Tidak Sebaik Itu

Terlepas dari masalah pagi ini Amiraa menjadi sedikit tidak bisa berkonsentrasi apalagi ditambah dengan masalah ditempat bekerjanya dimana buku catatan keuangan yang menghilang.

"Sial!!" Gerutu Amiraa.

"Aku tau siapa pelakunya" Celetuk seorang anak kecil yang berdiri tepat dihadapan meja kasir.

Sekilas Amiraa memperhatikan sebentar sang pemilik suara.

"Kau lagi ternyata" Jawab Amiraa setelah tau itu merupakan arwah anak kecil yang kerap meringkuk dipojok pintu.

"Aku tau karena memang aku melihat" ucapnya lagi yang kini wajahnya terlah berubah menjadi sedikit enak dipandang hal itu tentu saja hanya Amiraa yang dapat melihat.

"Ini bukan waktunya bercanda pergilah" Ucap Amiraa dalam batin.

"Aku tidak bohong kalau tida percaya tanyakan saja pada kakak hantu yang selalu ikut bersamamu apakah aku berbohong atau tidak" Ucapnya anak kecil itu.

Amiraapun hanya melirik kearah dimana Emilia berada dan memang benar Emilia pun seolah mengisyaratkan bahwa anak kecil itu tidak berbohong.

"Aku akan membantumu tapi ada satu syarat" Ucap Anak kecil tersebut.

"Syarat apa lagi aku tidak mau jika terlalu rumit dan ikut campur dalam dimensi lain" Jawab Amiraa seraya terus berfokus mencari buku catatan tersebut.

"Emm mudah kok" Ucap anak kecil tersebut seraya mendekati Amiraa.

"Bantu ambil jasadku dan makamkan aku dengan layak maka aku akan memberitahumu dimana buku itu berada" Lanjut anak kecil itu.

Merasa pusing dengan hal yang terjadi terlebih ia terancam akan dipecat jika tida segera menemukan buku rekapan keuangan tersebut akhirnya Amiraapun menyetujui permintaan anak kecil tersebut yang terpenting baginya sekarang adalah bagaimana caranya mempertahankan pekerjaannya.

"Baiklah aku akan membantumu,sekarang katakan padaku dimana buku itu berada?" Tanya Amiraa.

"Pergilah keruang gudang dan buku itu berada di loker nomor 1" Ucap anak kecil itu.

Sejenak Amiraa mengingat ingat bukankah itu loker milik Dody,Amiraa segera bergegas menuju ruang yang biasa kerap dijadikan tempat istirahat itu dengan amarah yang membuncah.

Dengan kasar Amiraa membuka pintu hingga mengagetkan Dody dan Eden yang tengah beristirahat.

"Amiraa bisakah kau lebih sopan meski kau tidak mengetuknya setidaknya bukalah dengan pelan pelan" Ucap Eden ditengah rasa bingungnya terhadap perilaku Amiraa.

"Buka loker itu mas!" Ucap Amiraa dingin kepada Dody sambil menunjuk kearah Loker.

"Amiraa ada apa?" Tanya Dody seraya mengambil kunci disaku jaketnya.

"Cepat buka mas!!" Ucap Amiraa dengan sarkas.

Dan seketika pintu loker itu terbuka Amiraa segera mencari apa yang sedang ia cari diantara tumpukan baju Dody.

"Ini apa mas?mengapa setega itu?" Tanya Amiraa seraya mengangkat buku rekapan yang ia cari.

"Maksudmu apa sih Mir aku gak ngerti?" Ucap Dody seraya menatap buku ditangan Amiraa begitu pula dengan Eden.

"Mas aku nyari buku ini karena kalau benar benar hilang kau tau kan pak Sam pasti memecat ku?kenapa mas sebegitu kah kau ingin membalas rasa sakit mu itu karena aku tidak merespon mu?" Ucap Amiraa diiringi dengan buliran bening yang mulai menetes membasahi pipinya.

"Amiraa aku benar benar tidak mengerti maksudmu itu?Sejak tadi aku bekerja dan ada Eden saksinya aku sama sekali tidak menyentuh meja kasir" Ucap Dody yang seketika juga berhenti setelah mendapatkan sebuah isyarat dari jari telunjuk Amiraa yang menyuruhnya untuk diam.

