Transaksi jual beli sudah selesai dilaksanakan. Kini tanah itu sudah berganti pemilik menjadi milik PT. Albatros Corp.
Merasa urusannya sudah selesai, Raka mengajak Reno dan Shanum untuk kembali ke kota mereka. Kini mereka bersiap-siap mengemas barang mereka.
Raka telah lebih dulu selesai. Ia pun mempersiapkan mobil yang akan mereka tumpangi untuk pulang. Raka mencari supirnya untuk membantunya memasukkan barang.
Raka mencoba mencari sampai ke depan penginapan. Namun ia masih tidak menemukan keberadaan supirnya. Raka pun mulai mencari diluar penginapan. Raka mulai menyusuri jalan desa. Ia bermaksud mencari supirnya di sebuah warung gubuk di seberang jalan.
Tanpa memperhatikan jalan, Raka terus melangkah untuk menyebrang jalan. Akibat kecerobohannya ia membuat sepeda yang melintas di depannya kaget dan berhenti mendadak sehingga pengendara sepeda itu jatuh tertimpa sepedanya.
Raka pun terkejut. Ia merasa bersalah dan segera menolong pengendara sepeda tersebut yang ternyata adalah seorang gadis. Raka membantu Gadis yang tengah kesakitan itu.
“Gimana sih! Nyebrang jalan tuh lihat kanan kiri dulu dong! Jangan main nyelonong aja!” Gadis itu masih terus mengomel sambil menepuk-nepuk lutut untuk membersihkannya dari tanah.
“Maafkan saya. Saya memang ceroboh tadi. Tidak seharusnya membuat gadis secantik anda sampai terluka.” Ujar Raka dengan Suara merdu dan tatapan syahdunya.
Merasa dirayu oleh seorang pria, Gadis itu pun menengadah, melihat langsung wajah Raka. Gadis itu terpengarah sampai tidak sadar ia membuka mulutnya karena terpesona dengan ketampanan Raka.
“Hai, kamu baik-baik saja?” Tanya Raka.
Raka menyodorkan Tangannya bermaksud untuk membantu Gadis itu bangun. Namun maksudnya disalah-artikan oleh gadis itu. Gadis itu menyambut tangan Raka dan bersalaman dengannya. “Ha-Hai, Aku Siska. Kamu orang kota yang membeli tanah Tuan Luqman itu kan?” Kata Siska pada Raka.
“Ah iya. Perkenalkan, nama saya Rayyanka Aditama. Anda bisa memanggil saya Raka.” Raka lalu membantu Siska untuk berdiri. “Sekali lagi saya minta maaf karena kcerobohan saya sampai membuat anda terluka nona. Saya permisi dulu karena saya harus kembali ke kota.”
“Yah… Sudah mau pulang ya? Sayang yah, padahal kita baru saja kenal.” Rayu Siska.
Raka mengerti maksud Siska. Ia mengambil kartu nama di dompet dan diserahkan pada Siska. “Kamu bisa menghubungi saya jika membutuhkan sesuatu.” Dengan senyuman menawan Raka kemudian pamit untuk meninggalkan Siska.
*
Raka, Reno dan Shanum sudah pulang kembali ke kota mereka. Raka dan Shanum pun langsung pulang ke rumah untuk melaporkan kepada Mami dan Papinya.
Jika Raka melaporkan perkembangan bisnis mereka disana, berbeda dengan Shanum. Ia melaporkan pada maminya tentang berita dari orang-orang masa lalunya. Ia menceritakan bangkrutnya Tuan Mizwar dan mengusir Aldo dari desa mereka.
“Akhirnya orang jahat itu menerima hukuman atas kejahatannya!” Kata Nyonya Aditama dengan lugas. Shanum mengira ucapan Maminya itu ditujukan untuk Aldo.
“Lalu bagaimana dengan Erika setelah kejadian itu?” Tanya Nyonya Aditama namun hanya dijawab Shanum dengan menggelengkan kepala.
Nyonya Aditama menghela napas. “Kita harus bisa mengembalikan Tanah Tuan Bahtiar kepada pemiliknya yang sah! Yaitu Kamu sebagai ahli warisnya!”
“Tapi bagaimana caranya Mi?” tanya Shanum.
Nyonya Aditama berusaha mencari rencana paling tepat untuk mengembalikan Tanah Tuan Bahtiar kepada Shanum. Butuh beberapa waktu bahkan sampai berminggu-minggu.
Sampai suatu hari ia mengadakan pagelaran busana di convention hall. Ada banyak tamu yang datang untuk melihat rancangan busana dari pemilik butik Cattleya, butik tersohor di kota itu.
