Bab 6 : Bertemu Rayanka

Bab 6

Hampir satu bulan lamanya Shanum tinggal dirumah Nyonya Aditama. Shanum kini sudah berstatus sebagai Mahasiswi Jurusan manajemen Bisnis salah satu Universitas swasta yang cukup terkenal di Kota ini dengan Jas Almamater berwarna Kuning.

Meski baru satu bulan menjadi Mahasiswi, namun Nama Shanum cukup dikenal oleh para Dosen karena dirinya selalu aktif dalam setiap perkuliahan yang diikutinya.

Pertemuan Mata kuliah hari ini dibatalkan oleh dosen pengajar membuat Shanum batal untuk berangkat ke kampus. Shanum ingin mengisi waktunya dengan menggambar desain gaun untuk menambah koleksi di butik cattleya milik Nyonya Aditama.

Shanum melangkah menuju ruang kerja. Tiba-tiba langkahnya terhenti saat melewati Foto keluarga yang terpampang dalam pigura besar yang tertempel di Dinding Ruang pertemuan untuk menerima tamu. Foto yang menampilkan wajah Tuan Aditama, Nyonya Aditama dan Putra mereka yang menggunakan tuxedo dan terlihat sangat gagah dan tampan.

“Gantengnya.” Kata itu meluncur begitu saja dari mulut Shanum karena mengagumi sosok pemuda tampan dalam foto tersebut.

Setelah tersadar dari lamunannya, Shanum bergegas menyelesaikan niatnya untuk menggambar. Setelah itu ia pergi ke dapur dengan penuh niat dan tekad kuat untuk membantu menyiapkan makanan dan tidak akan membuat semuanya menjadi berantakan.

“Hai semua.. Apa saya boleh membantu menyiapkan makan siang?” Shanum menyapa Chef dan kedua asistennya dengan sangat ramah.

Dengan berat hati, Chef akhirnya mengizinkan Shanum untuk membantunya karena takut menyinggung perasaan Nona mudanya.

“Maaf Nona, sebaiknya saya dan juru masak saja yang mengeksekusi masakannya. Nona bisa membantu kami untuk mengupas dan memotong.” Chef tersebut berkata dengan hati-hati.

“Baiklah, mana yang bisa aku kupas? Oh iya, apa menu makanan kali ini ?” Tanya Shanum.

“Hari ini adalah menu special favorit Tuan Muda, Nasi kebuli dengan Kambing Oven. Hari ini Tuan Muda akan pulang kerumah. Setiap kepulangannya dari luar negeri akan kami sambut dengan menu special Favoritnya.” Jelas Chef muda tersebut.

“Tuan Muda suka makan daging kambing? Bukankah daging kambing itu bau prengus ya?” Shanum bertanya sambil mengupas ketimun untuk dibuat acar.

“Daging kambing tidak akan Bau prengus jika diolah dengan benar. Mulai dari proses pemotongannya sampai dengan cara memasak. Daging kambing tidak boleh tersentuh tanah dan air sampai Daging tersebut selesai diolah. Mang Ujang si Tukang Kebun adalah orang yang ahli untuk memotong kambing. Ia akan menarik pisaunya saat semua darah kambing yang disembelih berhenti menetes. Itu juga salah satu penyebab hilangnya bau prengus pada daging kambing.” Chef Muda menjelaskan sambil memotong daging kambing dihadapannya.

“Tunggu dulu! Berarti setiap Tuan Muda pulang, kalian akan menyembelih satu ekor kambing untuk menyambut Tuan Muda?” Tanya Shanum keheranan.

“Bukan Satu Nona, tapi dua kambing. Karena Tuan Muda sanggup menghabiskan satu paha kambing dalam sekali makan. Dan kami juga menyiapkan makanan yang sama untuk semua penghuni rumah termasuk Karyawan.” Chef muda itu menjelaskan pada Shanum Dengan senyuman bangga.

“DUA KAMBING ??? satu kambing 3 juta dikali 2 berarti 7 juta. Semahal itu untuk sekali masak?” Shanum menatap Chef itu dengan penuh keheranan.

Chef muda itu hanya membalas dengan senyuman. Ia seolah sudah terbiasa dengan respon keheranan setiap orang yang mengetahui menu penyambutan untuk kedatangan Tuan Muda.

Setelah memakan waktu hampir Dua jam, akhirnya menu istimewa selesai dan siap dihidangkan. Kini para pelayan bersiap untuk menyambut kedatangan Tuan dan Nyonya besar serta kedatangan Tuan Muda.