"Aku semakin membencimu mas pertama kau tanpa malu mencari kesempatan dariku sedangkan kau sudah beristri kedua kau berkata yang tidak tidak pada kakak sepupuku dan ini kau,,cihhh.." Ucap Amiraa seraya menunjukkan buku tersebut setelah itu ia pergi kembali menuju tempatnya sambil mengusap buliran bening itu dengan kasar.

"Akhhh...mengapa begini" teriak Dody dengan penuh amarah menendang segala apapun yang ada dihadapannya.

"Mas tenang dulu mas" Ucap Eden yang tidak tau menahu mengenai permasalahan kali ini.

"Kau tau kan Eden aku bahkan tak menyentuh apapun dimeja itu bahkan membuka lokerku saja tidak lalu bagaimana buku itu bisa berada disini" Ucap Dody seraya mencengkram kerah baju Eden.

"Iy..iya mas sabar mas aku tau kau tidak melakukan itu sabar mas" Ucap Eden yang sedikit gemetar melihat tingkah Dody.

"Pasti ada orang yang ingin menjebak mu benar kan" Ucap Dody penuh rasa frustasi sembari kembali duduk.

...****************...

Sementara didalam sebuah mobil dua wanita tengah terlihat sedang menjalankan transaksi dengan penuh tawa yang menandakan kepuasan

"Ini belum seberapa" Ucap seorang pria yang duduk di bangku kemudi.

"Maksudmu?" Ucap salah satu wanita.

"Akan ku buat Dody pergi meninggalkan Caffe itu,aku muak dengan wajahnya yang selama ini pura pura baik itu dengan caranya yang menjilat hingga pak Sam mempercayakan semuanya padanya" Ucap seorang pria yang tengah melepas kacamata hitamnya seraya berbalik menatap dua wanita yang duduk dibelakang.

"Anang tenang saja aku akan membantumu" Jawab wanita yang tak lain adalah Wina yang sedari awal juga tidak terlalu menyukai kehadiran Amiraa baginya karena Amiraa lah yang seharusnya ikut dengan bu Mila bukannya Nena sahabat dekatnya tersebut.

"Entahlah siapa musuh kalian aku hanya mau menghancurkan gadis sialan itu yang membawa petaka dalam rumahku" Ucap seorang wanita lain yang nyatanya Laras lah yang membayar Wina dan Anang agar menyingkirkan Amiraa.

"Baiklah" Jawab Anang santai.

Mobil itupun kembali bergegas melesat jauh menuju sebuah hunian villa mewah disana mereka bertiga telah disambut oleh seorang lelaki tua penjaga villa.

"Sudah selesai ini kuncinya nyonya sebentar lagi tuan pasti datang" Ucap bapak bapak tersebut.

"Baiklah terimakasih" Jawab Laras seraya melangkahkan kakinya memasuki bangunan itu bersama dengan Wina dan Anang yang mengikuti dari belakang.

"Wahh gak nyangka kehidupan anda benar benar berubah 100%" Ucap Wina yang terkagum kagum melihat desain interior dari villa yang yang terlihat begitu mewah.

"Tentu saja dibandingkan dengan hidup bersama Rizal pria kere itu lebih baik aku bersamanya hidupku dijamin tidak akan kekurangan apapun" Ucap Laras seraya memperhatikan sebuah foto besar yang ada pada dinding vila.

Seorang pria berwajah blasteran hidungnya mancung tatapannya tajam dan aslinya yang sedikit tebal membuat Laras membayangkan hal lain yang akan terjadi malam ini.

"Kalian tidurlah pilih kamar yang kalian mau asal jangan yang diatas sana" Tunjuk Laras pada sebuah ruangan yang terlihat begitu berbeda dari yang lainnya.

"Baiklah" Jawab Wina da Anang secara bersamaan.

"Dan ingat jika kalian masih mau aku bantu kalian harus menuruti semua perintah pria tersebut,mengerti" Ucap Laras seraya menunjuk sebuah foto yang mengisyaratkan semuanya ada dibawah kendali pria tersebut.

...****************...

Sore hari Amiraa merasa lega karena buku itu sudah ditemukan dan lagi lagi ia harus mengesampingkan masalah luar pekerjaan disaat jam bekerja karena Amiraa memiliki sifat pekerja keras dan juga profesional meski saat ini ia harus bekerja satu shift dengan Dody dimana Anang yang seharusnya satu shift dengannya tiba tiba saja memberikan surat izin tidak masuk kerja.

BERSAMBUNG...

