Melepas Awan Untuk Priska?

Patah hati memang menyakitkan. Ketika menyadari bahwa apa yang telah diperjuangkan berakhir sia-sia. Bagi sebagian orang, patah hati ibarat badai yang menghancurkan hal buruk dan kemudian mendatangkan yang baik. Namun, bagi Priska Frastika, patah hati hanyalah gumpalan luka dan kekecewaan yang semakin lam semakin membesar. Dan karenanya, kadang seseorang rela berbuat apapun, meski mempertaruhkan harga diri. 

Di sebuah kafe .... 

Priska belum dapat menghentikan tangisnya sejak lima menit lalu. Penolakan Awan semalam benar-benar telah menginjak harga dirinya. Tanpa perasaan, pria yang memacarinya lebih dari lima tahun itu meninggalkannya begitu saja. 

Tak ada yang dapat ia lakukan, selain mencurahkan keluh kesahnya kepada Ibu Sofie, satu-satunya di keluarga Dewanto yang mendukung hubungannya dengan Awan. 

“Aku kecewa sama Awan, Tante. Apa artinya semua janji yang pernah dia ucapkan kalau akhirnya menikahi wanita lain.” 

“Sabar, Priska. Semua itu bukan keinginan Awan. Kamu tahu kan seperti apa ayahnya, Awan juga terpaksa menikahi wanita itu.” 

"Tapi kenapa Awan menyerah begitu saja?"

Tangis Priska semakin menjadi, sementara Ibu Sofie terus berusaha menenangkannya. “Kamu tenang saja, nanti tante akan bicara sama Awan. Tante tahu persis, Awan juga tidak menyukai Pelangi.” Kalimat bujukan itu berhasil menghentikan air mata Priska, berganti menjadi senyum kemenangan.

Sebuah kotak berisi tas branded digesernya ke hadapan wanita itu. “Oh ya, ini buat Tante, aku beli di Paris. Maaf, baru sempat ajak Tante ketemuan.” 

Bu Sofie hanya melirik tas seharga puluhan juta yang baru saja diberikan Priska, tetapi tak berniat menyentuhnya.

"Tante jangan salah paham sama aku, ya. Aku beli itu karena aku sayang Tante. Aku tidak ada maksud apa-apa."

Bu Sofie tersenyum tipis. “Makasih, Pris. Tapi kamu tidak usah repot-repot. Tante masih punya banyak tas seperti ini.” 

“Tidak apa-apa, Tante. Aku kalau belanja ingat Tante terus.” Ibu Sofie kembali tersenyum dan mengusap bahu Priska. 

“Tante, apa aku boleh minta tolong?” 

“Minta tolong apa?” 

“Awan mungkin tidak enak meninggalkan Pelangi. Tapi Tante bisa kan, minta Pelangi yang meninggalkan Awan.” 

"Tapi kenapa kamu tidak bicarakan berdua dengan Awan saja untuk mencari jalan keluar?"

Priska menggenggam jemari Bu Sofie. "Aku sudah bicara dengan Awan. Dia bilang sendiri sama aku kalau rumah tangganya dengan wanita itu tidak berjalan baik. Lagi pula Awan masih mencintai aku, Tante."

..........

Pelangi memakai khimarnya dan segera keluar kamar setelah mendengar suara bel. Ia sedikit heran, karena tidak biasanya ada yang bertamu di rumah. Pelangi melihat melalui jendela. Dari sana ia dapat melihat ibu mertuanya berdiri di depan pagar. 

Dengan cepat, Pelangi berjalan keluar dan membuka pagar. Meskipun tahu sang mertua tak begitu menyukainya, namun Pelangi tetap menyambut kedatangannya dengan sopan dan ramah. 

“Ibu ke mari untuk membicarakan hal penting dengan kamu,” ucap Bu Sofie setelah Pelangi mempersilahkan sang mertua untuk duduk di ruang keluarga. Ia baru saja membuat teh hangat dan juga menghidangkan beberapa camilan di meja. 

“Ada apa, Bu?” 

Bu Sofie menghela napas panjang sebelum berkata, “Pelangi, ibu langsung saja pada tujuan ibu kemari. Sejak awal kamu dan Awan sama-sama terpaksa menikah. Kamu pasti sudah tahu Awan mencintai wanita lain, kan?” 

Layaknya luka yang sengaja disiram dengan air garam, Pelangi merasakan perih di hatinya. Ucapan sang mertua memang benar adanya. Awan mencintai wanita dari masa lalunya. “Saya tahu, Bu.” 

