Gadis Gimbul

Gadis Gimbul

Bab 1 : si Gembul

BAB 1

“mbul! Bengek yah ? belum juga satu putaran lari udah bengek mbul” ejekan ini disambut tawa riuh teman sekelasnya.

Hari ini adalah ujian praktek olah raga di sekolah. Hari yang sangat dibenci oleh Mahira Shanum karena setiap pelajaran olah raga, dia selalu menjadi bahan tertawaan teman sekelasnya.

“Nama gue Shanum! Bukan Gimbul!”sambil ngos-ngosan Shanum bermaksud membentak teman temannya.

Shanum lalu bergumam lirih.“Gue harus buktikan ke mereka kalau gue bisa lulus praktek olah raga! Tinggal rolling aja apa susahnya! Cuma berguling kan!”

Shanum sudah bersiap diatas matras mengambil ancang-ancang untuk berlari ke papan tumpuan dan rolling 1 putaran. Dengan tekad bulat ia berlari menguatkan kaki dan tangannya. Saat tangannya berada diatas papan tumpuan dan menopang badannya, tiba-tiba…

BRAAAKKKK…

Papan tumpuan sebanyak tiga susun itu patah. Tak hanya itu. Matras sebagai pelindung badan Shanum pun robek tak kuat menahan tekanan berat tubuh Shanum.

Kejadian ini membuat semua yang ada dilapangan tertawa riuh. Shanum seolah mempermalukan dirinya sendiri di depan banyak orang.

Pak Saad selaku guru olah raga langsung menghampiri Shanum. “Kamu sudah merusak property sekolah! Kamu harus bertanggung jawab! Saya akan memanggil orang tuamu ke sekolah besok! Dan kamu tidak boleh ikut Ujian praktek olah raga lagi!”

Bukannya kasian, Teman-teman Shanum malah menertawakan nasib Shanum. “makanya mbul.. mbul! Badan Gimbul kok dipelihara? Nyusahin orang aja! Hahaha..”

Shanum merasa tidak terima mendengar ejekan itu. Ia hendak menonjok anak yang sudah menghinanya. Saat mengangkat tangannya tiba-tiba, Kreeekkk.. lengan bajunya sobek dan membuat anak-anak yang ada dilapangan semakin terpingkal-pingkal menertawakannya.

Shanum mulai tak kuat menahan air matanya untuk menetes. Ia memegang bajunya yang sobek dan berlari kehalaman belakang sekolah. Saat sampai dikoridor, BRUUKKK… ia menabrak dua orang siswa yang berjalan berlawanan arah dengannya. Dengan sigap Shanum membantu kedua siswa yang terpelanting tubuh Shanum tadi untuk berdiri.

Karena kesal, salah satu siswa tadi reflek menyalahkan Shanum. “Haduh Mbul! Lari itu lihat depan! Udah badan segede Gajah! Main nabrak orang aja!”

“Maaf” Shanum memang merasa dirinya bersalah. Ia menarik tangan satu persatu siswa tersebut untuk berdiri. Saat menggapai tangan siswa kedua, shanum sempat termangu melihat wajah tampan siswa tersebut.

“Aldo, kamu gak papa ? Apa kamu terluka?” Shanum memang menyimpan rasa pada Aldo, seorang siswa tampan yang menjadi bintang sekolah.

“Gak papa kok, Aku kan kuat. Masak jatuh gitu aja sampe luka.” Aldo memperhatikan wajah Shanum dan baju Shanum yang robek. “Kamu habis nangis yah? Kok mata kamu sembab?" Aldo lalu melepas jaket yang ia kenakan dan memberikan pada Shanum. “kamu pakai ini saja buat nutupin lenganmu.”    

 Merasa mendapat perhatian dari cowok famous di sekolahnya, membuat Shanum merasa berbunga-bunga dan melupakan semua kesedihannya.

Sementara Aldo yang tengah berada di kantin Bersama teman-temannya mulai membicarakan Shanum. “Do, Lu kok mau-maunya sih ngasih jaket lu buat si Gimbul? Apa gak sayang tuh jaket?” Ujar teman Aldo yang tadi bersamanya.

“Enggak Lah! Gua ikhlas kok ngasih buat dia. Lagian itu jaket juga dikasih Lena anak si tukang kebun. Ogah banget gua makenya! Aldo bercerita sambil tersenyum sinis. “Lagian juga mana cukup si Gembul pake jaket itu. Badannnya aja udah segede Kuda nil, Bisa robek juga Jaket itu dipake dia” Hahahaa… Aldo dan teman-temannya tertawa setelah mengejek Shanum habis-habisan.

Sementara itu Shanum yang masih merasa berbunga-bunga atas perhatian Aldo berjalan ke arah parkiran motor sambil senyam senyum. Hingga tanpa sadar Badannya menyenggol motor disebelahnya sehingga membuat motor itu roboh menimpa motor sebelahnya sampai lebih dari 5 motor yang roboh akibat ulah Shanum.

Si pemilik motor yang melihat kejadian itu langsung melapor ke tukang parkir sekolah. “itu pak yang ngerobohin motor saya! Heh Gimbul! Jalan pake mata! Jangan ngelamun aja! Udah badan segede container, pake nyeruduk motor!”