Suara Bel yang dibunyikan security dari gerbang depan merupakan tanda untuk semua pelayan bersiap dengan tugas masing-masing. Bu Imas selaku Kepala Pelayan pun sudah siap di pintu depan untuk menyambut Majikan dan melaporkan setiap kegiatan yang terjadi dirumah selama sehari ini.

Mobil berhenti tepat didepan tempat Bu imas berdiri. Tuan besar dan Nyonya telah turun dan mulai masuk ke ruang kerja masing-masing.

Bel pun berbunyi kembali. Sebuah mobil sport dengan suara deru yang cukup bising sudah berhenti di depan pintu.

Shanum yang kini berada didalam kamarnya pun terperanjat dari duduknya karena suara bising itu. “Apa itu mobil Tuan Muda? Aku harus melihatnya.” Shanum bergumam lalu keluar dari kamar kareana ia penasaran dengan Tuan muda.

Benar saja, saat sampai di ruang tengah, Shanum terpana melihat sosok lelaki tampan yang berdiri dihadapannya. Ia sampai tidak sadar mulutnya terbuka dan matanya tidak berkedip karena terpesona dengan ketampanan Tuan Muda.

“Hai.” Lelaki berpostur tinggi dan gagah itu mengarahkan satu tangannya ke arah Shanum untuk mengajaknya bersalaman.

Shanum yang masih terpesona melihat malaikat tampan di depannya masih mematung dan tidak membalas jabat tangan Tuan Muda.

“Hai Nona, perkenalkan, aku Rayanka.” Kali ini Tuan Muda sedikit membungkukkan badan dengan tangan kirinya yang terlipat kebelakang.

“Ha-Hai, aku Shanum. Se-selamat datang Tuan Rayanka.” Baru kali ini Shanum merasa diperlakukan istimewa oleh seorang lelaki.

“Cukup panggil aku Raka! Orang terdekatku biasa menggunakan panggilan itu untukku.” Raka berkata sambil mengedipkan satu matanya untuk Shanum. Raka memang terbiasa memerlakukan setiap wanita yang ditemuinya dengan sangat istimewa.

“Kamu sudah datang Nak?” Nyonya Aditama datang menghampiri anak sematawayangnya itu.

“Mommiiiiii, I really miss you.” Raka berjalan ke arah Nyonya Aditama sambil merentangkan tangannya untuk memeluk mami tercintanya.

“Mami juga kangen banget sama kamu Nak.” Nyonya Aditama membalas pelukan Putranya. “Oh iya, ada yang mau mami kenalkan sama kamu. Gadis cantik ini namanya Shanum. Mulai sekarang dia akan menjadi adik angkatmu.”

Raka mengernyitkan dahi begitu mendengar perkataan maminya. Raka yang masih butuh penjelasan, memilih untuk mengesampingkan rasa penasarannya dan mendekati Shanum.

“Hai Shanum, mulai sekarang aku punya saudara yah.” Raka melingkarkan tangan kanannya ke pundak Shanum.

“Iyah Bang. Emm, boleh kah aku panggil Abang?”

Raka hanya diam dan tidak membalas perkataan Shanum. Ada suatu hal berbeda yang ia rasakan ketika mendengar Shanum memanggilnya dengan sebutan Abang.

Ia merasa panggilan itu terasa istimewa untuknya.

Tiba-tiba datang seorang gadis berpakaian seksi menyapa Raka. “Honey, katanya mau ngenalin aku sama mami kamu?” Gadis itu bicara sambil bergelayut manja di lengan Raka.

Hal ini sontak membuat emosi Nyonya Aditama naik. Nyonya Aditama sudah memberi peraturan pada Raka bahwa tidak boleh ada satupun gadis Raka yang dibawa ke rumah kecuali sudah menjadi istrinya.

Nyonya Aditama memutuskan ini karena tidak ingin berurusan dengan para gadis yang pernah menjadi kekasih Raka.

Nyonya Aditama menyadari sikap putranya yang sering bergonta-ganti pasangan. Namun ia tetap berpesan pada Raka untuk tidak menyakiti hati wanita.

 

Terpopuler

Comments

@ries 07

@ries 07

salah hitung Thor.. 🤭🤭

2022-03-24

0

Lee

Lee

Mampir lgi ya kak..

2022-03-14

0

IG : @thatya0316

IG : @thatya0316

yah pangerannya playboy 🤧

2022-03-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!