkan ijab kabul atas namanya telah berhasil menggetarkan hati Pelangi. Tetapi, tak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa pria yang telah menghalalkan dirinya adalah seorang peminum berat. 

Awan terbangun kala merasakan pijatan lembut di kakinya. Hampir saja ia terjauh dari sofa karena terkejut melihat seorang gadis asing yang duduk di ujung sofa dengan memangku kakinya. 

“Lo siapa? Ngapain di kamar gue?” Suara berat bernada tak sopan itu menjadi sapaan pertama Awan kepada istrinya. Sejak bertemu, sama sekali belum ada pembicaraan apapun di antara keduanya. Bahkan baru dipahami oleh Pelangi bahwa gestur suaminya adalah bentuk menjaga jarak, bukan karena pemalu seperti yang ia pikirkan sebelumnya. 

Masih kesadaran yang belum kembali sepenuhnya akibat mabuk, Awan menyeringai. Bola matanya memerah pertanda dirinya masih di bawah pengaruh minuman. “Lo Pelangi, kan? Perempuan matre pilihan ayah.” 

Hampir saja air mata Pelangi berurai mendengar ucapan sang suami. Perempuan matre? Tentu saja sepenuh hati Pelangi menolak julukan itu. Ia hanya berusaha menjadi anak berbakti dengan menerima perjodohan yang ditetapkan untuknya. Sama sekali tak pernah terpikir untuk menikah karena harta semata. 

Awan bangkit dan berjalan dengan sempoyongan. Saat telah berada di ambang pintu kamar mandi, ia ambruk. Pelangi tak lantas diam, ia segera mendekati sang suami dan ingin membantunya berdiri. 

“Jangan pegang-pegang!” Alih-alih berterima kasih, Awan malah mendorong Pelangi hingga terduduk di lantai. 

“Kamu sedang dalam keadaan mabuk dan tidak bisa bangun. Jadi jangan keras kepala.” Ucapan Pelangi membuat Awan mendengus kasar. Pria itu akhirnya pasrah tubuhnya digotong dengan susah payah oleh tubuh mungil istrinya itu, menuju tempat tidur. 

Pelangi membenarkan pakaian dan kerudungnya, sebelum beranjak keluar dari kamar. Ia akan ke dapur untuk mengambil air putih untuk suaminya. 

.

.

.

“Semua ini salah Mas yang memaksa Awan menikah dengan orang yang dia tidak kenal. Lihat akibatnya sekarang, Awan pergi dari pernikahannya dan memilih mabuk-mabukan!” Suara teriakan itu mengejutkan Pelangi yang sedang menuruni tangga.

Ia menoleh ke arah sumber suara. Mertuanya baru saja tiba di rumah. Meskipun sadar menguping pembicaraan orang itu tak dibenarkan, namun Pelangi tak mengerti mengapa kakinya seolah tak dapat digerakkan. Ia terpaku di tempat. 

“Kalau memang harus dijodohkan, kenapa harus dengan gadis seperti Pelangi? Apa dia layak dan sepadan dengan keluarga kita?” 

Deg!

Rasanya tubuh Pelangi seperti akan ambruk saat itu juga bila tak berpegangan pada sebuah pilar kokoh. Ternyata kedua mertuanya sedang membicarakan dirinya.

“Memangnya Pelangi kenapa? Tentu saja dia sangat layak menjadi bagian dari keluarga kita. Justru Awan lah yang tidak layak untuk Pelangi. Akhlak anak kamu itu minus, dia pemabuk, pemberontak dan suka membuat onar!” 

“Cukup, Mas!” potong wanita itu. “Awan menjadi seperti ini karena kamu tidak pernah merestui hubungan dia dengan Priska.” 

“Sudah aku katakan berapa kali, Priska bukan gadis yang baik. Pelangi adalah jodoh yang tepat untuk Awan dan dia pasti bisa merubahnya menjadi lebih baik.” 

Wanita paruh baya itu menghela napas panjang. Bahkan Pelangi dapat mendengar dengusannya yang frustrasi. “Sudahlah, Mas! Capek bahas ini terus. Semoga saja kamu tidak akan menyesal sudah menjodohkan Awan dan Pelangi.” 

Tanpa permisi, wanita itu segera meninggalkan suaminya menuju ruang tengah. Langkah kakinya seketika terhenti menyadari Pelangi berdiri di dekat tangga dengan kepala tertunduk. Namun, bukannya merasa bersalah, mertuanya itu malah memilih beranjak begitu saja seolah benar-benar ingin menunjukkan kekecewaannya terhadap suaminya.

 Ayah mertua pun tampak terkejut melihat menantu yang baru saja mereka bicarakan ternyata mendengar pembicaraan itu.

