Bab 15 : Siska Marah

Bab 15

Dengan terburu-buru Raka menyusul kepergian Shanum dan Aldo. Namun bayangan sosok Shanum sudah tak nampak dipenglihatannya. Raka mulai bingung mencari arah yang dituju Shanum. Dengan menahan rasa sakit ditelapak kakinya yang menginjak bebatuan di jalan yang belum diaspal, membuat Raka putus asa dan memilih untuk kembali ke penginapan.

Sementara Shanum yang sedang menikmati joging paginya, semakin berada jauh dari penginapan. Kini bersama Aldo dia mulai menyusuri jalan desa. Dan sepanjang perjalan tak pernah lepas dari ungkapan kekaguman Aldo padanya.

“Sasha udah terbiasa olah raga setiap hari ya?” tanya Aldo. Karena tidak mendapat jawaban dari Shanum, Aldo pun mencoba mencari bahan obrolan lagi. “Pantesan yah tubuh kamu terlihat…” 

Kata-kata Aldo yang menggantung membuat Shanum berhenti berlari. Ia menoleh kesamping, tempat Aldo bediri. Ia pun menanyakan maksud ucapan Aldo. “Terlihat apa?” tanya Shanum.

“Terlihat indah” Jawab Aldo dengan sorot mata sayu, seolah sengaja ia tunjukkan untuk menggoda Shanum.

Shanum berdecak. Shanum kini bukan gadis yang mudah termakan gombalan Aldo. Ia justru muak dengan sikap Aldo yang genit kali ini. Namun Shanum menyembunyikan itu semua. terlintas dibenaknya untuk membalas semua yang pernah Aldo lakukan padanya. Ia pun mencoba menerima sikap Aldo padanya.

“Dulu badanku tidak seperti ini. Tapi karena bantuan dan semangat dari Raka, aku mampu merubah tubuhku menjadi seperti sekarang. Tentu aku bersyukur dan menjaga tubuh ini tetap sehat dengan berolah-raga rutin.” Kata Shanum. Ia seolah memberi petunjuk pada Aldo tentang masa lalunya.

Namun Aldo seperti tidak peduli dengan masa lalu Shanum. Ia terus saja mencoba mengakrabkan dirinya dengan Shanum. Kali ini ia mengajak Shanum untuk  sarapan bersama.

“Sasha laper gak? Ada warung rawon enak didekat Balai Desa! Kita makan disana yuk?” Ajak Aldo. 

Shanum yang mulai merasa lapar tidak menolak ajakan Aldo. Ia bergegas menyusuri jalanan desa untuk segera sampai di warung makan itu.

Setelah sampai didepan warung itu, Aldo dengan berani menggandeng tangan Shanum. Ia menuntun Shanum untuk masuk kedalam warung tersebut. Aldo lalu mengarahkan Shanum ke kursi panjang dan mempersilahkan gadis itu untuk duduk.

Shanum pun duduk di kursi panjang itu diikuti Aldo yang duduk disebelahnya. Aldo lalu memesan dua porsi rawon iga dengan dua gelas es jeruk untuk mereka berdua. Tak menunggu lama, makanan yang mereka pesan sudah tersaji dimeja. Tanpa basa-basi Shanum langsung melahap makanan khas daerahnya itu. Ia begitu merindukan masakan itu. Aroma bumbu yang menyeruak di hidungnya dan Rasa lembut daging iga begitu memanjakan lidahnya.

Tak membutuhkan waktu lama, satu porsi Rawon itu berhasil Shanum habiskan. Aldo menatap heran.

Dari tadi ia memperhatikan cara makan gadis itu. “Sepertinya aku tidak asing dengan cara makan seperti itu. Dia mengingatkanku pada…?” Aldo yang belum menuntaskan ingatannya, terhenyak ketika Shanum meminta kepada penjual Rawon itu untuk membungkus dua porsi rawon iga.

Aldo pikir Shanum sangat doyan makan Rawon hingga ia ingin menambah 2 porsi untuk ia bawa pulang. “Rawonnya enak banget ya Sha? sampe nambah 2 porsi?” Tanya Aldo.

“Ia Rawonnya emang enak banget, tapi dua porsi itu bukan untukku. Aku ingin membawakannya untuk Abang Raka dan Reno.” Sahut Shanum.

Shanum menerima 2 bungkus  Rawon yang dipesannya. Ia mengeluarkan dompetnya, bermaksud untuk membayar makanannya. Namun pergerakan tangan Shanum langsung dihentikan oleh Aldo. “Biar aku yang bayar! Pantang bagi seorang pria sejati dibayari oleh seorang gadis.” Ujar Aldo dengan bangganya.

Shanum tersenyum. Masih terekam kuat diingatan gadis itu bahwa dulu dirinya pernah diminta membelikan makan Aldo dan teman-temannya.

“Ish, udah jadi pria sejati rupanya? Trus dulu apa dong? Pecundaang sejati?” Gumam Shanum yang merasa kesal mendengar ocehan Aldo.

Selesai di warung itu, Shanum berniat untuk segera kembali ke penginapan. Tentu saja masih dengan Aldo yang selalu mengekorinya sampai di depan pintu penginapan.

