Bab 9
Akhir pekan pun tiba. Raka memenuhi janjinya pada adik tersayang untuk mengajaknya ketempat kebugaran. Raka mengajak Shanum ke tempat gym langganannya dengan menggunakan mobil sport miliknya.
Mobil dengan suara knalpot yang menderu itu telah tiba di halaman parkir. Raka turun lebih dulu dan sukses mejadi pusat perhatian orang-orang disekelilingnya yang terpesona oleh wajah tampan dengan postur tubuh tinggi dan berdada bidang menggunakan outfit gym berwarna hitam.
Kemudian disusul oleh Shanum yang turun dari sisi samping kemudi yang juga berhasil menjadi pusat perhatian karena tubuhnya yang gemuk dan besar terlihat Bersama dengan Raka. Kebersamaan mereka sukses membuat bahan perbincangan orang yang melihatnya.
“Haduh, emang stok cewek cakep udah habis apa ya? Sampai cowok seganteng itu mau sama cewek kayak gitu?”
“Pake pelet pa tuh cewek? Bisa dapetin cowok ganteng, tajir pula!”
“enak si cewek tuh! Kayak ketiban rejeki! Lha si cowok? Ketiban Gajah!”
Dan masih banyak lagi perkataan orang-orang yang berhasil masuk ke telinga Shanum dan sukses membuat gadis itu semakin kehilangan rasa percaya dirinya.
Shanum merasa sangat malu. Ia berjalan sambil terus menundukkan kepala dan tidak melihat ada seorang lelaki berbadan kekar dan berotot sedang membawa barbel berdiri di depannya. Tiba-tiba …
Brak!
Shanum menabrak lelaki itu dan barbel yang dipegangnya pun jatuh persis di sebelah kakinya. Hampir saja kaki lelaki itu tertimpa barbel seberat 2 kilogram.
Kejadian ini membuat situasi menjadi tegang. Tak terkecuali dengan Raka. Ia langsung membantu lelaki yang ditabrak Shanum tadi untuk berdiri dan bergegas mengambil barbel untuk diletakkan di pinggir supaya tidak menyelakai orang lain.
Shanum langsung membungkukkan badan dan meminta maaf kepada lelaki tersebut. Beruntungnya, lelaki tersebut tidak mempermasalahkan kejadian tadi. Ia berlalu meninggalkan Shanum dan Raka.
Selepas itu, Raka menggandeng tangan Shanum masuk ke ruangan gym untuk bertemu pelatih yang akan memandu latihan pertamanya kali ini.
Setelah menyelesaian administrasi dan pendaftaran atas nama Shanum, Raka lalu mengenalkan Shanum pada seorang personal trainer bernama Angel. Raka mengedipkan sebelah matanya pada personal trainer cantik itu untuk menggodanya. Dan ulah Raka itu sukses membuat Angel menjadi besar kepala.
Shanum mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Angel dan langsung disambut oleh personal trainer cantik itu. Angel melihat tubuh Shanum dari atas sampai bawah, ujung rambut sampai ujung kaki. Ia seperti sengaja menunjukkan tatapan sinisnya seperti mencemooh Shanum melalui tatapan matanya.
Shanum hanya tertunduk. Ia sudah terbiasa mendapat perlakuan seperti ini. Hanya saja kali ini sedikit berbeda karena orang disekitarnya seperti iri melihat kebersamaan Shanum dengan Raka.
Raka yang tidak menyadari interaksi Shanum dan Angel pun meninggalkan mereka berdua. Personal trainer cantik itu kemudian mengajak Shanum menuju Treadmill untuk memulai latihan. Angel mulai menyalakan alat itu dan meminta Shanum untuk mencoba berjalan diatasnya. Angel menekan tombol slow untuk membiasakan tubuh shanum.
Sambil menunggu, Angel mulai mengajak shanum berbincang seputar Raka. Lebih tepatnya, mencecar Shanum dengan pertanyaan mengapa dia bisa bersama dengan Raka.
Shanum hanya menjawab singkat bahwa ia bisa dekat dengan Raka karena bantuan dari Nyonya Aditama. Shanum tidak bermaksud mengacuhkan banyaknya pertanyaan dari Angel. Dia hanya sedang kerepotan untuk mengatur nafas karena kakinya mulai kelelahan berjalan diatas Treadmill.