“Pelangi?”

****

Terpopuler

Comments

Eny Yulianti

Eny Yulianti

masih awal baca, jadi lum bs komen banyak kk

2024-04-30

0

Wani Ihwani

Wani Ihwani

awan awan awan, awan yg gelap itu kan?

2024-04-16

0

Iyoy

Iyoy

mertua indosiat

2024-04-23

0

lihat semua
Episodes
1 Kenapa Tidak Menentang Sejak Awal?
2 Kenyataan Pahit
3 Kenapa Ayah Memilih Saya?
4 Kok Enak Sih?
5 Kompromi!
6 Pindah Ke rumah Baru
7 Pingsan!
8 Jadi Seperti Ini Pilihan Ayah?
9 Kenapa Kakak Bohong?
10 Apa Ini Adil?
11 Seperti Apa Wujudnya?
12 Sulit Bagiku!
13 Kenapa Harus Malu?
14 Antar Pulang!
15 Jauh Lebih Baik Daripada ....
16 Aroma Parfum?
17 Melepas Awan Untuk Priska?
18 Menyusul
19 Melamar Pelangi?
20 Terpaku
21 Aku Memang Kecewa!
22 Memperbaiki Kesalahan
23 Berkata Jujur
24 Kamu Sudah Berubah!
25 Tolong Lepaskan Awan!
26 Dosakah?
27 Meminta Anakku Kembali
28 Beri Kesempatan?
29 Tetap Huznudzon
30 Laa Tahzan Innallaha Ma'ana
31 Zidan?
32 Tersadar?
33 Meminta Kesempatan
34 Menjadi Lenteramu
35 Hubby-nya Mana?
36 Pulang
37 Kena Sawan!
38 Belajar Shalat
39 Kenapa Akhirnya Memilih Aku?
40 Jangan Lupa Berdoa
41 Cemburu dan Posesif
42 Hijab Bagi Laki-Laki
43 Do You Love Him?
44 Ajarin Kakak Napa?
45 Membangun Dari Titik Awal Bersama
46 Bos Baru?
47 Cari Informasi Tentang Awan!
48 Suamiku Sedang Dalam Perjalanan Hijrahnya!
49 Rekomendasi Bacaan
50 Mau Ajak Kamu ....
51 Semoga Hijrahku Mengantarkanmu Pada Cinta Allah
52 Pelangi Berselimut Awan
53 Guntur Diselimuti Awan
54 Kamu Siap-Siap, Ya?
55 Merasa Diikuti
56 Mending Gue Pulang!
57 Siapa Yang Kirim Kalian?
58 Mengapa Manusia DiUji?
59 Tentang Foto Yang Mengejutkan
60 Apakah Semua Hanya Topeng?
61 Siapa Yang Menyumbang?
62 Bentuk Ujian
63 Sakina, Mawaddah, Wa Rahma
64 Kejutan Tak Terduga
65 Keadaan Sebenarnya ....
66 Kalung Berlian?
67 Apa Aku Tidak Boleh Kecewa?
68 Kenapa Tidak Bilang?
69 Bermuka Dua
70 Dia Pernah Apa?
71 Kejadian Masa Lalu
72 Pengantin Tuan Adam
73 Kamu Tidak Percaya Sama Aku?
74 Saling Terbuka
75 Boleh Ajak Keluarga?
76 Memang Baru Hijrah!
77 Jangan Kasih Salam!
78 Pertanyaan Jebakan!
79 Buat Di Tempat Lain
80 Bertemu Sahabat Lama
81 Aku Tidak Suka!
82 Beritahu Teman Kamu Itu!
83 Maafkan Aku!
84 Rumah Baru Maryam
85 Aku sedih
86 Mas Guntur!
87 Umi Abah?
88 Rencana Guntur?
89 Perasaan Tidak Enak!
90 Kehilangan!
91 Melaporkan?
92 Butuh Waktu
93 Meminta Maaf
94 Untung Dokter!
95 Move On, Priska!
96 Ngajak Ribut!
97 Extra Part Maryam-Guntur
98 Extra Part - Tidak Akan Bisa Kemana-Mana
99 Extra Part- Kejutan Untuk Kamu
100 SUAMI BOHONGAN
101 Extra Part - Rumah Baru
102 Extra Part - Memuji kamu
103 Bisa Makin Tidak Benar
104 Jemput Saudara
105 Temani Kakak, ya!
106 Kenapa Kabur?
107 Mama Jahat, Bu!
108 Seperti Apa Kriteria Zidan?
109 MY SEXY LITTLE WIFE
110 Extra Part - Kamu Akan Kabur, Nggak?
111 Extra Part - Kedatangan Maryam
112 Extra Part - Masih Ada Kesempatan
113 Extra Part - JALAN BARENG
114 Extra Part - Dia Yang Aneh