“Syukurlah kalau kamu tahu. Priska sudah kembali, dan sudah waktunya kamu melepas Awan.” 

Sesak terasa memenuhi dada Pelangi. “Istighfar, Bu. Apa Ibu sadar dengan apa yang Ibu ucapkan?” 

“Ibu sangat sadar, Pelangi! Semua ibu itu menginginkan kebahagiaan untuk anaknya, dan kebahagiaan Awan adalah bersama Priska, bukan kamu!” Meskipun ucapan Bu Sofie masih terbilang pelan, namun sangat menusuk bagi Pelangi.

Pelangi seakan tak percaya, mengapa betapa mudah mertuanya meminta untuk meninggalkan sang suami. 

“Bu, walaupun surga seorang suami ada pada ibunya, tapi tidak dibenarkan bagi seorang ibu untuk merusak rumah tangga atau meminta anaknya menceraikan istrinya tanpa alasan yang dibenarkan syariat. Merusak hubungan pernikahan orang meskipun itu dilakukan oleh orangtua terhadap anaknya sendiri masih tergolong takhbib, dan hukumnya adalah haram.” 

Bu Sofie tersentak.

“Tapi untuk apa kalian pertahankan rumah tangga seperti ini? Kalian tidak bahagia, bukannya lebih baik bercerai? Pokoknya kalau kamu tidak mau melepas Awan, maka ibu sendiri yang akan bicara sama dia. Lagi pula bercerai dalam agama itu tidak dilarang.” 

“Astaghfirullahaladzim. Bu ... Perceraian memang sesuatu yang halal tapi sangat dibenci Allah dan sebaliknya sangat disukai iblis. Barang siapa yang meminta seorang suami menceraikan istrinya tanpa sebuah alasan, maka dia telah membantu tujuan iblis untuk menyesatkan manusia.” 

Rasa panas terasa menjalar ke tubuh Ibu Sofie. Mendadak wajahnya terlihat merah. Ucapan Pelangi seperti sebuah pukulan telak baginya.

........ ...

Sepanjang hari ini tidak ada yang bisa dilakukan Pelangi. Seluruh tubuhnya terasa lemas. Hati mana yang akan kuat, mendapati bekas lipstik serta aroma parfum wanita pada pakaian suaminya. Dan bukan hanya itu, kedatangan sang mertua yang mengejutkan dengan membawa permintaan mustahil.

"Setidaksuka itukah ibu kepadaku sampai mau meminta Mas Awan menceraikanku?"

Ingatan Pelangi sekarang hanya tertuju pada rumah orangtuanya. Tempat di mana ia dihujani kasih sayang yang tulus. Di mana tak seorang pun pernah memberinya rasa sakit.

Awan masih bekerja saat ponsel berdering. Kerutan tipis terlihat di kening saat melihat nama yang tertera pada layar, yang anehnya berhasil membuat jantungnya berdebar. Ini adalah pertama kali Pelangi menghubunginya.

"Assalamu'alaikum, Mas." Lembut suara Pelangi terdengar setelah panggilan itu terhubung.

"Wa'alaikumsalam. Kenapa, Pelangi?"

“Mas, aku mau minta izin.” 

“Minta izin apa?” 

“Kalau Mas mengizinkan, apa boleh malam ini aku menginap di rumah ayah? Aku sangat merindukan ayah dan ibu,” lirih Pelangi.

Sejak menikah, ia memang belum pernah berkunjung ke rumah kedua orangtuanya dan menghabiskan seluruh waktunya di rumah sang suami.

“Boleh. Kamu mau pergi sekarang?” 

“Iya.” Pelangi menjawab singkat.

“Kalau begitu aku akan minta sopir kantor mengantar kamu.” 

“Tidak usah, Mas. Aku akan minta Zidan menjemputku.” 

Awan terdiam beberapa saat. Seperti ada yang aneh dari suara Pelangi.

“Tunggu! Kamu nangis?” 

...........