Belum sempat masuk kedalam penginapan, Shanum langsung disambut oleh Raka. Raka memang sudah menunggu mereka dan kali ini ia sengaja menunggu di balik pintu untuk mencegah Aldo supaya tidak masuk kedalam penginapan.

Benar saja, aksi Raka ini sukses menghancurkan rencana Aldo untuk menemani Shanum di penginapan. Namun ia masih punya cara untuk menjalankan target utamanya mendapatkan Shanum. Ia harus mendapat restu dari Raka.

Aldo tak pernah menyerah. Setiap hari bahkan setiap waktu ia selalu berkunjung ke penginapan untuk menemui Shanum. Tidak dengan tangan hampa, Aldo selalu membawa makanan atau camilan yang akan ia berikan untuk Raka, bermaksud menjadikan hal itu alat untuk menyogok Raka supaya Raka merestui hubungannya.

Aldo juga beberapa kali mengajak Shanum untuk berkeliling lembah, menunjukkan tempat-tempat dengan pemandangan indah yang memanjakan mata disepanjang lereng pegunungan.

Seperti saat ini, Aldo mengajak Shanum berdiri disebuah batu besar yang menancap diatas bukit yang tinggi. Batu itu seolah berada ditengah dengan dikelilingi beberapa puncak gunung yang terlihat jika berdiri diatas batu besar itu.

Dengan lembutnya Aldo memberitahu nama-nama puncak gunung itu pada Shanum. Sikap Aldo sangat manis pada Shanum. Tak dipungkiri bahwa Shanum sempat terlena dengan sikap manis Aldo beberapa hari ini. Mereka pun menjadi semakin akrab. Kabar keakraban mereka inipun sampai ke telinga Siska.

Siska yang merasa sebagai tunangan Aldo yang sah, merasa sangat marah. Ia menganggap Shanum sebagai wanita penggoda yang dengan terang-terangan akan merebut Aldo darinya.

Siska kini sudah diselimuti amarah. Ia menyusuri jalan desa untuk mencari keberadaan Shanum. Siska lalu mendapat informasi dari warga yang melihat Shanum dan Aldo sedang berada di Bukit batu besar. Siska yang sudah tersulut emosi itupun langsung menuju tempat yang dimaksud orang itu.

Sesampainya disana, Siska melihat pemandangan suram yang tersaji dihadapannya. Aldo memakaikan cincin yang terbuat dari bunga rumput liar dijari manis Shanum.

Emosi Siska serasa sudah berapa diujung kepalanya. Saat itu juga ia meluapkan kemarahannya pada Shanum. “Heh! Gadis Rubah! Bisa-bisanya kamu merayu tunangan saya! Dasar Gadis kota murahan! Jangan harap kamu bisa merebut Aldo dari saya!” Siska menumpahkan kemarahannya dengan menggebu-gebu.

Shanum terkejut melihat Siska. Ia tidak menyangka akan bertemu saudara tirinya  dalam situasi seperti ini. Dengan nada datarnya Shanum bertanya pada Aldo. “Apa dia tunanganmu? Aku kira kamu seorang pria single.” ujar Shanum. 

Aldo gelapan untuk menjawab pertanyaan Shanum. “Tidak Sha! Kamu salah paham. Aku masih Single. Aku tidak memiliki hubungan apapun dengan wanita ini!”

Bak disambar petir! Penolakan Aldo itu membuat siska tercengang rak percaya. “Do! Apa kamu sengaja melupakan pertunangan kita?” Dengan lembut Siska mencoba mengigatkan Aldo.

Ia menunjukkan cincin emas yang tersemat dijari manisnya.“Ini! Kamu yang memasangkan cincin ini dijariku saat kamu dan keluargamu datang untuk melamarku!”

Siska lalu mengangkat tangan Aldo, “Dan cincin ini…”

Kata-kata Siska menggantung. Tiba-tiba ia kehilangan kata-kata saat melihat jemari Aldo yang polos dan tak tersemat satu cincin pun disana.

“Apa?” Senyum sinis terbit di ujung bibir aldo. “Kamu yang menginginkanku! Tapi tidak denganku! Masa depanku adalah gadis yang berdiri disampingku!” Aldo menoleh kearah Shanum yang berada disebelah kirinya.

Aldo mengambil tangan Shanum. Dengan berani ia mencium telapak tangan mulus itu tanpa meminta persetujuan dari pemiliknya. “Gadis yang pantas bersanding denganku itu Sasha! Gadis Kota yang moderen!”

Hancur! Hati Siska seakan tak berbentuk lagi karena perkataan Aldo. Siska yang berada di puncak kesedihannya lalu berlari pulang untuk mengadukan sikap Aldo pada mamanya.

Terpopuler

Comments

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨

Terus semangat ya Kaka... Maaf telat mampir lagi yah kaka... 🤗

2022-04-21

0

Lee

Lee

Lanjut up lg kak othor.
semangatt

2022-04-14

0

lala malala

lala malala

tuhkan! Ngadu lagi!
bikin sanum ketemu mama tirinya tuh

2022-04-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!