115 Extra Part - Zidan Itu Judes
116 Extra Part - Dijodohkan Dengan Pria Brutal
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Kenapa Tidak Menentang Sejak Awal?
2
Kenyataan Pahit
3
Kenapa Ayah Memilih Saya?
4
Kok Enak Sih?
5
Kompromi!
6
Pindah Ke rumah Baru
7
Pingsan!
8
Jadi Seperti Ini Pilihan Ayah?
9
Kenapa Kakak Bohong?
10
Apa Ini Adil?
11
Seperti Apa Wujudnya?
12
Sulit Bagiku!
13
Kenapa Harus Malu?
14
Antar Pulang!
15
Jauh Lebih Baik Daripada ....
16
Aroma Parfum?
17
Melepas Awan Untuk Priska?
18
Menyusul
19
Melamar Pelangi?
20
Terpaku
21
Aku Memang Kecewa!
22
Memperbaiki Kesalahan
23
Berkata Jujur
24
Kamu Sudah Berubah!
25
Tolong Lepaskan Awan!
26
Dosakah?
27
Meminta Anakku Kembali
28
Beri Kesempatan?
29
Tetap Huznudzon
30
Laa Tahzan Innallaha Ma'ana
31
Zidan?
32
Tersadar?
33
Meminta Kesempatan
34
Menjadi Lenteramu
35
Hubby-nya Mana?
36
Pulang
37
Kena Sawan!
38
Belajar Shalat
39
Kenapa Akhirnya Memilih Aku?
40
Jangan Lupa Berdoa
41
Cemburu dan Posesif
42
Hijab Bagi Laki-Laki
43
Do You Love Him?
44
Ajarin Kakak Napa?
45
Membangun Dari Titik Awal Bersama
46
Bos Baru?
47
Cari Informasi Tentang Awan!
48
Suamiku Sedang Dalam Perjalanan Hijrahnya!
49
Rekomendasi Bacaan
50
Mau Ajak Kamu ....
51
Semoga Hijrahku Mengantarkanmu Pada Cinta Allah
52
Pelangi Berselimut Awan
53
Guntur Diselimuti Awan
54
Kamu Siap-Siap, Ya?
55
Merasa Diikuti
56
Mending Gue Pulang!
57
Siapa Yang Kirim Kalian?
58
Mengapa Manusia DiUji?
59
Tentang Foto Yang Mengejutkan
60
Apakah Semua Hanya Topeng?
61
Siapa Yang Menyumbang?
62
Bentuk Ujian
63
Sakina, Mawaddah, Wa Rahma
64
Kejutan Tak Terduga
65
Keadaan Sebenarnya ....
66
Kalung Berlian?
67
Apa Aku Tidak Boleh Kecewa?
68
Kenapa Tidak Bilang?
69
Bermuka Dua
70
Dia Pernah Apa?
71
Kejadian Masa Lalu
72
Pengantin Tuan Adam
73
Kamu Tidak Percaya Sama Aku?
74
Saling Terbuka
75
Boleh Ajak Keluarga?
76
Memang Baru Hijrah!
77
Jangan Kasih Salam!
78
Pertanyaan Jebakan!
79
Buat Di Tempat Lain
80
Bertemu Sahabat Lama
81
Aku Tidak Suka!
82
Beritahu Teman Kamu Itu!
83
Maafkan Aku!
84
Rumah Baru Maryam
85
Aku sedih
86
Mas Guntur!
87
Umi Abah?
88
Rencana Guntur?
89
Perasaan Tidak Enak!
90
Kehilangan!
91
Melaporkan?
92
Butuh Waktu
93
Meminta Maaf
94
Untung Dokter!
95
Move On, Priska!
96
Ngajak Ribut!
97
Extra Part Maryam-Guntur
98
Extra Part - Tidak Akan Bisa Kemana-Mana
99
Extra Part- Kejutan Untuk Kamu
100
SUAMI BOHONGAN
101
Extra Part - Rumah Baru
102
Extra Part - Memuji kamu
103
Bisa Makin Tidak Benar
104
Jemput Saudara
105
Temani Kakak, ya!
106
Kenapa Kabur?
107
Mama Jahat, Bu!
108
Seperti Apa Kriteria Zidan?
109
MY SEXY LITTLE WIFE
110
Extra Part - Kamu Akan Kabur, Nggak?
111
Extra Part - Kedatangan Maryam
112
Extra Part - Masih Ada Kesempatan
113
Extra Part - JALAN BARENG
114
Extra Part - Dia Yang Aneh
115
Extra Part - Zidan Itu Judes
116
Extra Part - Dijodohkan Dengan Pria Brutal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!