Terpopuler

Comments

Wani Ihwani

Wani Ihwani

kamu nanyak kamu bertanyak"

2024-04-16

0

ALUNA

ALUNA

pake nanya lg,kamu nangis?sumber musibah dan air mata pelangi kan berasal darimu awan mendung

2023-12-25

2

sakura🇵🇸

sakura🇵🇸

merasa jadi iblis ya bu?atau kacungnya iblis?🤭

2023-09-02

3

lihat semua
Episodes
1 Kenapa Tidak Menentang Sejak Awal?
2 Kenyataan Pahit
3 Kenapa Ayah Memilih Saya?
4 Kok Enak Sih?
5 Kompromi!
6 Pindah Ke rumah Baru
7 Pingsan!
8 Jadi Seperti Ini Pilihan Ayah?
9 Kenapa Kakak Bohong?
10 Apa Ini Adil?
11 Seperti Apa Wujudnya?
12 Sulit Bagiku!
13 Kenapa Harus Malu?
14 Antar Pulang!
15 Jauh Lebih Baik Daripada ....
16 Aroma Parfum?
17 Melepas Awan Untuk Priska?
18 Menyusul
19 Melamar Pelangi?
20 Terpaku
21 Aku Memang Kecewa!
22 Memperbaiki Kesalahan
23 Berkata Jujur
24 Kamu Sudah Berubah!
25 Tolong Lepaskan Awan!
26 Dosakah?
27 Meminta Anakku Kembali
28 Beri Kesempatan?
29 Tetap Huznudzon
30 Laa Tahzan Innallaha Ma'ana
31 Zidan?
32 Tersadar?
33 Meminta Kesempatan
34 Menjadi Lenteramu
35 Hubby-nya Mana?
36 Pulang
37 Kena Sawan!
38 Belajar Shalat
39 Kenapa Akhirnya Memilih Aku?
40 Jangan Lupa Berdoa
41 Cemburu dan Posesif
42 Hijab Bagi Laki-Laki
43 Do You Love Him?
44 Ajarin Kakak Napa?
45 Membangun Dari Titik Awal Bersama
46 Bos Baru?
47 Cari Informasi Tentang Awan!
48 Suamiku Sedang Dalam Perjalanan Hijrahnya!
49 Rekomendasi Bacaan
50 Mau Ajak Kamu ....
51 Semoga Hijrahku Mengantarkanmu Pada Cinta Allah
52 Pelangi Berselimut Awan
53 Guntur Diselimuti Awan
54 Kamu Siap-Siap, Ya?
55 Merasa Diikuti
56 Mending Gue Pulang!
57 Siapa Yang Kirim Kalian?
58 Mengapa Manusia DiUji?
59 Tentang Foto Yang Mengejutkan
60 Apakah Semua Hanya Topeng?
61 Siapa Yang Menyumbang?
62 Bentuk Ujian
63 Sakina, Mawaddah, Wa Rahma
64 Kejutan Tak Terduga
65 Keadaan Sebenarnya ....
66 Kalung Berlian?
67 Apa Aku Tidak Boleh Kecewa?
68 Kenapa Tidak Bilang?
69 Bermuka Dua
70 Dia Pernah Apa?
71 Kejadian Masa Lalu
72 Pengantin Tuan Adam
73 Kamu Tidak Percaya Sama Aku?
74 Saling Terbuka
75 Boleh Ajak Keluarga?
76 Memang Baru Hijrah!
77 Jangan Kasih Salam!
78 Pertanyaan Jebakan!
79 Buat Di Tempat Lain
80 Bertemu Sahabat Lama
81 Aku Tidak Suka!
82 Beritahu Teman Kamu Itu!
83 Maafkan Aku!
84 Rumah Baru Maryam
85 Aku sedih
86 Mas Guntur!
87 Umi Abah?
88 Rencana Guntur?
89 Perasaan Tidak Enak!
90 Kehilangan!
91 Melaporkan?
92 Butuh Waktu
93 Meminta Maaf
94 Untung Dokter!
95 Move On, Priska!
96 Ngajak Ribut!
97 Extra Part Maryam-Guntur
98 Extra Part - Tidak Akan Bisa Kemana-Mana
99 Extra Part- Kejutan Untuk Kamu
100 SUAMI BOHONGAN
101 Extra Part - Rumah Baru
102 Extra Part - Memuji kamu
103 Bisa Makin Tidak Benar
104 Jemput Saudara
105 Temani Kakak, ya!
106 Kenapa Kabur?
107 Mama Jahat, Bu!
108 Seperti Apa Kriteria Zidan?
109 MY SEXY LITTLE WIFE
110 Extra Part - Kamu Akan Kabur, Nggak?
111 Extra Part - Kedatangan Maryam
112 Extra Part - Masih Ada Kesempatan
113 Extra Part - JALAN BARENG