Episodes
1 Prolog
2 Serangga Penguntit
3 Kota Tujuan Amiraa
4 Dasar Gadis Kecil!!
5 Mengantarmu Pulang
6 Aku Benci
7 Ghibahin Hantu
8 Pria Tampan
9 Kelebihan Amiraa
10 Amiraa Sakit
11 Semanis Ice Cream
12 Sepenggal Kisah Emilia
13 Duplikat.
14 Ulah si Dody
15 Titah Seorang Mas Rizal
16 Konflik Laras 1
17 Konflik Laras 2
18 Tidak Sebaik Itu
19 Sekumpulan Pria Brengsek.
20 Janji Adalah Janji.
21 Chand Namanya.
22 Drama Dihari Minggu:Ketahuan&Tawaran
23 Pria Hidung Belang Rupanya
24 Kecelakaan!!!
25 Duka Yang Mendalam.
26 Aku Akan Selalu Ada Untukmu.
27 Cepatlah Sadar Tuan.
28 Penyerangan:"Bangkitnya Emillia"
29 Villa Kayu.
30 Terjebak Bersama Tuan Muda Edward.
31 Kebenaran Keluarga Addison.
32 Mengantarmu Pulang.
33 Masih Dengan Edward
34 Mencintaimu.
35 Bertemu Edward.
36 Menghilangnya Amiraa.
37 Dalang penculikan.
38 Kemarahan Dua Addison
39 Rasa Yang Menjijikan.
40 Mencari Kebenaran Keluarga Addison
41 Sebuah Teka Teki
42 Dua Hati Yang Cemburu.
43 Mama Baru Untuk Aska.
44 Wanita Bergaun Merah.
45 Alia.
46 Keputusan Dalam Memilih
47 Athena
48 Perangkap Athena
49 Kepemilikan Edward.
50 Wanita Bercadar.
51 Bagaimana Kalau Hamil.
52 Alia Lagi.
53 Candu Pink Sandwich
54 Hari Bahagia
55 Noda Pada Gaun Pernikahan.
56 Balas Dendam Part 1 (Putri Yang Tidak Diharapkan)
57 Balas Dendam Part 2
58 Hilang Ingatan.
59 Viona.
60 Roti Sobek Aaron
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Prolog
2
Serangga Penguntit
3
Kota Tujuan Amiraa
4
Dasar Gadis Kecil!!
5
Mengantarmu Pulang
6
Aku Benci
7
Ghibahin Hantu
8
Pria Tampan
9
Kelebihan Amiraa
10
Amiraa Sakit
11
Semanis Ice Cream
12
Sepenggal Kisah Emilia
13
Duplikat.
14
Ulah si Dody
15
Titah Seorang Mas Rizal
16
Konflik Laras 1
17
Konflik Laras 2
18
Tidak Sebaik Itu
19
Sekumpulan Pria Brengsek.
20
Janji Adalah Janji.
21
Chand Namanya.
22
Drama Dihari Minggu:Ketahuan&Tawaran
23
Pria Hidung Belang Rupanya
24
Kecelakaan!!!
25
Duka Yang Mendalam.
26
Aku Akan Selalu Ada Untukmu.
27
Cepatlah Sadar Tuan.
28
Penyerangan:"Bangkitnya Emillia"
29
Villa Kayu.
30
Terjebak Bersama Tuan Muda Edward.
31
Kebenaran Keluarga Addison.
32
Mengantarmu Pulang.
33
Masih Dengan Edward
34
Mencintaimu.
35
Bertemu Edward.
36
Menghilangnya Amiraa.
37
Dalang penculikan.
38
Kemarahan Dua Addison
39
Rasa Yang Menjijikan.
40
Mencari Kebenaran Keluarga Addison
41
Sebuah Teka Teki
42
Dua Hati Yang Cemburu.
43
Mama Baru Untuk Aska.
44
Wanita Bergaun Merah.
45
Alia.
46
Keputusan Dalam Memilih
47
Athena
48
Perangkap Athena
49
Kepemilikan Edward.
50
Wanita Bercadar.
51
Bagaimana Kalau Hamil.
52
Alia Lagi.
53
Candu Pink Sandwich
54
Hari Bahagia
55
Noda Pada Gaun Pernikahan.
56
Balas Dendam Part 1 (Putri Yang Tidak Diharapkan)
57
Balas Dendam Part 2
58
Hilang Ingatan.
59
Viona.
60
Roti Sobek Aaron

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!