Hingga rangkaian acara selesai, Shanum dan Raka menghampiri Maminya untuk mengucapkan selamat atas keberhasilan acara tersebut. Tiba-tiba ada seorang gadis mendatangi Raka dan menyapanya.
“Hai kak, aku mampu membuktikan ucapanku kan? Aku akan datang menemuimu!”
Kehadiran gadis itu cukup mengejutkan bagi Shanum dan Raka. “Siska?” Ujar Shanum.
“Hai Sasha, Apa kabar?” Sapa Siska.
Shanum hanya menjawabnya dengan senyuman. Ia kemudian berlaih ke Maminya untuk memeperkenalkan Siska. “Mi, perkenalkan, ini Siska, mantan tunangan Aldo.”
“Perkenalkan Tante, saya temannya Raka.” Siska langsung menyahut omongan Shanum untuk memperkenalkan dirinya pada Maminya Raka.
Nyonya Aditama tersenyum ke arah Siska. Ia berusaha mencari cara supaya bisa dekat dengan Siska dan menggali semua informasi tentang Erika.
Tiba-tiba seorang model cantik datang menghampiri Raka. Ia menyapa Raka dengan mencium pipi kiri Raka. Setelah berbicara sebentar, Raka lalu berpamitan untuk pergi dengan model tersebut.
Siska menatap nanar kepergian Raka. Tampak kekecewaan di raut mukanya. dan hal ini mulai disadari oleh Nyonya Aditama. Muncul ide dalam benaknya untuk menjalankan rencananya.
“Raka memang selalu bersikap baik pada semua wanita.” Kata Nyonya Aditama pada Siska.
“Dan Raka selalu dikelilingi oleh wanita cantik! Seandainya aku bisa seperti par wanita model itu.” Ucap Siska lirih.
“Kamu juga cantik kok nak. Para model itu dulu juga wanita sama seperti kita. Hanya saja mereka selalu berusaha keras untuk membentuk tubuh mereka menjadi seperti itu. Apa kamu juga tertarik untuk terjun di dunia modeling? Tante bisa memperkenalkan kamu dengan pemilik agency modeling.” Nyonya Aditama mulai mempengaruhi Siska.
“Mau Tante! Saya mau!” Sahut Siska.
“Baik, kamu bisa mulai untuk membentuk diri terlebih dahulu. Seperti putri saya Shan-” ucapan Nyonya Aditama langsung dijeda oleh Shanum supaya Maminya itu tidak membongkar nama aslinya di depan Siska.
“Sasha Mi, Sasha!” sahut Shanum.
“Ah ya. Tubuh Sasha dulu juga tidak seperti ini. Sasha harus melakukan beberapa latihan sampai akhirnya memiliki tubuh seperti sekarang.” kata Nyonya Aditama.
Perkataan Nyonya Aditama semakin membuat Siska ingin segera memulai langkahnya menjadi model demi mendapatkan Raka. Siska sudah jatuh dalam pesona Raka.
Siska lalu pulang untuk meminta uang pada Mamanya untuk biaya tinggal di kota. Ia pun meminta izin untuk mendaftar di sekolah modelling.
setelah mendapat izin dan uang dari mamanya, Siska memulai mencoba peruntungannya di kota. Ia mulai mencari apartemen yang bisa disewa untuk tempat tinggalnya.
Beberapa waktu tinggal dikota, Siska mulai kehabisan uang karena gaya hidupnya yang cukup boros.
Siska berinisiatif untuk meminjam sejumlah uang pada Nyonya Aditama. Ia nekat membawa salah satu surat tanah milik Mamanya untuk dijadikan jaminan pinjaman pada Nyonya Aditama.
Nyonya Aditama menyambut antusias niat Siska ini. Ia pun menyodorkan beberapa berkas sebagai penguat bukti.
Satu surat tanah berhasil jatuh di genggaman Nyonya Aditama. Kini ia akan mengajak putranya untuk masuk dalam rencananya.
Ia ingin supaya Raka mengajak Siska masuk dalam pertemanannya dan membuat Siska semakin konsumtif dan hedonis.
Namun Raka menolak permintaan Maminya. Ia tidak mau terlibat dalam rencana Maminya kali ini. Raka sudah bertekad untuk tidak lagi mempermainkan hati wanita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨
Sampai terperangah gitu ya 😂
2022-06-14
0
@ries 07
semangatnya Kak setangkai 🌹 mendarat
2022-04-24
0
Rhyna
lanjut Thor
2022-04-23
0