Karena kejadian tadi membuat Shanum lemas dan sedih. Sesampainya di rumah, ia langsung merebahkan dirinya di Kasur kamarnya. Ia menangis membayangkan lagi hari-hari yang telah ia jalani penuh hinaan dari orang-orang karena tubuh gemuknya.

Tok.. tok.. tok..

Pintu kamarnya diketuk oleh ibu tirinya yang bernama Erika. Erika kemudian masuk menghampiri Shanum di tempat tidur. “Kamu habis nangis? Kenapa sayang?” Erika membelai rambut anak tirinya itu. Shanum kemudian menceritakan kejadian yang ia alami di sekolah sambil terisak-isak. “Kenapa Tuhan menciptakanku dengan badan gemuk begini ma?”

“sssst.. sayang, jangan bicara begitu. Tidak usah memperdulikan teman-temanmu. Yang penting ada mama yang selalu menyayangimu. Mereka itu sebenarnya gemas dengan tubuhmu. Anak mama ini kan tubuhnya montok. Beberapa pria itu justru menyukai gadis bertubuh montok loh.”

Erika masih merayu Shanum untuk kembali bersemangat. “lebih baik kita makan sekarang. Kamu belum makan siang kan? Bibi sudah meyiapkan makanan kesukaanmu loh. Mama tadi juga membelikan cake coklat keju kesukaanmu. Yuk makan yuk.”

Erika mengajak Shanum ke meja makan. Ia mengambil nasi dua centong penuh dan dia letakkan di piring Shanum. Ia lalu mengisi piring Shanum dengan lauk pauk hingga piring itu penuh. “Habiskan ya sayang biar semangat kamu kembali lagi.” Tak lupa Erika meletakkan cake disamping piring Shanum. “ini hadiah untuk putri mama yang kembali ceria."

Tak perlu waktu lama, Shanum sudah menghabiskan semua hidangannya. ia membuka mulut dan tanpa ragu bersendawa di depan mama tirinya itu.

"Ma, Shanum pergi dulu ya. Shanum mau ke rumah kakek bahtiar." Shanum lalu mencium pipi ibu tirinya dan mengucapkan terimakasih kemudian berlalu pergi keluar rumah.

Sesampainya di halaman rumah kakeknya, Shanum berlari menghampiri kakek tersayangnya itu lalu memeluknya.  

"kakek, gimana kabar kakek hari ini? Maaf ya kek, beberapa hari ini aku sibuk ujian. Aku tidak sempat main ke tempat kakek."

Tuan bahtiar lalu mengusap lembut kepala cucu tersayangnya itu. "bagaimana kabar kamu hari ini?"

"hari ini aku cukup sedih kek, tapi beruntung mama Erika bisa menenangkanku. aku dibelikan cake yang enak banget."

"kau harus berhati-hati dengannya! Kakek curiga dia tidak tulus menyayangimu." kakek bahtiar memperingatkan cucu kesayangannya karena tidak ingin Erika memanfaatkan cucunya itu.

"Kakek jangan buruk sangka sama mama. Mama itu baik kok. Buruk sangka itu dosa loh kek. Suudzon namanya."

"Kau itu sama saja dengan ibumu. Terlalu baik pada wanita ular itu! Hatimu terlalu mulia untuk menilai buruk seseorang nak."

Kakek bahtiar lalu mengajak Shanum untuk memeriksa hasil kebun.

Sementara dirumah Erika, Siska, putri kandung Erika baru datang dari sekolah. "eh..eh..eh.. jam segini baru nyampe rumah? Dari mana saja kamu? Shanum saja sudah pulang dari tadi."

"Mama mulai deh! banding bandingin aku sama shanum. Mama tuh kelihatan lebih sayang ke shanum dari pada anak kandungnya sendiri!" Siska menatap sebal pada mamanya.

"Semua yang mama lakukan juga buat kebahagianmu nak. kelak kamu akan mengerti semuanya." Erika hendak pergi meninggalkan Siska namun tertahan oleh pertanyaan yang keluar dari mulut putrinya itu.

"Shanum mana ma? kantanya sudah pulang?"

"Dia pergi ke rumah kakek bahtiar. Apa kau mau menyusulnya?"

Siska tidak menjawab pertanyaan mamanya. ia malah asik bermonolog. "Yes!! Shanum pasti pulang bawa uang banyak. besok bisa aku minta kesekolah." Siska bermaksud merebut uang pemberian kakek Bahtiar milik Shanum.

"kakek memang tidak pernah menyayangiku! Dia hanya menyayangi Shanum! Tidak akan kubiarkan Shanum menikmati uang kakek sendirian!"

Terpopuler

Comments

Ghiie-nae

Ghiie-nae

terima kasih atas dukungannya 🙏🙏🙏

aku udah kasih bunga mawar 🌹 ya

2023-01-02

0

leeshuho

leeshuho

North pole couple mampir kk,slm kenal❤️

2022-04-07

0

@ries 07

@ries 07

kayanya ada udang di balik batu ibu tiri shanum

2022-03-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!