Bab 8 : Program Diet

Bab 8

 

Hari ini jadwal kuliah Shanum hanya sampai jam kedua dan ia bisa pulang lebih awal. Karena hari masih siang dan Shanum enggan balik ke rumah, ia memutuskan pergi ke butik Cattleya untuk membantu Nyonya Aditama disana.

Shanum kini sudah berada di butik. Ia cukup sibuk kali ini. Begitu pula dengan seluruh karyawan di butik yang tengah berkutat dengan pekerjaan masing-masing. Hal ini karena butiik Cattleya tengah bersiap untuk mengikuti Fashion Show terbesar di kota ini yang akan diselenggarakan bulan depan.

Namun tiba-tiba kedatangan sepasang kekasih memecah kosentrasi seluruh karyawan Butik. Tak terkecuali dengan Shanum dan Nyonya Aditama.

Suara langkah kaki dari high heels yang digunakan oleh seorang gadis cantik bertubuh tinggi dan ramping yang Nampak seperti model catwak dengan rambut blonde, bermata biru, hidung mancung dan bibir yang tebal nan seksi. Gadis itu berjalan dengan menggandeng lelaki tampan nan gagah disebelahnya yang tidak lain adalah Rayanka Aditama.

“Hai adik manis.” Sapa Raka saat sampai di hadapan Shanum.

Bukannya menjawab sapaan Raka, Shanum malah sibuk mengagumi sosok wanita cantik dihadapannya yang tengah menggandeng lengan Raka.

“Perkenalkan, ini Sandra. Dia adalah model yang nanti akan mengenakan baju rancangan Mami.” Raka mengenalkan gadis cantik itu kepada Shanum. Lalu ia beralih ke Sandra untuk mengenalkan Shanum. “Dan ini adalah Shanum, dia adalah adikku, anak kesayangan mami.”

“Halo Shanum.” Dengan tersenyum ramah, Sandra mengulurkan tangannya untuk bersalaman dan disambut dengan jabat tangan oleh Shanum.

Setelah perkenalan singkat itu, Sandra masuk untuk menemui Nyonya Aditama. Sandra memang selalu menjadi model untuk baju-baju rancangan Nyonya Aditama karena postur tubuhnya yang sangat ideal sehingga setiap baju yang ia kenakan selalu tampak indah.

Namun gaun yang akan ia kenakan untuk acara besok berbeda dengan gaun butik Cattleya biasanya. Ia pun bertanya pada Nyonya Aditama kenapa gaun yang ia kenakan kali ini berbeda.

“Gaun kali ini sangat istimewa karena Gaun ini adalah rancangan dari putriku tercinta. Gaun ini terkesan mewah nan anggun, dan yang membedakannya adalah warna yang terkesan muda sehingga pas digunakan untuk anak usia belia namun tidak menghilangkan kesan elegannya.” Nyonya Aditama menjawab rasa penasaran Sandra.

“Wah wah wah, Adik manis ternyata adalah desainer handal.” Dan banyak lagi ungkapan kegamuman yang keluar dari mulut Sandra untuk Shanum membuat Shanum semakin merasa tersanjung.

Shanum dan Raka pun menuju ruangan depan Butik dan meninggalkan Sandra Bersama Nyonya Aditama. Shanum memerhatikan Raka yang tengah sibuk dengan ponselnya. Dan tiba-tiba saja dia memberanikan diri untuk bertanya pada Raka.

“Kak Sandra itu cantik sekali ya Bang? Cantik dan Baik! Kenapa Abang tidak dengan Kak Sandra saja? Kenapa Abang malah Bersama Nayla?”

Raka pun menyimpan ponselnya dan duduk menatap Shanum. “Memangnya kenapa dengan Nayla? Bukankah ia juga gadis yang cantik?”

Shanum pun mulai mengerti. Tolak ukur lelaki untuk memilih seorang wanita hanyalah satu, yakni wajah yang cantik. Mendengar itu Shanum pun terdiam. Ia cukup sadar diri untuk tidak berharap lebih pada Raka.

”Sepertinya aku memang hanya pantas menjadi adik angkatnya. Sepertinya mimpiku sangat keterlaluan. Shanum! Sadarkan dirimu! Jangan berharap lebih! Mana mungkin Raka berselera dengan gadis gimbul sepertimu!” Shanum bergumam dalam hatinya. Ia pun beranjak dari duduknya berniat meninggalkan Raka.

Namun tangannya tertahan, Raka memegang pergelangan tangannya dan memintanya untuk duduk kembali disebelah Raka. Raka seperti tidak rela ditinggal oleh Shanum. Raka mulai merasa nyaman untuk mengobrol dengan Shanum. Ia tidak pernah merasakan hal ini sebelumnya.

