Bab 18 : Shanum diganggu

Nyona Aditama masih terus berusaha untuk membujuk Raka supaya mau bekerja sama dengannya untuk menjebak Siska.

“Sayang, Please! Mami mohon kamu mau melakukannya. Bukan untuk Mama nak, Tapi untuk Shanum. Bukankah kamu sangat menyayanginya?” Rayu Nyoya Aditama.

“Justru karena aku sangat menyayanginya, aku tidak mau ia kembali terseret dalam urusan masa lalunya. Aku bisa memberikan masa depan yang indah untuk Shanum!” Tegas Raka.

Raka mendekat  ke tubuh Maminya. Ia belai lembut kedua bahu maminya sembari mengusapnya perlahan. “Mi, aku bukan Raka yang dulu lagi. Aku sudah berubah mi. Aku tidak ingin menyakiti hati perempuan manapun lagi. Dan semua itu karena Shanum. Aku sangat menyayanginya dan aku ingin membahagiakannya. Tapi bukan dengan cara ini! Balas dendam tidak akan membuatnya menjadi bahagia Mi!” Raka mencoba memberi pengertian Maminya dengan lembut.

Raka melihat Maminya yang hanya terdiam. Ia berharap Maminya bisa menerima penjelasannya.

Namun semua perkataan Raka seolah menguap dari telinga Nyonya Aditama. Ia teguh pada rencananya untuk membalas semua perbuatan jahat Erika. Kali ini ia meminta bantuan rekannya yang bekerja dibidang advertising untuk menjadikan Siska sebagai model iklannya.

Sesuai dengan rencananya, Siska kini menjalani pemotretan untuk sebuah iklan. Ini adalah Job pertama untuk Siska dan membuatnya semakin antusias untuk menekuni bidang modelling.

Siska pun berkenalan dengan beberapa model berpengalaman namun kehadirannya tetap diacuhkan oleh para model tersebut. Ia merasa minder sebagai anak baru yang belum tau dunia modelling.

Sampai akhirnya Nyonya Aditama datang ke tempat pemotretan tersebut dan menghampirinya. Nyonya Aditama dengan basa-basi menanyakan kabar dan menawarkan bantuan. 

Siska pun tidak sungkan untuk meminta pertolongan Nyonya Aditama. “Tante, bagaimana caranya yah supaya aku bisa masuk ke lingkungan para model? Aku seolah tersisihkan karena ku masih baru.” Ucap Siska dengan lesu.

“Itu mudah saja sayang. Mari! Tante kenalkan pada mereka.” Nyonya Aditama menggandeng tangan Siska dan mengajaknya ke tempat para model sedang berkumpul.

“Ladies!” Sapa Nyonya Aditama kepada para gadis di depannya.

“Halo Mami…” Jawab semua gadis model itu menyambut Nyonya Aditama. Nyonya Aditama pun memperkenalkan Siska pada mereka. Siska pun disambut ramah. Ia mulai bisa masuk dalam pertemanan para gadis model itu.

Siska yang awalnya heran melihat Nyonya Aditama begitu dikenal oleh para model kini mulai mengerti bahwa Nyonya Aditama adalah pemilik Butik paling tersohor yang desain bajunya sering diperagakan oleh model papan atas. 

Ia pun semakin mengerti alasan para gadis itu memanggil Nyonya Aditama dengan sebutan Mami karena mereka berharap bisa menjadi menantunya, menjadi istri Raka. 

Siska sadar bahwa ia memiliki banyak saingan untuk mendapatkan Raka. IA pun semakin menguatkan tekadnya untuk menjadi lebih cantik.

Dengan segala upayanya, semua yang direncanakan siska berhasil ia dapatkan. Ia ia telah menjadi gadis model yang cantik. Wajah yang selalu dipoles oleh makeup mahal dan lingkungan pertemanannya dengan orang-orang hedonis membuatnya ingin dicap sebagai orang kota yang modern kini berhasil didapatkan. 

Siska semakin bergaya. Meski belum berhasil menjadi model papan atas, namun gaya hidupnya kini bak anak kota yang dengan mudahnya menghambur-hamburkan uang. Tentu saja semua itu membutuhkan biaya besar yang ia dapatkan dari pinjaman Nyonya Aditama.

Namun ia masih fokus pada tujuan awalnya yakni mendapatkan cinta Raka. setelah berhasil melakukan pendekatan pada Nyonya Aditama dan mendapat kepercayaannya, kini ia mulai melakukan pendekatan kepada Shanum yang kenal sebagai adik Raka.

Beberapa kali Siska mengajak Shanum untuk hangout bersama teman-temannya namun Shanum selalu menolak dengan berbagai alasan. Hal ini karena Shanum tidak nyaman lingkungan pertemanan Siska yang cukup hedon. 

Hingga Suatu hari Siska berhasil membujuk Shanum untuk ikut bersamanya ke tempat ulang tahun salah satu teman Siska.

Shanum mengira ini hanya acara ulang tahun biasa. Namun ia cukup terkejut saat mengetahui acara ini diselenggarakan di sebuah club malam. 

Siska pun memperkenalkan Shanum kepada teman-temannya. “Guys, kenalin, Gadis cantik yang kubawa ini namanya Sasha, dia adalah calon adik iparku!”

Perkataan Siska ini disambut dengan suara riuh dari teman-temannya. Pasalnya mereka belum mengetahui bahwa Sasha adalah Adik Raka.

Dentuman suara musik memenuhi ruangan gelap yang disinari lampu warna-warni. Orang-orang pun mulai mengikuti musik tersebut. Para gadis meliuk tubuh mengikuti goyangan musik. Bau alkohol pun tercium di setiap sudut ruangan itu.

Hal ini membuat Shanum merasa tidak nyaman. Ia menepi untuk menghindari kerumunan orang. Saat Shanum berada di sudut ruangan, ia didatangi oleh dua orang pria yang bermaksud menggodanya. Shanum mencoba menghindar. Namun salah satu pria tersebut menangkap tangan Shanum dan memaksanya untuk berkenalan.

Shanum menghempaskan tangan pria itu dengan kasar. Ia mengambil langkah untuk berlari dari tempat itu. Namun ia tertahan karena pinggangnya langsung ditarik oleh kedua pria itu. 

Tubuh Shanum kini terhimpit antara tembok dan tubuh kedua pria itu. Shanum tidak menyerah, ia masih terus meronta untuk berusaha membebaskan tubuhnya dari kedua pria yang mabuk itu.

Usahanya seolah sia-sia karena kekuatannya masih kalah kuat dari kedua pria tersebut. Tangan kedua pria itu mulai menjelajah tubuh Shanum dengan kasar. Ia berteriak meminta tolong namun suaranya seolah menguap karena tingginya suara musik yang memenuhi ruangan itu.

Shanum mulai hanya bisa berdoa dan berharap Siska melihatnya dan bisa menolongnya.

Tiba-Tiba tubuh pria yang menghimpitnya itu terpelanting jatuh ke tanah. Shanum melihat ada seorang pemuda menghajar pria yang telah mengganggunya. kedua pria itu terjerembab di lantai dan terus dihajar oleh pemuda itu.

Namun celakanya, teman-teman dari pria yang mengganggu Shanum itu melihat rekannya yang sedang dihajar. Merasa tak terima, mereka mendatangi pemuda itu untuk membalas perbuatannya.

Pemuda itu langsung tanggap. Ia menarik tangan Shanum dan membawanya lari dari club malam itu sebelum teman-teman pria tadi membalasnya.  

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***