114 Extra Part - Dia Yang Aneh
115 Extra Part - Zidan Itu Judes
116 Extra Part - Dijodohkan Dengan Pria Brutal
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Kenapa Tidak Menentang Sejak Awal?
2
Kenyataan Pahit
3
Kenapa Ayah Memilih Saya?
4
Kok Enak Sih?
5
Kompromi!
6
Pindah Ke rumah Baru
7
Pingsan!
8
Jadi Seperti Ini Pilihan Ayah?
9
Kenapa Kakak Bohong?
10
Apa Ini Adil?
11
Seperti Apa Wujudnya?
12
Sulit Bagiku!
13
Kenapa Harus Malu?
14
Antar Pulang!
15
Jauh Lebih Baik Daripada ....
16
Aroma Parfum?
17
Melepas Awan Untuk Priska?
18
Menyusul
19
Melamar Pelangi?
20
Terpaku
21
Aku Memang Kecewa!
22
Memperbaiki Kesalahan
23
Berkata Jujur
24
Kamu Sudah Berubah!
25
Tolong Lepaskan Awan!
26
Dosakah?
27
Meminta Anakku Kembali
28
Beri Kesempatan?
29
Tetap Huznudzon
30
Laa Tahzan Innallaha Ma'ana
31
Zidan?
32
Tersadar?
33
Meminta Kesempatan
34
Menjadi Lenteramu
35
Hubby-nya Mana?
36
Pulang
37
Kena Sawan!
38
Belajar Shalat
39
Kenapa Akhirnya Memilih Aku?
40
Jangan Lupa Berdoa
41
Cemburu dan Posesif
42
Hijab Bagi Laki-Laki
43
Do You Love Him?
44
Ajarin Kakak Napa?
45
Membangun Dari Titik Awal Bersama
46
Bos Baru?
47
Cari Informasi Tentang Awan!
48
Suamiku Sedang Dalam Perjalanan Hijrahnya!
49
Rekomendasi Bacaan
50
Mau Ajak Kamu ....
51
Semoga Hijrahku Mengantarkanmu Pada Cinta Allah
52
Pelangi Berselimut Awan
53
Guntur Diselimuti Awan
54
Kamu Siap-Siap, Ya?
55
Merasa Diikuti
56
Mending Gue Pulang!
57
Siapa Yang Kirim Kalian?
58
Mengapa Manusia DiUji?
59
Tentang Foto Yang Mengejutkan
60
Apakah Semua Hanya Topeng?
61
Siapa Yang Menyumbang?
62
Bentuk Ujian
63
Sakina, Mawaddah, Wa Rahma
64
Kejutan Tak Terduga
65
Keadaan Sebenarnya ....
66
Kalung Berlian?
67
Apa Aku Tidak Boleh Kecewa?
68
Kenapa Tidak Bilang?
69
Bermuka Dua
70
Dia Pernah Apa?
71
Kejadian Masa Lalu
72
Pengantin Tuan Adam
73
Kamu Tidak Percaya Sama Aku?
74
Saling Terbuka
75
Boleh Ajak Keluarga?
76
Memang Baru Hijrah!
77
Jangan Kasih Salam!
78
Pertanyaan Jebakan!
79
Buat Di Tempat Lain
80
Bertemu Sahabat Lama
81
Aku Tidak Suka!
82
Beritahu Teman Kamu Itu!
83
Maafkan Aku!
84
Rumah Baru Maryam
85
Aku sedih
86
Mas Guntur!
87
Umi Abah?
88
Rencana Guntur?
89
Perasaan Tidak Enak!
90
Kehilangan!
91
Melaporkan?
92
Butuh Waktu
93
Meminta Maaf
94
Untung Dokter!
95
Move On, Priska!
96
Ngajak Ribut!
97
Extra Part Maryam-Guntur
98
Extra Part - Tidak Akan Bisa Kemana-Mana
99
Extra Part- Kejutan Untuk Kamu
100
SUAMI BOHONGAN
101
Extra Part - Rumah Baru
102
Extra Part - Memuji kamu
103
Bisa Makin Tidak Benar
104
Jemput Saudara
105
Temani Kakak, ya!
106
Kenapa Kabur?
107
Mama Jahat, Bu!
108
Seperti Apa Kriteria Zidan?
109
MY SEXY LITTLE WIFE
110
Extra Part - Kamu Akan Kabur, Nggak?
111
Extra Part - Kedatangan Maryam
112
Extra Part - Masih Ada Kesempatan
113
Extra Part - JALAN BARENG
114
Extra Part - Dia Yang Aneh
115
Extra Part - Zidan Itu Judes
116
Extra Part - Dijodohkan Dengan Pria Brutal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!