Namun berbeda dengan Angel, wanita cantik ini malah mengira Shanum sok dan angkuh karena tidak memperdulikan pertanyaannya. Angel pun berniat mengerjai Shanum. Ia menekan tombol pada alat Treadmill dan membuatnya berjalan semakin cepat.
Tubuh Shanum yang sudah mulai kelelahan pun sudah tidak bisa mengimbangi jalannya alat itu sehingga Shanum jatuh dan terseret alat tersebut. Orang-orang yang berada di ruangan itupun tertawa riuh melihat Shanum yang berbadan besar jatuh diatas Treadmill yang masih berjalan.
Raka yang sedang mengobrol dengan temannya pun terganggu dengan suara riuh di ruangan itu. Ia menghampiri tempat beberapa orang berkumpul. Raka sangat terkejut melihat apa yang terjadi pada Shanum. Ia menghampiri adik tersayangnya itu dan membantunya berdiri.
Setelah itu Raka menghampiri Angel yang masih belum berhenti menertawakan Shanum. Angel masih belum menyadari bahwa lelaki didepannya kini sangat marah atas apa yang sudah terjadi. Raut muka Raka pun sudah mulai memerah. Mata bulat dan tatapan tajam ia tujukan pada Angel. Hingga suara hentakannya menghentika tawa Angel dan orang-orang disana.
“APA YANG KAU TERTAWAKAN!” Sentak Raka pada Angel. “Kau menertawakan adikku yang terjatuh? Personal Trainer macam apa yang membiarkan orang yang dilatihnya jatuh dan menertawainya? Kalau kau memang tidak becus bekerja, akan kusampaikan pada pemilik tempat ini supaya kau tidak perlu susah payah bekerja disini lagi!”
Raka membawa Shanum pergi dari tempat itu. Mereka tengah berada didalam mobil yang tengah berjalan dengan tujuan yang tidak diketahui oleh Shanum. Meski begitu, Shanum tidak berniat menanyakan kemana mereka akan pergi karena raut wajah Raka masih belum berubah seolah kemarahan masih menjalar dalam tubuhnya.
Shanum bermaksud memecah keheningan di dalam mobil. Ia membuka tutup botol air mineral dan menyodorkan pada Raka. “Siram apinya pake ini!” Raka mengerutkan keningnya, ia tidak mengerti maksud perkataan Shanum.
“Emosi itu api! Redakan dengan air! Aku masih ingat perkataan Kakekku dulu, Apabila kita marah saat berdiri, maka duduklah! Bila masih belum hilang marahnya, berbaringlah! Itu cara yang sering kupakai dulu bila aku sedang marah, aku akan berbaring dan terlelap, saat bangun aku sudah melupakan semuanya.” Shanum bercerita sambil tersenyum menatap jalan didepannya.
“Setiap Kau marah, Kau akan tidur. Dan semakin sering Kau marah maka semakin sering Kau tidur! Kau itu manusia apa beruang?” Dengan jengkel Raka membalas perkataan Shanum.
Shanum mengerucutkan bibirnya mendengar ucapan Raka. Ia tidak berani menyanggah karena lelaki disebelahnya bisa berubah menjadi Gorila buas bila sedang marah.
“Lain kali jika ada yang mempermalukanmu dan berlaku tidak baik padamu, lawan dia! Jangan diam saja! Aku tidak terima jika ada orang yang berbuat buruk padamu! Jika Kau tidak berani melawan, bilang padaku! Aku akan memberi perhitungan pada orang itu!”
Baru kali ini Raka bersikap seperti ini. Raka adalah pemuda yang ramah dan sabar. Ia tidak pernah berkata kasar atau pun berlaku buruk pada wanita. Tapi kejadian yang menimpa Shanum membuatnya memarahi Angel di hadapan banyak orang.
Sekali lagi karena Shanum, Raka seolah menjadi orang yang berbeda. Raka merasa ingin menjadi sosok pelindung untuk Shanum. Ia menyadari bahwa dirinya mulai menyayangi shanum. Rasa sayang seorang kakak pada adiknya. Hanya itu yang ada dipikiran Raka sekarang.
Mobil yang mereka tumpangi pun masih melaju kencang diatas jalan bebas hambatan. Menuju suatu tempat yang hanya diketahui Raka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
IG : @thatya0316
Raka diam-diam nanti suka sama shanum
2022-03-21
0
Rasti Yulia
semangat ya kak.... sukses selalu 🥰🥰🥰
2022-03-20
0
Lee
Lanjut ka othor ..semangat yaa
2022-03-17
0