Baginya sangat menyenangkan memiliki saudara untuk berbagi cerita dan bertukar obrolan tentang banyak hal. Yah, menurut Raka perasaan yang ia alami ini adalah rasa nyaman terhadap saudara. Murni hubungan Kakak dan Adik.

“Aku dulu pernah berhubungan dengan Sandra namun kandas dalam beberapa bulan saja. Dan asal kau tahu, aku juga sudah tidak memiliki hubungan apapun dengan Nayla sekarang. Mungkin kau akan menilai kakak lelakimu ini adalah seorang Playboy.” Raka tersenyum tipis seperti mengejek dirinya sendiri.

Shanum pun membalas perkataan Raka. “Setiap perbuatan yang dilakukan pasti ada sebabnya. Selalu ada alasan yang membuat seseorang mengambil keputusan bukan? Jadi pasti ada Sebabnya Abang sampai menjadi seorang Playboy kan?”

Raka pun tertawa mendengar perkataan Shanum. “Kau tahu kenapa? Karena aku belum bertemu dengan seorang wanita yang mampu membuat hatiku nyaman bersamanya!” Raka mengacak-acak rambut hitam di pucuk kepala Shanum. Ia lalu berdiri menyambut Sandra yang berjalan ke arah mereka berdua. Shanum pun ikut beranjak dari duduknya untuk menyambut Sandra.

Sandra menghampiri Shanum dan menunjukkan senyumnya yang menawan dan tulus membuat Shanum merasa tersanjung. “Adik manis, maaf, aku tidak bermaksud menyinggungmu, tapi apa kamu mau menerima saranku?”

Tanpa banyak kata, Shanum hanya mengangguk dan setuju untuk menerima saran dari Sandra.

“Aku punya rekomendasi dokter ahli gizi yang bisa membantumu memulai program diet.”

Shanum menarik napas Panjang lalu membuangnya saat mengetahui arah pembicaraan Sandra. Masih tentang Tubuh Gimbulnya!

Sandra lalu mendekat dan mengusap Pundak Shanum untuk menunjukkan empatinya seolah ia mengetahui bagaiamana perasaan Shanum sekarang.

“Shanum sayang, kamu itu sangat cantik. Cantik adalah anugerah dari Tuhan dan karena itu kita bertanggung jawab untuk memelihara kecantikan kita sebagai wujud rasa syukur atas nikmat yang telah kita terima. Kamu mau kan adik manis?”

Sekali lagi Shanum hanya menganggukkan kepala dan menyetujui semua rencana Sandra. Sandra pun menghubungi dokternya dan membuat jadwal pertemuan dengan dokter tersebut untuk Shanum. Sandra pun meminta Raka untuk mengantar Shanum ke Rumah Sakit tempat praktek dokter ahli gizi yang bernama Lusiana.

Sesuai Janjinya, Raka dan Shanum kini tengah berada dalam ruang praktek dokter Lusiana. Setelah memeriksa kondisi Shanum dan memberikan beberapa pertanyaan seputar pola hidup dan pola makan yang biasa dijalani Shanum, Dokter Lusiana pun memberikan catatan menu makan untuk Shanum yang harus ia konsumsi selama satu minggu. Dan Shanum harus melakukan pemeriksaan setiap minggunya untuk program dietnya. Dokter Lusiana juga memberi jadwal kepada Shanum untuk melakukan olah raga rutin.

Nyonya Aditama menyambut baik program diet Shanum kali ini. Ia bahkan meminta chef dirumah untuk menyiapkan menu makanan khusus untuk Shanum sesuai yang dicatatkan oleh ahli gizinya.

Program Diet Shanum telah berjalan beberapa minggu. Berat badan Shanum pun menurun cukup signifikan yakni sebanyak 10 kilogram. Namun Shanum masih harus menurunkan berat badannya lagi sebanyak 40 kilogram lagi untuk mencapai berat tubuh idealnya yakni 60 kilogram dengan tinggi badannya 175 centimeter.

Raka pun berniat mengajak Shanum ke tempat kebugaran pada akhir pekan besok.

Terpopuler

Comments

IG : @thatya0316

IG : @thatya0316

semangat shanum

2022-03-21

0

Rasti Yulia

Rasti Yulia

semangat untuk diet ya Shanum.. semoga berhasil ❤️❤️❤️

2022-03-20

0

lala malala

lala malala

Raka mulai merasa nyaman sama sanum, berarti raka mulai ada rasa sama sanum, tapi rakanya belum sadar 😉
lanjut thor

2022-03-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!